SETTING (PIO)
Disusun Oleh:
Kurniati Nur’azizah
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
A. LATAR BELAKANG
pasangan √ √
√ : perilaku muncul
O : perilaku tidak muncul karena tidak adanya stimulus yang berkaitan
- : perilaku tidak dimunculkan meskipun ada stimulus yang berkaitan
Catatan: -
- Pada saat pengambilan data observasi hari ke-3 pukul 19.30-20.30 kedua subjek tidak melakukan interaksi secara verbal dan non verbal
- Pukul 19.30 subjek B di ruang tengah sudah dalam posisi terlentang menghadap ke kanan, membelakangi subjek A, di atas kasur lantai,
memakai selimut dari leher sampai kaki, dengan mata tertutup. Pukul 19.37 subjek B berbalik hadapan ke kiri.
- Subjek A duduk di atas kursi di ruang tengah selama sembilan menit, wajah menghadap depan dan menghadap televisi, sesekali
matanya melihat ke layar telepon genggam, sesekali menggunakan telepon genggam dengan tangannya, dengan kedua ujung bibir
keatas dan mata berbinar. Selama itu tidak ada interaksi yang terjadi antara subjek A dan subjek B.
- Pukul 19.39 subjek A berpindah tempat dari ruang tengah ke halaman belakang rumah, juga subjek B tetap pada posisinya sampai
waktu pengambilan data observasi berakhir sehingga selama pengambilan data tidak terjadi interaksi verbal maupun non verbal antara
subjek A dan Subjek B
- Hari ke-1:
Jumlah indikator yang muncul = 15
Jumlah keseluruhan indikator = 20
jumlah indikator yang muncul
Perhitungan Variabel = X 100 %
jumlah keseluruhanindikator
15
= X 100 % = 75 %
20
Pada hari pertama, subjek telah memunculkan perilaku yang diinginkan sesuai
dengan indikator pada dimensi keterbukaan dan kesetaraan. Subjek tidak
memunculkan beberapa perilaku yang diinginkan sesuai dengan indikator pada
dimensi empati, dukungan dan perilaku positif.
- Hari ke-2:
Jumlah indikator yang muncul = 17
Jumlah keseluruhan indikator = 20
jumlah indikator yang muncul
Perhitungan Variabel = X 100 %
jumlah keseluruhanindikator
17
= X 100 % = 85 %
20
Pada hari kedua, subjek telah memunculkan perilaku yang diinginkan sesuai
dengan indikator pada dimensi keterbukaan dan kesetaraan. Subjek tidak
memunculkan beberapa perilaku yang diinginkan sesuai dengan indikator pada
dimensi perilaku positif. Subjek juga tidak memunculkan beberapa perilaku yang
diinginkan sesuai dengan indikator pada dimensi empati dan dukungan, namun terjadi
peningkatan dibandingkan hari pertama.
- Hari ke-3:
Jumlah indikator yang muncul = 14
Jumlah keseluruhan indikator = 20
jumlah indikator yang muncul
Perhitungan Variabel = X 100 %
jumlah keseluruhanindikator
14
= X 100 % = 70 %
20
Pada hari ketiga, subjek telah memunculkan perilaku yang diinginkan sesuai
dengan indikator pada dimensi keterbukaan dan kesetaraan. Subjek tidak
memunculkan beberapa perilaku yang diinginkan sesuai dengan indikator pada
dimensi perilaku positif. Subjek juga tidak memunculkan beberapa perilaku yang
diinginkan sesuai dengan indikator pada dimensi empati dan dukungan, terjadi
penurunan pada dimensi empati dibandingkan hari pertama dan kedua, dan terjadi
penurunan pada dimensi dukungan dibandingkan hari kedua.
Analisa
Dari hasil observasi di atas, perilakuyang diharapkan muncul sesuai dengan indikator
pada dimensi-dimensinya dapat dikatakan cukup baik sesuai dengan teori Devito (2011)
untuk mengetahui komunikasi interpersonal yang efektif antara sepasang suami-istri.
Pada observasi ini terdapat 20 indikator dengan hasil perhitungan variable persatu hari
pengamatan adalah:
15
Hari Pertama : X 100 % = 75 %
20
17
Hari Kedua : X 100 % = 85 %
20
14
Hari Ketiga : X 100 % = 70 %
20
Pada observasi pertama, subjek sudah dapat memperlihatkan komunikasi
interpersonal yang cukup efektif. Pada observasi kedua, terjadi kenaikan presentase yang
memperlihatan komunikasi interpersonal yang sangat efektif. Pada observasi ketiga, terjadi
penurunan presentasi, namun memperlihatkan komunikasi interpersonal yang cukup efektif.
Untuk dimensi keterbukaan, subjek telah menampilkan seluruh perilaku yang
diharapkan muncul sesuai dengan indikator pada hari pertama, kedua, dan ketiga.
Perhitungan variable pada dimensi keterbukaan selama tiga hari pengamatan adalah
21
× 100 %=100 %. Perhitungan ini menunjukan bahwa dimensi keterbukaan dalam
(7 ×3)
komunikasi interpersonal pada subjek sangat efektif.
Untuk dimensi empati, subjek telah menampilan beberapa perilaku yang diharapkan
muncul sesuai dengan indikator, dan terjaadi kenaikan dan penurunan. Pada hari pertama,
subjek tidak mengucap ulang pembicaraan pasangan untuk memastikan pemahaman tentang
pembicaraan pasangan. Pada hari kedua, subjek memunculkan seluruh perilaku yang
diharapkan sesuai dengan indikator. Pada hari ketiga, terjadi penurunan dibandingkan hari
pertama, subjek A memotong pembicaraan subjek B, tidak mengucap ulang pembicaraan
pasangan untuk memastikan pemahaman tentang pembicaraan pasangan, dan tidak dapat
memunculkan perilaku tampak memahami yang dirasangan pasangan saat melakukan
pembicaraan secara verbal dengan mengucapkan “saya paham rasanya”. Perhitungan variable
6
pada dimensi keterbukaan selama tiga hari pengamatan adalah ×100 %=50 % .
( 4 ×3)
Perhitungan ini menunjukan bahwa dimensi kesetaraan dalam komunikasi interpersonal pada
subjek kurang efektif.
Untuk dimensi dukungan, subjek telah menampilkan beberapa perilaku yang
diharapkan muncul sesuai dengan indikator, dan terjaadi kenaikan dan penurunan. Pada hari
pertama, subjek tidak memberikan senyuman ,dan tidak memberikan pujian non verbal
kepada pasangan saat berkomunikasi. Pada hari kedua, terjadi peningkatan yaitu subjek
memberikan senyuman kepada pasangan pada saat berkomnikasi. Pada hari ketiga, perilaku
yang dimunculkan subjek sama dengan perilaku yang dimunculkan pada hri pertama.
Perhitungan variable pada dimensi keterbukaan selama tiga hari pengamatan adalah
4
× 100 %=44,4 % . Perhitungan ini menunjukan bahwa dimensi kesetaraan dalam
(3 ×3)
komunikasi interpersonal pada subjek kurang efektif.
Untuk dimensi sikap positif pada hari pertama, kedua, dan ketiga, subjek
memunculan satu perilaku yang diharapkan sesuai dengan indikator. Subjek memberikan
persetujuan secara verbal, dan subjek tidak memberikan pujian secara verbal kepada
pasangan pada saat berkomunikasi. Perhitungan variable pada dimensi keterbukaan selama
3
tiga hari pengamatan adalah ×100 %=50 % . Perhitungan ini menunjukan bahwa
(2 ×3)
dimensi kesetaraan dalam komunikasi interpersonal pada subjek kurang efektif.
Untuk dimensi kesetaraan, subjek telah menampilkan seluruh perilaku yang
diharapkan muncul sesuai dengan indikator pada hari pertama, kedua, dan ketiga.
Perhitungan variable pada dimensi keterbukaan selama tiga hari pengamatan adalah
21
× 100 %=100 %. Perhitungan ini menunjukan bahwa dimensi kesetaraan dalam
(7 ×3)
komunikasi interpersonal pada subjek sangat efektif.
E. SIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama tiga hari, subjek sudah
dapat menampilkan komunikasi interpersonal yang sangat efektif. Terdapat beberapa
dimensi yang cenderung sangat efektif yaitu: keterbukaan dan kesetaraan, dan
beberapa dimensi yang kurang efektif yaitu: empati, dukungan, dan perilaku positif.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan penulis dalam hal ini observer kepada
pasangan suami-istri atau pelaku organisasi lainnya untuk dapat melakukan hal-hal
yang tidak kalah penting dalam komunikasi yang efektif dengan berempati pada saat
komunikasi berlangsung, memberikan dukungan komunikasi, serta memberikan
perilaku positif.
Rekomendasi untuk penulis atau observer selanjutnya untuk dapat mengamati
dalam rentang waktu yang lebih cukup sehingga dapat menyajikan laporan observasi
yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
DeVito, & A, J. (2011). Komunikasi Antar Manusia. Pamulang-Tanggerang Selatan: karisma
Publishing Group.
DeVito, J. A. (2009). Interpesonal Communication Book (12th ed.). New York: Hunter College
of The City University of New York.
Jacson, N. S., & Addis, M. E. (1993). Research of Couples and Couples Therapy: What do we
know? Where are we going? Journal of consulting and Clinical Psychology, 61(1), 85.