0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan37 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu keperawatan transkultural dan komunikasi lintas budaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi trend dan isu keperawatan, fenomena keperawatan transkultural, prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya, serta perbandingan pola komunikasi antara budaya Asia dan Barat yang berpengaruh dalam praktik keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu keperawatan transkultural dan komunikasi lintas budaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi trend dan isu keperawatan, fenomena keperawatan transkultural, prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya, serta perbandingan pola komunikasi antara budaya Asia dan Barat yang berpengaruh dalam praktik keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu keperawatan transkultural dan komunikasi lintas budaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi trend dan isu keperawatan, fenomena keperawatan transkultural, prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya, serta perbandingan pola komunikasi antara budaya Asia dan Barat yang berpengaruh dalam praktik keperawatan.
berbagai pendekatan analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta Definisi Isu
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya Definisi Trend dan Isu
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu
yang sedang dibicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan. Fenomena keperawatan transkultural
1. Gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan perbedaan kultur 2. Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural 3. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ● Komunikasi lintas budaya merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Komunikasi yang lebih menekankan pada perbandingan pola- pola komunikasi antar pribadi diantara peserta komunikasi yang berbeda kebudayaan. ● Pada awalnya, studi lintas budaya berasal dari perspektif antropologi sosial dan budaya sehingga kajiannya lebih bersifat depth description, yakni penggambaran yang mendalam tentang perilaku komunikasi berdasarkan budaya tertentu. Alasan mempelajari komunikasi lintas budaya menurut Litvin (1977) : ● Pemahaman keanekaragaman budaya sangat diperlukan. ● Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda. ● Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai- nilai masyarakat lainnya. ● Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri. ● Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku. ● Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain. ● Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia. ● Keterampilan- keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural. ● Perbedaan- perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan- perbedaan tersebut tidaklah menyusahkan atau memudahkan. ● Situasi-situasi komunikasi antar budaya tidaklah statik dan bukan pula stereotip. Karena itu seorang komunikator tidak dapat dilatih untuk mengatasi situasi. Dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa membuatnya siap Tujuan mempelajari komunikasi lintas budaya, Litvin (1977) 1. Menyadari bias budaya sendiri 2. Lebih peka secara budaya 3. Memperoleh kapasitas untuk benar- benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut. 4. Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri 5. Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang 6. Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri. 7. Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya 8. Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan- keterbatasannya. 9. Membantu memahami model-model, konsep- konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya. 10.Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami. MEMAHAMI BUDAYA, KEBUDAYAAN DAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ● Edward Burnett Tylor menyebutkan kebudayaan adalah kompleks dari keseluruhan pengetahuan, keyakinan, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki manusia sebagai anggota suatu masyarakat. ● Hebding dan Glick menyebutkan kebudayaan dapat dilihat secara material (mis. alat-alat yang digunakan) maupun non material (unsur norma, nilai, kepercayaan dan bahasa) Delapan Faktor hambatan komunikasi lintas budaya dalam keperawatan Kurangnya pengetahuan Ketakutan dan ketidakpercayaan Rasisme Bias dan etnosentris Stereotip Perilaku Hambatan Bahasa Perbedaan dalam persepsi dan harapan Memahami Kebudayaan ● Culture is communication and communication is ● culture Fungsi kebudayaan buat anggotanya: 1. Sebagai harapan tentang apa yang diharapkan dari kehidupan 2. Mengurangi kebingungan 3. Membantu untuk memprediksi masa depan Konsep komunikasi antar budaya
● Perawat memberikan asuhan keperawatan pada
klien yang memiliki budaya, etnik yang berbeda.
● Perawat harus memahami hubungannya dengan
klien yang didasarkan pada orientasi yang berbeda dalam komunikasi terapeutik. Komunikasi pada klien Asia Tenggara
● Orang yang berasal dari asia tenggara :
filipina, Korea, Cina, Jepang memiliki hubungan sosial dan orientasi komunikasi yang didasarkan pada Confucianism Karakteristik Confucianism ● Menekankan pada hubungan sosial yang kuat. ● Berusaha menciptakan situasi yang hangat, relaks, kondusif dalam keharmonisan kelompok serta mempertimbangkan orang lain. ● Tujuan utama adalah memulai, mengembangkan, mempertahankan hubungan sosial yang kuat sepanjang waktu. ● Menekankan pada proses tidak pada hasil (outcome). ● Pentingnya untuk melakukan pembicaraan ringan sebelum melakukan inti pembicaraan Karakteristik klien dari western ● Didasarkan pada nilai yang kuat terhadap individualisme, otonomi dan aktualisasi diri. ● Bidang keperawatan mengidentifikasi hubungan yang profesional. ● Pembicaraan ringan tidak penting dan tidak dianjurkan. ● Greeting, sapaan nama, gelar adalah terbatas terhadap pemberi perawatan ● Hasil atau outcome dari komunikasi adalah lebih penting dari pada proses. ● Komunikasi biasanya dilakukan dalam waktu relatif singkat. Perbandingan pola komunikasi asia dan west Orientasi pada klien dari Asia
● Menekankan pada proses
● Kode dan penggunaan bahasa yang sangat berbeda. ● Menekankan komunikasi secara tidak langsung (Indirect communication emphasis) ● Berpusat pada penerima pesan (Receiver centered) West orientation ● Menekankan pada hasil (Outcome orientation) ● Sedikit perbedaan penggunaan kode dan bahasa (Less differentiated linguistic codes) ● Menekankan pada komunikasi secara langsung (Direct communication emphasis) ● Berpusat pada pengirim pesan (Sender centered). Komunikasi Non verbal Bersalaman ● Menunjukkan sikap dan senyuman hangat ● Kualitas dari bersalaman merupakan keterbukaan terhadap interpretasi secara verbal. ● Di USA, Bersalaman dengan orang menunjukkan tanda karakter dan kekuatan yang baik. ● Di Timur tengah dan beberapa negara islam lainnya , bersalaman dengan lain jenis merupakan gender isue. Diam (Silence) ● Nilai,kegunaan dan interpretasi dari sikap diam bervariasi dari satu budaya dengan lainnya. ● Di budaya ketimuran termasuk Asia, sikap diam merupakan tanda menghormati kebijaksanaan dan keahlian serta kelebihan orang lain. ● Sikap diam di budaya “Native American” diyakini bahwa seseorang belajar mengontrol diri dan kesabaran Kontak mata (Eye contact) ● Di USA , kontak mata secara langsung sebagai tanda jujur, bisa dipercaya, berwibawa. ● Lansia Native American tidak mengijinkan perawat melihat gerakan matanya ● Budaya Asia melakukan kontak mata secara langsung menunjukkan adanya kesepadanan(equality). ● Kontak mata secara langsung menimbulkan gender isue, Di budaya Timur tengah kontak mata secara langsung dengan lain jenis dilarang. Komunikasi Verbal First name ● Di dunia barat, nama panggilan menggunakan first name. Hal ini menunjukan tanda equality dan persahabatan ( friendliness). ● African-American by their first names as sign of disrespect. ● Beberapa budaya memanggil nama dengan : Mrs, Mr, Grandmother, grandpa, uncle, auntie, Bapak, ibu, pakde, Om, tante. dll. ● Beberapa kelompok budaya di Asia memanggil individu dengan gelarnya. Girl and boy ● Penggunaan kata” boy” dan “ girl” sangat menjengkelkan dan tidak disukai apabila digunakan pada klien African-American “Ya” dan anggukan kepala ● Pendatang di USA yang mengerti sedikit bahasa inggris sering mengatakan ‘ya”, anggukan kepala ketika mereka tidak mengerti apa yang ia katakan. ● Dibudaya Asia, merupakan bentuk penghormatan pada orang yang memiliki lebih besar kewenangan dan pendidikan. ● Di sebagian budaya Asia, keraguan dalam mengatakan ya bermakna “tidak”. Pronouns and calendar dates ● The pronouns “he “ and ‘ she” do not exist in many Asian language. ● Some Filipino-American say last year when the mean last month. ● Waktu di maknai dengan jam, tanggal atau dengan aktivitas dan kebiasaan individu. Communication variations 1. Kaji keyakinan personal anda tentang orang yang memiliki budaya yang berbeda. 2. Kaji variabel komunikasi dari perspektif budaya. 3. Perencanaan perawatan didasarkan pada latar belakang budaya. 4. Modifikasi pendekatan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan budaya. 5. Berkomunikasi dengan cara yang tidak mengancam. Cont….Communication variations
6.Gunakan teknik validasi dalam
komunikasi. 7.Pertimbangkan keengganan ketika berkomunikasi tentang masalah seks. 8.Adopsi pendekatan khusus ketika klien bicara dengan bahasa yang berbeda. 9.Gunakan interpreter/ penterjemah untuk meningkatkan komunikasi. Pertentangan tradisi dengan penatalaksaan pengobatan
Cultural shock akan dialami oleh klien
pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan Hal ini menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi Pertentangan tradisi dengan penatalaksaan pengobatan Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan hal ini mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi Pertentangan tradisi dengan penatalaksaan pengobatan Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita