Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Disusun oleh
PROGRAM PROFESI NERS NON REG
ANGKATAN I
Dengan mengucap puji syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Alloh SWT dengan
rahmat dan anugrahnya kami dapat menyelesaikan makalah Evidence Besad practice yang
mengambil bahasan tentang “PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA”
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bimbingan dari pembimbing
lapangan dan juga pembimbing akademik, beliau memberikan arahan dan masukan mulai dari
pencarian materi, pencarian sumber – sumber dan juga pembuatan makalah.
Makalah ini masih jauh dari sempurna karenanya kami menerima kritik dan perbaikan
yang membangun guna perbaikan kami selanjutnya. Kami ucapkan terimakasih
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan Mahasiswa Ners dapat melakukan terapi aktivitas kelompok
berdasarkan data ilmiah
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mencari retiratur yang mendukung tentang aktivitas
kelompok
2. Perawat ruangan mampu melakukan terapi aktivitas kelompok pada
pasien gangguan jiwa dengan baik dan benar
3. Mahasiswa dapat mengembangkan dan mampu memberikan asuhan
keperawatan jiwa sesuai dengan tahapan tahapan strategi pelaksanaan
keperawatan jiwa.
III. Metode Penulisan
BAB I : terdiri atas latar belakang masalah, tujuan penulisan, dan metode
penulisan
BAB II : terdiri atas Pengertian, tujuan EBP, Ciri EBP, Kelebihan EBP,
kekurangan EBP, Keterbatasan EBP, Penerapan EBP, Panduan EBP, Metode
penulisan
BAB III : Pembahasan
BAB IV : Kesimpulan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari teori dan hasil beberapa penelitian yang dilakukan dibeberapa rumah
sakit didapatkan data bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi terhadap kemampuan sosialisasi klien dengan kerusakan
interaksi sosial. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada klien dengan gangguan persepsi perseptual
halusinasi.
Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan terapi aktivitas
kelompok mampu membantu dalam proses penyembuhaan pasien dengan
gangguan jiwa.
B. Saran
1. Perawat
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan perlu memberikan terapi
aktivitas kelompok pada pasien dengan gangguan jiwa.
Perlu diadakan pelatihan-pelatihan kepada perawat tentang pemberian
terapi aktivitas kelompok agar perawat mampu menjadi terapis yang dapat
menjalankan terapi aktivitas kelompok dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa
Mahasiswa harus dapat mengembangkan dan mampu memberikan asuhan
keperawatan jiwa sesuai dengan tahapan tahapan strategi pelaksanaan
keperawatan jiwa.
3. Rumah sakit
Rumah sakit diharapkan dapat mendukung perawat jiwa untuk dapat
melakukan terapi aktivitas kelompok yang selama ini masih jarang dilakukan di
ruang 12 perawatan jiwa RS Dustira.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian. Cetakan 13. PT.Rineka Cipta: Jakarta. Hidayat,
A Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Cetakan 1. EGC: Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Edisi 2. ECG: Jakarta. 117.Notoatmojo,
Soekidjo, 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan 1.
EGC: Jakarta.
www. Cendika.com
Ditetapkan,
KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01
Tanggal Terbit : DUSTIRA
SPO
Mobilisasi dini adalah suatu tindakan keperawatan untuk selekas
PENGERTIAN mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin untuk berjalan