Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )

PENDIDIKAN KESEHATAN KOGNITIF PADA LANSIA


“KARTU BERGAMBAR”

Tugas Mata Kuliah Gerontik


Dosen Pengampu : Intan Maharani Batubara, M.Kep, MSN

Kelas : P21A
Kelompok :1
Anggota : 1. Nafta Aurora ( P21004 )
2. Adinda Malika Putri ( P21010 )
3. Agatha Safira ( P21012 )
4. Ai Gia Eni Hawila S. ( P21013 )
5. Davinda Safa Felisa ( P21021 )
6. Egik Nanda Ardianto ( P21024 )
7. Galih Puspita Sari ( P21029 )
8. Ravila Algensindo ( P21050 )

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2023/2024
SATUAN PROSEDUR PENDIDIKAN KESEHATAN
KOGNITIF PADA LANSIA

Topik : Strategi Peningkatan Kesehatan Kognitif Pada Lansia


Untuk Mengasah Kemampuan Berpikir, Belajar,
Mengingat, Mencocokan, Dan Mendeskripsikan Objek
Pada Kartu Bergambar.
Sasaran : Lansia dilingkungan sekitar Universitas Kusuma
Husada
Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 202
Jam : 10.00 – 10.15 WIB
Tempat : Universitas Kusuma Husada
Waktu : 15 Menit
Presentator : Nafta Aurora

A. Analisa Situasi/Latar Belakang


Lansia (lanjut usia) menurut WHO adalah orang yang berusia 60 - 74 tahun.
Pernyataan ini sesuai dengan UU Nomor 13 tahun 1998, tentang kesejahteraan
lanjut usia di Indonesia yang menyatakan bahwa lansia adalah orang yang berusia
60 tahun keatas.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para lansia seiring dengan
berjalannya waktu, yaitu terjadinya penurunan berbagai fungsi organ pada tubuh.
Perubahan tersebut menyebabkan lansia mengalami perubahan fungsi kinerja
otak atau perubahan fungsi kognitifnya. Perubahan fungsi kognitif dapat berupa
mudah lupa (forgetfulness) yang merupakan bentuk gangguan kognitif yang
paling ringan. Perubahan fungsi kognitif ini tentunya membawa dampak tersendiri
bagi kehidupan lansia. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi masalah
gangguan kognitif, misalnya dengan melakukan kegiatan mencocokan dan
mendeskripsikan objek yang sama pada kartu bergambar.
Berdasarkan kasus yang terjadi, maka diadakanlah SAP tentang pendidikan

2
kesehatan kognitif pada lansia dengan harapan kemampuan kognitif pada lansia
dapat meningkat.
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukannya kegiatan selama 15 menit mengenai pendidikan
kesehatan kognitif pada lansia dengan cara mencocokan dan mendeskripsikan
objek yang sama pada kartu bergambar, diharapkan agar lansia disekitar
lingkungan Universitas Kusuma Husada dapat mengasah kemampuan berpikir,
melihat, dan mengingat suatu objek.
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan kognitif, maka diharapkan :
1. Lansia di Universitas Kusuma Husada dapat mengetahui tujuan
diadakannya kegiatan pencocokan dan deskripsi objek pada gambar.
2. Lansia di Universitas Kusuma Husada dapat meningkatkan kemampuan
kognitifnya.
3. Lansia di Universitas Kusuma Husada dapat mengasah kemampuan dan
daya ingatnya.
D. Materi
Menjelaskan, mencocokan dan mendeskripsikan objek pada gambar yang
ditunjukan untuk mengasah kemampuan kognitif, penglihatan, dan kemampuan
dalam menjelaskan sesuatu.
E. Metode
1. Diskusi/Tanya Jawab
2. Permainan
F. Media
1. Kartu Bergambar
2. Bola
3. Speaker
G. Pengorganisasian
Pembimbing : Intan Maharani Batubara, M.Kep, MSN
Ketua : Agatha Shafira
Sekretaris : Galih Puspita Sari

3
Bendahara : Ai Gia Eni Hawila Selamat
Moderator : Davinda Safa Felisa
Presentator : Nafta Aurora
Demonstrator : 1. Ai Gia Eni Hawila Selamat
2. Agatha Shafira
3. Galih Puspita Sari
Seksi Perlengkapan : Ravila Algensindo
Seksi Dokumentasi : Adinda Malika Putri
Seksi Konsumsi : Egik Nanda Ardianto

H. Setting Tempat

A B C

Keterangan :
A : Presentator
B : Demonstrator
C : Moderator
D : Audiens

I. Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Kegiatan Peserta


Pembukaan : - Menjawab salam
1 5 Menit  Membuka kegiatan dengan moderator.
mengucapkan salam. - Mendengarkan dan
 Memperkenalkan diri dan memperhatikan
menyapa audiens. rangkaian kegiatan.
 Menyebutkan kegiatan yang - Menjawab pertanyaan
dari moderator.

4
akan dilakukan.
Pelaksanaan : - Memperhatikan
Pendidikan Kesehatan Kognitif penjelasan presentator.
1. Menjelaskan pengertian - Melakukan kegiatan
kemampuan kognitif pada lansia. mendeskripsikan objek
2. Menjelaskan secara detail pada gambar sesuai
mengenai rangkaian permainan yang dijelaskan
2 5 Menit yang diadakan. demonstrator.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat
dari permainan yang dilakukan.
4. Melaksanakan permainan yang
sudah direncanakan.

Evaluasi :
1. Menanyakan pada pasien - Merespon presentator.
mengenai perasaan setelah
melakukan kegiatan permainan
mencocokan objek yang sama
pada gambar.
3 3 Menir 2. Menanyakan pada pasien
mengenai perasaan setelah
melakukan kegiatan permainan
deskripsi objek pada gambar.
3. Menanyakan pada audiens
mengenai materi yang diberikan
dan reinforcement kepada lansia.
Terminasi :
1. Mengucapkan terima kasih dan - Menjawab salam
4 2 Menit salam penutup pada audiens atas penutup.
partisipasi yang diberikan selama
kegiatan.

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kegiatan mencocokan dan mendeskripsikan objek pada kartu
bergambar dilaksanakan di Universitas Kusuma Husada.
b. Sasaran peserta kegiatan deskripsi objek pada kartu bergambar yaitu
lansia yang tinggal disekitar Universitas Kusuma Husada.
c. Kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses

5
a. Lansia yang hadir memperhatikan instruksi yang diterangkan sebelum
dimulainya permainan untuk mengasah kemampuan kognitif dan
penglihatannya.
b. Lansia yang hadir terlihat antusias terhadap permainan yang diberikan.
3. Evaluasi Hasil
a. Lansia yang hadir mampu memahami penjelasan mengenai kesehatan
kognitif.
b. Lansia yang hadir mampu memahami instruksi yang diberikan.
c. Lansia yang hadir mampu memcocokan objek sama pada permainan
kartu bergambar.
d. Lansia mampu mendeskripsikan objek pada permainan kartu gambar.

6
MATERI KESEHATAN KOGNITIF DAN PENGARUH DESKRIPSI
OBJEK KARTU BERGAMBAR PADA LANSIA

Kesehatan kognitif adalah kemapuan otak pada lansia yang meliputi seberapa
baik kemampuan lansia dalam melihat, berpikir, belajar, mencocokan, dan
mengingat suatu objek. Kemampuan kognitif merupakan salah satu masalah serius
bagi lansia karena jika terdapat gangguan pada kemampuan kognitif, maka
menunjukan adanya penurunan kinerja otak saat mengambil keputusan akibat
adanya keterlambatan terhadap pemrosesan, kerja memori dan fungsi kognitif
eksekutif. Untuk mengatasi adanya gangguan kognitif pada lansia, maka dapat
dilakukan beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan dan menunjang
kemampuan mendengar, persepsi bicara, dan memainkan peranan yang penting
dalam mewujudkan kerja kognitif, agar lansia terhindar dari ketergantungan
fungsional, dan mendapatkan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.
Misalnya dengan melakukan kegiatan mencocokan dan mendeskripsikan objek
pada kartu bergambar. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
menunjukan suatu gambar pada lansia dan meminta lansia tersebut untuk
mencocokan serta mendeskripsikan objek yang ditampilkan guna mengasah
kemampuan berpikir, melihat, dan mengingat ciri – ciri, karakter, serta komponen
yang ada.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adriana dan Magdalena. 2019. Fungsi Kognitif Lansia yang Beraktivitas Kognitif
secara Rutin dan Tidak Rutin.
https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/download/33192/25137 . Diakses pada
tanggal 10 Februari 2023.
Dwi dan Widya. 2016. Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Kualitas Hidup Pada
Lansia Di Kelurahan Barusari Kecamatan Semarang Selatan.
https://media.neliti.com/media/publications/138111-ID-none.pdf . Diakses
pada tanggal 10 Februari 2023.
Irfan et. al. 2019. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Penurunan Fungsi
Kognitif Pada Lansia.
https://ejurnal.biges.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/135/76/344 .
Diakses pada tanggal 10 Februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai