Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN “MEWARNAI GAMBAR”

Disusun Oleh :

1. Devi Alfian Apriani, S.Kep (223203036)


2. Riska Rahmafitri, S.Kep (223203024)
3. Cahya Tri Kuncoro, S.Kep (223202078)
4. Agung Pratama Putra, S.Kep (223203056)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

Topik : Terapi Bermain Pada Anak di Rumah Sakit


Sub Topik : Terapi Bermain Pada Anak Sekolah
Sasaran : Anak Usia Sekolah
Tempat : Ruangan Dahlia RSUD Wonosari
Hari / Tanggal : Selasa/ 25 Oktober 2022
Waktu : 08.00s/d Selesai

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti terapi bermain diharapkan dapat meminimalkan dampak stress
hospitalisasi pada anak.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan terapi bermain satu kali diharapkan anak mampu :
1. Bisa merasa tenang selama dirawat
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan perawat
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan yang
dilakukan
5. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
6. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara normal
7. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap suatu
permainan
8. Dapat mengembangkan kreativitas anak melalui pengalaman bermain yang
tepat
9. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress saat sakit
10. Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti dirumah . terapi
bermain dilakukan sebagai alat komunikasi antara perawat dengan klien
III. Sasaran
1. A.n A usia 7 tahun
2. Anak dirawat di kamar nomor 3 Bangsal Dahlia RSUD WONOSARI
3. Tidak mempunyai keterbatasan fisik yang dapat menghalangi proses terapi
bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
5. Tidak dalam kondisi kritis

IV. Materi (Uraian Terlampir)


1. Pengertian mewarnai
2. Keuntungan mewarnai
3. Metode mewarnai
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewarnai

V. Metode
1. Anak diberikan terapi penjelasan tentang prosedur pelaksanaan terapi bermain
yang meliputi waktu kegiatan, cara membuat, serta hal-hal lain yang terkait
dengan program terapi bermain.
2. Diawal permainan, anak diperkenalkan dengan kertas bergambar dan crayon,
lalu dijelaskan mengenai cara permainannya.
3. Setelah itu dengan panduan leader, anak diberi contoh bagaimana cara mewarnai
yang baik dan benar seperti contoh.
4. Fasilitator mendampingi dan mengarahkan anak selama bermain mewarnai
gambar.
5. Ibu dapat berperan sebagi fasilitator, tetapi tidak boleh terlibat dalam kegiatan
permainan.
6. Setelah waktu yang ditentukan untuk terapi bermain habis, anak dipersilahkan
untuk berhenti, dan diberikan pujian atas keterlibatan anak selama terapi
bermain berlangsung.
7. Observer dengan melakukan pengamatan dan memberikan evaluasi terhadap
perilaku anak dan proses jalan terapi bermain.
8. Setelah anak selesai mewarnai, anak diharapkan untuk dapat menyebutkan
mengenai benda yang telah diwarnai,
9. Kemudian fasilitator mengembalikan hasil karya dan memberikan pujian kepada
peserta sebagai reward

VI. Media
1. Crayon
2. Kertas/buku bergambar

VII. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 Menit Pembukaan : 1.
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi 3. Memperhatikan
bermain
4. Kontrak waktu dengan anak 4. Memperhatikan

dan ornag tua


5 15 Menit 1. Memberikan penjelasan 1. Memperhatikan
tentang:
- Pengertian mewarnai
- Keuntungan bermain
mewarnai
- Metode mewarnai
- Hal yang perlu
diperhatikan
2. Memperhatikan
2. Menjelaskan tata cara
pelaksanaan terapi bermain
mewarnai kepada anak 3. Bertanya
3. Memberikan kesempatan
kepada anak untuk bertanya
4. Membagikan kertas bergambar 4. Antusias saat menerima
dan crayon peralatan
5. Fasilitator mendampingi anak 5. Memulai untuk
dan memberikan motivasi mewarnai gambar
kepada anak
6. Menanyakan kepada anak 6. Menjawab pertanyaan
apakah telah selesai mewarnai
7. Mendengarkan
7. Memberikan anak bahwa
waktu yang diberikan telah
selesai
8. Memberikan pujian kepada 8. Memperhatikan
anak karena sudah mempu
mewarnai gambar sampai
selesai
16 7 Menit Evaluasi :
1. Memotivasi anak untuk 1. Menceritakan
menyebutkan apa yang
diwarnai
2. Memberikan reward kepada 2. Gembira

klien
8 3 menit Terminasi :

