Anda di halaman 1dari 29

TUGAS LITERATUR REVIEW

“ PENGARUH REBUSAN DAUN JAMBU BIJI TERHADAP GLUKOSA


DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS “

Oleh :

HARDIANTO
NIM: P07220422001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada
abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun
2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang
cukup tinggi (WHO, 2016).

Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi karena insulin yang dihasilkan
pankreas tidak cukup (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau
ketika insulin yang dihasilkan tubuh tidak dapat secara efektif digunakan.
Diabetes adalah masalah kesehatan yang penting, menjadi salah satu dari empat
penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para
pemimpin dunia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Diabetes melitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh


terganggunya fungsi pankreas yang tidak mampu memproduksi hormon insulin
sesuai kebutuhan metabolisme tubuh, sehingga kadar gula dalam darah
mengalami peningkatan dan melebihi ambang batas normal (Khotimah &
Cemerlang, 2014)

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, didapatkan prevalensi


Diabetes Mellitus di Indonesia sebesar 3,0%, dari data tersebut terdapat 17
provinsi mempunyai prevalensi penyakit Diabetes Mellitus diatas prevalensi
Nasional, salah satunya di Sumatera Barat yaitu 1,8% (Riskesdas, 2018).
Laporan penderita Diabetes Mellitus pada tahun 2017 dari Dinas Kesehatan Kota
Padang, diketahui jumlah penduduk yang terdiagnosa penyakit Diabetes Mellitus
sebanyak 33.436 orang (54,9). Dari 23 Puskesmas yang ada di kota Padang,
Puskesmas Andalas menempati urutan ke-1 yaitu sebanyak 3.892 orang penderita
Diabetes Mellitus (DKK Padang, 2018)

Penatalaksananan terhadap pasien diabetes mellitus menurut Perkumpulan


Endokrinologi Indonesia (PERKENI) terdiri atas terapi non farmakologis dan
terapi farmakologis. Therapi farmakologi berupa pengunaan obat-obatan
penurunan kadar glukosa darah seperti Glucophage, diabex,
metformin,beneformin. Terapi non farmakologi adalah penggunaan tanaman
sebagai alternatif untuk menurunkan kadar gula darah dan salah satunya adalah
daun jambu biji.
Tanaman jambu biji yang dapat dijadikan obat diabetes melitus adalah buah
dan daunnya (Nur, 2017). Kandungan yang terdapat di dalam daun jambu biji
yaitu tanin dan kalsium. Daun jambu biji adalah herbal yang bermanfaat sebagai
penormal fungsi kelenjar pankreas dengan efek farmakologis memperlancar
sistem sirkulasi darah dalam membantu menormalkan fungsi pankreas dalam
mengatasi diabetes melitus (Maharani et al 2013).

B. Rumusan Masalah (Pertanyaan Klinis) Menggunakan PICO

P ( Problem/Population) : Pasien dengan Diabetes Miletus


I (Intervention) : Pemberian rebusan Daun Jambu Biji
C ( Comparasion) : Terdapat jurnal pembanding
O( Outcome ) : Terdapat pengaruh rebusan daun Jambu biji
terhadap glukosa darah pada penederita diabetes
Melitus.

C. Tujuan
Tujuan dari menelaah adalah untuk mengetahui isi dari suatu jurnal penelitian.

D. Manfaat
Untuk mengetahui sejauh mana manfaat dari jurnal yang diterbitkan.
BAB II

TELAAH JURNAL

A. Deskripsi Jurnal

JUDUL JURNAL 1

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji


Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah
Wilayah Kerja Pukesmas Andalas Padang

Peneliti : Ridha Hidayati , Ayuro Cumayunaro

Tahun : 2020

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?

Masalah pada penelitian ialah pasien kadar gula darah tinggi dengan Diabetes
Mellitus

Seberapa besar masalah tersebut?

Diabetes Melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada
abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun
2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang
cukup tinggi (WHO, 2016).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, didapatkan prevalensi
Diabetes Mellitus di Indonesia sebesar 3,0%, dari data tersebut terdapat 17
provinsi mempunyai prevalensi penyakit Diabetes Mellitus diatas prevalensi
Nasional, salah satunya di Sumatera Barat yaitu 1,8% (Riskesdas, 2018).

