Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

TERAPI AKTIFITAS BERMAIN

Disusun Oleh :

PUTRI ERIANDI
NIM : P27220020 265

PROGRAM PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2020
SATUAN ACARA BERMAIN
(SAB) TERAPI AKTIFITAS
BERMAIN
PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

A. LATAR BELAKANG
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan
dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh
berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan
control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri.
Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan,
menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau
menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan
bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara
sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media
yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan
belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal
waktu, jarak serta suara
Anak-anak Anak usia sekolah berkembang dari perilaku
sensorimotorik sebagai alat pembelajaran dan berinteraksi dengan
lingkungan menjadi pembentuk pikiran simbolik. Anak juga belajar
untuk berpartisipasi dalam percakapan sosial. Dalam aktifitas bermain,
anak memiliki kehidupan fantasi aktif, menunjukkan eksperimentasi
dengan ketrampilan baru dan permainan, peningkatan aktifitas
bermain, anak dapat menggunakan dan mengendalikan dirinya
sendiri. Menurut Immanuel (2016) mengatakan bahwa anak sekolah
merupakan masa antusiasme, bertenaga, aktivitas, kreativitas,
otonomi, sosial tinggi dan independen. Dinamika secara psikologis
menggambarkan bahwa selama bermain puzzle, anak akan
mengekspresikan mengekspresikan perasaaannya dan menurunkan
kecemasannya serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang
normal atau sehat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti terapi bermain anak dapat meminimalkan
dampak hospitalisasi sehingga dapat mempercepat proses
kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus:
a. Dapat menambah wawasannya
b. Dapat merangsang imajinasi anak
c. Dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak
d. Dapat merangsang rasa kreatif anak
e. Dapat mengembangkan kepercayaan dirinya

C. JENIS PERMAINAN
Menyusun puzzle pada anak usia sekolah
D. MEDIA
Peralatan yang dibutuhkan:
1. Puzzle
E. METODE
Permainan yang dilakukan adalah menyusun puzzle. Sebelum
memulai permainan leader akan menyebutkan dan menjelaskan aturan
permainan, kemudian anak diminta untuk menyusun puzzle yang telah
di acak, setalah puzzle tersusun anak akan diminta untuk merangkai
kata sesuai perintah dari leader, waktu untuk menyusun puzzle tersebut
adalah 15 menit, jika anak sudah selesai menyusun puzzle maka anak
harus menunjuk memberitahukan leader, jika anak gagal dalam
menyusun puzzle, leader akan menanyakan alasan atau
mungkin memotivasi kembali kegiatan.
F. PESERTA
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah salah satu anak
dibangsal Cempaka 1 RSUD Karanganyar yang memenuhi kriteria :
1. Usia kanak-kanak (yang berusia 5-11 tahun)
2. Tidak mempunyai keterbatasan fisik dalam melakukan
kegiatan menyusun puzzle.
3. Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
4. Pasien kooperatif
G. SETTING TEMPAT
1. Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi
2. Anak bisa menyusun puzzle diatas tempat tidur masing-masing.
3. Bagi orang tua yang manunggu disediakan tempat duduk .
H. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/tanggal : Senin, 16 November 2020
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat : Ruang Cempaka 1 RSUD Karanganyar
I. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian tugas diterapkan secara mandiri dengan mencakup
tugas sebagai berikut:
1. Leader, tugasnya:
a. Membuka acara permainan
b. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan
sampai selesai.
c. Mengarahkan permainan
d. Memandu proses permainan.
2. Fasilitator, tugasnya:
a. Membimbing anak bermain
b. Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam
menyusun puzzle
c. Memperhatikan respon anak saat bermain
d. Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat
dan keluarganya.
3. Observer, tugasnya:
a. Mengawasi jalannya permainan
b. Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain
d. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan
J. RENCANA PELAKSANAAN
N Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta
o
1 5 mnt Pembukaan :  Menjawab
 Leader membuka kegiatan salam
dengan mengucapkan salam.  Mendengarkan
 Leader memperkenalkan nama.  Memperhatikan
 Leader menjelaskan tujuan  Memperhatikan
dari permainan
 Kontrak waktu
2 15 mnt Pelaksanaan :  Berpindah
 Semua perlengkapan dan posisi
peralatan dipersiapkan yaitu  Menerima
Puzzle kertas dan
pensil warna
 Datang keruangan anak yang
 Menjawab
akan diajak bermain dan di
 Mewarnai
dampingi oleh anggota keluarga.
gambar
 Kemudian berdiri di depan dan
mengatur posisi klien.

 Mengucapkan salam, dilanjutkan


dengan perkenalan diri.
 Menjelaskan cara bermain
menyusun Puzzle yaitu anak
akan mendapat satu pasang
gambar yang akan dipasang,
dimana setiap menempel gambar
akan di acak gambarnya.
Gambar harus tersusun sesuai
dengan gambar yang
sebelumnya, setelah tersusun
anak akan diminta menyusun
kata sesuai dengan perintah
leader dan diberi waktu untuk
menyusun puzzle adalah 15
menit.

 Memberikan motivasi kepada


anak untuk menyusun Puzzle

 Jika sudah selesai anak diminta


untuk membaca gambar yang
telah disusun. Kemudian di
berikan hadiah.

3 5 mnt Evaluasi :  Beri pertanyaan


 Menanyakan tentang perasaan
anak setelah bermain
penyusunan puzzle.
4 5 mnt Terminasi :  Memperhatikan
 Leader menutup acara  Memberi salam
permainan dengan memberikan
reward kepada peserta
 Salam penutup
K. KRITERIA EVALUASI
1. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari
leader
2. Kebutuhan bermain anak terpenuhi
3. Anak berperan aktif dalam permainan
4. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
5. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
6. Anak dapat berinteraksi dengan terapis
7. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain
M. EVALUASI
1. Terapi bermain dilakukan jam 10.00 wib tepat , sesuai dengan
rencana yang telah disusun .
2. Permainan disesuaikan dengan kondisi pasien dan usia anak saat
itu
3. Permainan selesai dengan lancar sampai akhir permainan.
DAFTAR PUSTAKA

Immanuel, R. (2016). Permainan Edukatif dalam Perkembangan Logic-


Smart Anak. Unnes.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01fd/325abfcd.d
ir/doc.pdf. Diakses pada 14 November 2020
Narendra, Sularso, dkk. 2017. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta: Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai