Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PERMAINAN MEMORY GAMES (MENCOCOKAN GAMBAR) PADA


LANSIA DI WISMA VI PANDU PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT
USIA DEWANATA CILACAP

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Kepeawatan Gerontik


Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap

Disusun Oleh :

M. Cakraningrat A.T I4B022003 Nana Lia Safitri I4B022006


Yolanda Sri Bhunga I4B022001 Evi Nur Janah I4B022008
Alfiana Yulianti I4B022002 Zenita Rachmawati I4B022009
Vivian Prima Lucyani I4B022004 Sri Indah Yuli Hartati I4B022014
Liviana Indriyani I4B022005 Novi Vebianti I4B022019

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
PURWOKERTO
2023
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

1. Nama Kegiatan
Permainan memory games (mencocokan gambar) meningkatkan fungsi
kognitif lansia
2. Deskripsi Kegiatan Singkat
Berdasarkan hasil pengkajian pada 8 pasien lanjut usia didapatkan hasil
sebanyak 2 lansia memiliki nilai kognitif yang normal sedangkan 3 lansia berada
pada mild cognitive impairment, dan 3 lansia berada pada moderate cognitive
impairment. Berdasarkan hal tersebut, kami ingin mengadakan aktivitas yang
tidak memberatkan para lansia namun memiliki manfaat untuk meningkatkan
fungsi kognitif. Salah satu permainan yang dapat meningkatkan fungsi kognitif
lansia adalah permainan yang mencocokan gambar. Permainan mencocokan
gambar adalah permainan yang mencocokan gambar dan ada 10 gambar yang
harus digabungkan. Gambar-gambar tersebut akan digabungkan dengan
pasangannya seperti meja dengan kursi, sendok dengan garpu, pulpen dengan
buku dan lain-lain (Shokhifah 2019).
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit mampu untuk
meningkatkan fungsi kognitif lansia
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan dan dilaksanakan kegiatan tersebut, lansia dapat:
1) Melatih daya mengingat
2) Meningkatkan konsentrasi
3) Mengurangi resiko demensia
4) Meningkatkan kemampuan otak
5) Meningkatkan memori otak
4. Sasaran
Sasaran kegiatan pendidikan kesehatan adalah pasien lanjut usia di Panti
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata (PPLSU Dewanata) Cilacap
5. Metode
Metode yang akan digunakan dalam satuan acara ini menggunakan metode
demonstrasi.
6. Media
Kertas dengan 10 gambar yang saling berpasangan dan timer
7. Waktu
Satuan acara ini akan dilaksanakan pada:
Hari,tanggal : Kamis 06 April 2023
Waktu : 14.00 – 14.30 WIB
8. Tempat
Satuan acara pendidikan akan dilaksanakan di Aula PPLSU Dewanata Cilacap
9. Pengorganisasian
Berikut pengorganisasian dalam satuan acara pendidikan yang akan dilakukan:
Pembawa acara : 1 orang
Fasilitator : 3 orang
Dokumentasi : 2 orang
Perlengkapan : 4 orang
10. Run down Kegiatan
Berikut susunan acara dalam satuan acara yang akan dilakukan:

Kegiatan
No. Waktu Pembawa Acara Peserta
Pembelajaran

 Perkenalan  Memperhatikan
1. 2 menit Pembukaan  Kontrak Waktu  Menyetujui waktu untuk
 Penyampaian bermain
Tujuan
2. 3 menit Ceramah  Menanyakan  Memperhatikan
kabar dan kondisi penjelasan
 Menyampaikan  Menanyakan hal-hal yang
secara singkat tata kurang jelas tentang
cara bermain permainan atau tata cara
bermain
 Mendemonstrasi  Memperhatikan
3. 5 menit Praktik
teknik untuk demonstrasi yang berikan
diterapkan saat itu
 Memulai Mengikuti alur dalam
permainan permainan
4. 15 menit Praktik mencocokan
gambar yang
dibagi menjadi 3
sesi

 Meminta untuk  Peserta menyampaikan


menyimpulkan hal kesimpulan berdasarkan
yang ia dapatkan
pemahamannya
selama permainan
5. 5 menit Penutup
berlangsung
 Menanyakan
kondisi dan
perasaan setelah
bermain

11. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Aula PPSLU Dewanata Cilacap
b) Kontrak waktu dilaksanakan sehari sebelum kegiatan dilaksanakan.
c) Tersedia media dan alat yang digunakan dalam satuan acara berupa kertas
yang berisikan 10 gambar yang berpasangan dan timer
2. Evaluasi proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b) Pasien berperan aktif selama jalannya diskusi
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukannya permainan mencocokan gambar pasien mampu:
1) Melatih daya mengingat
2) Meningkatkan konsentrasi
3) Mengurangi resiko demensia
4) Meningkatkan kemampuan otak
5) Meningkatkan memori otak
12. Referensi

Handayani, T., H, M. M., & Rachma, N. (2013). Pesantren Lansia Sebagai Upaya
Meminimalkan Resiko Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia di Balai
Rehabilitasi Sosial Lansia Unit II Pucang Gading Semarang. Jurnal
Indianto, A. (2015). Kiat-Kiat Mempertajam Daya Ingat. Jogyakarta: Diva Press.
Santrock, J. W. (2005). Life-span Development. USA: McGraw-Hill Humanities
Social
Shokhifah, H. 2019, ‘Pengaruh Memory Games (Terapi Permainan Mencocokan
Gambar) Terhadap Fungsi kogitif’, Skripsi.
Lampiran 1

MATERI
Permainan Mencocokan Gambar

Pengertian
Game merupakan suatu aktivitas yang sengaja dilaksanakan demi kesenangan
dan mempunyai aturan. Meskipun games mempunyai aturan dan menuntut sang
pemain untuk mematuhinya, namun games berperan kuat dalam kehidupan manusia.
Hal tersebut karena games menyenangkan dan dapat menyalurkan ekspresi (Santrock,
2008)
Handayani dan Rachman (2013) mengatakan memory games merupakan suatu
permainan yang melibatkan otak untuk mengingat daftar/ list. Dalam hal ini, lansia
diberikan scenario dan mendaftar apa yang dibutuhkan, kemudian menggunakan alat-
alat yang berbeda untuk membantu mengingat. Lansia hanya perlu mengembankan
area otak yang mengatur suatu petunjuk, namun juga harus menggunakan strategi 37
untuk mengingat suatu hal dengan kemampuannya sendiri seperti permainan
mencocokan gambar. Matching Games (permainan mencocokan gambar) baik untuk
meningkatkan konsentrasi dan atensi. Permainan ini memerlukan satu set kartu yang
saling berpasangan untuk dicocokan . Kartu yang digunakan dalam permainan dapat
dibuat dan dimodifikasi sendiri (Shokhifah 2019).

Tujuan
Permainan mencocokan gambar mempunyai banyak manfaat antara lain :
 Meningkatkan kemampuan otak
Ketika mencocokan gambar satu dengan gambar yg lain, otak akan melepas
hormone dopamine, senyawa kimia di dalam otak yang berfungsi menyampaikan
pesan pada bagian yang berungsi meningkatkan kemmapuan otak.
 Meningkatkan memori otak
Bermain mencocokan gambar melatih memori. ketika bermain mencocokan
gambar anda akan menyatukan pasangan gambar A dan gambar B, kegiatan ini
untuk membantu melatih memori jangka pendek
 Mengurani resiko demensia
Permainan mencocokan gambar melatih saraf otak beerja, sehingga membantu
mencegah terjadinya demensia dan penurunan kognitif
 Meningkatkan kosentrasi
Permainan mencocokan gambar bisa melatih kemampuan frekuensi gelombang
otak untuk berada di tempat yang tepat. ketika frekwensi otak bisa berjalan
dengan tepat, maka secara lansung kecerdasan, konsentrasi akan emngalami
peningkatan.
 Meningkatkan daya ingat
Permainan asah otak ini bermanfaat positif untuk meningkatkan daya ingat
seseorang. otak manusia ibarat seperi otot, otot jika tidak sring dilatih akan
menjadi lemah, sbaliknya apabila otot sering dilatih akan menjadi bagus dalam
mengingat (Iindiato, 2015)

Prosedur Pelaksanaan Permainan


1) Sediakan 10 gambar yang berpasangan
2) Letakan gambar tersebut di meja agar para lansia dapat melihat seluruh gambar
3) Berikan kesempatan pada lansia untuk mengingat letak dan gambar yang ada
4) Setelah selesai, putar balik kertas gambar tersebut
5) Setelah semua gambar selesai di putar balik, buatlah para lansia untuk menebak
dan mengingat kembali gambar yang ada dikertas tersebut. Jika salah satu sudah
dibuka makan lansia harus menebak di mana letak pasangan yang kertasnya
sudah dibuka tersebut.
6) Hal tersebut dilakukan secara berulang hingga gambar yang ada sudah berhasil
ditebak dan berhasil menemukan pasangannya

Anda mungkin juga menyukai