Anda di halaman 1dari 3

GHINA JINAN MONOARFA

06120200048
B1
MID CROSS CULTURE UNDERSTANDING

1. Pemahaman dan Budaya


Komuikasi selalu diasosiasikan dengan Proses berbahasa. Realitanya apabila berbicara tentang
bahasa kita selalu mengaitkannya dengan komunikasi. Menurut KBBI bahasa adalah Bahasa
adalah sistem suara arbitrer, yang dipakai oleh masyarakat guna berkomunikasi, berinteraksi,
bekerja sama, dan mengidentifikasi diri.Sedangkan pengertian komunikasi lintas budaya adalah
komunikasi (baik verbal maupun non-verbal) antara orang-orang yang berasal dari budaya yang
berbeda; komunikasi yang dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, sikap, dan perilaku; pengaruh
budaya terhadap reaksi dan respon sekelompok orang terhadap sekelompok orang lain.
Mempelajari tentang budaya adalah sesuatu yang menyenangkan dan membuat ‘kaya’ (dalam
arti kaya pengalaman). Semakin seseorang mempelajari tentang budaya lain, semakin banyak
dan jelas orang tersebut mampu memahami dan mengenal budayanya sendiri. Pentingnya
bahasa merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa
melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Mereka
tidak bisa berinteraksi dengan mudah dan baik jika mereka tidak menguasai bahasa
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar sesama manusia. Proses komunikasi
memiliki beberapa unsur, yaitu: pengirim pesan (komunikator); penerima pesan (komunikan);
saluran/media; pesan itu sendiri; timbal balik terhadap pesan yang diterima. Sedangkan
komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan
dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Adapun unsur unsur penting dari komunikasi
verbal yaitu kata dan bahasa . Fungsi bahasa sebagai komunikasi verbal sebagai suatu sistem
kode verbal serta sarana utama untuk menyatakan pikiran , perasaan, dan maksud kita bahasa
verbal menggunakan kata kata mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Serta
faktor faktor mempengaruhi kelancaran komunikasi kita yaitu inteligensi, pengetahuan, dan
kepribadian.
3. Komunikasi Verbal di amerika
Komunikasi Verbal adalah jenis komunikasi lisan dimana pesan ditransmisikan melalui kata-kata
yang diucapkan.
Komunikasi Gaya Amerika adalah egalitarianisme – cita-cita egalitarianisme, yang menyatakan
bahwa orang berbicara secara terbuka satu sama lain atas dasar kesetaraan, daripada saling
merendahkan , kemandirian dan individualisme – nilai-nilai kemandirian dan individualisme,
yang mendorong kebebasan berbicara, menekankan bahwa kesuksesan tidak bergantung pada
orang lain , efisiensi – pentingnya efisiensi dalam budaya Amerika, yang terkait dengan berbicara
langsung Dan pengalaman imigran – pengalaman imigran belajar bahasa kedua, di mana
biasanya, orang-orang awalnya menggunakan kata atau frasa bahasa Inggris pendek untuk
berkomunikasi.
Contoh komunikasi verbal orang Amerika : Direct Communication, Modesty, language style,
mengangkat dan diam. Dalam berkomunikasi, tentunya ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan terutama ketika mengetahui bahwa cara berkomunikasi seseorang sangat
dipengaruhi oleh latar belakang budayanya.
4. Komunikasi non verbal
Komunikasi nonverbal adalah transfer informasi melalui penggunaan bahasa tubuh termasuk
kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh dan banyak lagi. Misalnya, tersenyum saat bertemu
seseorang menunjukkan keramahan, penerimaan, dan keterbukaan. Komunikasi nonverbal
penting karena memberi kita informasi berharga tentang suatu situasi termasuk bagaimana
perasaan seseorang, bagaimana seseorang menerima informasi dan bagaimana mendekati
seseorang atau sekelompok orang. Manfaat komunikasi nonverbal yang efektif: mendukung
pesan Anda, mengomunikasikan pesan, menunjukkan perhatian, menyampaikan perasaan,
menawarkan dukungan, menunjukkan kepribadian Anda, dan mengurangi ketegangan. Jenis-
jenis komunikasi nonverbal : Bahasa tubuh, gerakan, postur, gerak tubuh, ruang, bahasa para,
Ekspresi Wajah, kontak mata, dan sentuhan.
5. Strategi Komunikasi nonverbal antarbudaya dalam interaksi siswa Indonesia dan thailand.
Dalam suatu proses interaksi, komunikasi merupakan salah satu hal terpenting untuk
menyampaikan suatu Pesan baik secara langsung maupun tidak langsung. Saat ini, proses
interaksi tidak hanya dalam satu budaya, tetapi kita juga dapat berinteraksi dengan budaya lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis sangat tertarik untuk menganalisis strategi komunikasi
nonverbal antar budaya. Begitu pula pada proses interaksi antar budaya yang berbeda seperti
pelajar Indonesia dan Thailand, ketika berkomunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bahasa
asing, mereka tidak hanya dalam komunikasi verbal tetapi kebanyakan dari mereka juga
berinteraksi dengan menggunakan komunikasi nonverbal. Salah satu faktor yang mendukung
mereka untuk saling berkomunikasi adalah karena adanya program pertukaran pelajar. Proses
komunikasi antarbudaya yang berhasil paling baik dimulai dengan niat baik dari kedua belah
pihak. Namun, reaksi negatif dan evaluasi individu terhadap budaya asing dapat menciptakan
hambatan komunikasi antarbudaya. Penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dalam
penelitian ini. Subyek ini penelitian adalah orang Indonesia dan Thailand, yang merupakan
mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Ada empat mahasiswa Thailand dan
enam mahasiswa Indonesia. Subjek siswa Indonesia adalah teman dekat Thailand yang setiap
saat berinteraksi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan angket.
6. Budaya, kepribadian, persepsi
Identitas budaya dan kepribadian kita mempengaruhi persepsi kita. Terkadang kita menyadari
efeknya dan terkadang tidak. Dalam kedua kasus, kita memiliki kecenderungan untuk menyukai
orang lain yang menunjukkan ciri-ciri budaya atau kepribadian yang cocok dengan kita sendiri.
Budaya : Ras, jenis kelamin, orientasi seksual, kelas, kemampuan, kebangsaan, dan usia
semuanya mempengaruhi persepsi yang kita buat. Skema di mana kita menafsirkan apa yang
kita rasakan dipengaruhi oleh identitas budaya kita. Kepribadian: mengacu pada cara umum
seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku berdasarkan motivasi dan Impuls yang
mendasarinya, Lima Besar Sifat Kepribadian: Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,
Neuroticism, dan Openness. Beasiswa yang berkaitan dengan kepribadian memiliki banyak
tujuan, dan beberapa di antaranya terkait langsung dengan persepsi. Perusahaan dan studio
televisi menghabiskan jutaan dolar untuk mengembangkan profil kepribadian dan tes
kepribadian.
7. Nilai nilai budaya Amerika
Amerika Serikat bukanlah “tempat peleburan”. Banyak orang percaya bahwa Amerika Serikat
adalah campuran dari banyak budaya yang berbeda Tanpa budaya dominan atau arus utama.
Metafora yang sering digunakan untuk mencerminkan Asumsi ini adalah “melting pot”. Orang-
orang dari seluruh dunia membawa budaya mereka ke sini dan melemparkannya ke dalam pot
Amerika. Campuran diaduk dan dipanaskan sampai berbagai Budaya meleleh bersama.
Beberapa orang menganggap Amerika Serikat hanya sebagai budaya Eropa lainnya. Tapi, para
imigran pertama yang datang ke Amerika dalam jumlah besar bukanlah orang Eropa yang
“khas”. Banyak yang melarikan diri dari Eropa untuk menghindari penindasan agama atau
politik. Lainnya adalah penjahat yang dikirim ke “Dunia Baru” oleh Inggris. Dan Agama di
Amerika Agama selalu menjadi nilai penting bagi orang Amerika. Banyak negara merdeka
pertama dibentuk oleh kelompok agama tertentu yang kemudian bergabung ke Amerika Serikat
di mana semua agama dihargai. Bahkan hari ini, sekitar 70 persen dari semua orang Amerika
akan mengkategorikan diri mereka sebagai Protestan, dan kehadiran gereja di AS saat ini lebih
tinggi daripada negara lain di dunia industri. Aspek Positif dan Negatif Nilai Budaya Amerika
Ketika kita mempertimbangkan nilai-nilai budaya kita harus menggeneralisasi. Nilai-nilai ini tidak
berlaku untuk Semua Orang di setiap situasi di Amerika dan ada pengecualian untuk semua Nilai
yang dominan. Misalnya, orang Amerika perlu merasa bahwa mereka termasuk dalam suatu
kelompok sama seperti Nilai Kepemilikan dan kolektivisme Jepang.

Anda mungkin juga menyukai