Dampak masalah jika tidak diatasi?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Tidak Dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahuai pengaruh pemberian air rebusan
daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus type
2 di kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah di wilayah kerja Puskesmas Andalas
Padang.
Desain penelitian apa yang digunakan?

Desain penelitian adalah Quasi Eksprimen dengan mengunakan metode one


group pretest and post test.

UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :


Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Rancangan ini tidak memiliki kelompok perbandingan (kelompok kontrol),


tetapi hanya memiliki satu kelompok eksperimen yang dilakukan sebagai
observasi pertama (pretest) dan kemudian observasi kedua (posttest).

Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Penelitk tidak melakukan randomnisasi.

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah


dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan
randomisasi?

Peneliti tidak melakukan randomnisasi.

Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan


karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan


perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Peneliti tidak melakukan masking atau penyamaran.

Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding


saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


POPULASI DAN SAMPEL
Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Seluruh penderita diabetes mellitus di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah


Kecamatan Padang Timur wilayah kerja Pukesmas Andalas
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

 Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus di Kelurahan


Kubu Dalam Parak Karakah Kecamatan Padang Timur wilayah kerja
Pukesmas Andalas yang di pilih sesuai kriteria peneliti.
 Penelitik tidak menjelaskan mengenai kriteria inklusi dan kriteria esklusi.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?
Sampel yang digunakan diambil dengan teknik purposive sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

 Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 15 pasien.

 Peneliti tidak menjelaskan mengenai rumus dalam menentukan jumlah


sampel.

PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA


Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel independen : Pemberian air rebusan daun jambu biji


Variabel devenden : Terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Miletus.
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi.

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Kadar glukosa diukur dengan mengunakan alat Easy –Touch, dan lembar
observasi.
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan


pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Pengumpulan dilakukan oleh penulis dengan meninjau semua penelitian,


literatur, dan ulasan sistematis kemudian dirangkum menjadi satu.

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Statsitik yang digunakan dalam jurnal ialah Paired t-test.


Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to treat
atau on treatment analysis?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

 Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

 Peneliti hanya menjelaskan bahwa sampel berjumlah 15 orang yang dilakukan


intervensi.

Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)


dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Hasil penelitian pengaruh pemberian air rebusan daun jambu biji terhadap
kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus type 2 dapat dilihat bahwa
sebelum dan setelah diberikan air rebusan daun jambu biji didapatkan hasil uji
statistik dengan mengunakan uji paired T-test p 0,000 (p<0,05).

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti


menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number
need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction
(ARR).

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Peneliti membuat interpretasi dengan rasional mengenai adanya pengaruh


rebusan daun salam terhadap tekanan darah pada hipertensi.

Menurut asumsi peneliti sesuai Pada penelitian kemotaksonomi bahwa dalam


daun jambu biji mengandung senyawa tanin yang berfungsi sebagai penghambat
α- glukosidase yang bermamfaat untuk menunda absorpsi glukosa setelah
makan sehingga menghambat kondisi hiperglikemia postrandial. Kalsium pada
daun jambu biji mampu menaikan produk sel-sel β pancreas untuk
menghasilkan insulin. Kalsium bereaksi dengan menstimulasi pembebasan
insulin dari sel beta pada prankeas (Simon, 2008).

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

 Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


 Peneliti hanya memeparkan pelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh (Waid, 2011) yang mengatakan kandungan yang terdapat
didalam daun jambu biji yaitu tanin dan kalsium. Tanin adalah zat pahit
polifenol yang sangat baik dan cepat mengikat protein.
Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

Dalam jurnal penelitian, peneliti menjelaskan bahwa rebusan daun jambu biji
merupakan salah satu teknik Non Farmakologi yang termasuk ke sisi dunia
keperawatan karena tidak berhubungan dengan teknik farmakologi yang pada
umumnya mempunyai efek samping. Teknik Non-Farmakologi ini tergolong
aman karena tidak memiliki efek samping yang cukup berbahaya.

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Dalam jurnal penelitian, peneliti berharap agar hasil penelitiannya dapat


digunakan sebagai bahan pendidik atau konselor untuk asuhan keperawatan
dalam menangani pasien dengan hipertensi dengan rekomendasi proses
pengobatan melalui non farmako. Karena hal ini dapat mengurangi atau
mencegah komplikasi akibat mengkonsumsi obat-obat dalam jangka waktu yang
panjang

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Menurut peneliti, peneliti berharap teman – teman keperawatan bisa


memberikan pengetahuan tentang manfaat rebusan daun jambu biji yang dapat
dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus type 2. Hal ini dapat mengurangi
atau mencegah komplikasi akibat mengkonsumsi obat-obat dalam jangka
waktu yang panjang.

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Peneliti hanya menjelasakn keterbatasan karena proses penelitian yang menurut


peneliti sangat panjang karna penelitian dilakukan secara individual.
JUDUL JURNAL 2

Judul Penelitian : Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap Kadar
Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus
Peneliti : Kartin Buheli, Ratnawati

Tahun : 2021

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?

Pengendalian Kadar Glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus.

Seberapa besar masalah tersebut?

Data World Health Organization (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4


terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia dan pada tahun 2000
lalu diperkirakan terdapat 4 juta penderita diabetes melitus di Indonesia. Jumlah
ini diperkirakan akan terus meningkat. Pada tahun 2010 diperkirakan menjadi 5
juta dan tahun 2030 diperkirakan sekitar 21,3 juta penduduk Indonesia menderita
diabetes melitus (Simanjuntak, 2016).
Berdasarkan Data Riset Kesehatan dasar tahun 2018 prevalensi diabetes melitus
semua umur masih tinggi yaitu 1,5%, sedangkan Gorontalo menempati tertinggi
prevalensi 1,7 dengan posisi urutan ke 8 dari 33 provinsi lainnya di Indonesia.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan dasar tahun 2018, Provinsi Gorontalo
prevalensi diabetes melitus pada semua umur yaitu 1,7%. Sedangkan Kota
Gorontalo menempati prevalensi tertinggi dengan proporsi 2,87% dibandingkan
dengan Kabupaten Gorontalo yaitu 1,88%, Kabupaten Gorontalo Utara yaitu
1,73%, Kabupaten Bone Bolango yaitu 1,33%, dan Kabupaten Boalemo yaitu
0,73%.
Dampak masalah jika tidak diatasi?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun
jambu biji terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus di
Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo.
Desain penelitian apa yang digunakan?

Pra-Expreriment yang bersifat One group pre-test dan post-test design.

UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :


Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Tidak menggunakan kelompok pembanding.

Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan


randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?

Tidak dijelaskan dalam junal penelitian.

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan


perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Peneliti tidak melakukan masking atau penyamaran.

Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding saat


mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak
mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau
control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


POPULASI DAN SAMPEL
Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita diabetes melitus di


Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo yang berjumlah 64 Penderita.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

 . Semua penderita diabetes melitus di Puskesmas Kota Selatan Kota


Gorontalo
 Peneliti hanya menjelaskan kriteria yang ditentukan bagi pasien yang
bersedia menjadi responden, penderita diabetes melitus dengan kadar
glukosa darah sewaktu ≥140 mg/dL, penderita diabetes melitus dengan
Kesadaran compos mentis. penderita diabetes melitus dengan usia ≥ 40.

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu


menggunakan teknik purposive sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Dalam penelitian ini menggunakan sampel yang akan diambil oleh peneliti
berjumlah 37 orang.

Tidak dijelasakan rumus apa yang digunakan dalam menentukan jumlah sampel.
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel Independen : Pemberian rebusan daun jambu biji


variabel dependen : Terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes
melitus.
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari
data responden melalui lembar observasi yang digunakan oleh peneliti untuk
mengukur kadar glukosa darah sebelum dan sesudah dilakukan pemberian air
rebusan daun jambu biji yang 4 dilakukan 2 kali sehari selama 7 hari. Sedangkan
data skunder diperoleh dari beberapa dokumen yang diperoleh langsung dari data
Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo, serta
literatur buku-buku yang berhubungan dengan penelitian serta pendukung lainnya.
Analisa data menggunakan analisa unvariat dengan bivariat.

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah lembar obsevasi pemeriksaan


kadar glukosa darah sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen menggunakan
alat pemeriksaan gula darah (NESCO), SOP pemeriksaan gula darah, SOP
pemberian air rebusan daun jambu biji, dan lembar persetujuan menjadi
Responden.

Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan? Apakah


peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa metode
yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana
hasilnya?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan


pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Yang melakukan pengukuran dan pengumpulan data adalah peneliti sendiri.

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis
data?

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini ialah Uji Wilcoxon.

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to


treat atau on treatment analysis?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel
yang drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian
sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti
penelitian dan tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Dalam jurnal penelitian, peneliti hanya menjelaskan penelitian menggunakan


37 sampel diukur kadar glukosa darah sebelum dan sesudah dilakukan
pemberian air rebusan daun jambu biji yang 4 dilakukan 2 kali sehari selama 7
hari.
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Karakteristik dari responden ialah : umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan


dan berat badan.

Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)


dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

. Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Berdasarkan analisis pada tabel, menunjukkan hasil uji statistik dengan


menggunakan uji wilcoxon bahwa sebelum diberikan air rebusan daun jambu
biji didapatkan nilai median 248.00 mg/dL (Diabetes). Kadar glukosa darah
terendah sebelum diberikan air rebusan daun jambu biji yaitu 153 mg/dL
(Pradiabetes) dan kadar glukosa darah tertinggi sebelum diberikan air rebusan
daun jambu biji yaitu 500 mg/dL (Diabetes), sedangkan kadar glukosa darah
setelah diberikan air rebusan daun jambu biji memiliki nilai median 170.00
mg/dL (Pradiabetes) dengan kadar glukosa darah terendah yaitu 74 mg/dL
(Normal) dan kadar glukosa darah tertinggi yaitu 280 mg/dL (Diabetes) dengan
ρ-value 0.000.
Analisis Uji Wilcoxon didapatkan nilai ρ = 0,000 pada kadar glukosa darah
sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun jambu biji. Dengan hipotesis
penelitian ρ < α (0.000 < 0.05), yang artinya kadar glukosa darah menunjukkan
kurang dari nilai α 0.05 dengan maka dapat diartikan bahwa hipotesis Ha pada
penelitian ini diterima (Ho ditolak) yang artinya ada penurunan kadar glukosa
sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun jambu biji di Wilayah
Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo.

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah


peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti
number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR).
Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya
tidak terbukti.

Penelti membuat interpretasi secara ilmiah dan rasional mengenai pengaruh


rebusan daun salam yang lebih efektif dalam penurunan tekanan darah.

Menurut asumsi peneliti, secara teori Penurunan ini disebabkan karena


kandungan yang terdapat didalam daun jambu biji yaitu tanim dan kalsium
(Sutrisno & Hidayat, 2018). Tanim adalah zat pahit polifenol yang sangat baik
dan cepat mengikat protein. Daun jambu biji (Psidium Guajava) adalah herbal
yang bermanfaat sebagai penormal fungsi kelenjar pancreas dengan efek
farmakologis memperlancar 9 sistem sirkulasi darah dalam membantu
menormalkan fungsi pancreas dalam mengatasi diabetes mellitus.
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Peneliti hanya menjelskan bahwa penelitiannya sejalan dengan penelitian Hasil


penelitian ini sejalan dengan penelitian (Maharani et al 2013) yang
menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah puasa
pada kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan terapi air rebusan
daun jambu biji pada penderita diabetes melitus tipe II di Desa Leyangan. Dan
penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh (Hani, 2018)

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya


dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan
masalah?

Tidak dijelaskan dalam penelitian.

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

.
 Tidak dijelaskan dalam penelitian.

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?

Tidak dijelaskan dalam jurnal keperawatan.


Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
Tidak dijelaskan dalam penelitian.

JUDUL JURNAL 3

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji


(Psidium Guajava) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang
Peneliti : Maharani , Rosalina, S.Kp.,M.Kes , Puji Purwaningsih,
S.Kep., Ns
Tahun : 2013

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?

Pasien yang memiliki kadar gula tinggi atau diabetes miletus.

Seberapa besar masalah tersebut?

Diabetes mellitus di Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia


setelah India, Cina dan Amerika serikat. Pada tahun 2011 diperkirakan ada
sekitar 32,5 juta warga Indonesia menderita diabetes mellitus yang terdiri dari
21,8 juta warga kota dan 10,7 juta warga desa (Adam, 2011).
Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Gangguan
metabolisme secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi
berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Faktor pencetus penyakit diabetes
mellitus, antara lain faktor keturunan, obesitas (kegemukan), mengkonsumsi
makanan instan, terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, merokok dan stres,
kerusakan pada sel pankreas, dan kelainan hormonal (Smeltzer and Bare, 2002)
Dampak masalah jika tidak diatasi?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sirih
merah terhadap perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus.

Desain penelitian apa yang digunakan?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan


dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Quasi
Eksperiment merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat sesuatu ” yang dikenakan pada subjek selidik (Notoatmodjo,
2010). Jenis penelitian ini berbentuk desain non equivalent (pretest dan posttest)
control group desain.
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Iya, peneliti menggunakan 2 kelompok pembanding.


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Peneliti tidak melakukan randomisasi.

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan


randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?

Penliti tidak melakukan randomnisasi.

Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?

Tidak dijelaskan dalam penelitian.

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan


perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Peneliti tidak melakuka masking atau penyamaran.

Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding saat


mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak
mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau
control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes mellitus tipe II di
Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang yang berjumlah
170 orang
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

 penderita diabetes mellitus tipe II di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran


Timur Kabupaten Semarang
 Peneliti tidak menjelaskan adanya kriteria inklusi dan esklusi.

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

 Besar sampel dalam penelitian adalah 28 sampel, dimana 14 untuk


kelompok intervensi dan 14 untuk kelompok kontrol
 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pengambilan sampel jenis non random sampling yaitu pengambilan
sampel yang tidak berdasarkan kemungkinan yang dapat dihitungkan, tetapi
semata-mata hanya berdasarkan segisegi kepraktisan belakang
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel independen : Pengaruh rebusan air daun jambu biji.


Variabel dependen: Terhadapa kadar glukosa darah pada penederita pasien Diabetes
Miletus

Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Alat pengambilan data dengan menggunakan blood glocuse test meter


Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan


pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Pengumpulan dilakukan oleh penulis dengan meninjau semua penelitian,


literatur, dan ulasan sistematis kemudian dirangkum menjadi satu.

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Analisis data menggunakan uji parametrik t-test dependent dan independent


Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to
treat atau on treatment analysis?

Tidak dijelaskan dalam jurnal peelitian.


Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian,
baik yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai.
Sampel yang drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian
sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti
penelitian dan tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)


dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

.Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian ini.


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Uji analisis t-tes dependen dan independen menunjukkan ada pengaruh


pemberian air rebusan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar glukosa
darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di Desa Leyangan Kec. Ungaran
Timur Kab. Semarang dengan (p-value 0,014 < α (0,05)). Terapi air rebusan daun
jambu biji dapat digunakan sebagai alternatif intervensi untuk penatalaksanaan
dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II .
Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number
need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction
(ARR).

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Peneliti sudah membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah mengenai hasil
penelitiannya, bahwas enyawa yang terkandung pada jambu biji mengandung
senyawa tanin yang berfungsi sebagai penghambat αglukosidase yang
bermanfaat untuk menunda absorpsi glukosa setelah makan sehingga
menghambat kondisi hiperglikemia postprandial. Kalsium pada daun jambu biji
mampu menaikkan produksi sel-sel β pankreas untuk menghasilkan insulin.
Kalsium bereaksi dengan menstimulus pembebasan insulin dari sel beta pada
pulau langerhans pankreas
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

 Tidak dijelaskan adanya perbandingan dengan penelitian terdahulu.


 Peneliti menjelaskan penelitiannya searah dengan penelitain yang
dilakukan oleh astasia Bangun (2004) pada penelitian kemotaksonomi

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya


dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan
masalah?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Tidak dijelaska dalam jurnal penelitian.

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Tidak dijelaskan dalam jurnal peneliti.

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian.


B. Esktraksi Data dan Critical Appraisal

NO Penelitian (Peneliti & Sampel Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan Level Penelitian Komentar reviewer
Waktu) (karakteristik, responden peneliti (kekuatan dan keterbatasan
ukuran, setting) penelitian)
1 Pengaruh Sampel dalam Desain Pemberian Air Hasil penelitian II A Kekuatan :
Pemberian Air penelitian ini penelitian Rebusan Daun pengaruh pemberian air
Rebusan Daun adalah penderita dengan Jambu Biji rebusan daun jambu biji Peneliti sudah
Jambu Biji diabetes mellitus metode pre terhadap kadar glukosa menjelaskan dengan
Terhadap Kadar di Kelurahan and post test darah pada pasien rinci mengenai proses
Glukosa Darah Kubu Dalam randomized diabetes mellitus type 2 pengambilan sampel
Pada Penderita Parak Karakah controlled dapat dilihat bahwa dan tekniknya, desain
Diabetes Mellitus Kecamatan sebelum dan setelah yang digunakan, hasil
group
Tipe 2 Di Padang Timur diberikan air rebusan dengan pembahasan
Kelurahan Kubu wilayah kerja daun jambu biji yang baik. Serta
Dalam Parak Pukesmas didapatkan hasil uji asumsi peneliti
Karakah Wilayah Andalas yang di Sampel yang statistik dengan mengenai hasil dan
Kerja Pukesmas pilih sesuai digunakan mengunakan uji paired keutaman hasil
Andalas Padang kriteria peneliti diambil T-test p 0,000 (p<0,05). dalamilmu
yang berjumlah dengan keperawatan.
15 orang. teknik
Ridha Hidayati , purposive Kelemahan :
Ayuro Tidak sampling, 1. Tidak dijelaskan
Cumayunaro dijelaskannya dengan adanya peembrian
mengenai jumlah Informed Consent
2020 kriteria inklusi, sebelum dilakukan
reponden 15
esklusi dan intervensi.
orang
karakteristik berdasarkan 2. Tidak
responden. kriteria dijelaskannya
inklusi yang apakah ada
telah responden yang
ditetapkan. drop out atau
tidak.
3. Tidak dijelaskan
proses
pengumpuan data.
2 Pemberian Air Populasi dalam Metode yang Pemberian Air Berdasarkan analisis II A Kekuatan :
penelitian ini dipakai Rebusan Daun pada tabel,  Peneliti sudah
Rebusan Daun Jambu Biji
adalah semua dalam menunjukkan hasil uji menjelasakn hasil
Jambu Biji penderita penelitian ini statistik dengan dengan rasional.
diabetes melitus yaitu metode menggunakan uji Sudah dijelaskan
Terhadap Kadar
di Puskesmas Pra- wilcoxon bahwa adanya desain dan
Glukosa Darah Kota Selatan Expreriment sebelum diberikan air teknik sampling
rebusan daun jambu biji dalam penelitian.
Penderita Kota Gorontalo yang bersifat
didapatkan nilai median
yang berjumlah One group
Diabetes Melitus 248.00 mg/dL  Peneliti juga sudah
64 Penderita. pre-test dan (Diabetes). Kadar menjelaskan
Adapun ampel post-test glukosa darah terendah teknik
Kartin Buheli, yang akan design. sebelum diberikan air pengumpulan data
diambil oleh rebusan daun jambu biji dan alat yang
Ratnawati peneliti Teknik yaitu 153 mg/dL digunakan.
berjumlah 37 sampling (Pradiabetes) dan kadar
orang . yang glukosa darah tertinggi
2021 Kelemahan :
digunakan sebelum diberikan air
kriteria yang ialah rebusan daun jambu biji  Tidak dijelaskan
ditentukan bagi Purposive yaitu 500 mg/dL adanya pemebrian
pasien yang sampling. (Diabetes), sedangkan Informed consent
bersedia kadar glukosa darah sebelum intervensi.
menjadi setelah diberikan air  Tidak dijelaskan
rebusan daun jambu biji adanya responden
responden,
memiliki nilai median yang dropout.
penderita  Tidak dijelaskan
diabetes melitus 170.00 mg/dL
apakah ada efek
dengan kadar (Pradiabetes) dengan
samping yang
kadar glukosa darah dirasakn selama
glukosa darah
terendah yaitu 74 intervensi.S
sewaktu ≥140
mg/dL (Normal) dan
mg/dL, kadar glukosa darah
penderita tertinggi yaitu 280
diabetes melitus mg/dL (Diabetes)
dengan dengan ρ-value 0.000.
Kesadaran
compos mentis. Analisis Uji Wilcoxon
penderita didapatkan nilai ρ =
diabetes melitus 0,000 pada kadar
dengan usia ≥ glukosa darah sebelum
40. dan sesudah diberikan
air rebusan daun jambu
Karakteristik biji. Dengan hipotesis
dari responden penelitian ρ < α (0.000
ialah : umur, < 0.05), yang artinya
jenis kelamin, kadar glukosa darah
pendidikan, menunjukkan kurang
pekerjaan dan dari nilai α 0.05 dengan
berat badan. maka dapat diartikan
bahwa hipotesis Ha
pada penelitian ini
diterima (Ho ditolak)
yang artinya ada
penurunan kadar
glukosa sebelum dan
sesudah diberikan air
rebusan daun jambu biji
di Wilayah Puskesmas
Kota Selatan Kota
Gorontalo.

3 Pengaruh Populasi pada Penelitian ini Pemberian Air II A Kekuatan :


penelitian ini menggunaka Rebusan Daun Ada perbedaan yang Peneliti sudah
Pemberian Air menjelaskan dengan
adalah seluruh n pendekatan Jambu Biji signifikan kadar
Rebusan Daun glukosa darah puasa baik mengenai desain
penderita kuantitatif, penelitian , teknik
Jambu Biji diabetes mellitus metode yang pada kelompok
sampling dan
tipe II di Desa digunakan intervensi sebelum dan pembahsan materi
(Psidium Leyangan dalam setelah diberikan terapi mengenai hasil.
Guajava) Kecamatan penelitian ini air rebusan daun jambu
Ungaran Timur adalah biji pada penderita Kelemahan :
Terhadap Kadar diabetes mellitus tipe II 1. Tidak dijelaskan
Kabupaten eksperimen adanya pemberian
Glukosa Darah Semarang yang semu (Quasi di Desa Leyangan Kec.
informed consent
berjumlah 170 Eksperiment) Ungaran Timur Kab. sebelum intervensi.
Pada Penderita
orang. Besar . Quasi Semarang. Dapat dilihat 2. Tidak dijelaskannya
Diabetes Mellitus sampel dalam Eksperiment dari hasil p-value 0,000 proses pengambilan
penelitian merupakan < α (0,005). Tidak ada data
Tipe Ii Di Desa
perbedaan yang 3. Tidak dijelaskan
adalah 28 penelitian adanya efek dari
Leyangan signifikan kadar
sampel, dimana yang penelitian atau
Kecamatan 14 untuk dimaksudkan responden yang
kelompok untuk glukosa darah puasa drop out.
Ungaran Timur
intervensi dan mengetahui pada kelompok kontrol
Kabupaten 14 untuk ada tidaknya sebelum dan setelah
Semarang kelompok akibat diberikan terapi air
kontrol. sesuatu ” rebusan daun pandan
yang pada penderita diabetes
Dalam jurnal ini dikenakan mellitus tipe II di Desa
tidak dijelaskan pada subjek Leyangan Kec.
Maharani menengenai selidik Ungaran Timur Kab.
Rosalina, kriteria inklusi (Notoatmodj Semarang. Dapat dilihat
atau esklusi o, 2010). dari hasil p-value 0,703
S.Kp.,M.Kes, Puji > α (0,005).
serta Jenis
Purwaningsih, karakteristik penelitian ini
responden. berbentuk Ada pengaruh
S.Kep., Ns pemberian terapi air
desain non
equivalent rebusan daun jambu biji
(pretest dan terhadap glukosa darah
posttest) puasa pada penderita
control diabetes mellitus tipe II
group desain. di Desa Leyangan Kec.
Desain quasi Ungaran Timur Kab.
eksperiment Semarang. Dapat dilihat
dari hasil p-value
Teknik sebesar 0,014 < α
pengambilan (0,005).
sampel yang
digunakan
dalam
penelitian ini
adalah teknik
pengambilan
sampel jenis
non random
sampling
yaitu
pengambilan
sampel yang
tidak
berdasarkan
kemungkina
n yang dapat
dihitungkan,
tetapi
semata-mata
hanya
berdasarkan
segisegi
kepraktisan
belakang.
Teknik
sampling
yang
digunakan
pada
penelitian ini
adalah
purposive
sampling
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi non farkamologi dengan rebusan daun jambu biji merupakan salah satu
teknik Non Farmakologi yang termasuk ke sisi dunia keperawatan karena tidak
berhubungan dengan teknik farmakologi yang pada umumnya mempunyai efek samping.
Teknik Non-Farmakologi ini tergolong aman karena tidak memiliki efek samping yang
cukup berbahaya. Selain itu manfaat rebusan daun jambu biji dapat mengurangi atau
mencegah komplikasi akibat mengkonsumsi obat-obat dalam jangka waktu yang panjang

