Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi keluarga

Manusia merupakan mahluk sosial yang akan terus berhubungan dengan


manusia lainnya, maka dari itu manusia harus dapat berkomunikasi dengan
baik dan berprilaku baik. Rumah merupakan tempat pendidikan pertama
seorang anak dan memiliki peranan penting dalam proses pembentukan
karakter. Rumah yang sebenarnya adalah keluarga harmonis dan komunikasi
adalah kunci utamanya.

komunikasi keluarga adalah suatu pengorganisasian yang menggunakan


kata-kata, sikap tubuh, intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan,
ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian. Untuk mencapai
keharmonisan keluarga komunikasi sangatlah berperan penting sebagaimana
yang dikatakan oleh Balswick bahwa komunikasi yang terjadi dalam
lingkungan keluarga merupakan jantung kehidupan, guna menunjang interaksi
dan komunikasi antar anggota keluarga, di samping mengeksplorasi emosi.

Pola Komunikasi Keluarga

Menurut Devito (1986) dalam bukunya The Interpesonal Comummnivation


Book mengungkapkan bahwa terdapat empat pola komunikasi keluarga, yaitu

1. Pola Komunikasi Persamaan (equality pattern)


Dalam pola ini setiap anggota dianggap setara tidak ada pemimpin,
pengikut, pemberi pendapat, dan mencari pendapat, jadi komunikasi
berjalan secara seimbang. Setiap anggota memiliki hak yang sama
dalam memutuskan suatu perkara baik yang penting maupun tidak
penting. Konflik yang terjadi seperti perbedaan pendapat tidak dilihat
sebagai ancaman melainkan sebagai benturan yang tak terhindarkan
dari ide-ide atau perbedaan nilai dan persepsi yang merupakan bagian
dari hubungan jangka Panjang dan menyelasaikannya dengan diamati
dan dianalisis.

2. Pola Komunikasi Seimbang Terpisah (balance split pattern)


Dalam pola komunikasi ini setiap anggota memiliki perannya
masing-masing dan bisa jadi dalam pola ini antar anggota memilki
pengetahuan yang sama mengenai agama, kesehatan, seni, dan tidak
ada pihak yang dianggap lebih dari yang lain. Konflik tidak menjadi
sebuah ancaman karena setiap anggota sudah memiliki peranya
masing-masing, contohnya bila dalam urusan anak maka istri lah yang
berperan dan bertanggung jawab.

3. Pola komunikasi Tak Seimbang Terpisah(unbalance split pattern)


Dalam pola ini ada satu orang yang mendominasi yang memegang
kontrol, dan biasanya orang yang mendominasi ini memiliki kelebihan
seperti memiliki pengetahuan lebih, fisik yang menarik, atau
berpenghasilan lebih besar. Pihak yang mendominasi mengeluarkan
pernyataan tegas, memberi tahu pihak yang lain apa yang harus
dikerjakan, memberi opini dengan bebas, memainkan kekuasan dengan
kontrol, dan jarang meminta pendapat yang lain kecuali untuk
mendapatkan rasa aman bagi egonya sendiri atau untuk menyakinkan
pihak lain. Sebaliknya pihak yang lemah akan bertanya, meminta
pendapat dan berpegang pada pihak yang mendominasi dalam
mengambil keputusan.

4. Pola komunikasi monopoli(monopoly pattern)


Satu orang memiliki kekuasaan, ia lebih memerintah dan memberi
wejangan dari pada berkomunikasi. Ia memegang penuh terhadap
semua keputusan dan pihak lain tidak berhak menyuarakan
pendapatnya dan cenderung mengarah ke komunikasi satu arah.

Fungsi Komunikasi Dalam Keluarga

● Fungsi Informatif
Berharap agar semua anggota mendapatkan informasi
yang lebih banyak, dan lebih baik agar informasi yang disampaikan dapat
dilaksanakan secara lebih pasti.

● Fungsi Regulatif
Dimana komunikasi berfungsi sebagai upaya dalam pembentukan dan kejelasan
terhadap sebuah peraturan yang ada.

● Fungsi Persuasif
Dimana komunikasi diharapkan dapat mengubah pola pikir komunikan, mengikuti
pendapat atau anggapan yang disampaikan oleh seorang komunikator, dan
mengubah prilaku komunikan terhadap pesan yang disampaikan.

Komunikasi intergrarif
Merupakan sebuah upaya pengiriman informasi atau pesan kepada penerima dapat
terlaksana secara terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Hambatan Dalam Komunikasi

Hambatan komunikasi dapat terjadi pada komunikator, komunikan, pesan, media,


atau suasana ketika proses komunikasi berlangsung. Hambatan-hambatan menurut
Effendy(1989) dan Mulyana(2001) terdiri dari:
● Gangguan fisik
Gangguan ini diakibatkan karena gangguan luar biasanya berkaitan dengan situasi,
tempat, dan suasana pada saat komunikasi berlangsung. Dalam keluarga hambatan
ini terjadi umumnya ketika salah satu anggota keluarga dalam suasana tidak
nyaman.

● Gangguan mekanik
Gangguan mekanik ini terjadi pada alat atau media yang kita gunakan dalam
berkomunikasi. Contohnya adalah suara yang terputus-putus pada saat melalukan
telephone.

● Gangguan Semantik
Gangguan ini merupakan kesalah pahaman terhadap penggunaan bahasa antara
komunikator dengan komunikan. Salah satu contoh gangguan ini adalah adanya
kesalahan persepsi yang memicu terjadinya konflik.

● Gangguan Budaya
Gangguan ini terjadi ketika salah satu anggota keluarga berasal dari latar belakang
budaya yang berbeda. Misal seorang wanita yang berasal dari suku Sunda menikah
dengan seorang pria yang berasal dari Ambon, maka dalam berkomunikasi akan
mengalami gangguan.

● Gangguan Kepentingan
Komunikan hanya akan memperhatikan pesan yang dianggap ada hubungannya
dengan dia. Misalnya pada saat tertentu, anak tidak akan memperhatikan apa yang
disampaikan oleh orang tua ketika anak menganggap informasi yang disampaikan
semakin tidak jelas, semakin membingungkan, bahkan membuat stress.

● Gangguan Motivasi
Seseorang akan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau
kebutuhannya. Kebutuhan dan keinginan seseorang dari waktu ke waktu akan
mengalami perubahan. Oleh karena itu, sulit bagi komunikator untuk memilih pesan
mana yang efektif. Penting bagi orang tua untuk membuat strategi komunikasi
dengan anak.

● Gangguan Prasangka
Prasangka adalah sikap, emosi, atau perilaku negatif terhadap seseorang atau
sekelompok orang karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu, hal ini
disebabkan karena adanya penilaian tanpa melihat karakteristik unik dari seseorang
atau sekelompok orang yang dinilai, tetapi penilaian dilakukan berdasarkan
karakteristik kelompoknya yang menonjol. Dalam hal ini orang tua harus mampu
meminimalisir pransangka-prasangka negatif yang akan ditimbulkan oleh anggota
keluarga.
Cara Membangun Komunikasi Yang Baik Dengan Keluarga

● Selalu luangkan waktu untuk mengobrol dengan keluarga


● Belajarlah terbuka antara satu sama lain
● Jadilah pendengar yang baik
● Rayakan momen spesial dengan keluarga
● Pahami kondisi masing-masing anggota keluarga
● Gunakan bahasa yang positif
● Pahami karakter masing-masing anggota
● Memberi perhatian lebih pada keluarga

Efek Komunikasi Dalam Keluarga

● Efek kognitif
Berhubungan dengan pemikiran atau penalaran, sehingga komunikan yang semula
tidak tahu menjadi tahu akibat dari informasi yang dia dapatkan.

● Efek afektif
Sikap dari komunikan yang berupa perasaan yang timbul setelah mengonsumsi
berbagai informasi yang diterimanya

● Efek behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul dari komunikan dalam bentuk
perilaku, tindakan, atau kegiatan. Efek ini muncul setelah efek kognitif dan efek
afektif

Anda mungkin juga menyukai