Oleh
Kelompok 5
M. Alfian Adyatma NIM 142310101132
Purwanti Nurfita Sari NIM 172310101225
Sheila Paramitha Riyanti NIM 152310101251
Siti Hotijah NIM 152310101149
Bayu Kurniawan NIM 152310101283
Joko Anang Susanto NIM 152310101311
Nurdianah Fajri I. NIM 152310101346
Nunung Ratna Sari NIM 152310101229
Anggia Damayanti NIM 152310101243
TUGAS
disusun untuk memenuhi tugas ujian prakepanitraan
stase Komunitas dan Keluarga
Oleh
Kelompok 5
M. Alfian Adyatma NIM 142310101132
Purwanti Nurfita Sari NIM 172310101225
Sheila Paramitha Riyanti NIM 152310101251
Siti Hotijah NIM 152310101149
Bayu Kurniawan NIM 152310101283
Joko Anang Susanto NIM 152310101311
Nurdianah Fajri I. NIM 152310101346
Nunung Ratna Sari NIM 152310101229
Anggia Damayanti NIM 152310101243
BAB 1. PENDAHULUAN
Penyakit hipertensi saat ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di Indonesia maupun di dunia. Hipertensi atau yang
biasa dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup atau istirahat tenang (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Hipertensi
juga merupakan salah satu penyakit degeneratif, umumnya tekanan darah
bertambah secara perlahan dengan seiring bertambahnya umur (Triyanto, 2014
dalam Seke et al, 2016). Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala
dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala
penyakit lainnya (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Menurut Sheps (2005)
(dalam Putriastuti, 2016), tahap hipertensi dikategorikan menjadi dua, yaitu
hipertensi derajat 1 pada rentang tekanan sistolik 140-159 mmHg dan diastolik
90-99 mmHg dan hipertensi derajat 2 yaitu tekanan sistolik ≥ 160 mmHg dan
diastolik ≥ 100 mmHg. Hipertensi pada dasarnya memiliki sifat yang
cenderung tidak stabil dan sulit dikontrol (Lumempouw, 2016).
3
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
4
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
5
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
2.2 Manfaat
6
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
7
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
menjadi lebih parah dan memicu terjadinya komplikasi lain. Pada dasarnya
seseorang dengan hipertensi tidak akan bertambah parah kalau mereka mampu
mengatur pola makan dan rutin melakukan olahraga agar selalu bugar.
Seseorang dengan hipertensi selain menerapkan terapi farmakologi sesuai
anjuran instansi kesehatan, mereka dapat melakukan aktifitas fisik yang
menunjang kebugaran mereka, salah satunya dengan senam prolanis. Senam ini
dilakukan dalam 1 kali dalam seminggu dengan durasi 10-15 menit kemudian
diadakan pelaksanaan prolanis secara lengkap satu bulan sekali.
8
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
= Sasaran/Audience
= Pemateri
9
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
Mengetahui
10
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
11
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
Lampiran 3 SAP
BERITA ACARA KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN
HIPERTENSI DI PUSKESMAS JENGGAWAH, KECAMATAN
JENGGAWAH, KABUPATEN JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/ 2020
1. Standar Kompetensi
Setelah mendapatkan pengetahuan mengenai hipertensi pada lansia dengan
hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan lansia terhadap hipertensi
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan pengetahuan diharapkan lansia mampu:
a. Memahami konsep hipertensi,
b. Memahami cara-cara mengontrol tekanan darah, dan
c. Meningkatkan kesadaran lansia untuk berobat.
3. Pokok Bahasan:
Hipertensi pada lansia dengan hipertensi.
4. Subpokok Bahasan
a. Definisi hipertensi,
b. Penyebab hipertensi,
c. Tanda dan gejala hipertensi,
d. Komplikasi hipertensi,
e. Diet pada pasien hipertensi,
f. Pengobatan hipertensi.
5. Waktu
1x30 Menit
12
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan diskusi
b. Landasan Teori : Diskusi
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang nyaman
2. Mengajukan masalah
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut
Keterangan:
: Sasaran
: Pemateri
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi tentang hipertensi pada lansia
- Definisi hipertensi,
- Penyebab hipertensi,
- Tanda dan gejala
hipertensi,
- Komplikasi hipertensi,
- Cara mengontrol tekanan
darah,
- Pengobatan hipertensi.
Evaluasi:
Menanyakan kembali hal-hal
yang sudah dijelaskan
mengenai hipertensi
Penutup a. Menutup MMD II dengan Mendengarkan 3 menit
menyimpulkan materi yang
telah dibahas Menjawab salam
b. Memberikan salam penutup
10. Evaluasi
a. Audien mampu menjelaskan dan memahami masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerja puskesmas Jenggawah yaitu hipertensi
b. Audien mengetahui penyebab, ciri-ciri, komplikasi, tanda dan gejala
hipertensi
c. Audien mengetahui, memahami, serta mampu melakukan intervensi
untuk mengontrol hipertensi dan pengobatan hipertensi.
11. Lampiran
1. Materi penyajian data MMD II dan materi pendidikan kesehatan tentang
hipertensi,
2. Media yang digunakan (leaflet).
Penyaji
14
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
Lampiran 4 Materi
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi
merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan
di atas normal.
Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95
mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999).
B. Penyebab Hipertensi
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen
pembuluh darah
16
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti
bayam,kangkung,buncis, kacang panjang, taoge, labu siam,
oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam
tidak lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
17
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
18
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
19
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
20
Laporan Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember | 2019
DAFTAR PUSTAKA
Benowitz, N. L., 2002, Farmakologi Dasar Dan Klinik “Basic and Clinical
Pharmacology”, Obat Anti Hipertensi. Salemba Medika: Jakarta.
21