Oleh
Siti Aisyah, S.Kep NIM 182311101112
Dewi Rizki A, S.Kep NIM 182311101126
Sri Ariani, S.Kep NIM 182311101141
BAB I. PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang
hipertensi dan manfaat terapi tawa untuk menurunkan tekanan darah serta
deteksi tekanan darah lansia yang dapat meningkatkan motivasi untuk
melalukan tindakan preventif
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Klien mampu meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi.
2. Klien mampu meingkatkan pengetahuan tentang upaya preventif
hipertensi.
3. Klien mampu meningkatkan pengetahuan tentang manfaat terapi tawa
untuk tekanan darah tinggi.
4. Klien mampu mendemonstrasi terapi tawa.
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Manfaat yang bisa dirasakan oleh klien pada kegiatan ini dapat
memberikan kenyamanan dan rileks, sehingga klien dapat mengurangi rasa sakit
dan hipertensi yang dideritanya.
=sasaran
=pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep. Universitas Jember 2019
6.1 Kesimpulan
Dari hasil Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yang dilakukan di Wisma
Teratai UPT PSTW Jember yaitu proses kegiatan berjalan dengan lancar.
Kegiatan terapi tawa dapat dilakukan dengan baik oleh semua lansia sesuai
dengan yang diinstruksikan. Kegiatan ini mendapatkan respon kooperatif dan
antusias dari klien yang bersemangat sebagai peserta TAK.
6.2 Saran
6.1.2 Bagi Klien
Semua lansia diharapkan mampu untuk melakukan kegiatan terapi tawa ini
lebih sering dan dilakukan secara rutin untuk mengatasi stress dan merilekskan
pikiran
6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Kegiatan terapi tawa ini diharapkan perlu dilakukan secara berkelanjutan
pada lansia-lansia di PSTW Jember untuk mengilangkan stress dan membangun
perasaan senang dan bahagia. Kegiatan ini dapat dimasukkan terhadap kegiatan
harian klien atau lansia agar menjadi suatu kegiatan yang rutin dilakukan.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep. Universitas Jember 2019
DAFTAR PUSTAKA
Surbaikti, T., G. A. Joan, dan D. Ricky. 2013. Terapi tertawa dan perubahan
tekanan darah pada mahasiswa di universitas advent indonesia. Jurnal
Skolastik Keperawatan. 2(2):187–190.
Novarenta Affan. 2013. Guided Imagery untuk Mengurangi Rasa Nyeri saat
Menstruasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.
Prabu & Subhash. 2015. Guided Imagery Therapy. Journal of Nursing and Health
Science.
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Dokumentasi
Pemateri
Kelompok Teratai
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep. Universitas Jember 2019
BERITA ACARA
Pada hari ini, Selasa tanggal 26 Maret tahun 2019 jam 06.40 – 07.00 WIB di
Wisma Teratai UPT PSTW Jember, Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan kegiatan terapi tawa. Kegiatan ini diikuti oleh 6 orang.
Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
DAFTAR HADIR
Kegiatan terapi tawa pada hari Selasa tanggal 26 Maret tahun 2019 jam 06.40 s/d
07.00 WIB di Wisma Teratai UPT PSTW Jember Kabupaten Jember
1. Sriati 1.
2. Suprapto 2.
3. Mujayani 3.
4. Saikem 4.
5. Purwati 5.
6. Hartini 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Lampiran 3: SOP
TERAPI TAWA
FKEP
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
Lampiran 4: SAP
Lampiran 5: Materi
a. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh (Sulistyarini Indahria, 2013). Tekanan
darah tinggi disebut dengan hipertensi, menurut Soenarta, dkk (2015)
hampir semua consesus/pedoman utama baik dari dalam walaupun luar
negeri menyatakan bahwa seseorang akan dikatakan hipertensi bila
memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang.
Hipertensi sering digolongkan sebagai ringan, sedang, atau berat,
berdasarkan tekanan diastole. Hipertensi ringan bila tekanan darah diastole
95-104, hipertensi sedang tekanan diastole-nya 105-114, sedangkan
hipertensi berat tekanan diastolenya lebih dari 115.
c. Penyebab hipertensi
Faktor resiko hipertensi esensial meliputi umur (lebih lanjut), jenis
kelamin (pria), riwayat keluarga mengalami hipertensi, obesitas yang
dikaitkan dengan peningkatan volume intravaskuler, aterosklerosis
(penyempitan arteria-arteria dapat membuat tekanan darah meningkat),
merokok (nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit), kadar
garam tinggi (natrium membuat retensi air yang dapat menyebabkan
volume darah meningkat), konsumsi alkohol dapat meningkatkan plasma
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep. Universitas Jember 2019
diharapkan jangan ada yang tertawa terlebih dalu atau belakangan, harus
kompak seperti nyanyian koor. Dalam tawa ini tangan diangkat ke atas
beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali, sedangkan kepala
agak mendongak ke belakang. Melakukan tawa ini harus bersemangat.
Jika tawa bersemangat mau berakhir, maka sang tutor mengeluarkan kata-
kata ho…ho…ho…ha…ha…ha… beberapa kali sambil bertepuk tangan;
Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik nafas secara pelan
dan dalam.
5. Setelah itu lakukan beberapa macam terapi tawa dengan rileks dan tanpa
beban.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep. Universitas Jember 2019
Lampiran 7: Dokumentasi