Anda di halaman 1dari 4

ROLEPLAY SKIL LAB

PENGKAJIAN ASPEK SPIRITUAL PADA PASIEN PALIATIF

Disusun oleh :
Selviana Defri Yuliati 1811020118

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
A. Tahap prainteraksi
- Mengecek catatan medis klien
- Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
B. Naskah
Dirumah sakit Brijenda diruangan cempaka terdapat seorang pasien yang
bernama ibu R yang berumur 48 tahun dengan diagnosa medis Kanker Serviks
stadium 4. Pasien sudah dirawat selama 1 bulan dirumah sakit dan akhir-akhir ini
kondisi pasien menurun. Dengan keluhan nyeri dibagian perut bagian bawah, lelah
dan tidak bertenaga, hilang selera makan, wajah pucat, terdapat perdarahan abnormal
dari vagian serta kebocoran urin ke dalam vagina, dan bengkak pada salah satu
tungkai. Semenjak pasien mengetahui penyakit yang dideritanya, pasien sangat
terpukul. Pasien tidak mau makan, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, tidak
mau bertemu dengan orang lain, dan semangat hidupnya hilang. Kondisi ibu R sangat
memburuk dan perawat pun pergi menemui pasien untuk memeriksa kondisi pasien
dan mengkaji aspek spiritual Ibu R.

PERAWAT : “Assalamualaikum, selamat pagi ibu”


PASIEN : “Waalaikumsalam, selamat pagi sus”
PERAWAT : “Perkenalkan ibu saya perawat Selvi yang pertugas pada pagi hari ini
untuk memeriksa kondisi kondisi ibu, mohon maaf apa benar saya
berbicara dengan ibu R?”
PASIEN : “Benar sus”
PERAWAT : “Permisi ibu saya lihat dulu gelang tangannya. Bisa ibu sebutkan
tanggal lahir ibu?”
PASIEN : “Tanggal 25 November 1971 sus”
PERAWAT : “Baik betul ya ibu. Bagaimana dengan kondisi ibu hari ini? Apakah
ada keluhan bu?”
PASIEN : “Saya tidak nafsu makan, saya juga merasa seluruh tubuh saya sakit
semua terutama dibagian kemaluan. Saya disini tidak mendapat
dukungan dari keluarga apalagi suami saya sudah tidak ada sus.
Sekarang saya merasa sedih dan pasrah sus dengan kehidupan yang
saya alami, lebih baik saya meninggal saja sus dari pada saya hidup
tapi begini kondisinya dan tidak berguna.”
PERAWAT : “Iya ibu saya mengerti dengan konsisi yang ibu R alami saat ini,
memang tidak mudah menjalaninya tanpa ada dukungan dari
keluarga. Untuk sekarang ibu lebih banyak berdoa saja dan
mendekatkan diri kepada Allah agar penyakit yang ibu derita
diringankan.”
PASIEN : “Buat apa saya berdoa sus, itu semua tidak dapat mengubah apapun
dan penyakit saya juga tidak dapat sembuh. Saya sudah lelah, saya
sudah tidak punya harapan lagi sus.”
PERAWAT : “Mohon maaf ibu. Ibu tidak seharusnya berbicara seperti itu karena
apapun bisa terjadi bila kita berusaha dan berdoa ibu. Saya ingin
bertanya ibu, hal apa yang membrikan ibu harapan dari segi kekuatan,
kenyamanan, dan kedamaian pada saat ibu sakit?”
PASIEN : “Saya tidak ada kekuatan dan kenyamanan karena tidak ada
dukungan dari keluarga saya yang menguatkan saya untuk hidup dan
saya tidak nyaman dengan kondisi saya yang seperti ini. Dari segi
kedamaian saya merasa cemas sus dan saya pasrah dengan keadaan
saya.”
PERAWAT : “Baik ibu mulai sekarang ibu tidak perlu khawatir tidak mendapat
dukungan dari keluarga karena semua tim medis yang ada disini akan
merawat ibu dan mendukung ibu agar ibu cepat sembuh. Ibu jangan
gelisah dan cemas dengan keadaan ibu saat ini karena saya akan
membantu dan menuntun ibu dari askep spiritual agar ibu bisa kuat
dan tabah dalam menghadapi penyakit ibu.”
PASIEN : “Caranya bagaimana sus?”
PERAWAT : “Apakah sebelum ibu sakit ibu pernah menjadi bagian atau anggota
komunitas religious atau spiritual ibu?”
PASIEN : “Saya tidak pernah mengikuti kegiatan seperti itu sus.”
PERAWAT : “Baik ibu, disini saya akan membantu ibu. Dari aspek spiritual apa
yang paling ibu suka?”
PASIEN : “saya suka mendengar lagu-lagu islam sus hati saya menjadi tenang”
PERAWAT : “Bagus sekali ibu, saya mendengar jika ibu mendapat dukungan dari
aspek spiritual. Mungkin saat ini ibu diberikan penyakit utnuk
menguji kesabaran ibu.”
PASIEN : “Betul juga sus, terimaksih untuk dukungannya.”
PERAWAT : “Baik ibu jenis perawatan seperti apa yang ibu sukai dengan
kenyakinan yang ibu miliki dan ibu ingin dapatkan beberapa hari
ini?”
PASIEN : “Saya suka meditasi sus, apakah jenis perawatan lainnya yang sama
seperti meditasi sus?”
PERAWAT : “Baik ibu, karena ibu menyukai meditasi maka nanti kita akan
melakukan meditasi ditempat tidur ya ibu dan nanti bisa diiringi lagu-
lagu rohani yang ibu sukai. Tujuannya dengan melakukan hal tersebut
ibu bisa mengalihkan pikiran ibu agar lebih tenang dan tidak cemas
serta gelisah lagi.”
PASIEN : “Iya sus saya setuju.”
PERAWAT : “Baik ibu sekarang kita akan melakukan meditasi ya ibu.”
PASIEN : “Baik sus.”

Perawat dan pasien melakukan perawatan meditasi diatas tempat tidur selama 15 menit.

PERAWAT : “Bagaimana perasaan ibu sekarang?”


PASIEN : “Saya merasa lebih baik dan tenang sus.”
PERAWAT : “Syukurlah saya senang mendengar jawaban dari ibu, terimakasih
atas kerjasamanya, ibu sangat kooperatif sekali tadi.”
PASIEN : “Sama-sama sus, terimakasih juga atas solusin dan dukungannya”
PERAWAT : “Iya ibu sama-sama. Saya akan kembali keruang perawat,
sebelumnya apa ada yang ingin ibu tanyakan?”
PASIEN : “Tidak ada sus”
PERAWAT : “Baik ibu kalo tidak ada saya, bila ibu memerlukan bantuan ibu bisa
menekan bel yang ada disamping tempat tidur ibu ya bu. Dan untuk
meditasinya kita akan lakukan rutin 1 minggu 2X ya bu R.”
PASIEN : “Baik sus”
PERAWAT : “Saya permisi ibu. Wassalamualaikum.”
PASIEN : “Waalaikumsalam sus.”

Anda mungkin juga menyukai