Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KOMBINASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DENGAN RENDAM KAKI


AIR HANGAT PADA LANSIA DI WISMA VI PANDU
PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Kepeawatan Gerontik


Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap

Disusun Oleh :

M. Cakraningrat A.T I4B022003 Nana Lia Safitri I4B022006


Yolanda Sri Bhunga I4B022001 Evi Nur Janah I4B022008
Alfiana Yulianti I4B022002 Zenita Rachmawati I4B022009
Vivian Prima Lucyani I4B022004 Novi Vebianti I4B022019
Liviana Indriyani I4B022005 Sri Indah Yuli Hartati I4B022014

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
PURWOKERTO
2023
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

1. Nama Kegiatan
Pendidikan kesehatan mengenai kombinasi relaksasi otot progresif
dengan renda kaki air hangat untuk menurunkan nyeri sendi dan tekanan darah
pada pasien lanjut usia
2. Deskripsi Kegiatan Singkat
Berdasarkan hasil pengkajian pada 8 pasien lanjut usia didapatkan hasil
sebanyak 6 lansia mengeluhkan nyeri sendi dan sebanyak 8 lansia mengeluhkan
pusing. Nyeri sendi yang dirasakan lansia semakin memberat ketika cuaca dingin
atau beraktivitas terlalu banyak. Nyeri memberat pada pagi hari. Sementara
pusing dirasakan hilang timbul, pusing terasa ketika lansia kepikiran sesuatu
seperti keluarga maupun perselisihan antar teman di wisma.
Selain nyeri sendi dan pusing, pasien lanjut usia juga memiliki riwayat
penyakit hipertensi, hal ini dibuktikan dari hasil pengkajian bahwa 4 dari 8
pasien lanjut usia mengalami hipertensi setelah dilakukan pengecekan tekanan
darah.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sendi
adalah terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP). Relaksasi Otot Progresif (ROP)
adalah terapi yang terfokus untuk mempertahankan kondisi relaks yang
melibatkan kontraksi dan relaksasi berbagai kelompok otot mulai dari kaki ke
arah atas atau dari kepala ke arah bawah yang akan meningkatkan kesadaran
terhadap respon otot tubuh (Wijaya & Nurhidayati, 2020). Teknik ini merupakan
salah satu terapi komplementer yang dapat diberikan untuk membantu
mengendalikan dan mengurangi nyeri sendi pada lansia. Selain dapat mengurangi
nyeri, ROP dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan, depresi,
meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kelelahan, dan menurunkan tekanan
darah (Kobayashi & Koitabashi, 2016). Teknik relaksasi otot progresif dilakukan
secara sistematis dan mendalam dengan menegangkan dan menyantaikan otot
secara berulang, sehingga system parasimpatis akan mendominasi selama
relaksasi. Hal ini akan menyebabkan penurunan frekuensi denyut nadi, laju
pernapasan, dan tekanan darah. Terapi ROP juga akan mempengaruhi susunan
saraf somatik. Respon terapi ROP mengurangi nyeri dengan mengurangi
permintaan oksigen jaringan sehingga menurunkan kadar asam laktat dan
melepaskan endofrin. Endofrin yang dilepaskan akan bekerja sebagai
neurotranmiter berikatan dengan reseptor opoid sehingga dapat menghambat
transmisi stimulus nyeri (Wijaya & Nurhidayati, 2020). Pemberian terapi ROP
efektif untuk relaksasi, mengurangi rasa nyeri dan stres, meningkatkan
kebugaran, dan menurunkan tekanan darah. Pemberian terapi ROP dapat
dikombinasikan dengan rendam kaki air hangat. Rendam kaki air hangat pada
dasarnya bekerja dengan meningkatkan aktivitas sel (molekul) dengan cara
mengalirkan energi melalui konveksi melalui medium cair. Tekanan hidrostatik
yang dilakukan oleh air terhadap tubuh mengakibatkan dorongan aliran darah
pada kaki menuju ke rongga dada, sehingga darah akan berakumulasi di
pembuluh darah besar jantung. Air hangat akan menyebabkan pelebaran
pembuluh darah sehingga dapat memperlancar aliran darah (Nopriani, Primanda
& Makiyah 2018). Oleh karena itu, kombinasi relaksasi otot progresif dengan
terapi rendam kaki air hangat merupakan metode yang sederhana, mudah
dilakukan, praktis, biaya yang digunakan terjangkau, bisa dilakukan secara
mandiri di rumah bagi penderita hipertensi untuk dijadikan pola hidup sehat di
kesehariannya dan tidak mempunyai efek yang merugikan bagi kesehatan tubuh.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit mampu memahami
dan mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi otot progresif (ROP) dan
rendam kaki air hangat.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang
1) Menjelaskan kembali teknik relaksasi otot progresif (ROP) dan rendam
kaki air hangat
2) Menyebutkan manfaat teknik relaksasi otot progresif (ROP) dan rendam
kaki air hangat
3) Mendemonstrasikan teknik relaksasi otot progresif (ROP) dan rendam
kaki air hangat
4. Sasaran
Sasaran kegiatan pendidikan kesehatan adalah pasien lanjut usia di wisma VI
Pandu Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata (PPLSU Dewanata) Cilacap
5. Metode
Metode yang akan digunakan dalam satuan acara ini menggunakan metode
ceramah, diskusi, dan demonstrasi.
6. Media
PPT dan Video demonstrasi
7. Waktu
Satuan acara ini akan dilaksanakan pada:
Hari,tanggal : Kamis 06 April 2023
Waktu : 13.00 – 14.00 WIB
8. Tempat
Satuan acara pendidikan akan dilaksanakan di Wisma VI Pandu PPLSU
Dewanata Cilacap
9. Pengorganisasian
Berikut pengorganisasian dalam satuan acara pendidikan yang akan dilakukan:
Pembawa acara : 1 orang
Moderator : 1 orang
Pemateri : 1 orang
Fasilitator : 4 orang
Dokumentasi : 1 orang
Perlengkapan : 2 orang
10. Run down Kegiatan
Berikut susunan acara dalam satuan acara yang akan dilakukan:

No Sesi Pemateri Peserta Waktu


.
1. Pembukaan 1. Pembicara membuka Pasien 5 menit
dan mengucapkan mendengarkan dan
salam kepada peserta menjawab salam
2. Pembicara Pasien
memperkenalkan diri memperhatikan
pembicara
3. Pembicara Pasien
menjelaskan topik memperhatikan
yang akan dibahas dan pembicara
apa tujuan pendidikan
kesehatan
4. Pembicara melakukan Pasien menjawab
apersepsi dan bertanya pertanyaan
kepada peserta pembicara
mengenai gambaran
umum pokok bahasan
5. Pembicara melakukan Pasien
kontrak waktu dengan mengusulkan
peserta kontrak
waktu/menerima
saja
2. Isi 1. Pembicara memulai Pasien 45 menit
pembahasan tentang memperhatikan
pengertian terapi pembicara
relaksasi otot
progresif dan rendam
kaki air hangat
2. Pembicara Pasien
menjelaskan manfaat memperhatikan
terapi relaksasi otot pembicara
progresif dan rendam
kaki air hangat
3. Pembicara Pasien
menjelaskan hal-hal memperhatikan
yang dilakukan saat pembicara
terapi relaksasi otot
progresif dan rendam
kaki air hangat
4. Pembicara Pasien
mendemontrasikan memperhatikan
terapi relaksasi otot pembicara
progresif dan rendam
kaki air hangat
3. Penutup 1. Pembicara membuka Pasien bertanya
sesi tanya jawab kepada pembicara
2. Pembicara Pasien menyimak 10 menit
menyimpulkan materi kesimpulan
3. Pembicara Pasien berterima
mengucapkan terima kasih juga kepada
kasih atas kerjasama pembicara
peserta
4. Pembicara Pasien
mengucapkan salam mengucapkan
dan menutup salam

11. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Aula PPSLU Dewanata Cilacap
b) Kontrak waktu dilaksanakan sehari sebelum kegiatan dilaksanakan.
c) Tersedia media dan alat yang digunakan dalam satuan acara pendidikan
ROP dan rendam kaki air hangat
2. Evaluasi proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b) Pasien berperan aktif selama jalannya diskusi
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukannya satuan acara pendidikan ROP dan rendam kaki air
hangat, pasien diharapkan mampu:
a) Mengetahui tentang ROP dan rendam kaki air hangat
b) Mengetahui tentang manfaat dari ROP dan rendam kaki air hangat
c) Mampu mendemontrasikan ROP dan rendam kaki air hangat

12. Referensi
Kobayashi, S., & Koitabashi, K. (2016). Complementary Therapies In Medicine
Effects of Progresive Muscle Relaxacion On Cerebral Acrivity: An fMRI
Investigation . Complementary of Medicine, 33-39.
Wijaya, E., & Nurhidayati, T. (2020). Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif
dalam Menurunkan Skala Nyeri Sendi Lansia. Ners Muda, 88-92.
Lampiran 1

MATERI
Teknik Relaksasi Otot Progresif

A. Pengertian
- Terapi relaksasi otot progresif
Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak
memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Terapi relaksasi otot progresif
yaitu terapi dengan cara peregangan otot kemudian dilakukan relaksasi otot
(Naranjo et al. 2016). Terapi relaksasi otot progresif yaitu terapi dengan cara
peregangan otot kemudian dilakukan relaksasi otot. Terapi relaksasi otot
progresif bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot, meningkatkan
gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak memfokus
perhatian seperti relaks, meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi,
memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress, mengatasi kelelahan, spasme
otot (Wijaya & Nurhidayati 2020).
- Terapi rendam kaki air hangat
Rendam kaki air hangat Air hangat pada dasarnya bekerja dengan
meningkatkan aktivitas sel (molekul) dengan cara mengalirkan energi melalui
konveksi melalui medium cair. Tekanan hidrostatik yang dilakukan oleh air
terhadap tubuh mengakibatkan dorongan aliran darah pada kaki menuju ke
rongga dada, sehingga darah akan berakumulasi di pembuluh darah besar
jantung. Air hangat akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga
dapat memperlancar aliran darah (Nopriani, Primanda & Makiyah 2018).
B. Tujuan terapi
- Terapi relaksasi otot progresif
Berdasarkan (Azizah et al. 2021) terdapat beberapa tujuan, antara lain:
a. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.
b. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokus perhatian seperti relaks.
d. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentras.
e. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
f. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia
ringan, gagap ringan.
g. Membangun emosi positif dari emosi negative
- Terapi rendam kaki dengan air hangat
Terapi rendam kaki air hangat akan menyebabkan pelebaran pembuluh
darah sehingga dapat memperlancar aliran darah
C. Indikasi terapi relaksasi otot progresif
Berdasarkan (Arifiani & Dwi 2021) terdapat beberapa indikasi dari terapi
relaksasi otot progresif, yaitu:
h. Klien yang mengalami insomnia.
i. Klien sering stres.
j. Klien yang mengalami kecemasan.
k. Klien yang mengalami depresi.
D. Prosedur pelaksanaan
- Terapi relaksasi otot progresif
Berdasarkan (Naranjo et al. 2016) prosedur pelaksanaan yang dapat dilakukan
yaitu:
1. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan
a. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang
terjadi.
c. Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat membedakan
perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami.
e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
2. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
a. Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan sehingga otot di
tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang.
b. Jari-jari menghadap ke langit-langit.
3. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar padabagian atas
pangkal lengan).
a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
b. Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot biseps akan
menjadi tegang.
4. Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
a. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh
kedua telinga.
b. Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang terjadi di bahu
punggung atas, dan leher.
5. Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi,
mata, rahang dan mulut).
a. Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot
terasa kulitnya keriput.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar
mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
6. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot
rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi
ketegangan di sekitar otot rahang.
7. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut. Bibir
dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar
mulut.
8. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun
belakang.
a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot
leher bagian depan.
b. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga
dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
9. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
a. Gerakan membawa kepala ke muka.
b. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah
leher bagian muka.
10. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
a. Angkat tubuh dari sandaran kursi.
b. Punggung dilengkungkan
c. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks.
d. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot
menjadi lurus.
11. Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyakbanyaknya.
b. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian
dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c. Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega. Ulangi sekali
lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks.
- Terapi rendam kaki air hangat
Berdasarkan Nopriani, Primanda & Makiyah tahun 2018, menyebutkan
langkah melakukan rendam kaki dengan air hangat adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengukuran tekanan darah 2x sebelum dan sesudah
merendam kaki dengan jarak 10 menit sebelum dan sesudah merendam
kaki
b. Rendam kaki menggunakan air hangat dengan suhu 32ºC-35ºC
c. Rendam kaki selama 10-15 menit.
d. Keringkan kaki sebelum digunakan untuk berjala
DAFTAR PUSTAKA
Arifiani, J.P. & Dwi, F. 2021, ‘Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 2021 Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Penerapan Tindakan Senam Hipertensi
Untuk Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pek’,
Proseding Seminar Nasional Kesehatan, vol. 1, pp. 585–9.
Azizah, C.O., Hasanah, U., Pakarti, A.T., Dharma, A.K. & Metro, W. 2021,
‘Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Implementation of Progressive Muscle Relaxation Techniques To
Blood Pressure of Hypertension Patients’, Jurnal Cendikia Muda, vol. 1, no. 4,
pp. 502–11.
Naranjo, J., Fuad, H., Hakim, Z., Panchadria, P.A., Robbi, M.S., Yulianti, Y.,
Susanti, E., Sholeh, M., Teuku Fadjar Shadek, R.S., Kamil Arif, I., Gunadhi, E.,
Partono, P., Sampieri, R.H. & Pariyatin, Y. 2016, ‘No 主観的健康感を中心と
した在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title’,
Jurnal Algoritma, vol. 12, no. 1, pp. 579–87.
Nopriani, Y., Primanda, Y. & Makiyah, S.N.N. 2018, ‘The Effectiveness of the
Combination of Progressive Muscle Relaxation and Soaking Foot Warm Water
on Blood Pressure in Patients with Hypertension’, Dinamika Kesehatan, vol. 9,
no. 2, pp. 627–36.
Wijaya, E. & Nurhidayati, T. 2020, ‘Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif
Dalam Menurunkan Skala Nyeri Sendi Lansia’, Ners Muda, vol. 1, no. 2, p. 88.

Anda mungkin juga menyukai