1. Memberikan motivasi dan 1. Memperhatikan


pujian kepada anak karena
telah mengikuti terapi
bermain
2. Mengucapkan terimakasih 2. Mendengarkan
kepada anak dan orang tua 3. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam penutup

VIII. Kegiatan Penyuluhan


1) Evaluasi struktur
a) Anak hadir di ruangan tepat waktu
b) Kesiapam Materi
c) Kesiapan SAP
d) Kesiapan Media
e) Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di kamar nomor 3 Bangsal Dahlia
2) Evaluasi Proses
a) Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b) Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c) Anak tidak malas dan antusias untuk mewarnai gambar
3) Evaluasi hasil
a) Anak terlihat senang dan gembira
b) Kecemasan anak berkurang
c) Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d) Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
MATERI TERAPI BERMAIN MEWARNAI

a. Definisi Mewarnai
Terapi mewarnai gambar merupakan salah satu permainan yang sesuai
dengan prinsip yang sesuai di rumah sakit dimana secara psikologis permainan
ini dapat membantu anak dalam mengekspresikan perasaan cemas, sakit, sedih,
tertekan, dan emosi(Arifin&Udiyani, 2019). Menurut Olivia (2013) mewarnai
gambar merupakan suatu bentuk kegiatan kreativitas, dimana anak diajak untuk
memberikan satu atau beberapa goresan warna pada suatu bentuk atau pola
gambar, sehingga terciptalah sebuah kreasi seni.

b. Manfaat Bermain Mewarnai


Menurut Hidayat (2012) manfaat terapi bermain yaitu:
1) Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik (sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”)
2) Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,
mengembangkan imajinasi dengan keterampilan motoric halus.
3) Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toodler, karena menggunakan
media kertas gambar dan crayon.
4) Anak dapat mengekspresikan perasaannya atau memberikan kepada anak
suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
5) Sebagai terapi kognitif, pada anak untuk menghadapi kecemasan karena
proses hospitalisasi karena dengan keadaan cemas dan stres kognitifnya
tidak akurat dan negative
6) Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di
rumah sakit

c. Metode Mewarnai
Menurut Olivia (2013) ada beberapa metode dalam menggambar yang
tujuannya dapat mengembangkan kreatifitas dan imajinasi anak, yaitu:
1. Mewarnai dengan cara mengamati (Observasi)
Anak bisa mewarnai gambar tanpa menjiplak atau dengan contoh pola.
Dengan demikian anak dapat meluapkan observasi dengan cara
menciotakan, bereksperimen, dan melampaui kemampuannya.
2. Mewarnai berdasarkan pengakaman/kenangan
Mewarnai dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk mewarnai
sesuatu berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan, harus
banyak menggunakan pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail
yang berate dari pengalaman mereka.
3. Mewarnai imajinasi
Kejadian dapat mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresika
dalam bentuk warna yang cocok untuk gambar tersebut. Mewarnai dengan
imajinasi dapat membuat anak lebih efektif dengan latihan yang rutin

d. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mewarnai


Menurut Supartini (2012) hal yang operlu diperhatikan, yaitu:
- Bermain menggunakan alat bermain harus sesuai dengan taraf
perkembangan anak.
- Mewarnai disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
- Jangan memaksakan anak untuk mewarnai, bila anak tidak berminat
untuk mewarnai.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, R,F, Udiyani, R, R, R,. (2019). Efektifitas terapi menggambar dan mewarnai
gambar terhadap kecemasan hospitalisasi usia prasekolah. Jurnal Darul Azhar,
6(1), 53-58

Olivia, F. (2013).Gembira bermain corat coret. Jakarta: Kompas Gramedia

Hidayat, A. A. (2012). Pengentar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika.

Supartini, Y. (2012). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai