Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TELAAH JURNAL

MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN PERILAKU

DOSEN: SUGENG EKO IRIANTO, M.PS., Ph.D.

Disusun Oleh :
 HIMMAH RIDHAYATI 216131007
 TRIYANI ROSITASARI 216131008
 ELYA SUHARTI 216131009
 WIRA SETIO ANDINI 216131010
 YATI NURHAYATI 216131011
 SAWITRI 216131012

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2021
DESKRIPSI JURNAL
   
JUDUL : THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKING
BEHAVIOR AND THE INCIDENCE OF TYPE II
DIABETES MELLITUS OF WORKERS WITH THE
SNEHANDU THEORY
(HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PEKERJA
DENGAN INSIDEN DIABETES MELITUS TIPE 2
PADA PEKERJA DENGAN PENDEKATAN TEORI
SNEHANDU )

PENULIS : NININ NURHAYANTINI FARID,


BAGUS PRATAMA SUDARWONO
   
JURNAL DIPUBLIKASIKAN : The Indonesian Journal of Public Health, Vol 16,
OLEH No 2 August 2021:208-218
   
TANGGAL TELAAH : 12 OKTOBER 2021
   
PENELAAH JURNAL : MAHASISWI S2-KESMAS UMITRA KELOMPOK 2

   HIMMAH RIDHAYATI (NPM: 216131007)


   TRIYANI ROSITASARI (NPM: 216131008)
   ELYA SUHARTI (NPM: 216131009)
   WIRA SETIO ANDINI (NPM: 216131010)
   YATI NURHAYATI (NPM: 216131011)
   SAWITRI (NPM: 216131012)
   
SISTEMATIKA PENULISAN : Sistematika penulisan telah sesuai dengan teknik
penulisan karya ilmiah. Penggunaan tanda baca,
huruf besar, tulisan miring untuk bahasa asing
digunakan dalam penelitian ini dengan tepat.

REFERENSI DAFTAR PUSTAKA : Dalam penelitian ini menggunakan 44 referensi


dan 31 diantaranya diterbitkan dalam waktu
kurang dari 10 tahun
KOMPONEN ITEM QUESTION TO HELP “TELAAH JJURNAL”
NO JURNAL
1 PENDAHULUAN
    1. Apa Masalah Penelitian ini?
    Adanya kecenderungan terbatasnya waktu bagi para pekerja
    untuk melakukan olahraga, hal ini berakibat penurunan
    frekuensi olahraga di kalangan para pekerja.
    Pada lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
    terdeteksi 11 dari 20 karyawannya menyandang diabetes.
    Aktifitas olahraga menjadi faktor penting pada pengobatan
    dan tatalaksana para penyandang diabetes melitus tipe II .
    Namun kurangnya minat melakukan olahraga dapat terlihat
    dari kurangnya partisipasi pada pengajar dan juga staf pada
kegiatan senam rutin hari jumat, untuk itu perlu digali lebih
lanjut apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
berolahraga khsusunya pada para penyandang diabetes
melitus tipe 2

2. Seberapa besar masalah tersebut?


Aktifitas olahraga adalah hal yang sangat berpengaruh pada
tatalaksana penyakit diabetes.
Dengan berolahraga manfaat yang diperoleh antara lain:
Kadar gula terkontrol karena fungsi insulin membaik, tekanan
darah terkendali dan kebugaran mental terjaga dengan baik.

3. Apakah ada dampak bila masalah tidak di atasi?


Pasien diabetes yang tidak dapat menjaga kadar gulanya
dalam kondisi baik bisa menyebakan adanya komplikasi pada
organ tubuh lainnya, seperti: gagal ginjal, serangan jantung,
stroke, kebutaan karena retinopati.
Kondisi ini akan membuat kondisi kesehatan para
penyandang diabetes semakin buruk.

4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ?


Berdasarkan Teori determinan perilaku yang dikemukakan
oleh Shehandu B Kar (1983), ia menganalisis titik tolak yang
membuat seseorang berprilaku kesehatan yaitu: behavior
intention, sosial support, accesibility information, personal
autonom, dan action situation.
Dalam penelitian ini akan dilihat lebih lanjut apakah yang
menjadi determinan perilaku berolahraga sebagai perilaku
kesehatan pada para penyandang diabetes dipengaruhi oleh
determinan tersebut.
Peneliti menjelakan kepadatan bekerja (rata-rata bekerja
selama 8,5 jam per hari) bisa berkaitan dengan kurangnya
aktivitas berolahraga khususnya pada para pekerja yang
menyandang diabetes.
Aktivitas fisik diketahui dapat membantu
manajemen/tatalaksana diabetes tipe 2. Namun pada
penelitian ini digambarkan kurang adanya partisipasi
karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga mengikuti senam hari Jumat.
5. Berdasarkan Penelitian, Apa Hipotesa Dan Tujuan Yang
Ditetapkan Oleh Peneliti?
Hipotesa dalam penelitian ini tidak disebutkan secara jelas.
Namun peneliti menuliskan tujuan penelitian ini adalah
menganalisis hubungan antara perilaku olahraga dengan
terjadinya diabetes tipe 2 pada kalangan pekerja di Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

 2 METODE
  1. Desain Penelitian Apa Yang Digunakan?
  Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode
  kuantitatif dan menggunakan desain crossectional
DESAIN PENELITIAN
 
  2. Untuk Desain Eksperimen
  Tidak ada
 
 
  3. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
  efektifitas suatu intervensi?
    Tidak ada
  1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau
  Penelitian dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat
  POPULASI DAN Universitas Airlangga pada bulan Mei – Juni 2018
  SAMPLE
 
  2. Siapa sample peneliti
  Populasi penelitian ini adalah para pekerja di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga sebanyak 89 orang
yang berusia lebih dari 45 tahun, jumlah tersebut terdiri dari
staf dan tenaga pengajar (Dosen)
3. Bagaimana populasi diseleksi dan apakah prosedur
pengampilan sample yang digunakan?
Jumlah sample adalah 48 yang diperoleh dengan rumus Slovin
yang diambil dengan metode acak sederhana (Simple Random
Sampling)

4. Bagaimana kriteria inklusi dan ekslusi pada sample?


Kriteria Inklusi responden adalah:
 Usia lebih dari 45 tahun,
 Bekerja secara aktif (tidak sakit),
 Bersedia diwawancarai

Kriteria Eksklusi responden adalah:


 Usia kurang dari 45 tahun,
 Tidak bekerja secara aktif (sakit),
 Tidak bersedia diwawancarai
PENGUMPULAN 1. Variabel Apa Saja Yang Diukur Dalam Penelitian?
DATA a. Variabel tidak terikat antara lain:
 Karateristik Individu pekerja (Usia, Jumlah anggota
keluarga, Jenis kelamin, Tingkat Pendidikan),
 Frekuensi berolahraga,
 Ketertarikan (niat) berolahraga,
 Sosial support,
 kemudahan akses informasi,
 Otonomi Pribadi,
 Dukungan situasi untuk berprilaku
b. Variabel terikat antara lain:
Perilaku olahraga (pada pekerja di Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Airlangga)

2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?


Wawancara langsung dan memberikan kuisioner kepada
responden

3. Siapa yang melakukan pengumpulan data?


Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri

ANALISIS DATA 1. Uji Statistik Apa Yang Digunakan ?


Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analsisi
statistik. Analisis statistik menggunakan chi-square untuk
mengetahui adanya hubungan antara variabel-variabel yang
diteliti, dengan nilai signifikan < 0,05 maka variabel-variabel
dianggap berhubungan berhubungan, bila lebih dari 0,05 maka
tidak ada hubungan signifikan antar variabel
penelitian adalah penelitian pada manusia untuk itu sudah
memalui uji etik : 211-KEPK
2. Program atau software apa yang digunakan?
SPSS 12.0

3 HASIL PENELITIAN
Apa Hasil Utama Dari Penelitian?
1. Berdasarkan penelitian ini didapatkan 26 orang merupakan
penyandang diabetes melitus tipe 2, dan lebih didominasi
oleh karyawan (staf) dibanding tenaga pengajar (dosen)
2. Berdasarkan tabel data distribusi para pekerja di Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga hanya 43,75 %
yang berolahraga dan frekuensinya pun jarang. Biasanya
kebutuhan olahraga mereka dipenuhi dengan ikut senam
hari Jumat di Fakultas.
3. Sebanyak 68,75 % responden tidak mendapatkan informasi
mengenai olahraga dan fasilitas olahraga secara baik, hal ini
tentu menajdi kendala yang mempengaruhi perilaku
berolahraga seseorang
4. Otonomi pribadi erat kaitannya dengan penentuan pilihan
dalam memutuskan untuk berprilaku, pada penelitian ini
otonomi pribadi cukup rendah hanya 14,59%.Hasil ini tidak
sejalan dengan Latar belakang pendidikan responden yang
didominasi oleh responden dengan gelar Doktoral dan
respondenden tamat Sekolah menengah atas. Sehingga ,
tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang mampu
  memilih perilaku yang tepat
  5. Hasil analisis statistik dengan chi square didapatkan
  hubungan antara tingkat pendinidkan (p=0.073), pekerja yg
  masih aktif bekerja (p= 0,019),sosial support (p=0,004)
  dengan perilaku berolahraga pada individu yang bekerja di
  Fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Airlangga.
  6. Bila dihadapkan pada teori Snehandu, masih ada faktor
  behavior intention, accesibility to information, personal
autonomi, dan Actionable situation yang bisa menjadi
determinan perilaku berolahraga.
Namun berhasarkan hasil uji statistik hal-hal tersebut tidak
memiliki hubungan yang signifikan. Penyebabnya bisa dari
adanya perbedaan tingkat pendidikan sehingga berpengaruh
pada cara penerimaan informasi dan perbedaan jangkauan
ekonomi.
7. Otonomi pribadi sebagai salah satu determinan menurut KAR
ini pun tidak ditemukan hubungan yang signifikan sebagai
faktor yang mempengaruhi perilaku berolahraga. Pada
penelitian Evans ,dkk, 2013, pengendalian diri seseorang
dapat mempengaruhi keputusan dalam berprilaku, sehingga
tidak memerlukan pengaruh dari orang lain.
Namun demikian pada penelitian ini otonomi pribadi masi
rendah, dan dalam uji analis statistik tidak berhubungan
signifikan.
Penyebabnya adalah pada individu dengan tingkat
pendidikan yang rendah (responden yg menderita diabetes
lebih banyak dari kalangan karyawan/staf dibanding dosen)
biasanya memiliki pengendalian diri yang kurang, sehingga
masih sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain dalam
membuat keputusan
4 PEMBAHASAN
1. Bagaimana Interpretasi Peneliti Terhadap Hasil Penelitian?
Setiap variabel digambarkan dengan baik dalam tabel
distribusi sehinggal penelaah dapat membaca dengan mudah.
Hasil uji statistik juga ditampilkan nilai "p" nya, sehingga
penelaah bisa mengetahui angka signifikannya.

2. Bagaimana Peneliti Membandingkan Penelitiannya Dengan


Penelitian Sebelumnya?
Peneliti cukup banyak mengunakan referensi dari penelitian
sebelumnya untuk menjelaskan data yang diperoleh.
Penjelasan hasil tiap variabel pun dijelaskan dengan baik,
untuk varaibel yang memili hubungan signifikan dengan
variabel terikat, peneliti menampilkan hasil penelitian sejenis
yang mendukung, sehingga memperkuat penyataan hasil
penelitian yang memiliki hubungan signifikan.
Untuk variabel yang tidak memiliki hubungan signifikan
dengan variabel terikat, peneliti menampilan hasil penelitian
lainnya yang mendukung kekuatan kerangka teori, dan
penelitipun menyebutkan argumen yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil dengan penelitian sebelumnya
maupun perbedaan dengan kerangka teori

3. Bagaimana Nilai Kepentingan (Importancy) Hasil Penelitian?


Menurut penelaah hasil penelitian ini cukup menjadi salah
satu bukti bahwa perubahan perilaku memang ditentukan
beberapa determinan yang dikemukakan oleh Snehandu Kar.
Sehingga hasil penelitian ini dapat dikembangkan dalam action
plan promosi kesehtan pada para pekerja dalam meningkatkan
kebiasaan berolahraga bagi penderita diabetes melitus tipe 2
   
   
   
4. Bagaimana Aplicability Hasil Penelitan Menurut Peneliti? Dan
   
Apakah Bisa Diterapkan Pada Tatanan Praktik Promosi
   
kesehatan Yang Ditinjau Dari Berbagai Macam Aspek?
Berdasarkan jurnal ini aplikasi promosi kesehatan masyarakat
yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan Diabetes
Melitus tipe 2 pada kalangan civitas akademika Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga dengan
menyelenggarakan agenda beraktivitas fisik (olahraga
ringan/peregangan) di dalam maupundi luar gedung setiap
harinya selama 10 menit. dan sebgai rencana lebih lanjut akan
diadakan outbond yang melibatkan seluruh civitas akademia
beserta keluarganya, diharapkan adanya kegiatan outbon ini
dapat menjadi sarana mencegah penyakit Diabetes Melitus
tipe 2 dan mengguatkan support anggota keluarga yang
memiliki resiko Diabetes Melitus tipe 2

5. Apakah Peneliti Menjelaskan Kekuatan Dan Kelemahan


Peneliti?
Kelebihan:
 Latar belakang masalah dan teori yang ada sesuai dengan
penelitian ini
 Hasil dan bahasan dalam penelitian ini dijelaskan dan
disusun dengan rinci beserta sebaran data yang diperoleh
berdasarakan hasil analisis data.
 Setiap variabel yang mempengaruhi penelitian dijabarkan
secara rinci pada pembahasan
 Memberikan gambaran yang jelas antara variabel yang
berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan kejadian
DM.

Kelemahan:

Anda mungkin juga menyukai