Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN

PELATIHAN BAGI DOKTER DAN PERAWAT


Tentang
PENATALAKSANAAN KASUS GANGGUAN JIWA
DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
TANGGAL 24 MARET – 29 MARET 2019
DI PUSKESMAS ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN

DISUSUN OLEH:

dr. SONI ANANTO Puskesmas Ayah 1


dr. SUGITO Puskesmas Ayah 2
dr. TAUFIK WIJAYANTO Puskesmas Puring
dr. R. SUNARKO SLAMET Puskesmas Petanahan
dr. ENDRA TRI PARAKOSA Puskesmas Buluspesantren 2
dr. USKAR YULINANTO Puskesmas Mirit
dr. ENDANG WRESNI W Puskesmas Bonorowo
dr.KUSTININGSIH Puskesmas Prembun
dr. ARUTALA ENY PA Puskesmas Prembun
dr. GUNTORO Puskesmas Padureso
dr. ADI PRATAMA Puskesmas Kutowinangun

BALAI PELATIHAN KESEHATAN


KAMPUS GOMBONG
PROVINSI JAWA TENGAH
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik kerja lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses
pembelajaran pada suatu pelatihan bagi PNS, karena tahap ini dianggap
sebagai bentuk pengkayaan dari seluruh materi yang selama ini telah didapat
di dalam kelas dan disampaikan oleh pemateri secara terpisah.
Tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan PKL ini adalah memberikan
kesempatan kepada peserta latih untuk mememahami bagaimana nantinya
seorang dokter dapat melakukan tatalaksana gangguan jiwa pada pelayanan
di FKTP. Dengan kata lain kegiatan PKL ini, merupakan realisasi dari
pelaksanaan struktur program diklat yang dimulai dari kegiatan persiapn,
pelaksanaan di lapangan dan penyajian hasil PKL.
Selain maksud tersebut, PKL juga mempunyai dasar pertimbangan
pada teori yang menyatakan bahwa proses belajar dapat terjadi melalui 2
(dua) cara pendekatan yang berbeda, yaitu:
1. Belajar melalui pemahaman, seseorang mulai belajar ketika munculnya
pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat adanya hubungan antara
suatu hal dengan hal lainnya. Dalam kegiatan ini peserta latih (peserta
PKL) akan mendapat banyak pemahaman baru mengenai diagnosis,tata
laksana dan rujukan gangguan jiwa yang sering ditemui pada pelayanan di
FKTP.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya
terhadap tingkah laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut
kemudian meniru tingkah laku yang baru itu. Dalam kegiatan ini peserta
latih (peserta PKL) akan melihat berbagai gambaran pasien dengan
masalah gangguan jiwa dan akan mendapatkan contoh dari fasilitator
bagaimana melakukan rujukan pada pasien tersebut,hal ini akan membantu
peserta saat mengimplementasikan teori yang telah diberikan sebelumnya
pada pasien di tempat kerjanya masing-masing.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Direktorat Bina Kesehatan Jiwa
Kemenkes melakukan kegiatan PKL ini ke FKTP (Puskesmas) yang diyakini
dapat memberikan pengalaman dalam melakukan deteksi dini, tata laksana
dan rujukan gangguan jiwa pada pelayanan di FKTP. Adapun kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada para peserta latih dalam rangka membandingkan
kenyataan dari hasil yang diperoleh di lapangan terhadap teori yang telah
dipelajari di kela, sehingga peserta latih diharapkan lebih mudah dan terampil
dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan gangguan jiwa di
tempatnya masing-masing.

B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN


1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan Praktik Lapangan (PL), peserta latih
mampu melakukan penatalaksanaan kasus gangguan jiwa di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

2. Tujuan Khusus
Setelah selesai Praktik Lapangan, peserta dapat:
1) Melakukan deteksi masalah kesehatan jiwa
2) Melakukan wawancara psikiatrik
3) Melakukan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan
ansietas
4) Melakukan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan
depresi
5) Melakukan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan
psikotik
6) Melakukan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan
perkembangan dan gangguan perilaku paa anak
7) Melakukan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan
demensia pada lansia
8) Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan psikiatrik

C. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan praktek lapangan ini adalah pasien dengan
gangguan psikotik dan pasien umum yang berobat di BP Umum saat PKL
dilakukan dan di lokasi tempat praktek yang ditentukan.
D. Waktu dan Tempat
 Waktu Pelaksanaan : Hari Kamis, 28 Maret 2019 mulai pukul 07.30 –
selesai.
 Tempat pelaksanaan : Puskesmas Adimolyo, Kecamatan Adimulyo,
Kabupaten Kebumen

BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

Kegiatan PKL Pelatihan bagi dokter umum tentang Penatalaksanaan


gangguan jiwa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) diawali melalui
kegiatan transaksi terapeutik yaitu mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan status mental,pemeriksaan penunjang (bila perlu), penegakan
diagnosis, rencana tata laksana dan rujukan bila diperlukan. Teknik yang
dilakukan adalah dengan cara wawancara dan observasi serta pengisian status
rekam medik yang telah disiapkan.
Tahapan kegiatan praktek lapangan yang dilakukan di Puskesmas
Adimulyo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan (a.l: mempersiapkan instrumen PKL, sarana prasarana, lokasi
PKL, membagi peserta menjadi 3 kelompok PKL)
2. Tahap Pelaksanaan (a.l: deteksi dini,tatalaksana dan rujukan kasus gangguan
jiwa)
a. Melakukan deteksi dini pada pasien yang masuk kelompok berisiko tinggi
b. Melakukan diagnosis pada pasien yang terdeteksi ada gangguan jiwa
c. Melakukan tatalaksana dan/ rujukan terhadap pasien yang sudah
didiagnosis
3. Tahap Penyusunan Laporan (a.l: pembuatan laporan masing-masing kelompok)
4. Tahap Presentasi Hasil PKL ( mesing-masing kelompok mempresentasikan
hasil PKL nya)

BAB III
PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO
Adimulyo terletak geografis dataran rendah dan pada umumnya bekerja
sebagai petani dengan jumlah desa sebanyak 23 desa dan jumlah penduduk
sebanyak 38.033 jiwa.
BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

1. KASUS TN. E
a. IDENTITAS
Nama : Tuan Eko Budiyono
Tgl Lhr/umur : 09/02/1984 (35 Tahun)
Alamat : Kemujan Kec. Adimulyo Kab. Kebumen
Pekerjaan :-

b. KELUHAN UTAMA
Tidak merasa ada keluhan

c. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang diantar oleh bapaknya. Datang memenuhi undangan
puskesmas.

d. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1) FISIK
Tidak ada riwayat penyakit fisik yang diderita. Tidak ditemukan
riwayat trauma.

2) GANGGUAN JIWA
Pada tahun 2007 penderita saat pertama mengalami kelainan
berupa pulang ke rumah orang tuanya dalam keadaan bugil. Disertai
dengan perilaku yang tidak bisa diam dan terus berbicara sendiri
tanpa maksud yang jelas. Orang tua juga mengeluhkan penderita
jarang tidur, tidak mau makan dan tidak merawat diri. Beberapa hari
kemudia penderita oleh keluarga dan pemerintah desa di bawa ke rsj
cilacap. Selang sebulan penderita pulang masih dengan gejala
kejiwaan. Dua bulan kemudian penderita kambuh lagi dan dirujuk
kembalik ke rsj cilacap. Sejak pertama kali dirawat di rsj, penderita
sudah 4 mondok di rsj.

3) OBAT DAN NAPZA


Ada Riwayat penggunaan alkohol saat penderita penderita masih
duduk di sekolah menengah atas. Tidak didapatkan riwayat
penggunaan Napza oleh penderita.

e. RIWAYAT KEHIDUPAN PRAMORBID


Penderita mengatakan bahwa saat masih SMA penderita merasa dikucilkan
oleh teman sekelasnya dan bertekad suatu saat akan membalasnya,
namun tidak pernah tersampaikan. Penderita pernah bekerja sebagai buruh
pabrik di bandung dan mengalami phk dan sejak phk penderita pernah
berjalan tanpa arah sampai ditampung di masjid beberapa minggu sebelum
pulang ke kampung.

f. STATUS MENTAL
1) KESADARAN
Kesadaran pasien composmentis dengan orientasi terhadap orang,
waktu dan tempat masih terkendali dengan baik.

2) MOOD
Pasien ini tampak bersemangat dan kadang muncul sikap tubuh
dengan kewaspadaan .

3) SIKAP DAN PERILAKU


Sikap pasien ini masih dapat terkontrol, sopan pada lawan bicara,
pandangan mata seperti biasa, juga masih dapat berkomunikasi
dengan baik dan kadang menunjukan perilaku waspada.

4) GANGGUAN PERSEPSI (HALUSINASI / ILUSI)


Ditemukan gangguan persepsi berupa halusinasi penglihatan
adanya bayangan gelap seseorang.

5) GANGGUAN ISI PIKIR (WAHAM / OBSESI)


Ditemukan adanya waham kebesaran dan waham curiga. Adanya
flight of idea, unrealistic thinking, inkoherensi.

6) TILIKAN
Penderita saat ditanya untuk apa minum obat, penderita menjawab
tidak mengetahui. Tetapi saat kehabisan obat penderita mengatakan
bahwa obat penting untuk kesehatan dirinya dan mengatakan obat
itu sebagai vitamin.

g. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum: Baik Kesadaran Compos Mentis
 TD : 130/80 mmHg N: 69 x/menit BB: 54 Kg TB: 168 cm
 Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan

h. DIAGNOSIS BANDING
Schizoprenia
Gangguan Bipolar

i. DIAGNOSIS KERJA
Schizoprenia

j. ASSESSMENT
Rujuk konsultasi ke dokter Sp.KJ terkait masih adanya gejala aktif.

2. KASUS TN. N
a. IDENTITAS
Nama : Tuan Nasimin
Tgl Lhr/umur : 14/12/1959 (60 Tahun)
Alamat : Caruban RT 2 RW 1 Kec. Adimulyo Kab. Kebumen
Pekerjaan : Petani / Pekebun

b. KELUHAN UTAMA
Tidak bisa tidur

c. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang diantar istrinya dengan keluhan tidak bisa tidur sejak 2 (dua)
bulan. Kadang sakit kepala dan bisa sembuh sendiri. Pasien mengeluhkan
mata kanannya rabun secara tiba tiba saat sebulan yang lalu.

d. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1) FISIK
Sejak satu bulan yang lalu pasien dirujuk dari Puskesmas Adimulyo
ke RS Purbowangi karena mata kanan rebeng tidak bisa melihat. Di
RS purbowangi pasien diberitahu oleh dr. Sp.M bahwa mata
kanannya tidak bisa melihat karena ada syaraf yang putus untuk
mengatasi masalah ini, pasien harus segera dirujuk ke RS YAP.
Rujukan telah dibuatkan dari RS purbowangi ke RS YAP dengan
diagnosis Ablatio Retina OD tertanggal 22 Januari 2019.

2) GANGGUAN JIWA
Sejak mendapat penjelasan dari RS purbowangi, pasien merasa
ketakutan bila harus di operasi. Dia khawatir tidak bisa melihat. Dia
butuh pertimbangan sanak saudara untuk memutuskan apakah
harus operasi atau tidak. Terus kalo nanti operasi siapa yang
menunggu, berapa biaya yang harus disediakan.

3) OBAT DAN NAPZA


Riwayat penggunaan obat hanya obat tetes mata dari RS
Purbowangi dan kadang beli sendiri di apotek. Riwayat penggunaan
NAPZA disangkal oleh pasien

e. RIWAYAT KEHIDUPAN PRAMORBID


Kehidupan pasien sebelum matanya rabun biasa saja. Dia bisa bekerja, ke
sawah dan melakukan hal-hal aktifitas keseharian. Aktifitas harian mulai
terganggu sejak pasien sering mengalami gejala sulit tidur, kepala pusing,
badan capek semua.

f. STATUS MENTAL
1) KESADARAN
Kesadaran pasien composmentis dengan orientasi terhadap orang,
waktu dan tempat masih terkendali dengan baik.

2) MOOD
Pasien ini tampak cemas dengan berkali-kali memandang istrinya
untuk menjawab pertanyaan dokter.
3) SIKAP DAN PERILAKU
Sikap pasien ini masih dapat terkontrol, sopan pada lawan bicara,
pandangan mata seperti biasa, juga masih dapat berkomunikasi
dengan baik dan tidak mudah tersinggung.
Perilaku pasien ini tampak sedikit bingung saat harus memilih mau
dirujuk lagi ke RS di daerah kebumen, atau mau langsung ke RS
YAP dengan rujukan dari RS Purbowangi atau mau hanya diobati di
Puskesmas Adimulyo.

4) GANGGUAN PERSEPSI (HALUSINASI / ILUSI)


Tidak ditemukan gangguan persepsi pada pasien ini

5) GANGGUAN ISI PIKIR (WAHAM / OBSESI)


Tidak ditemukan gangguan isi pikir pada pasien ini

6) TILIKAN

g. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum: Baik Kesadaran Compos Mentis
 TD : 136/34 mmHg N: 69 x/menit BB: 56 Kg TB: 174 cm
 Pupil mata unisokor (mata kanan diameter pupil lebih besar dari mata
kiri)
 Visus mata kanan 1/300 dan mata kiri masih baik

h. DIAGNOSIS BANDING
Ablatio Retina
Gangguan Anxietas
Insomnia

i. DIAGNOSIS KERJA
Gangguan Anxietas

j. ASSESSMENT
o Farmakologis
Fluoxetin 10 mg malam hari selama 7 hari

o Non Farmakologis / Edukasi


Cara dan prosedur rujukan
Prosedur tatalaksana ablatio retina
Edukasi mengatasi kecemasan

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hal-hal yang positif di lapangan


Dari proses pelaksanaan PKL di Puskesmas Adimulyo Kecamatan Adimulyo
Kabupaten Kebumen terdapat hal-hal positif yang didapatkan:
1. Petugas ramah dan kooperatif dalam pelaksanaan PKL.
2. Pasien sangat senang dan terbuka sehingga peserta latih mudah dalam
melakukan tugasnya.
3. Adanya kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarganya sehingga membantu
lancarnya tugas PKL.

B. Jenis Intervensi yang dilakukan


Dari hasil analisa data intervensi yang perlu dilakukan adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang gejala gangguan jiwa.
2. Menyarankan pada warga untuk menjaga pola makan yang benar, melakukan
aktifitas fisik setiap hari yang diimbangi dengan istirahat yang cukup dan dapat
mengelola stres dengan benar.
3. Menyarankan kepada penderita gangguan jiwa untuk melakukan cek kesehatan
secara rutin dan meminum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dari Dokter.
4. Meningkatkan pengetahuan kesehatan tentang dampak penyakit gangguan dan
komplikasi yang dapat terjadi.
5. Menyarankan kepada semua warga untuk dapat mencegah adanya pemasungan
orang dengan gangguan jiwa
6. Menyarankan kepada puskesmas wilayah Kabupaten Kebumen untuk melakukan
intervensi lanjut dengan cara kunjungan rumah untuk memonitoring perubahan
perilaku di masyarakat

C. Hambatan
Hambatan yang ditemui pada saat kunjungan antara lain:
1. Komunikasi / bahasa yang bisa menghambat pada penggalian informasi yang
diperlukan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

2. Saran
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL

Hari, Tanggal : Kamis, 4 Februari 2018


Waktu : 07.30 – 11.00
Tempat : Puskemas Adimulyo Kec. Adimulyo Kabupaten Kebumen
Kegiatan : Praktek Kerja Lapangan Pelatihan Bagi Dokter Umum tentang
Penatalaksanaan Kasus Gangguan Jiwa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Gambar 1. Briefing dari fasilitator sebelum berangkat PKL


Gambar 2. Peserta PKL berangkat menggunakan jasa transportasi umum ke lokasi di
Puskesmas Adimulyo

Anda mungkin juga menyukai