Disusun oleh:
Kelompok 2/ Kelas B2020
Shabrina Aisah P 202310101028 Rikza Amalia S. P 202310101123
Febrianatri C 202310101031 Nissa Luthfiana Z 202310101124
Septi Eka N 202310101033 Putra Adinata 202310101130
Reza Lailiyathul P 202310101037 Indah Octavia Br P 202310101189
Lina Fikriyah 202310101042 Ira Noraini 202310101190
Niken Aprilia 202310101045
i
LEMBAR PENGESAHAN
Putra Adinata
NIM: 202310101130
Dosen Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................. 2
BAB 2 TUJUAN DAN MANFAAT.................................................................. 3
2.1 Tujuan....................................................................................................... 3
2.2 Manfaat..................................................................................................... 3
BAB 3 KERANGKAN PENYELESAIAN MASALAH................................... 4
3.1 Dasar Pemikiran....................................................................................... 4
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah.............................................................. 5
BAB 4 RENCANA KEGIATAN........................................................................ 6
4.1 Rencana Penyelesaian Masalah................................................................ 6
4.2 Khalayak Sasaran..................................................................................... 7
4.3 Metode yang Digunakan.......................................................................... 7
BAB 5 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................... 8
5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil-hasilnya ...................................................... 8
5.2 Faktor Pendorong .................................................................................... 8
5.3 Faktor Penghambat .................................................................................. 8
BAB 6 PENUTUP ............................................................................................. 9
6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9
6.2 Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11
LAMPIRAN........................................................................................................ 12
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1
minum obat-obatan hipertensi dan 20% individu yang mengalami
hipertensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa provinsi DKI Jakarta
terbilang pada kategori tinggi dan mengalami peningkatan per tahunnya
(Balitbangkes, 2013).
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Jember di Lingkungan RW 04 bahwa di RT 01, RT 02, RT 03
dan RW 04 terdapat masalah kesehatan yaitu hipertensi yang dialami oleh
lansia lingkungan RW 04. Pravelensi klien lansia yang mengalami
hipertensi sejumlah 11 orang (80%) dari total sample 14 lansia yang
mengalami hipertensi. Rata-rata dari hasil pengkajian di lingkungan RW
04, lansia yang mengalami hipertensi memiliki tekanan darah 180-
190/100-120 mmHg, jenis kelamin laki-laki 9 orang dan perempuan
sejumlah 5 orang (21,3%), tidak pernah melakukan olahraga sejumlah 14
orang (100%) dan usia yang mengalami hipertensi dari rentang usia 60-75
tahun sejumlah 11 orang (80%).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis situasi di atas menunjukkan bahwa
prevalensi kejadian masalah hipertensi pada lansia masih dikategori yang
tinggi dan belum teratasi secara keseluruhan. Keterbatasan pengetahuan
dan informasi yang dimiliki lansia terkait penatalaksanan atau pengobatan
secara non-farmakologis masih menjadi alasan penyusun untuk melatih
lansia di lingkungan RW 04 Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto untuk
melakukan terapi relaksasi otot progresif dengan harapan dapat mengatasi
masalah hipertensi pada lansia dan memberdayakan lansia di Lingkungan
RW 04, Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto serta memberikan manfaat
lainnya.
2
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan penerapan terapi relaksasi otot progresif ini bertujuan
untuk membantu meningkatkan pengetahuan, mengatasi dan mencegah
munculnya masalah kesehatan berkaitan dengan masalah hipertensi
pada lansia di lingkungan RW 04, Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto.
2.1.2 Tujuan Khusus
Berikut tujuan khusus dari penerapan terapi relaksasi otot
progresif pada lansia:
1. Kelompok lansia mampu mengetahui dan memahami konsep terapi
relaksasi otot progresif
2. Kelompok lansia mampu mengetahui dan memahami cara
melakukan terapi relaksasi otot progresif secara mandiri
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Lansia
Kelompok lansia dapat mengetahui, memahami dan menerapkan
terapi relaksasi otot progresif secara mandiri dalam mengatasi
permasalahan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman dalam melakukan penanganan non-farmakologi terkait
terapi relaksasi otot progresif sehingga bisa mengatasi masalah
hipertensi yang terjadi pada lansia.
3
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
4
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan sehingga individu dapat mengontrol
dirinya sendiri ketika merasa sakit atau tidak nyaman terhadap kondisi
hipertensi yang dialami.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Pemateri mendemonstrasikan
bagaimana Langkah-langkah Lansia mengikuti
melakukan terapi relaksasi kegiatan dengan
otot progresif kooperatif
5
BAB 4. RENCANA KEGIATAN
6
4.2 Khalayak Sasaran
Sasaran dilaksanakannya kegiatan ini yaitu pada kelompok lansia dengan
penanggung jawabnya adalah kader dan pak RW.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis Metode Pembelajaran: Demonstrasi
2. Landasan Teori : SOP Teknik Relaksasi Otot Progresif
3. Langkah Pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan tentang konsep definisi dan tujuan terapi relaksasi otot
progresif
c. Menjelaskan tentang cara terapi relaksasi otot progresif
d. Mendemonstrasikan cara terapi relaksasi otot progresif
e. Memandu lansia untuk melakukan terapi relaksasi otot progresif
mandiri
5. Evaluasi kegiatan :
a. Masyarakat RW 04 mengikuti kegiatan terapi relaksasi otot
progresif dengan baik dan kondusif
b. Masyarakat RW 04 mampu memahami dan mendemonstrasikan
teknik terapi relaksasi otot ptogresif
c. Masyarakat RW 04 mampu menerapkan teknik terapi relaksasi otot
progresif di rumah secara mandiri
: Pemateri
: Sasaran
7
BAB 5. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
8
otot progresif ini dilakukan dalam satu wilayah yang mengumpulkan semua
lansia.
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Terapi relaksasi oto progresif merupakan salah satu teknik teraoi
relaksasi otot dalam yang tidak membutuhkan imajinasi, kekuatan atau sugesti
dengan kata lain terapi ini hanya memfokuskan perhatian aktivitas otot
dengan melihat dan memanyau otot dalam keadaan tegang kemudian
menurunkan ketegangan otot sebagai upaya untuk memperoleh perasan rileks.
Manfaat dari terapi relaksasi otot progresif adalah untuk mengurangi tekanan
darah baik systole dan diastole, menurunkan ketegangan otot, mengatur
frekuensu napas dan meningkatkan gekombang alfa otak serta mengontrol
adanya kontraksi ventrikel premature sehingga klien akan merasa nyaman dan
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. Selain itu, terapi relaksasi otot
ptogresif merupakan teknik pengobatan alternative yang tidak banyak
membutuhkan biaya cukup besar dan relative bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja.
Kegiatan terapi relaksasi otot progresif yang dilakukan oleh mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada hari Minggu, 20 November
2022 pukul 09.00-selesai bertempat di rumah RT 01, 02, 03 dan kader RT 04
berlangsung secara kondusif dan berurutan serta dikatakan berhasil karena
para lansia sudah memahami cara teknik-teknik yang diajarkan dan mampu
memperagakan atau mendemonstrasikan gerakan-gerakan terapi relaksasi otot
progresif.
6.2 Saran
a. Bagi Masyarakat
9
Dengan adanya kegiatan penerapan terapi relaksasi otot ptogresif,
diharapkan warga masyarakat RW 04, khususnya lansia dapat melakukan
terapi relaksasi otot progresif secara mandiri ketika mengeluhkan tekanan
darah tingginya kambuh yang sesuai dengan panduan gerakan-gerakan
terapi relaksasi otot ptogresive yang telah diajarkan oleh mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember sehingga diharapkan adanya
keterampilan dan kemampuan masyarakat Lingkungan RW 04, Dusun
Mojan Kelurahan Jumerto terhadap pengetahuan dan wawasan kesehatan,
khususnya masalah kesehatan hipertensi.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Perkembangan riset penelitian terkait teknik relaksasi otot progresif
perlu selalu dimonitoring dan ditindaklanjuti hasilnya dalam bentuk
penurunan jumlah warga yang mengalami hipertensi di wilayah
Lingkungan RW 04 Dusun Mojan Kelurahan Jumerto sehingga tenaga
kesehatan mampu bersinergi dengan pemerintahan wilayah setempat dan
wilayah Puskesmas Banjarsengon untuk mengobati masyarakat,
mengantisipasi peningkatan hipertensi di lingkungan tempat tinggal warga
setempat dan memberdayakan masyarakat untuk melatih keterampilan
melakukan teknik relaksasi oto progresif secara mandiri.
c. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya kegiatan penerapan teknik relaksasi otot progresif di
Lingkungan RW 04, Dusun Mojan Kelurahan Jumerto diharapkan
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember mengikuti dan
mempelajari terkait perkembangan teknik-teknik yang bisa mengatasi
masalah hipertensi dari berbagai sumber-sumber informasi yang terpercaya
mudah dijangkau oleh internet agar kemampuan pengetahuan dan
intelektual mahasiswa semakin meningkat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Lampiran 1: Surat Izin Kegiatan
12
Lampiran 2: Berita Acara
13
Berita Acara RT 02, RW 04, Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto
14
Berita Acara RT 03, RW 04, Dusun Mojan, Keluarahan Jumerto
15
Berita Acara RT 04, RW 04, Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto
16
Lampiran 3 : Daftar Hadir
17
18
Daftar Hadir RT 02, RW 04, Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto
19
20
Daftar Hadir RT 03, RW 04, Dusun Mojan, Keluarahan Jumerto
21
22
Daftar Hadir RT 04, RW 04, Dusun Mojan, Kelurahan Jumerto
23
24
Lampiran 4: SAP
1. Standart Kompetensi
Setelah dilakukan demonstrasi serta latihan bersama terkait terapi
Progressive Muscle Relaxation, dapat meningkatkan pengetahuan,
mengatasi dan mencegah hipertensi serta penangangan stres yang menjadi
faktor risiko terjadinya hipertensi. Harapannya terapi ini dapat diterapkan
oleh masyarakat khususnya penderita hipertensi sebagai penanganan
nonfarmakologi yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah.
2. Kompetensi Dasar
Setelah pelaksanaan kegiatan Demonstrasi Terapi relaksasi otot proresif,
masyarakat lansia dengan hipertensi mampu:
a. Memahami cara penanganan nonfarmakologi dengan Terapi relaksasi otot
25
proresif
b. Mau serta mampu menerapakan terapi relaksasi otot proresif secara mandiri
dirumah.
c. Penurunan prevalensi kejadian hipertensi
d. Derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat lansia meningkat
26
Keterangan :
: Sasaran
: Pemateri
8. Persiapan
a. Kontrak waktu dan tempat dengan masyarakat lansia dengan hipertensi
b. Pemateri mempersiapkan materi serta alat dan bahan yang dibutuhakan
terkait demonstrasi relaksasi otot progresif.
c. Lansia datang, mencuci tangan dan dipersilahkan duduk sesuai dengan
tempat yang disediakan dengan membawa alat yang dibutuhkan dalam
kegiatan pendidikan kesehatan
27
progresif otot progresif oleh pemateri.
28
Lampiran 5: Materi (SOP TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF)
SOP
LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF
29
c. Pasien dengan masalah ketegangan otot dan
stress
d. Pasien yang mengalami kecemasan
e. Pasien dengan keluhan nyeri, mual, muntah
dan
f. Kesulitan tidur (Insomnia)
4. Kontra indikasi a. Pasien yang mengalami cidera akut atau
ketidak nyamanan muskuloskeletal
b. Pasien dengan penyakit jantung berat/akut
c. Pasien dengan hipotensi
5. Persiapan Pasien a. Berikan salam, perkenalan diri, dan isentifikasi
pasien dengan memeriksaidentitas dan catatan
medis secara cermat
b. Jelaskan tentang prosedur latihan yang akan
dilakukan
c. Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan
d. Beri tahu pasien dan keluarga ketika latihan
akan segera dimulai
6. Persiapan Alat a. Tempat duduk atau berbaring yang nyaman
b. Leaflet
c. Cartatan atau alat tulis
7. Cara Kerja a. Beri salam terapeutik pada pasien
b. Perkenalan diri sebaik mungkin
c. Tanyakan kondisi dan perasaan pasien saat ini
d. Jelaskan tujuan dan prosedur latihan pada
pasiendan keluarga pasien
e. Pastikan lingkungan sekitar tenang dan
nyaman
f. Lepaskan kacamata, jam tangan, sepatu,
30
longgarkan baju, ikat pinggang, dan dasi
g. Duduk dengan kepala bersandar pada sandaran
kursi atau berbaring dengan tenang pada posisi
yang nyaman.
h. Biarkan mata tetap terbuka selama beberapa
menit
i. Kemudian serta perlahan-perlahan tutuplah
mata dan pertahankan mata tetap dalam
keadaan tertutup.
j. Tarik napas dalam secara perlahan melalui
hidung dan hembuskan keluar melalui mulut.
Ulangi sebanyak 3 kali.
k. Beri tahu pasien bahwa latian akan segera
dimulai. Mulailah secara bertahap, lakukan
latian dari tubuh bagian atas sampai bawah
dengan cara mengencangkan dan melemaskan
masing-masing kelompok otot.
l. Di setiap gerakan tahan 8 hitungan rilekskan 8
-10 hitungan
Gerakan 1 : Ditujukan untuk melatih otot tangan
1 Lakukan pernafasan perut, kemudian
hembuskan perlahan. Saat menghembuskan
nafas bayangkan bahwa ketegangan yang
berada dalam tubuh mulai rileks mengalir
pergi.
2 Genggam tangan kiri sambil membuat kepalan
3 Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan
sensasi ketegangan yang terjadi
4 Lakukan gerakan pada tangan kiri sengan
dilakukan dua kali sehingga pasien dapat
memebedakan perbedaan antara ketegangan
31
otot dan keadaan relaks yang dialami.
5 Prosedur serupa juga lakukan pada tangan
sebelah
kanan.
32
3 Kencangkan otot trisep dengan
memperpanjang lengan dan mengunci siku .
Tahan dan kemudian rilekskan.
33
Gerakan 6 : bertujuan melemaskan otot mata
1. Tutup rapat dan keras mata sehingga dapat
dirasakan ketegangan disekiar mata dan otot-
otot yang mengendalikan gerakan mata
34
Gerakan 8 : berujuan mengendurkan otot otot
sekita mulut
1. Bibir di mencucukan sekuat-kuatnya sehingga
akan dirasakan ketegangan disekitar mulut
35
1. Membawa atau menundukan kepala ke muka
2. Kemudian pasien diminta untuk
membenamkan dagu ke dadanya, sehingga
dapat merasakan ketegangan didaerah leher
bagian muka
36
dengan udara bersih sebanyak banyaknya
2. Posisi ini ditahan selama 10 detik sambil
merasakan ketegangan yang di bagian dada
kemudian turunkan ke perut
3. Saat ketegangan dilepas, lakukan nafas normal
dengan lega
4. Ulangi sekali lagi , sehingga dapat dirasakan
perbedaan antara konsisi tegang dan rileks
37
otot padha terasa tegang
2. Dilanjutkan dengan mencuci lutut sedemikian
sehingga ketegangann pindah ke otot otot betis
3. Tahan posisi tegang selama 10 detik lalu
dilepas
4. Ulangi setiap gerakan masing masing dua kali
38
o. Berikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya
p. Lakukan evaluasi terhadap latihan yang telah
diajarkan kepada pasien.
q. Evaluasi respon pasien (respon verbal dan non
verbal)
r. Berikan reinforcement positif
s. Anjurkan pasien untuk melaksanakan latihan
sesuai dengan latihan yang diberikan
t. Buat kontrak pertemuan selanjutnya dan akhiri
kegiatan dengan baik
8. Hasil Dokumentasi
a. Tanggal dan jam dilakukan tindakan
b. Nama Tindakan
c. Respon klien selama tindakan
d. Nama dan paraf perawat
Hal yang perlu a. Selama latian berjalan, hendaknya melakukan
diperhatikan hal hal berikut :
1) Memusatkan perhatian pada kumpulan otot
yang ditegakkan, waktu kurang lebih 7 detik
kemudian dilemaskan 40 detik
2) perhatian pada rasa tegang
3) tanda untuk melemaskan
4) Relaks ± 30-40 detik, dan harus
mempertahankan perbedaan antara tegang dan
rileks
b. Lakukan latihan secara teratur 2 kali sehari,
pagi dan sore hari jam yang sama. Lama waktu
setiaap kali latihan adalah ± 15-30 menit.
c. Lakukan latian sebelum makan atau paling
cepat 2 jam setelah makan, untuk mencegah
39
rasa mengantuk dan kenyang setelah makan.
d. Lakukan latian paling sedikit 1 minggu dan
dapat dilanjutkan sesuai kebutuhan.
Lampiran 6: Materi
Lampiran 7: Media
40
Lampiran 8: Foto Kegiatan
41
Gambar 2. Kegiatan Terapi Relaksasi Otot Progresif (Gerakan ke-1) oleh
mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember di RT 01, RW 04, Dusun
Mojan Kelurahan Jumerto
42
Gambar 4. Kegiatan Demontsrasi Terapi Relaksasi Progresif (Langkah ke-12)
oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember di RT 01, RW 04,
Dusun Mojan Kelurahan Jumerto
43
Gambar 6. Kegiatan Demontsrasi Terapi Relaksasi Progresif (Langkah ke-15)
oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember di RT 01, RW 04,
Dusun Mojan Kelurahan Jumerto
44