Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA BERMAIN

Disusun Oleh:

Robiatul andawiyah K.N NIM. 21101086


Safira Andriyani NIM. 21101089
Siti sholeha NIM. 21101096
Wara dinar Amanda NIM. 21101103
Tristiana Dewi NIM. 211010

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER
2022
PERSETUJUAN

Satuan Acara Bermain (SAB) pada praktik Keperawatan Anak Program Studi
Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas dr. Soebandi, TA 2021/2022 Di
Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang, telah disahkan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 14 September 2022

Tempat : Ruang Bougenville

Lumajang,...............2022

Pembimbing Ruangan, Pembimbing Akademik,

(....................................................) (............................................)

Kepala Ruangan,

(...................................................................)
SATUAN ACARA BERMAIN

Bidang studi : Keperawatan Anak


Topik : Terapi Bermain Mewarnai
Sasaran : Anak Usia Todller Dan Pre School
Tempat Bermain : Ruang Beougenville RSUD dr Haryoto Lumajang
Hari / Tanggal : Rabu, 14 September 2022
Waktu : 10.00 – 10.30 (30 menit)

A. Tujuan
Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia
todller dan melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna
dalam mewarnai gambar.
B. Metode
Demonstrasi
C. Sarana dan Media
1. Sarana : Ruangan tempat bermain dengan luas ± 4 x 5 meter persegi.
2. Media
a. Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.
b. Pensil warna
D. Susunan Acara Kegiatan Bermain
No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan :
1. Leader menggali 1. Menjawab salam.
pengetahuan.
2. Leader membuka kegiatan 2. Mendengarkan.
dengan mengucapkan salam.
3. Leader memperkenalkan 3. Memperhatikan.
nama fasilitator.
4. Leader menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
dari permainan.
5. Kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Leader dan fasilitator 1. Berpindah posisi
mengatur posisi duduk setiap
fasilitator dengan dua orang
pasien anak
2. Fasilitator membagikan 2. Menerima kertas
kertas bergambar dan pensil dan pensil warna
warna kepada pasien.
3. Fasilitator mengajak dan 3. Menjawab
memotivasi klien (anak)
untuk mengungkapkan
gambar apa yang ada pada
kertas.
4. Memulai mewarnai gambar 4, 5, 6, 7 Proses
didampingi oleh fasilitator. mewarnai gambar
5. Leader memberi semangat
pada anak selama proses
mewarnai.
6. Fasilitator memotivasi anak
untuk dapat memilih warna
yang disukainya.
7. Apabila anak tidak mau aktif,
melibatkan orang tua atau
pendamping anak untuk
membantu anak mewarnai
gambar yang telah diberikan.
3 5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada anak
tentang pemilihan warna yang
telah dilakukan untuk Menjawab pertanyaan
mewarnai gambarnya .
2. Menanyakan tentang
perasaan anak setelah diberi
terapi bermain mewarnai.
4 5 menit Terminasi :
1. Leader menutup acara 1. Memperhatikan
permainan dengan
memberikan reward kepada
seluruh peserta.
2. Salam penutup 2. Menjawab salam

E. Pengorganisasian
1. Leader : Wara Dinar Amanda
2. Observer : Tristiana Dewi
3. Fasilitator 1 : Robiatul Andawiyah
4. Fasilitator 2 : Safira Andriyani
5. Fasilitator 3 : Siti Sholeha
F. Setting Tempat

PM

Leader :
Observer :
Ibu :
Fasilitator :
Anak :
PM : Pintu Masuk
Pembagian tugas sebagai berikut :
1. Leader, tugasnya :
a. Membuka acara permainan
b. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
c. Mengarahkan permainan.
d. Memandu proses permainan.
2. Fasilitator, tugasnya :
a. Membimbing anak bermain.
b. Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai.
c. Memperhatikan respon anak saat bermain.
d. Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan
keluarganya.
3. Observer, tugasnya :
a. Mengawasi jalannya permainan.
b. Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
d. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan
G. Rancangan Bermain
Permainan yang kita lakukan adalah mearnai. Setiap anak diberikan kertas
kosong dan pensil warna masing-masing satu. Kemudian leader memimpin
jalannya permaianan dengan mengintruksikan kepada anak-anak untuk
menggambar sesuai dengan apa yang diinginkan. Fasilitator dan observer
melakukan tugas masing-masing.
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
b. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
c. Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
d. Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
b. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
c. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
d. Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh
fasilitator
e. Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
f. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan
baik
g. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-
masing
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
b. Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang
dieukainya
c. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
d. Pasien / anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat
menyelesaikan proses mewarnai hingga selesai.
TERAPI BERMAIN PRE SCHOOL

1.1 Latar Belakang


Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak di rawat di rumah sakit, aktivitas
bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak.
Tujuan bermain dirumah sakit pada prinsipnya adalah agar anak dapat
melanjutkanfase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreativitas anak, dan anak dapat beradaptasi lebih efektif
terhadap stress. Aktifitas bermain dirumah sakit ini disebut "Play Therapy
Program" (Program Terapi Bermain).
Anak masuk rumah sakit akan bereaksi dengan agresif, ekspresi verbal dan
dependensi. Maka sulit bagi anak untuk percaya bahwa mengukur suhu,
mengukur tekanan darah, mendengarkan suara napas dan prosedur lainnya tidak
akan menimbulkan perlukaan. Jika hal ini berlanjut maka tindakan keperwatan
dan pengobatan tidak akan berhasil sehingga masalah anak tidak teratasi. Oleh
karena itu, pentingnya kegiatan terapi bermain terhadap tumbuh kembang anak
dapatmengurangi kecemasan akibat hospitalisasi.
Manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak yang dirawat di
rumah sakit maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan
ketakutan lewat permainan, mempercepat proses adaptasi di rumah sakit, anak
dapat berkumpul dengan teman sebayanya di rumah sakit sehingga anak tidak
merasa terisolir, anak mudah diajak bekerja sama dengan metode pendekatan
proses keperawatan di rumah sakit.
Anak-anak pada usia todller dan pre school senang bermain dengan
warna, oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan
kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama
dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak todller
dan pres school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan mewarnai
menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat
perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama
mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada
gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks. Karena
pentingnya manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak sakit dan
perawat harus mampu melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi
bermain terhadap anak usia toddler dan preschool berupa mewarnai gambar yang
dirawat di rumah sakit perlu segera dilaksanakan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain mewarnai dapat meminimalkan dampak
hospitalisasi pada anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan
anak.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan aspek afektif anak, yakni anak dapat memperhatikan
instruksi yang diberikan oleh leader dan kooperatif dalam
berlangsungnya kegiatan.
b. Melatih meningkatkan aspek kognitif anak dalam hal mengenal warna
dan kesesuaian gambar dengan warna.
c. Meningkatkan aspek motorik, yakni dengan kerapian saat mewarnai
gambar dan pewarnaan gambar yang penuh.
d. Anak dapat meningkatkan sosial personal, mencakup mampu mengenal
gambar dan dapat menceritakan kembali gambar yang diwarnai.

1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain


1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan anak sakit →perkembangan psikomotor kognitif
terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan→lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
1.4 Tahap Perkembangan Bermain
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan berikutnya

1.5 Prinsip Bermain Di Rumah Sakit


1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis
3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan

1.6 Hambatan Yang Mungkin Muncul


1. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
2. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
3. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang
bersamaan.

1.7 Antisipasi Hambatan


1 Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
2 Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
3 Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
4 Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
5 Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan
lainnya.
1.8 Mewarnai Gambar
1.9.1 Pengertian
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada
anak.
1.9.2 Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).
b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya”
atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa
menggunakankata.
c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena
proseshospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya
tidak akuratdan negatif.
d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresiemosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah
dan benci.
e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan
metodepenyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama
dirawat di rumahsakit.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat


Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009
Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children.
WBsauders Company, Philadelpia USA.
Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.
Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa
Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai