Anda di halaman 1dari 7

Fenomena perceraian antara suami istri, disebabkan adanya orang ketiga

atauselingkuh, ataupun sering terdengarnya perkelahian suami istri, sehingga


menimbulkankekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Merupakan permasalahan-
permasalahan keluargayang sering menghiasi kehidupan bermasyarakat. Salah satu
akar permasalahannya bisajadi adalah kurangnya kesepahaman atau tidak berjalannya
komunikasi yang baik antarasuami dan istri tersebut. komunikasi yang tidak baik antara
suami dan istri kemungkinanjuga dikarenakan cara berkomunikasi antara mereka
berdua yang tidak baik, sering kalisuami kasar ketika bicara kepada istri, ataupun
sebaliknya. Istri yang agak kasar melayanisuami. Ataupun juga intensitas pertemuan
suami sitri tersebut sangat jarang, sehingga bisajadi kehidupan antara keduanya tidak
harmonis.

Hal yang sangat penting perannya dalam menjaga keharmonisan kehidupan


rumah tangga adalah interaksi dan komunikasi yang sehat antara seluruh anggotanya.
Suami dan istri harus mampu membangun komunikasi yang indah dan melegakan,
demikian pulaorang tua dengan anak, serta sesama anggota keluarga. Banyak
permasalahan kerumahtanggaan muncul akibat tidak adanya komunikasiyang aktif dan
intensif antara suami dengan isteri. Banyak hal yang didiamkan tidakdibicarakan,
sehingga menggumpal menjadi permasalahan yang semakin membesar dansulit
diselesaikan.

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi secara etimologis atau menurut kata asalnya berasal dari bahasa
latin yaitu yang berarti, yang berarti sama makna mengenai suatu hal. Jadi
berlangsungnya proses communication komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan
mengenai hal-hal yang dikomunikasikan ataupun kepentingan tertentu. Komunikasi
dapat berlangsung apabila ada pesan yang akan disampaikan dan terdapat pula umpan
balik dari penerima pesan yang dapat diterima langsung oleh penyampai pesan.

Selain itu komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang


kepada orang lain untuk memberi tahu, merubah sikap, pendapat atau perilaku baik
langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Dalam komunikasi ini
memerlukan adanya hubungan timbal balik antara penyampain pesan dan penerimanya
yaitu komunikator dan komunikan.

R. Wayne Pace (1979) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi atau


communication interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara
dua orang atau lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan
secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara
langsung.

Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif. Komunikasi


interpersonal bukan hanya komunikasi dari pengirim pada penerima pesan, begitupula
sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi interpersonal bukan sekedar serangkaian rangsangan-tanggapan, stimulus-
respon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima, penyeraan, dan penyampaian
tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak-pihak yang terlibat untuk
memberi inspirasi, semangat, dan dorongan agar dapat merubah pemikiran, perasaan,
dan sikap sesuai dengan topik yang dikaji bersama.

Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan


interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu bersikap
terbuka, sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya
sikap yang paling memahami, menghargai, dan saling mengembangkan kualitas.
Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki
hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak.

Pentingnya suatu komunikasi interpersonal berlangsung secara dialogis yang


menunjukkan terjadinya interaksi, seseorang yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini
berfungsi ganda, masing – masing menjadi pembicara dan pendengar secara
bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku
komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama (mutual understanding) dan empati.
Dari proses ini terjadi rasa saling menghormati bukan disebabkan status sosial
melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing – masing adalah manusia yang
berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia.
Adapun fungsi lain dari komunikasi interpersonal adalah :

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain.


2. Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk mengetahui lingkungan kita
secara baik.
3. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.
4. Mengubah sikap dan perilaku.
5. Bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenangan pribadi.
6. Membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.

Devito (1976 dalam Liliweri, 1991) mengemukakan ciri-ciri komunikasi antar


pribadi yang efektif, adalah sebagai berikut:

Keterbukaan (openess)

saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahkan permasalahan secara


bebas (tidak ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut dan malu..

Empati (Emphaty)

Empati adalah suatu perasaan individu yang merasakan sama seperti yang
dirasakan oleh orang lain. Dalam melakukan komunikasi segala kepentingan yang
dikomunikasi ditanggapi dengan penuh perhatian oleh kedua belah pihak. Masing-
masing merasakan dan kondisi yang dialami tanpa berpura-pura.

Dukungan (suporotiveness)

Situasi keterbukaan, empati masih belum cukup apabila komunikasi berada


dalam situasi ketakutan dan tekanan. Apabila kita berada pada situasi yang tidak
mendukung untuk melaksanakan komunikasi maka kita tidak berani mengungkapkan
gagasan kita. Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat
dukungan

Dengan demikian keinginan dan hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.
Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan
aktivitas secara meraih tujuan yang diinginkan.

Rasa Positif (Positiveness)

Apabila seseorang yang berkomunikasi mempunyai wawasan negatif,


kemungkinan dia akan menyampaikan komunikasi secara negatif dan orang lain akan
menerima secara negatif. Apabila respons yang diterima mendapat tanggapan yang
positif maka akan lebih mudah melanjutkan percakapan selanjutnya. Rasa positif
menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk curiga atau berprasangka yang
menggangu jalinan interaksi.

Kesamaan (Equity)

Kesamaan disini termasuk dalam hal berbicara dan mendengar. Apabila


seseorang berbicara dan orang lain mendengar terus maka tidak mungkin
berkomunikasi menjadi efektif. Kesamaan dimaksudkan juga dengan kesamaan tingkat
pendidikan, sosial, ekonomi, status, nasib, dan perjuangan dan sebagainya. Hal
tersebut pelu dipertimbangkan dalam topik pembicaraan agar komunikasi antar pribadi
dapat mencapai keefektifitasannya.

Hubungan suami istri


Widjanarka (2010:9) memberikan penjelasan tentang makna sebuah kintiman.
Konsep ini erat kaitannya dengan pasangan suami istri. Makna ini antara lain:
1. Adanya ekspestasi dari masing-masing untuk saling menghayati. Hal ini terkait
dalam pencapaian tujuan bersama dimasa depan, termasuk impian yang dicita-
citakan sebelum pernikahan, dan pemenuhan kebutuhan masing-masing individu
sebagi pasangan perkawinan.
2. Adanya dukungan dan pemberian afeksi dari kedua belah pihak. Pemberian afeksi
ini dapat diwujudkan dengan jalan memunculkan adanya keterbukaan dari masing-
masing pihak, penggunaan bahasa verbal yang positif dan suportif, penggunaan non
verbal yang intim dan penuh kasih sayang, melakukan kegiatan bersama,
menegosiasikan perbedaan, menupayakan solusi terjadi kisruh, serta mau
mendengarkan pasangan dengan tulus.
3. Terciptanya kesetaraan dalam hubungan Relasi ini ditandai dengan hubungan yang
romantik, yaitu adanya kedekatan emosi serta saling meneguhkan ikatan satu
dengan lainnya, serta berusaha manerima satu dengan lainnya.
4. Adanya komitmen Hubungan ini akan dikonstruksi melalui proses komunikasi
dimana penilaian tentang interaksi akan membentuk komitmen dan konsekuensi dari
kedekatan satu dengan lainnya.
5. Terikat ruang dan waktu Dinamika hubungan diantara keduanya sangat dipengaruhi
oleh masa lalu keduanya, masa kini yang sedang dijalani dan masa depan yang
diharapkan. Kesediaan menerima masa lalu pasangan dan mengkonstruksinya
secara positif akan membangun komunikasi yang efektif.
6. Proses yang dinamis dari waktu kewaktu Perasaan dan perilaku masing-masing
individu sangat tergantung satu dengan lainnya. Masing-masing akan menunjukkan
ruang privat, saling berbagi atas apa yang menjadi rahasia, serta menghabiskan
waktu secara bersama.
7. Proses refleksi dan pemaknaan Proses ini terbangun melalui komunikasi verbal.
Ekspresi diri melalui pesan, bisa meliputi kesediaan membuka diri,
mengekspresikan emosi, memberikan dukungan, dan afeksi Melalui vokalisasi non
verbal akan meningkatkan efektivitas persepsi pasangan sehingga menunjang
kedekatan fisik dan psikis. Pikiran dan perasaan yang diekspresikan berkembang
dalam bentuk respon dan kepedulian. Ekspresi emosi dibutuhkan untuk
meneguhkan bahwa satu dengan lainnya memiliki keterikatan emosi.

Gaya komunikasi suami istri


Beberapa gaya komunikasi yang digunakan oleh suami istri dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Gaya mengontrol
Pasangan suami istri yag menggunakan gaya komunikasi ini biasanya tidak mau
mendengarkan opini pasangan dan cenderung untuk menghindari perbedaan
pendapat. Contoh: jika istri memulai percakapan, suami tidak mau mendengar maka
memotong pembicaraan istri dengan berbicara lebih panjang lebar, atau percakan
ini bisa menjadi pertekaran dengan saling berteriak satu sama lain tanpa ada yang
mau mendengar.
2. Gaya konversional
Tidak ada diskusi percakapan terbuka mengenai masalah-masalah penting pada
suami istri yang menggunakan gaya ini.
3. Gaya spekulatif
Suami istri umumnya sudah berpikiran terbuka untuk menerima dan menghargai
ide dan pendapat pasangan, tetapi penggunaan gaya ini biasanya menghabiskan
waktu dengan lebih banyak saling bertanya daripada mengekspresikan
perasaannya masing-masing.
4. Gaya kontak penuh
Gaya ini diterapkan suami istri yang mau mendengar dan menghargai opini
pasangannya. Mereka tidak ragu untuk mendiskusi setiap masalah penting dan
mengekspresikan keinginannya masing-masing.
Berdasarkan semua gaya komunikasi diatas, gaya kontak penuh adalah yang
paling tepat untuk diterapkan oleh setiap pasangan suami dan istri yang ingin tetap
menjaga keharmonisan dalam pernikahan.

Anonim. Diakses pada Juni 2022 http://digilib.uinsby.ac.id/13309/5/Bab%202.pdf


Khairifa, Fenni. (2019) hubungan komunikasi interpersonal suami dan istri dalam
meningkatkan keharmonisan rumah tangga di Desa Balogia Kecamatan Pulau-Pulau
Batu Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Social Opinion, 4(1), 43-58
Najoan, Hardsen. (2015). Pola komunikasi suami istri dalam menjaga keharmonisan
keluarga di Desa Tondegesan II Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Jurnal
Acta Diurna, 4(4)
https://www.idntimes.com/life/relationship/klara-livia-1/5-tips-komunikasi-efektif-suami-
istri-biar-hubungan-awet-dan-bahagia

Bagaimana mendengarkan pasangan?


1. Jadilah pasangan yang aktif. Libatkan fisik, mental, intelektual
2. Memahami pesan: ditunjukkan secara verbal atau non verbal
3. Berempati: mampu merasakan dan memahami keadaan emosi pasangan
4. Akhiri pembicaraan dengan: klarifikasi, menyatakan dengan bahasa sendiri, dan
meringkas hasil pembicaraan

Prinsip komunikasi dengan pasangan


1. Respect : rasa hormat dan saling menghargai, menganggap penting komunikasi
dengan pasangan
2. Empati: menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi pasangan
(mendengarkan pasangan)
3. Care: menyimak secara seksama dan sungguh-sungguh isi pembicaraan dari
pasangan
4. Audible: pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh
pasangan

Ciri komunikasi yang baik dengan pasangan

 Lebih banyak menggunakan nada rendah


 Tidak bohong
 Tidak membandingkan
 Tidak melabel negatif
 Tidak berteriak
 Disukung bahasa tubuh yang baik
 Tidak selalu bernada memerintah
 Ada kontak mata
 Tidak mengancam atau merendahkan

Tips komunikasi dengan pasangan

 Katakan semua yang anda inginkan


 Jujur dan terbuka
 Gunakanbahasa yang mudah dimengerti
 Intonasi suara: orang lebih nyama bicara dengan orang yang kecepatan, volume
bicara, dan kata-kata yang dipakai mirip dengan suara mereka sendiri

https://www.slideshare.net/zainalasikin14/komunikasi-suami-dan-istri

Anda mungkin juga menyukai