Waktu : 40 menit
LATAR BELAKANG
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal.Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit,
anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami
anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya
karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan
bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih
efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak
sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum : Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat
melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan aktivitas dan kreatifitas melalui
pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stres karena penyakit dan
dirawat.
2. Tujuan Instruksional Khusus : setelah diajak bermain selama 40 menit, anak
diharapkan :
a. Gerakan motorik halusnya lebih terarah
b. Kemampuan kognitif berkembang
c. Dapat mearnai gambar yang disukai
d. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat
diruang yang sama
e. Keenuhan selama di rawat di rumah sakit berkurang
B. PERENCANAAN
1. Jenis program bermain mewarnai gambar dengan pensil warna pada kertas
bergambar yang telah disediakan
2. Karakteristik bermain
a. Melatih motorik halus
b. Menambah pengetahuan mengenali warna
c. Mengembangkan imajinasi pada anak
d. Melatih kesabaran dan ketelitian
3. Karakteristik peserta
a. Anak usia (6-12 tahun)
b. Anak yang dirawat di ruang anak aster
c. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yangdapat
menghalangi proses terapi bermain
d. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
e. Anak yang dapat memegang crayon/pensil warna
f. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
4. Metode : Demonstrasi
5. Alat yang digunakan :
a. Cat air
b. Kertas bergambar
c. Lembar penilaian
6. Setting Tempat
Keterangan :
: Peserta
: Fasilitator
C. STRATEGI PELAKSANAAN
Dewi, K., et al. 2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak Prasekolah. Diakses Pada
Tanggal 11 Oktober 2021. www.nursingbegin.com
Soetjiningsih. 2009. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Suryanti, Sodikin, Mustiyah Y. Pengaruh terapi bermain mewarnai dan origami terhadap tingkat
kecemasan sebagai efek hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di RSUD dr. R. Goetheng
Tarunadibrata Purbalingga, 2011.
Wardhani, H. Terapi bermain: cooperative play dengan puzzle meningkatkan kemampuan
sosialisasi anak retardasi mental. 2012.
Wong, Donna L. 2009. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
KRITERIA PENILAIAN
Berhasil bila anak mewarnai dengan 5 warna yang berbeda (nilai 100).
Anak mewarnai dengan 3 warna yang berbeda (75).
Anak mewarnai dengan 2 warna (50).
Anak tidak memberi warna pada gambar yang tersedia (0).