Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA BERMAIN

BERMAIN CONGKLAK

Disusun Oleh :

1. Dianti Sekar Wulan ( 2011040150)


2. Nur Fitriani (2011040187)

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

KONSEP DASAR CONGKLAK

Pokok Bahasan : Terapi bermain 8 tahun


Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain congklak
Waktu : 20 menit
Sasaran : Anak usia 8 Tahun
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Maret 2021
Penyaji                        : 1. Nur Fitriani
2. Dianti Sekar Wulan
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi selama 20 menit diharapkan anak bias merasa tenang
selama perawatan di RS dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bias merasa
nyaman selama di rawat di RS
2. Tujuan Khusus
a. Anak merasa senang dan tenang selama dirawat
b. Kebutuhan bermain anak terpenuhi
c. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan
d. Anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit
3. Materi Pembahasan
a. Pengertian permainan congklak
b. Tujuan dan manfaat bermain congklak
c. Cara bermain congklak
4. Metode
Demonstrasi , Tanya jawab
5. Media dan Alat
Alat permainan congklak
6. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 5 Pembukaan :
menit - Memberikan salam o  Menjawab salam
- Perkenalan o  Mendengarkan
- Menjelaskan kontrak waktuo  Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan kegiatan
o  Memperhatikan

2. 12 Pelaksanaan :
menit - Memberikan pendidikan o   ·Memperhatikan
kesehatan mengenai Mendemonstrasikan
pengertian bermain Bertanya
congklak, manfaat dan Memperhatikan
langkah-langkah bermain Menjawab
congklak
- Mendemonstrasikan
bermain congklak
- Memberikan kesempatan
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
peserta
- Mengevaluasi dengan
menanya pada peserta

3. 3 Terminasi :
menit - Menyimpulkan isi kegiatano   Mendengarkan
- Mengucapkan salam o   Menjawab salam
penutup

7. Evaluasi
Bermain congklak
8. Lampiran materi
Materi
Bermain Congklak
A. Pengertian Congklak
Congklak atau Dakon adalah permainan sederhana yang mengasah daya
nalar anak. Uniknya game ini melatih jiwa dagang anak, dan ketajaman berpikir
buat ngambil keuntungan. Pada umumnya papan Dakon terbuat dari kayu dan
plastik dan sejenis cangkang kerang yang digunakan sebagai biji Dakon dan jika
tidak ada, kadangkala juga digunakan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan Dakon atau dakon ini menggunakan papan permainan yang memiliki
14 lubang dan 2 lubang besar yang berada di ujung kiri dan kanan. Setiap 7
lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai
milik sang pemain. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang
B. Manfaat Bermain Congklak
a. Melatih motorik halus Cara bermain congklak adalah dengan mengambil
biji sawo kecik dan memasukkan nya ke setiap lubang sampai habis dan
kemudian mengambil lagi dan seterusnya. Kegiatan tersebut melatih anak
untuk mengasah kemampuan motorik halus-nya. Mungkin pada awal
bermain anak akan kesulitan untuk memasukkan satu persatu biji sawo
tapi lama kelamaan kegiatan tersebut membuat tangan anak lebih luwes.
Ketika tangan anak sudah luwes dan anak sudah mampu memasukkan biji
sawo dengan benar, anak akan lebih siap untuk belajar menulis.
b. Belajar berhitung Ketika mulai bermain, anak belajar untuk menghitung
jumlah sawo kecik dalam setiap lubang. Sehingga tidak terasa anak belajar
berhitung sambil bermain.
c. Belajar memahami aturan Dalam bermain congklak anak harus
memasukkan satu persatu biji sawo kecik dan tidak boleh memasukkan ke
lubang lawan. Hal itu mengajarkan anak untuk belajar hal yang boleh dan
tidak boleh dilakukan. Sehingga secara tidak langsung anak belajar untuk
memahami aturan.
d. Belajar sabar

C. Langkah-langkah Bermain Congklak


1. Dua orang pemain duduk berhadapan menghadap papan congkak, dimulakan
dengan kedua-dua pemain serentak mencapai buah di kampung masing-masing
dan memasukkan buah satu demi satu di dalam lubang kampung dengan
pergerakan dari kanan ke kiri hingga ke rumah dan kampung lawan.
2. Gerakan diteruskan hingga buah yang terakhir pada tangan dimasukkan dalam
kampung kosong di kawasan sendiri atau lawan dan pemain hendaklah berhenti,
sekiranya buah itu jatuh atau mati di kampung sendiri. Pemain itu boleh
menembak kampung lawan yang setentang dengan kampungnya iaitu mengaut
kesemua buah (jika ada) di dalam kampung tersebut, hanya selepas membuat satu
pusingan.
3. Pihak lawan mengambil giliran meneruskan permainan hingga buahnya mati.
Sekiranya buah terakhir jatuh di dalam rumah sendiri, pemain boleh meneruskan
permainan dengan mengambil buah yang masih banyak di mana-mana kampung
sendiri. Sekiranya buah terakhir jatuh di kampung kosong pihak lawan, maka
permainan itu mati di situ sahaja dan pihak lawan boleh memulakan permainan
seterusnya hingga mati.
4. Sekiranya tidak terdapat sebarang buah di kampung pemain sungguhpun giliran
berada dipihaknya, maka giliran untuk menggerakkan buah akan berpindah
kepada pihak lawan. 5. Setelah tamat pusingan pertama, setiap pemain mengisi
semula kampung dengan buah congkak dan jika ada kampung yang tidak cukup
buah, ia dianggap 'terbakar'. Kampung ini tidak boleh diisi apabila bermain pada
pusingan yang kedua, ketiga dan seterusnya hingga pihak lawan mengaku kalah.

Anda mungkin juga menyukai