Anda di halaman 1dari 23

PREPLANNING TERAPI SENAM TAI CHI PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI WILAYAH RT 02 RW 06 DUSUN KRAJAN DESA SUKORAMBI


KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stase Keperawatan Komunitas Keluarga

Oleh:
Kelompok A1
1. M. Rizqon Ni’amullah NIM 202311101115
2. Fidella Ucca Fairuz NIM 202311101119
3. Ula Hovi Roseifa NIM 202311101139

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Analisa Situasi


Memasuki usia tua akan mengalami kondisi kemunduan fisik yang ditandai
dengan pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, penurunan
kekuatan otot (gangguan muskuloskeletal) yang mengakibatkan pergerakan lambat
dan gerakan tubuh yang tidak proporsional. Penyakit atau sindroma pada lansia ini
memiliki ciri – ciri menahun/ kronis, gejalanya tidak khas, fungsi organnya menurun,
tingkat kemandirian berkurang, sering disertai dengan masalah nutrisi, karena alasan
tersebut perawatan pasien geriatric berbeda dengan pasien lain. Masalah – masalah
kesehatan yang sering terjadi pada lansia tersebut biasa disebut dengan sindroma
geriatric yaitu gejala gejala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh lansia
dan keluarganya (Kemenkes RI, 2018). Semakin bertambah umur seseorang semakin
banyak pula penyakit yang muncul dan sering diderita khususnya pada lansia atau
lanjut usia. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh, oleh
sebab itu para lansia mudah sekali terkena penyakit seperti hipertensi (Chowdhury
dkk., 2008). Menurut Depkes RI tahun 2012 dalam Supriadi dkk (2015) prevalensi
hipertensi di dunia diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa dan hampir 7,1 juta kematian
setiap tahunnya akibat hipertensi, atau sekitar 13% dari total kematian (Gusmira,
2012). Prevalensi hipertensi di Indonesia untuk penduduk berumur diatas 25 tahun
adalah 8,3%, dengan prevalensi lakilaki sebesar 12,2% dan perempuan 15,5%.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Depkes (Riskesdas) 2007, sekitar 76%
kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi
di Indonesia sebesar 31,7%. Menurut data Dinsos 2012 dalam Puspitasari dkk (2017)
Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2011 sekitar 24 juta jiwa atau hampir 10%
jumlah penduduk. Setiap tahun, jumlah lansia bertambah rata-rata 450.000 orang.
Sedangkan jumlah lansia di Jawa Timur mencapai 2.971.004 jiwa atau 9,36%

Menurut Depkes 2013 dalam Anwari dkk (2018) penyakit degeneratif pada lansia
ini jika tidak ditangani dengan baik maka akan menambah beban finansial negara
yang tidak sedikit dan akan menurunkan kualitas hidup lansia karena meningkatkan
angka morbiditas bahkan dapat menyebabkan kematian. Hipertensi merupakan
penyakit yang dapat diminimalisasikan tingkat kekambuhannya, hal tersebut dapat
dilakukan dengan tetap menjaga gaya hidup berupa asupan makanan yang seimbang
serta aktivitas fisik yang cukup (Puspitasari dkk., 2017)

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan oleh mahasiswa kelompok 2A


profesi Fakultas Keperawatan pada tanggal 16 Agustus 2021 pada lansia di Dusun
Krajan RT 01 RW 06 Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember,
didapatkan hasil bahwa banyak lansia yang mengalami Hipertensi. Hasil pengkajian
fisiologis didapatkan hasil tekanan darah rata-rata diatas 130/80. Sehingga intrvensi
yang akan dilakukan adalah melakukan terapi senam tai chi untuk menurunkan
tekanan darah pada lansia hipertensi.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa
kelompok 1A di Wilayah RT 02 RW 06 Sukorambi, Jember, klien belum mengetahui
tindakan non – farmakologis untuk mengatasi Hipertensi. Oleh karena itu, mahasiswa
ingin menerapkan terapi senam tai chi kepada lansia di Wilayah RT 02 RW 06
Sukorambi, Jember.
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan terapi tai chi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada
lansia di Wilayah RT 02 RW 06 Sukorambi, Jember
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Lansia di Wilayah RT 02 RW 06 Sukorambi, Jember mampu
memaahami pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, penyebab,
tanda gejala, faktor resiko, upaya pencegahan serta upaya penanganan
secara non farmakologis)
2. Lansia di Wilayah RT 02 RW 06 Sukorambi, Jember mampu
memahami manfaat terapi tai chi sebagai tindakan non farmakologis
untuk mengatasi hipertensi.
3. Lansia di Wilayah RT 02 RW 06 Sukorambi, Jember mampu
mengikuti prosedur tindakan terapi tai chi

