Anda di halaman 1dari 5

Soal Asistensi

1. Jelaskan seberapa penting komunikasi di dalam sebuah ruang lingkup terkecil (contohnya
di dalam kerja sama kelompok).

Jawab :
Komunikasi memiliki peranan sangat penting di dalam sebuah ruang lingkup terkecil.
Contohnya di dalam kerja sama kelompok. Di dalam suatu kerja sama kelompok tidak
mungkin berjalan lancar jika tidak ada proses komunikasi efektif di dalamnya. Hal ini
menunjukkan bahwa komunikasi sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan suatu kerja
sama kelompok. Komunikasi yang terjalin dengan baik dan efektif menjadi kunci
keberhasilan bersama.

Komunikasi diperlukan dalam kerja sama kelompok untuk meningkatkan peran anggota
kelompok di dalamnya. Jika komunikasi efektif berjalan di suatu kelompok dapat
membantu para anggota dalam memahami peran dan tanggung jawab masing-masing
sehingga dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan peluang tercapai tujuan yang
ingin dicapai. Dengan adanya komunikasi para anggota tim juga dapat menyampaikan
pendapat dan ide dalam penyelesaian masalah. Selain itu komunikasi dapat memudahkan
diketahuinya berbagai kendala yang dialami dalam kelompok.

2. Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya komunikasi yang bisa dilakukan di dalam suatu
perusahaan.

Jawab :
 The Controlling Style
Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan dan ditandai dengan adanya satu
kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku,
pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya
komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah.
 The Equalitarian Style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan dan ditandai
dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun
tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication). Dalam gaya
komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka, artinya setiap
anggota organisasi dapat rileks, santai, dan informal.
 The Structuring Style
Gaya komunikasi yang terstruktur ini, memanfaat pesan-pesan verbal secara
tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,
penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan
(sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang
lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan
dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tesebut.
 The Dynamic Style
Gaya komunikasi ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan
memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-
oriented). Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi
persoalan-persoalan yang bersifat kritis.
 The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,
pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi
perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi
perintah dan mengontrol orang lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan
efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-
orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk
bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
 The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya komunikasi ini digunakan adalah melemahnya
tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai
gaya komunikasi ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa
persoalan atau kesulitan antar pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
3. Sebutkan dan jelaskan hambatan-hambatan komunikasi yang dapat menyebabkan
komunikasi menjadi kurang efektif.

Jawab :
 Adanya perbedaan status
Seperti perbedaan status sosial, pendidikan , senioritas dan yang lainnya sehingga
seringkali terjadi perbedaan pemahaman pada suatu topik. Contoh yang dapat
terjadi seperti atasan dan bawahan serta antara orangtua dan anaknya. Umumnya
individu yang statusnya lebih rendah tunduk dan patuh kepada orang yang
statusnya lebih tinggi. Akibatnya individu dengan status yang lebih rendah takut
dan enggan untuk mengemukakan pendapatnya.
 Adanya perbedaan sudut pandang
Perbedaan sudut pandang bisa disebabkan adanya pengalaman serta latar
belakang pendidikan yang berlainan. Setiap orang memiliki cra pandang yang
berbeda dalam melihat permasalahan sehingga menghasilkan kesimpulan yang
berbeda.
 Adanya perbedaan budaya
Hambatan ini biasanya terjadi disebabkan adanya perbedaan pada norma,
kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi.
 Pendengaran yang buruk
Menjadi pendengar yang baik ternyata bukan suatu hal mudah. Meski cara
mendengar yang baik sudah kita pahami, tapi ada kalanya pendengaran kita jadi
buruk. Pendengaran yang buruk tidak harus karena gangguan pendengaran di
telinga.
 Gangguan emosional
Emosi dapat berpengaruh terhadap kondisi individu. Artinya, ketika seseorang
sedang merasa marah, sedih, kecewa, takut atau emosi lain, maka ia bisa kesulitan
untuk menyampaikan maupun menerima pesan dengan baik. Meski begitu, sulit
pula menghindari komunikasi ketika kita sedang dalam keadaan emosi.
Kesalahpahaman pun sering terjadi lantaran gangguan emosional ini.
 Gangguan lingkungan
Lingkungan dan kondisi tempat kita berkomunikasi menentukan proses maupun
hasil komunikasi. Misalnya berbincang di pinggir jalan yang ramai sehingga suara
lawan bicara kurang terdengar, atau ketika hujan deras dan diselingi oleh suara
petir akhirnya kita tidak dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan lawan.
.
4. Komunikasi antarbudaya memiliki berbagai kendala dalam pelaksanaannya. Sebutkan
dan jelaskan apa saja kendalanya.

Jawab :
 Faktor bahasa
Bahasa yang digunakan seseorang verbal maupun nonverbal (bahasa tubuh) ikut
berpengaruh dalam proses komunikasi antara lain perbedaan arti kata,
penggunaan istilah atau bahasa tertentu serta komunikasi nonverbal.
 Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan cara pandang seseorang terhadap budaya lain dengan
kerangka budaya sendiri. Dalam komunikasi antar budaya, manusia cenderung
mementingkan diri dan kelompoknya, disebabkan menganggap kelompoknya
lebih baik dari kelompok lainnya. Etnosentrisme dapat menghambat komunikasi
juga seseorang masih memiliki pemikiran bahwa budayanya lebih unggul, ia akan
cenderung membatasi komunikasinya dengan kelompok dari budaya lain yang
bertentangan dengan budayanya.
 Streotipe
Streotipe dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk
menilai orang lain semata-mata berdasarkan kelas atau pengelompokan yang
dibuatnya sendiri dan bersifat negatif. Streotipe menjadi penghalang dalam
komunikasi sebab dapat mempengaruhi cara pandang yang objektif terhadap
suatu hal. Streotipe muncul karena telah ditanamkan dengan kuat sebagai mitos
oleh kebudayaan tertentu.
 Prasangka
Prasangka merupakan persepsi yang keliru terhadap seseorang atau kelompok
lain. Prasangka mirip dengan streotipe, bahkan dikatakan bahwa prasangka akibat
dari streotipe. Adanya prasangka dapat menghambat komunikasi antar budaya.
Hal ini terjadi karena seseorang telah memiliki pemikiran negatif terhadap orang
atau kelompok tertentu.
 Emosi
Emosi erat kaitannya dengan perasaan pribadi seseorang seperti marah, sedih ,
dan kecewa. Emosi yang buruk sangat mempengaruhi seseorang menyusun pesan
atau dalam memahami dan memaknai pesan dengan baik.
 Rasialisme
Rasialisme adalah suatu paham yang merasa ras sendiri merupakan pas aping
tinggi daripada ras lainnya. Rasialisme biasanya dikaitkan dengan paham
diskriminasi suku, agama, ras, aat, golongan dan ciri-ciri fisik tertentu. Bukan saja
dapat menghambat terjadinya komunikasi, paham ini dapat menimbulkan konflik
yang berkepanjangan.

5. Apa arti dari kalimat “peribahasa mencerminkan budaya”?

Jawab :
Peribahasa adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang berupa ungkapan tradisional atau
suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat yang bersifat padat, ringkas, sederhana dan
besisi norma, nasihat, perbadingan, prinsip, dan aturan tingkah laku. Peribahasa
mencerminkan budaya lokal. Hal ini dikarenakan sejak dulu peribahasa digunakan dalam
keseharian dan turunkan dari generasi ke generasi yang dianggap sebagai jalan paling
mudah untuk memberi nasihat, teguran atau sindiran. Disamping itu, isi dari peribahasa
mudah ditangkap oleh pihak yang dinasihati. Isi yang terkandung dalam peribahasa juga
diambil dari sejarah, sosial dan makna kehidupan mereka pada masa itu.

Anda mungkin juga menyukai