Anda di halaman 1dari 7

RESUME

Asumsi

*Latar belakang seseorang dapat mempengaruhi perbedaan persepsi interaktif


dalam berbagai cara. Ini terutama terjadi dalam konteks komunikasi dan interaksi
sosial. Beberapa cara latar belakang memengaruhi perbedaan persepsi interaktif
adalah sebagai berikut:

1. Budaya: Budaya tempat seseorang dibesarkan memiliki dampak signifikan pada


cara seseorang berkomunikasi, nilai-nilai yang dianutnya, dan norma-norma sosial
yang diikuti. Orang dari budaya yang berbeda mungkin memiliki persepsi yang
berbeda tentang apa yang dianggap sopan atau tidak sopan dalam komunikasi,
serta makna simbolik dalam pesan-pesan tertentu.

2. Bahasa: Bahasa yang digunakan oleh seseorang juga memengaruhi persepsi


interaktif. Pilihan kata, tata bahasa, dan makna kata-kata dapat berbeda antara
bahasa dan budaya yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpahaman
atau kesalahpahaman dalam komunikasi.

3. Pengalaman Pribadi: Pengalaman hidup seseorang, termasuk pengalaman


keluarga, pendidikan, dan pekerjaan, dapat memengaruhi cara mereka
memahami dan menafsirkan situasi tertentu. Orang dengan pengalaman yang
berbeda mungkin memiliki persepsi yang berbeda terkait dengan situasi yang
serupa.

4. Nilai dan Keyakinan: Nilai, keyakinan, dan norma-norma pribadi juga


memainkan peran penting dalam perbedaan persepsi interaktif. Orang dengan
nilai dan keyakinan yang berbeda mungkin memiliki sudut pandang yang berbeda
tentang moralitas, etika, dan prioritas dalam suatu interaksi.

5. Status Sosial dan Identitas: Status sosial, seperti jenis kelamin, usia, ras, agama,
orientasi seksual, dan identitas sosial lainnya, juga mempengaruhi persepsi
interaktif. Orang dengan identitas yang berbeda mungkin mengalami interaksi
sosial dengan cara yang berbeda dan mungkin menerima perlakuan yang berbeda
dari orang lain.
6. Konteks Sosial: Konteks sosial di mana interaksi terjadi, seperti lingkungan
kerja, keluarga, atau lingkungan yang lebih luas, juga memengaruhi cara
seseorang memahami dan menafsirkan interaksi. Norma-norma yang berlaku
dalam konteks tertentu dapat berbeda dan mempengaruhi cara seseorang
berperilaku dan merespons interaksi.

7. Media dan Teknologi: Penggunaan media dan teknologi komunikasi modern


juga dapat memengaruhi persepsi interaktif. Misalnya, pesan yang disampaikan
melalui media sosial atau pesan teks dapat rentan terhadap berbagai interpretasi,
tergantung pada penggunaan emoji, tanda baca, dan konteks yang terkait.

Ketika individu dengan latar belakang yang berbeda berinteraksi, perbedaan


persepsi dapat muncul, dan ini dapat menjadi sumber konflik atau
kesalahpahaman. Penting untuk mendorong pemahaman yang lebih baik antara
individu dengan latar belakang yang berbeda dan menghargai keragaman budaya,
bahasa, dan pengalaman dalam interaksi sosial. Ini dapat dilakukan melalui
pendidikan, kesadaran lintas-budaya, dan kemampuan untuk mendengarkan
dengan empati.

*Perbedaan budaya dapat memiliki dampak yang signifikan pada cara komunikasi
dan cara kita mengelola ketidakpastian dalam komunikasi. Salah satu konsep
penting yang terkait dengan perbedaan budaya dalam komunikasi adalah "budaya
ketidakpastian." Budaya ketidakpastian merujuk pada sejauh mana masyarakat
atau individu dalam suatu budaya merasa nyaman atau tidak nyaman dalam
situasi yang tidak pasti atau tidak terstruktur. Berikut adalah beberapa cara
perbedaan budaya dapat mempengaruhi cara kita mengelola ketidakpastian
dalam komunikasi:

1. Tingkat Ekspresi Emosional: Beberapa budaya mungkin lebih cenderung


mengekspresikan emosi secara terbuka, sementara yang lain lebih cenderung
menahan diri. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana ketidakpastian dalam
komunikasi dikelola, karena ekspresi emosi dapat membantu menyampaikan
informasi tentang perasaan atau ketidakpastian.
2. Gaya Komunikasi: Gaya komunikasi bervariasi di seluruh budaya. Beberapa
budaya mungkin lebih langsung dalam berbicara, sementara yang lain lebih
cenderung menghindari konflik atau konfrontasi. Gaya komunikasi yang berbeda
dapat memengaruhi cara ketidakpastian diungkapkan atau dielakkan.

3. Norma-Norma Sosial: Norma-norma sosial yang berlaku dalam budaya tertentu


dapat mempengaruhi cara ketidakpastian dielakkan atau diungkapkan. Beberapa
budaya mungkin menekankan kesopanan dan menghindari konfrontasi,
sementara yang lain mungkin lebih terbuka terhadap pertentangan dalam
komunikasi.

4. Bahasa dan Gaya Bicara: Bahasa dan tata bahasa yang digunakan dalam budaya
memiliki peran penting dalam bagaimana ketidakpastian diungkapkan. Misalnya,
beberapa bahasa mungkin memiliki lebih banyak kata atau frasa untuk
mengekspresikan ketidakpastian atau keraguan.

5. Tingkat Formalitas: Budaya juga dapat mempengaruhi tingkat formalitas dalam


komunikasi. Komunikasi formal mungkin mengurangi ketidakpastian, sementara
komunikasi informal mungkin menciptakan lebih banyak ketidakpastian.

6. Persepsi Waktu: Cara budaya mengelola waktu dan tenggat waktu juga dapat
memengaruhi cara ketidakpastian dalam komunikasi diatasi. Budaya yang lebih
orientasi pada waktu mungkin lebih cenderung memiliki ekspektasi yang lebih
ketat terkait waktu, sementara budaya yang kurang terikat waktu mungkin lebih
fleksibel.

7. Nonverbal Communication: Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata


juga dapat bervariasi dalam budaya. Perbedaan dalam komunikasi nonverbal ini
dapat memengaruhi cara kita mengelola ketidakpastian dalam interaksi sosial.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada budaya yang lebih baik atau lebih buruk
daripada yang lain dalam hal mengelola ketidakpastian dalam komunikasi. Yang
penting adalah memahami perbedaan budaya, menghargainya, dan berusaha
untuk berkomunikasi dengan efektif ketika berinteraksi dengan orang-orang dari
budaya yang berbeda. Kesadaran lintas-budaya, penghargaan terhadap
perbedaan, dan kemampuan untuk beradaptasi dalam komunikasi adalah kunci
untuk mengatasi perbedaan budaya dan ketidakpastian komunikasi.

*Memahami budaya sendiri dan budaya orang lain adalah penting karena ini
membantu mempromosikan pemahaman lintas-budaya, mengurangi konflik, dan
meningkatkan komunikasi yang efektif. Berikut beberapa alasan mengapa ini
penting:

1. Meningkatkan Kesadaran: Memahami budaya sendiri membantu kita menjadi


lebih sadar akan nilai, norma, dan keyakinan yang membentuk cara kita berpikir
dan berperilaku. Ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi perspektif dan
asumsi yang mungkin kita miliki dan menyadari bahwa cara pandang kita tidak
selalu universal.

2. Mengurangi Stereotip: Dengan memahami budaya orang lain, kita dapat


menghindari membuat stereotip atau prasangka yang mungkin kita miliki
terhadap kelompok budaya tertentu. Kita dapat menggali lebih dalam dan melihat
individu sebagai individu dengan keunikannya masing-masing.

3. Meningkatkan Komunikasi: Pemahaman budaya sendiri membantu kita


mengenali bagaimana kita bisa diterima atau diinterpretasikan oleh orang dari
budaya lain. Ini membantu kita berkomunikasi dengan cara yang lebih sesuai dan
menghindari kesalahpahaman.

4. Mengatasi Konflik: Ketika kita memahami budaya orang lain, kita lebih
cenderung memahami sumber-sumber konflik atau ketidaksepahaman yang
mungkin muncul dalam interaksi. Ini memungkinkan kita untuk mencari solusi
yang lebih efektif dan meredakan ketegangan.

5. Meningkatkan Kerja Tim: Di lingkungan kerja atau dalam konteks kolaboratif,


memahami budaya orang lain adalah kunci untuk membangun tim yang sukses.
Ini membantu anggota tim bekerja sama secara harmonis dan memanfaatkan
keberagaman dalam mencapai tujuan bersama.
6. Menghargai Keanekaragaman: Memahami budaya orang lain juga
memungkinkan kita untuk menghargai keanekaragaman dunia. Ini membantu
menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan toleran.

7. Mendorong Pertukaran Ilmu Pengetahuan: Memahami budaya orang lain


memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman, pengetahuan, dan
kebijaksanaan budaya lain. Ini dapat memperkaya pemahaman kita tentang dunia
dan menghasilkan inovasi.

8. Membangun Hubungan yang Lebih Kuat: Ketika kita menghormati dan


memahami budaya orang lain, kita cenderung membangun hubungan yang lebih
kuat dan lebih berkelanjutan, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.

Mengintegrasikan pemahaman tentang budaya sendiri dengan budaya orang lain


adalah bagian penting dalam menjadi individu yang lintas-budaya yang efektif. Hal
ini memerlukan kesadaran diri, kesediaan untuk belajar, dan kemampuan untuk
menjembatani perbedaan budaya. Dengan cara ini, kita dapat berkontribusi pada
dunia yang lebih berdampingan dengan damai, penuh pengertian, dan terbuka
terhadap berbagai budaya.

*Komunikasi antar budaya meliputi berbagai aspek, termasuk isi komunikasi dan
interaksi antara individu atau kelompok yang berasal dari budaya yang berbeda.
Dalam konteks komunikasi antar budaya, penting untuk memahami dan
memperhatikan kedua aspek ini:

1. Isi Komunikasi:

- Bahasa: Bahasa adalah sarana utama komunikasi, dan perbedaan bahasa dapat
menciptakan hambatan komunikasi. Penting untuk memahami bahasa orang lain
dan berusaha berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh pihak yang
berbicara. Jika berbicara dalam bahasa asing, perlu dihindari kesalahan
terjemahan atau misinterpretasi.

- Pesan dan Simbolisme: Pesan yang disampaikan oleh seseorang dapat memiliki
makna yang dalam dalam budaya tertentu. Simbolisme, metafora, dan ungkapan
yang digunakan dalam komunikasi dapat bervariasi antara budaya. Penting untuk
memahami bagaimana pesan-pesan ini diinterpretasikan dalam budaya target.

- Nilai dan Keyakinan: Nilai dan keyakinan yang mendasari pesan-pesan


komunikasi dapat berbeda antar budaya. Memahami perbedaan ini dapat
membantu dalam memahami dan merespons dengan tepat pesan-pesan yang
mungkin bertentangan dengan nilai-nilai kita sendiri.

- Konteks Budaya: Konteks budaya, seperti sejarah, tradisi, dan norma-norma


sosial, dapat mempengaruhi pesan yang disampaikan dan bagaimana pesan
tersebut diterima. Memahami konteks budaya penting untuk
menginterpretasikan pesan dengan benar.

2. Interaksi:

- Etika Komunikasi: Etika komunikasi adalah prinsip-prinsip yang mengatur


perilaku dalam komunikasi. Norma-norma etika komunikasi dapat bervariasi
antara budaya. Penting untuk menghormati etika komunikasi budaya lain dan
menghindari perilaku yang dianggap kasar atau tidak etis.

- Keterbukaan dan Empati: Keterbukaan untuk memahami perspektif orang lain


dan empati dalam interaksi sangat penting. Ini mencakup mendengarkan dengan
cermat, menanyakan pertanyaan, dan mencoba untuk melihat dunia dari sudut
pandang orang lain.

- Kesadaran Lintas-Budaya: Kesadaran lintas-budaya melibatkan pemahaman


tentang perbedaan budaya dan upaya untuk mengatasi kesalahpahaman dan
konflik yang mungkin muncul dalam komunikasi. Ini juga mencakup kesediaan
untuk belajar dari budaya lain.

- Penyesuaian: Terkadang, perlu melakukan penyesuaian dalam interaksi


dengan orang dari budaya lain. Ini bisa termasuk menghindari perilaku atau
komentar yang mungkin dianggap tidak pantas atau menghormati kebiasaan dan
tradisi orang lain.

Dalam komunikasi antar budaya, kesadaran, rasa hormat, dan kemauan untuk
belajar sangat penting. Hal ini membantu membangun hubungan yang positif dan
efektif antara individu atau kelompok budaya yang berbeda dan mencegah konflik
yang tidak perlu. Memahami dan menghargai perbedaan dalam isi komunikasi
dan dalam interaksi sosial adalah kunci untuk berhasil dalam komunikasi antar
budaya.

Kelompok 5

-Nurmala(2220203870233036)

-Sitti Nurhaeda(2220203870233039)

-Sri Amanda Mawardani(2220203870233041)

Anda mungkin juga menyukai