Anda di halaman 1dari 6

HANDOUT

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

I.A.Y SARI DEWI UTAMI PIDADA, M.I.Kom., CHE

POLITEKNIK PARIWISATA LOMBOK

2024

Komunikasi Lintas Budaya I PID 1


KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Pengertian Budaya:

o Menurut Mitchel, budaya adalah seperangkat nilai-


nilai inti, kepercayaan, pengetahuan, moral, hukum,
dan perilaku yang disampaikan oleh individu dan
masyarakat.

o Menurut Bovee dan Thill, budaya mencakup simbol-


simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan
norma-norma untuk berprilaku.

Komunikasi Bisnis Lintas Budaya:

Komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, baik


komunikasi verbal maupun nonverbal, dengan memperhatikan
faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara.

Komponen Budaya:

a. Budaya Material: - Teknologi: Mencakup teknik atau cara yang


digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi
produk yang digunakan oleh masyarakat. - Ekonomi: Bagaimana orang
menggunakan segala kemampuan untuk menghasilkan yang
bermanfaat bagi dirinya atau orang lain.

b. Organisasi Sosial / Lembaga Sosial: - Berkaitan dengan cara


seseorang berhubungan dengan orang lain dan mengorganisir
kegiatan mereka untuk hidup harmonis dan berprilaku yang dapat
diterima oleh generasi berikutnya. - Contoh: status gender.

c. Sistem Kepercayaan: - Berpengaruh terhadap nilai yang ada di


masyarakat.

d. Estetika: - Berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik, dan


tarian-tarian yang ditunjukkan oleh masyarakat tertentu agar pesan
yang disampaikan mencapai sasaran secara efektif. - Contoh: Angka
13 dianggap sebagai angka kesialan oleh beberapa masyarakat.

Komunikasi Lintas Budaya I PID 2


Strategi Berkomunikasi Lintas Budaya:

1. Pemahaman Mendalam tentang Budaya:


o Pelajari nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang
mendasari budaya setiap negara.
o Kenali perbedaan dalam komunikasi verbal dan
nonverbal, serta bagaimana mereka mempengaruhi
interaksi bisnis.
2. Kesadaran akan Stereotip dan Prasangka:
o Hindari menggeneralisasi atau mengandalkan
stereotip.
o Berbicaralah dengan pikiran terbuka dan hindari
prasangka.
3. Bahasa dan Komunikasi Verbal:
o Pelajari bahasa setempat atau gunakan penerjemah
jika perlu.
o Perhatikan perbedaan dalam penggunaan bahasa
formal dan informal.
4. Komunikasi Nonverbal:
Gestur tubuh, kontak mata, dan jarak fisik memiliki arti yang
berbeda di berbagai budaya.Perhatikan ekspresi wajah dan
bahasa tubuh saat berbicara.
5. Kesensitifan terhadap Waktu:
Beberapa budaya lebih fleksibel terkait waktu, sementara
yang lain sangat menghargai ketepatan waktu. Berbicaralah
dengan memperhatikan waktu dan jadwal.
6. Etika Bisnis:
Pelajari etika bisnis setempat, termasuk cara berbicara,
berpakaian, dan berinteraksi dengan rekan bisnis.
7. Adaptasi dan Fleksibilitas:
Jika mungkin, pelajari beberapa frasa dasar dalam bahasa
setempat. Beradaptasilah dengan situasi dan berikan
penghormatan pada budaya lokal.
Contoh Kasus: Misalnya, jika Anda berbisnis dengan mitra
di Jepang, Anda perlu memahami konsep keigo (bahasa
sopan) dan menghormati hierarki dalam komunikasi. Dalam
komunikasi lintas budaya memerlukan kesabaran,
pengetahuan, dan ketelitian

Persiapan untuk Berkomunikasi dengan Orang dari Budaya yang


Berbeda

Berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda


memerlukan pemahaman, kesensitifan, dan keterbukaan. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda
mempersiapkan diri:

1. Pelajari Tentang Budaya Mereka:

Komunikasi Lintas Budaya I PID 3


o Pelajari nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang
mendasari budaya mereka.
o Kenali perbedaan dalam komunikasi verbal dan
nonverbal, serta bagaimana mereka mempengaruhi
interaksi.
2. Kesadaran akan Stereotip dan Prasangka:
o Hindari menggeneralisasi atau mengandalkan
stereotip.
o Berbicaralah dengan pikiran terbuka dan hindari
prasangka

3. Bahasa dan Komunikasi Verbal:


o Pelajari bahasa setempat atau gunakan penerjemah
jika perlu.
o Perhatikan perbedaan dalam penggunaan bahasa
formal dan informal.
4. Komunikasi Nonverbal:
o Gestur tubuh, kontak mata, dan jarak fisik memiliki
arti yang berbeda di berbagai budaya.
o Perhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh saat
berbicara.
5. Kesensitifan terhadap Waktu:
o Beberapa budaya lebih fleksibel terkait waktu,
sementara yang lain sangat menghargai ketepatan
waktu.
o Berbicaralah dengan memperhatikan waktu dan
jadwal.

Kesalahan umum yang sering terjadi dalam komunikasi lintas


budaya:

1. Etnosentrisme:
o Etnosentrisme adalah sikap keyakinan bahwa budaya
sendiri lebih unggul daripada budaya lain.
o Orang dengan etnosentrisme cenderung
memandang rendah budaya lain dan tidak mengakui
keunikan budaya lain sebagai ciri khas dari kelompok
lain.
o Contohnya, kecenderungan orang Indonesia yang
menganggap budaya “barat” yang vulgar berlawanan
dengan budaya “timur” yang santun.
2. Stereotipe:
Stereotipe adalah sikap yang menggeneralisasi atau
menyamaratakan sekelompok orang tanpa
mempertimbangkan kepribadian atau keunikan masing-
masing individu. Karakteristik individual diabaikan, dan
individu dalam kelompok dianggap homogen.

Komunikasi Lintas Budaya I PID 4


Contohnya, menganggap semua orang dari suatu negara
memiliki sifat yang sama.

3. Prasangka
o Prasangka adalah penilaian negatif terhadap
seseorang berdasarkan asumsi sebelumnya.
o Ini dapat menghambat komunikasi karena kita tidak
memberikan kesempatan pada individu untuk
membuktikan diri.

4. Jarak Sosial:
o Jarak sosial mengacu pada seberapa dekat atau jauh
kita berinteraksi dengan orang lain.
o Perbedaan dalam jarak sosial dapat mempengaruhi
cara kita berkomunikasi

5. Atribusi:

o Atribusi adalah kecenderungan kita untuk


mengaitkan perilaku orang lain dengan karakteristik
pribadi mereka.

o Ini dapat menyebabkan kesalahpahaman karena kita


mungkin tidak memahami konteks budaya di balik
tindakan mereka.

6. Motivasi:

o Perbedaan motivasi dalam berkomunikasi dapat


menghambat pemahaman dan tujuan bersama.

7. Kompetisi:

o Kompetisi antar budaya dapat mengakibatkan


ketidakpercayaan dan ketidakkooperatifan.

Komunikasi Lintas Budaya I PID 5


Referensi:

1. Deddy Mulyana, Jalaludin Rakhmat, Komunikasi


Antar Budaya,Panduan Berkomunikasi dengan
orang-orang berbeda budaya,Remaja Rosda Karya,
Bandung. 2005
2. Andrik Purwasito, Komunikasi Multikultural,
Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2003
3. Judith N Martin, Thomas K Nakayama, Intercultural
Communication in contexts. Fifth edition. Mc Graw
Hill Higher Education. 2010
4. Samovar Larry A., and Richard E. Porter, , Edwin R. Mc
Daniel. 2010 Communication Between Cultures edisi
7, Cencage Learning
5. Arasaratnam, L. A. (2005). Intercultural
communication competence: Identifying key
components from multicultural perspectives.
International Journal of Intercultural Relations, 29 (),
137–163
6. Fujio, M. (2004). Silence during intercultural
communication: a case study. Corporate
Communications: An International Journal, 9 (4), 331-
339
7. Gudykunst, W.B. (2005). Theorizing about
intercultural communication. Thousands Oaks: Sage
Publications.
8. Hofstede, G. (1993). Cultural constraints in
management theories. Academy of Management
Executive, 7 (1),81-94.
9. Hijri, F, Karim H. (2009). Race, ethnicity, and
intercultural communication. Canadian Journal of
Communication.34(4), 543-546
10. https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/08/0
33000069/unsur-jenis-dan-wujud-kebudayaan.
11. Koentjaraningrat. (1992). Kebudayaan Mentaliet dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
12. Setiadi, E.M. dkk. (2006). Ilmu Sosial & Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana
13. Widoyosiswoyo, Supartono. (2004). Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Komunikasi Lintas Budaya I PID 6

Anda mungkin juga menyukai