Pada penelitian kemotaksonomi bahwa dalam daun jambu biji mengandung


senyawa tanin yang berfungsi sebagai penghambat α- glukosidase yang bermamfaat
untuk menunda absorpsi glukosa setelah makan sehingga menghambat kondisi
hiperglikemia postrandial. Kalsium pada daun jambu biji mampu menaikan produk sel-
sel β pancreas untuk menghasilkan insulin. Kalsium bereaksi dengan menstimulasi
pembebasan insulin dari sel beta pada prankeas (Simon, 2008).

Selain itu kandungan yang terdapat didalam daun jambu biji yaitu tanin dan
kalsium. Tanin adalah zat pahit polifenol yang sangat baik dan cepat mengikat protein.
Daun jambu biji (Psidium guajava) adalah herbal yang bermanfaat sebagai penormal
fungsi kelenjar pancreas dengan efek farmakologi menperlancarkan sistem sirkulasi
darah dalam membantu menormalkan fungsi pancreas dalam mengatasi diabetes mellitus
B. Saran

1. Bagi Instansi

Dapat menjadi tempat penyuluhan dan informasi bagi pengobatan non farmako dalam

pengendalian kesehatan.

2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Disarankan mengaplikasikan perkembangan ilmu keperawatan ini kepada masyarakat


dalam meningkatkan upaya pencegahan penyakit DM dengan melakukan pemberian air
rebusan daun jambu biji, khususnya dalam keperawatan komunitas.
3. Bagi Tenaga Kesehatan

Disarankan kepada tenaga kesehatan laian agar dapat menginformasikan kepada pasien
diabetes mellitus type 2 tentang manfaat air rebusan daun biji dan memotivasi keluarga
untuk memfasilitasi anggota keluarganya yang menderita diabetes mellitus type 2 untuk
selalu mengkonsumsi air rebusan daun jambu biji yang bertujuan untuk mengendalikan
kadar glukosa darah.
Daftar Pustaka
Buheli, Ratnawati. (2021). Jurnal Penelitian : Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji
Terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus. Vol. 3, No. 1, Februari
2021 p-ISSN: 2654-718X, e-ISSN: 2656-2863
Hidyatai, Cumayunaro. (2020). Jurnal Penelitian : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun
Jambu Biji Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Wilayah Kerja Pukesmas Andalas Padang.
Volume 2, Issue 1, June 2020 P-ISSN: 2715-6974 E-ISSN: 2715-5846
Maharani, dkk. (2013). Jurnal penelitian : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji
(Psidium Guajava) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe Ii Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Volume 1,
No. 2, November 2013. ISSN : 2338-2058.

Anda mungkin juga menyukai