Anda di halaman 1dari 17

Komunikasi

dalam
Konteks
Budaya
Tujuan Pembelajaran
● Mendeskripsikan Konsep Budaya
● Memahami Peran Budaya dalam Komunikasi
● Memahami isu dan tantangan bagi perawat
Budaya (Culture)
Bahasa, nilai-nilai, kepercayaan, tradisi dan adat yang dibagikan dan dipelajari
oleh seseorang

definisi ini menunjukkan bahwa budaya sangat luas, menyangkut masalah


persepsi dan definisi
Apakah anda merupakan bagian dalam suatu kebudayaan
tertentu?
Co-culture
Menggambarkan persepsi dari seseorang dalam suatu group sebagai bagian
yang mencakup budaya. Kategori Co-culture yaitu (North American Society) :

1. Usia (muda, senior)


2. Ras/etnis (Latin, African American)
3. Nationality (imigran, expatriate)
4. Bagian geografi (orang selatan)
5. Ketidakmampuan fisik (menggunakan kursi roda, orang yang tidak dapat
mendengar)
6. Agama (Kristen, muslim)
7. Aktivitas (bersepeda, bermain game)
Anggota-anggota dari tiap co-culture mengembangkan pola
komunikasi dan koneksi yang unik.

Contoh : orang yang tidak dapat mendengar (Tuli) mempunyai


sekolah khusus, kegiatan kesenian, dan kompetisi.
Komunikasi antarbudaya

● Merupakan suatu proses yang terjadi Ketika dua atau lebih budaya / co-
culture berbagi pesan dengan cara-cara yang di pengaruhi oleh persepsi
kebudayaan mereka yang berbeda-beda baik secara verbal maupun non
verbal.
● Edward Hall (1959) mengidentifikasi dua cara berbeda yang
digunakan anggota dari berbagai budaya dalam menyampaikan
pesan.
1. Low-context culture (Penggunaan Bahasa secara utama dalam
mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan ide-ide.
2. High-context culture (sangat bergantung pada isyarat halus,
seringkali isyarat non verbal untuk menjaga keharmonisan social)
Faktor yang memengaruhi Komunikasi (Pengkajian),
Perry Potter (2017)
Konteks Budaya :
1. Tingkat pendidikan
2. Bahasa dan pola ekspresi diri
3. Adat dan harapan
Peran Budaya dalam Komunikasi
● Budaya memengaruhi pikiran, perasaan, perilaku dan komunikasi.
● Semua informasi yang didapatkan tidak membuat respon kita
menjadi bias
● Ketahui setiap pasien secara individu (apakah ia merasa nyaman
dengan kontak mata atau berbagi informasi dengan orang lain)
Melaksanakan praktek komunikasi yang sensitive
budaya
● Pahami bahwa individu dari etnis yang berbeda
menggunakan derajat yang berbeda terhadap
kontak mata, ruang personal, gestur, intonasi
suara, kecepatan bicara, sentuhan.
● Tidak mengintepretasikan pesan melalui
perspektif budaya kita sendiri, namun
pertimbangkan komunikasi dalam konteks latar
belakang budaya lain
● Hindari melabel orang lain, merendahkan atau
mengejek budaya lain
● Hambatan Bahasa dan budaya, menyebabkan
keterlambatan pelayanan
Pengkajian Budaya
● Bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat dari seorang pasien yang
memungkinkan anda untuk merumuskan rencana perawatan yang saling diterima dan
relevan secara budaya untuk setiap masalah Kesehatan pasien (Campina-Bacote, 2011).
Komunikasi lintas budaya yang efektif
● Gunakan keterampilan komunikasi lintas budaya untuk lebih
memahami perilaku pasien dan berperilaku dengan cara budaya
yang kongruen
● Komunikasi yang efektif adalah keterampilan penting dalam
menyediakan perawatan yang berkualitas dan aman
Alat penilaian budaya (Perry & Potter, 2017)
LEARN
● L (listen) dengarkan dengan empati dan pemahaman terhadap persepsi
pasien tentang masalah
● E (Explain) jelaskan persepsi anda tentang masalah (fisiologis, psikologis,
spiritual dan atau budaya)
● A (Acknowledge) akui dan diskusikan perbedaan budaya dan persamaan
antara anda dan pasien anda
● R (Recommend) rekomendasikan perawatan (melibatkan pasien)
● N (Negotiate) menegosiasikan kesepakatan (memasukkan aspek-aspek
tertentu dari budaya pasien ke dalam rencana berpusat pada pasien
Mengembangkan Kompetensi Komunikasi
antarbudaya

1. Motivasi dan sikap


2. Toleransi terhadap ambiguitas
3. Pemikiran terbuka
4. Pengetahuan dan keterampilan
5. Kesabaran

Anda mungkin juga menyukai