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Manfaat penerapan terapi tai chi bagi lansia di Wilayah RT 02 RW 06
Sukorambi, Jember yang mengalami Hipertensi dengan tindakan non
farmakologis secara mandiri sehingga dapat mengontrol tekanan darah.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Manfaat penerapan terapi tai chi bagi tenaga kesehatan adalah dapat
dijadikan sebagai intervensi non farmakologis untuk mencapai outcome
yaitu mengatasi masalah Hipertensi.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Gangguan tidur adalah kelainan yang bisa menyebabkan masalah pada pola
tidur, baik karena tidak bisa tertidur, sering terbangun pada malam hari, atau
ketidakmampuan untuk kembali tidur setelah terbangun dan kondisi ini membutuhkan
perhatian yang serius (Sari, 2020). Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan
gangguan-gangguan seperti: kecenderungan lebih rentan terhadap penyakit, pelupa,
konfusi, disorientasi serta menurunnya kemampuan berkonsentrasi dan membuat
keputusan. Selain itu kemandirian lansia juga berkurang yang ditandai dengan
menurunnya partisipasi dalam aktivitas harian (Darmojo, 2009). Hal ini tentu
berdampak buruk terhadap kualitas hidup lansia. Oleh karena itu masalah kualitas
tidur pada lansia harus segera ditangani.
Tai chi merupakan latihan aerobik dengan gerakan-gerakan halus yang relatif
lambat sehingga dikategorikan sebagai latihan yang bersifat low impact velocity dan
bentuk latihan yang cocok bagi lansia. Selain itu latihan tai chi dapat meningkatkan
kemampuan otot untuk mengkonsumsi oksigen secara maksimal. Hal ini terjadi
karena luas permukaan difusi O2 didalam otot meningkat sehingga difusi O2 dari
kapiler ke otot menjadi lebih mudah dan metbolisme aerobic pembentukan energy
dalam otot menjadi lebih baik. Aktivitas dari saraf sipatis dan parasimpatis menjadi
seimbag dan harmonis. Pada kondisi ini akan meningkatkan relaksasi lansia. Selain
itu sekresi melatonin yang optimal dan pengaruh beta endhorphin dan membantu
peningkatan pemenuhan kebutuhan tidur lansia.
3.2 Kerangka Penyelesaian
Kerangka penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui relaksasi otot
progresif. Terapi ini akan membantu klien dalam menurunkan tekanan darah.

Pengkajian

Peningkatan Penatalaksanaan
tekanan darah non farmakologi
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Terapi Tai Chi
Kegiatan pengajaran praktik terapi tai chi pada lansia akan dilaksanakan
pada : Sekresi epineprin
Hari/tanggal Aktivitas
: Sabtu, saraf simpatis
04 Desember 2021 dan dan norepineprin
parasimpatis seimbang menurun
Waktu : 09.00 WIB.
Tempat : Halaman rumah ibu kader (Bu Estin)
4.2 Khalayak Sasaran Relaksasi tubuh
Sasaran dari kegiatan terapi tai chi adalah lansia di Wilayah RT 02 RW 06
Dusun Krajan Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
4.3 Metode yang Digunakan Terjadi
penurunan
1. Jenis model pembelajaran: Ceramah dan demonstrasitekanan darah
2. Landasan teori: Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik dengan memperkenalkan
diri dan menjelaskan maksud, tujuan, serta kontrak waktu tindakan.
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menyepakati tindakan bersama klien
d. Mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran

keterangan :
: Sasaran

: Pemateri
DAFTAR PUSTAKA

Liestanto, F., dan D. Fithriana. 2020. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Peningkatan
Kualitas Tidur Lansia Di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika. Integrated
Nursing Journal. 2(1) : 47-54

Madeira, A., J. Wiyono., N. L. Ariani. 2019. Hubungan Gangguan Pola Tidur Dengan
Hipertensi Pada Lansia. Nursing News. 4(1)

Sari, R., dan Anggorowati. 2020. Intervensi Non Farmakologi untuk Meningkatkan
Kualitas Tidur Postpartum: Kajian Literatur. Journal of Holistic Nursing and
Health Science. 2 (3) : 59-69

Witriya, C., N.W. Utami., M. Andinawati. 2016. Hubungan Tingkat Kecemasan


Dengan Pola Tidur Lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Nursing
News. 1(2)
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standard Of Procedure (SOP) bila ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Poster, Leafleat

Jember, 04 Desember 2021

Pemateri

Mahasiswa Profesi Kelompok A1


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN 2021

BERITA ACARA

Pada hari ini, Sabtu tanggal 04 Desember 2021 jam 09.00 sampai dengan 10.00 WIB
di, Halaman rumah ibu kader (ibu Estin) Dusun Krajan Desa Sukorambi Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan
senam tai chi.

Jember, 04 Desember 2021

Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan
Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Latifa Aini .S, M.Kep., Sp. Kom


NIP 19710926 200912 2 001
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN 2021

DAFTAR HADIR

Kegiatan Implementasi tentang “Terapi Tai Chi”. Pada hari ini, Sabtu tanggal 04
Desember 2021 jam 09.00 – 10.00 WIB di Halaman rumah ibu kader (ibu Estin)
Dusun Krajan Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Provinsi
Jawa Timur dihadiri oleh

N NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


O
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Jember, 04 Desember 2021

Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan
Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Latifa Aini .S, M.Kep., Sp. Kom


NIP 19710926 200912 2 001
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PSP2N STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Hipertensi
Sasaran : Lansia di Wilayah RT 02 RW 06 Sukorambi, Jember
Waktu : Jam 09.00 - 10.00 WIB
Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021
Tempat : Halaman rumah ibu kader (Ibu Estin) Dusun Krajan Desa Sukorambi
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien mampu menerapkan terapi tai chi dan
memahami tujuan pelaksanaan terapi tai chi untuk menangani Hipertensi.
1. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit.
lansia mampu untuk:
a. Memahami pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, penyebab, tanda
gejala, faktor resiko, upaya pencegahan serta upaya penanganan secara
non farmakologis)
b. Memahami tentang manfaat terapi tai chi
c. Memahami tentang prosedur terapi tai chi
d. Melaksanakan relaksasi terapi tai chi
2. Pokok Bahasan: terapi tai chi
3. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hiperensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi
e. Tata cara pelaksanaan terapi tai chi
4. Waktu: 60 menit
5. Bahan/alat yang diperlukan : Materi, poster. leaflet
6. Model pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: konstruktif
b. Landasan teori : ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan diskusi
c. Langkah pokok
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Mengidentifikasi pilihan tindakan
c) Menetapkan tindak lanjut sasaran
7. Setting Tempat
keterangan :

: Sasaran

: Pemateri

8. Persiapan
Sebelum melakukan kegiatan terapi tai chi terlebih dahulu menyiapkan tempat
pelaksanaan dan media yang akan digunakan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Tahap tahap Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan
a. Memberi salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri Salam
15
c. Memberitahu lamanya b. Menyimak
menit
penyuluhan c. Menyepakati
d. Memfokuskan audience d. Menyimak
e. Memberikan Pretest e. Menjawab
Penyajian Menyampaikan materi
penyuluhan:
a. Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan
Hipertensi b. Memperhatikan
b. Menjelaskan penyebab c. Memperhatikan
Hipertensi d. Memperhatikan
30
c. Menjelaskan tanda dan e. Memperhatikan
menit
gejala hipertensi dan
d. Menjelaskan cara mempraktekkan
pencegahan / pengobatan
(non farmakologis)
e. Mendemonstrasikan tata
laksana terapi tai chi
Penutup
a. Mempersilakan bertanya a. Bertanya dan
b. Memberi kesimpulan atau menjawab
c. Mengulang inti materi pertanyaan
15
d. Memberikan post test b. Menyimak
menit
e. Memberi salam c. Menyimak
d. Menjawab
e. Menjawab
salam

10. Evaluasi
1) Jelaskan pengertian Hipertensi
2) Jelaskan penyebab Hipertensi
3) Jelaskan tanda dan gejala hipertensi
4) Jelaskan cara pencegahan / pengobatan (non farmakologis)
Mendemonstrasikan tata laksana terapi tai chi
SENAM TAI CHI CHUAN
FKEP
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN NO REVISI : HALAMAN :
:

TANGGAL DITETAPKAN OLEH :


TERBIT :

1 PENGERTIAN Senam Tai Chi Cuan adalah program latihan dengan


. kecepatan yang rendah (low velocity) dan aman bagi
orang dewasa maupun lansia dengan menggabungkan
latihan pernafasan, relaksasi, dan struktir gerakan yang
pelan dan lembut.
2 TUJUAN a. Memperbaiki keseimbangan dan tekanan darah
. b. Memperbaiki gerak dengan meningkatnya
fleksibilitas dan kekuatan otot penyokong postur
tubuh dan kesimbangan
c. Meningkatan kekuatan fisik
d. Meningkatkan daya tahan kardiorespirasi
e. Meningkatkan kecepatan dan kelenturan tubuh
3 INDIKASI Bermanfaat untuk semua Klien
.
4 KONTRAINDIKASI a. Klien pasca stroke
.
5 PERSIAPAN Klien sebaiknya menggunakan pakaian dengan criteria:
. PASIEN
a. Tidak menghalangi gerakan, misalnya ketat atau
terlalu kendur
b. Cukup ventilasi
c. Menggunakan bahan yang mudah menyerap
keringat (missal katun, kaos)
d. Tampak rapi dalam penampilan
e. Menggunakan sepatu olah raga atau sepatu datar
supaya tidak menghalangi peregangan betis
6 PERSIAPAN ALAT a. Pakaian olah raga
. b. Sepatu
7 CARA KERJA a. Persiapan klien dengan mengkaji tanda-tanda vital
. terutama denyut jantung maksimum
b. Latihan dimulai dengan gerakan 1, gerakan
pembukaan, gerakan 2, gerakan 3, gerakan 4,
gerakan 5, gerakan 6, gerakan 7, gerakan 8, dan
gerakan 9 dengan lama latihan selama 20 – 60
menit.
c. Latihan dilakukan 3 – 5 kali per minggu dengan
berselang satu hari dalam zona latihan
d. Beban latihan menggunakan 60-90% maksimum
denyut jantung, tetapi bagi pemula dianjurkan
menggunakan 50-60% dari VO2 maksimum
e. Pemanasan dan pendinginan 5-10 menit dan latihan
ini selama 15-30 menit.
f. Urutan gerakan 1 sampai dengan gerakan 9 adalah
sebagai berikut:
8 HASIL a. Bertambahnya kekuatan fisik
. b. Meningkatnya daya tahan kardiorespirasi
c. Meningkatnya kecepatan dan kelenturan tubuh

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Rekomendasi latihan fisik bagi dewasa/lansia yang distandardkan untuk
meningkatkan atau menjaga kebugaran jasmani adalah dengan intensitas latihan
fisik sedang sampai berat (menggunakan 65-80% denyut jantung maksimum)
yaitu setidaknya tiga kali per minggu dengan durasi latihan masing-masing 20-60
menit.
2. Rekomendasi latihan fisik untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah
penyakit pada dewasa/lansia dapat dilakukan dengan instensitas sedang dan
teratur. Aktivitas fisik dapat dilakukan selama 30 menit atau lebih setiap lima
atau enam hari seminggu, aktivitas tersebut termasuk aktivitas fisik diluar olah
raga, misalnya berkebun, jalan-jalan, bersepeda, dan pekerjaan rumah tangga
(Ronda, van Assema & Brug, 2001).
3. Menghitung denyut jantung maksimum dan denyut jantung target:
Denyut jantung maksimum (DJM) : 220 – usia (tahun)
Denyut jantung target (DJT) : DJM x 75%
Rentang DJT : 65 – 80% DJM
FORMAT MATERI 
PSP2N STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2021

HIPERTENSI DAN TERAPI TAI CHI

1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Manuntung, 2018). Hipertensi
atau tekanan darah tinggi seringkali disebut dengan silent killer atau pembunuh diam-
diam, hal tersebut dikarenakan hipertensi merupakan penyakit yang mematikan. Pada
hipertensi 70% penderitanya tidak mengalami gejala-gejala. Hipertensi menjadi
masalah kesehatan yang serius dikarenakan jika tidak terkendali maka akan
berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Akibat dari hipertensi
yang fatal, yaknik Diabetes Mellitus, stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal
ginjal (Rahayu, dkk, 2018).
2. Penyebab Hipertensi
Menurut KemenKes (2018), berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Hipertensi essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui peyebabnya


(90%)
2) Hipertensi sekunder, penyebabnya dapat ditentukan (10%), antara lain,
kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain-lain.
3. Tanda dan gejala
Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain
yaitu :

1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala

2. Sering gelisah

3. Wajah merah

4. Tengkuk terasa pegal

5. Mudah marah

6. Telinga berdengung

7. Sukar tidur

8. Sesak napas

9. Rasa berat ditengkuk

10. Mudah lelah

11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur

12. Mimisan ( keluar darah dari hidung).

4. Upaya Pencegahan

1. Cek Kesehatan secara berkala

2. Hindari Kegemukan

3. Hindari rokok dan alkohol.

4. Hindari stress

5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik

6. Batasi pemakaian garam

7. Istirahat cukup
Bahan Herbal untuk Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh
bahan – bahan nya :
1. Jus Apel dan Seledri

1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri

2. Jus belimbing dan Timun

3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa


di tambah perasan jeruk nipis sesuai selera
3. Jus timun Seledri

5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri.

4. Rebusan daun salam

Rebus 3 gelas air dan tambahkan sekitar 7-10 lembar daun salam
Beberapa manfaat dalam daun salam adalah :

1. Penurunan kadar kolesterol dalam darah


2. Antidiabetik
3. Antihipertensi
4. Antioksidan
5. Menurunkan kadar asam urat
4. Pengertian Terapi Tai Chi
Tai chi merupakan latihan aerobik dengan gerakan-gerakan halus yang
relatif lambat sehingga dikategorikan sebagai latihan yang bersifat low impact
velocity dan bentuk latihan yang cocok bagi lansia. Selain itu latihan tai chi
dapat meningkatkan kemampuan otot untuk mengkonsumsi oksigen secara
maksimal. Hal ini terjadi karena luas permukaan difusi O2 didalam otot
meningkat sehingga difusi O2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah dan
metbolisme aerobic pembentukan energy dalam otot menjadi lebih baik.
Aktivitas dari saraf sipatis dan parasimpatis menjadi seimbag dan harmonis.
Pada kondisi ini akan meningkatkan relaksasi lansia. Selain itu sekresi
melatonin yang optimal dan pengaruh beta endhorphin dan membantu
peningkatan pemenuhan kebutuhan tidur lansia.
5. Manfaat Terapi Tai Chi
Tai Chi dapat menyeimbangkan energi, dengan demikian saat
keseimbangan alami tubuh dan pikiran didapat, stres dana cemaspun
berkurang dengan berfokus pada gerakan yang dikendalikan, pikiran
teralihkan dari ketegangan atau stres yang sedang dialami dan sangat
berpengaruh untuk kesehatan fisik dan psikologi.
FORMAT MEDIA (BOOKLET)
PSP2N STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai