Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI INTERPERSONAL &

KELOMPOK

Fariza Antania Hanjani

1564190116

Jam Kuliah : Jum’at 17:00 – 19:30

Dosen : Heni Pandaryasi, S.sos. M,Si.


Pengertian Komunikasi Antar Pribadi dan 5 Hal yang
membedakan dengan Komunikasi lainnya
Menurut Para Ahli yakni Joseph A. Devito dalam buku The Interpersonal
Communication Book (Devito, 1989:4), Komunikasi Antar Pribadi adalah
proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua individu atau antar
individu dalam kelompok dengan beberapa efek dan umpan balik.
5 Hal yang membedakan dengan Komunikasi lain diantaranya :
1.) Komunikasi antar pribadi menjadikan kita lebih mengenal diri sendiri
dan terbuka pada orang lain, serta mengetahui cara menanggapi dan
memprediksi sikap dan tindakan orang lain terhadap kita sendiri.
2.) Mengajarkan kita untuk lebih menghargai dan memelihara hubungan
yang baik dengan orang lain guna meningkatkan rasa positif dalam diri.
3.) Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Misalnya dialog
antara dua orang.
4.). Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau
bertatap muka.
5.) Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku), kadang-
kadang menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan atau bahasa
campuran.
Penyebab timbulnya konflik dalam
Komunikasi Antar Pribadi
 Pesan yang tidak sesuai dengan intonasi suara dan
bahasa tubuh dapat menimbulkan rasa frustrasi,
 Perbedaan Bahasa kebingungan, dan lain-lain. Untuk mengatasi hal ini,
Tubuh atau Intonasi kita harus memperhatikan pesan yang ingin
Suara disampaikan melalui bahasa tubuh atau intonasi
suara yang dikirimkan oleh orang lain.
 Masing-masing orang memiliki gaya komunikasi
sendiri. Meskipun tidak ada gaya komunikasi yang
 Perbedaan Gaya benar atau salah. Cara mengatasinya adalah
Komunikasi dengan mengkomunikasikan latar belakang
masing-masing guna memperjelas berbagai
harapan kepada diri sendiri maupun orang lain.
 Persepsi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi komunikasi. Sebagian besar konflik
 Perbedaan Persepsi yang terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan
persepsi dalam memandang dunia. Ketidaksamaan
pendangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti budaya, pengalaman, ras, pendidikan, kelas
sosial dan ekonomi, dan faktor-faktor lingkungan
lainnya. Cara mengatasi perbedaan persepsi adalah
kita harus mengembangkan sikap empati, toleransi,
dan berkomunikasi.
Dampak Ketidakefektifan dalam Komunikasi
Antar Pribadi
 Perbedaan Pendapat  Kesalahan Penyampaian
Informasi

Perbedaan pendapat bisa


muncul akibat komunikasi Mengandung pengertian
yang kurang efektif. bahwa informasi yang berasal
Sebenarnya hal ini wajar dari sumber diterima dengan
untuk terjadi, namun makna yang berbeda pada
sayangnya tidak diimbangi
dengan bagaimana pendapat penerima pesan. Informasi
tersebut bisa dianggap tersebut tentu saja bisa
sebagai sesuatu hal yang menjadi salah dan tidak sesuai
wajar menjadikan proses dengan sumber aslinya. Oleh
komunikasi berlangsung karenanya, penting supaya
dengan tidak semestinya. diperhatikan bagaimana kita
Perbedaan pendapat justru dalam berkomunikasi supaya
dijadikan sebagai alasan bisa tetap efektif.
pertentangan.
Tingkatan Analisis menurut Gerald R. Miller
dan Mark Steinberg
Tingkat Kultural

Pada analisis tingkat cultural, guna mencapai efek


yang diharapkan komunikator dalam melakukan
prediksi paling tidak harus mengerti dan memahami
kultur, terutama yang bersifat material dari pihak
yang diajak berkomunikasi.
Analisis cultural memiliki batas – batas geografis,
dimana adat istiadat, kebiasaan, dan budaya serta
bahasa di setiap tempat berbeda – beda.
Tingkatan Analisis menurut Gerald R. Miller
dan Mark Steinberg

Tingkat Sosiologis

Apabila komunikator melakukan prediksi mengenai


reaksi komunikan terhadap pesan yang ia sampaikan
berdasarkan keanggotaan komunikan dalam kelompok
sosial tertentu, maka dapat dikatakan bahwa
komunikator melakukan prediksi pada tingkat sosiologis.
Dalam tingkat sosiologis, komunikator melakukan
prediksi, yaitu berupa nilai dan norma kelompok yang
dianut pihak lain tersebut.
Tingkatan Analisis menurut Gerald R. Miller
dan Mark Steinberg
Tingkat Psikologis

Prediksi tingkat psikologis adalah, prediksi yang


dibuat oleh komunikator terhadap reaksi
komunikan sebagai akibat menerima suatu pesan
didasarkan pada analisis pengalaman individual
yang unik dari komunikan.
Dalam prediksi tingkat psikologis, memiliki
karakteristik khas dari kepribadian pihak lain itu
sendiri.
Etika dalam Pergaulan Hidup Manusia
Manfaat Etika / Tata Krama
Pengertian Etika (Etimologi),
berasal dari bahasa Yunani  Akan menambah rasa bangga
adalah “Ethos”, yang dan mengingat
berarti watak kesusilaan atau
 orang menjadi contoh,
adat kebiasaan. Etika biasanya
berkaitan erat dengan dengan sendirinya akan
perkataan moral yang menjadi contoh baik dalam
merupakan istilah dari bahasa kehidupan
Latin, yaitu “Mos” dan dalam  Kebiasaan tingkah laku
bentuk jamaknya “Mores”, yang terkontrol, tidak ragu-ragu
berarti juga adat kebiasaan atau bertingkah terbuka maka
cara hidup seseorang dengan akan tumbuh dengan
melakukan perbuatan yang baik sendirinya rasa percaya diri.
(kesusilaan), dan menghindari  Prilaku yang baik akan
halhal tindakan yang buruk. menumbuhkan kelebihan
dalam pendidikan dan
pelatihan yang diikuti.
Etika dalam Pergaulan Hidup Manusia
 KESIMPULAN
Hal-hal harus diperhatikan
dalam pergaulan
Hormat menghormati seseorang
perlu adanya aturan-aturan lebih-
 Pandai menempatkan diri lebih terhadap orang tua kita yang
 Dapat membedakan telah mendidik dan membesarkan
bagaimana sikap kita terhadap kita. Dalam pergaulan hendaknya
orang yang lebih tua, sebaya,
dan yang lebih muda. kita mempunyai sikap sopan santun
dan ramah tamah karena dengan
Contoh :
sikap ini kita akan lebih mudah
 Orang yang lebih tua / yang bergaul dengan siapa pun. Selain
dituakan harus kita hormati.
dalam pergaulan kita juga harus
 Orang yang sebaya harus memperhatikan kesopanan dalam
dihargai tata cara makan minum dan juga
 Orang yang lebih muda harus etika dalam pakaian dan
disayangi. memandang.
Etika dalam Relasi dan Komunikasi Manusia

Pada dasarnya, relasi antarpribadi itu bersifat dinamis, sehingga bisa


berubah dari titik harmonis ketitik konflik. komunikasi memegang peran
penting dalam membangun, mengebangkan, dan menjaga relasi
antarpribadi.

Titik penting dalam relasi antarpribadi itu ada pada pemahman


komunikasi bisa membangun pemahaman tetapi bisa juga sebliknya
memmbangun ketidaksalahpahaman atau salah pengertian apabila
dibangun komunikasi mampu membangun pemahaman maka relasi
antarpribadi terbangun rasa percaya diri sehingga membawa pada
keterbukaan dan akirnya relasi yang intim. Kemampuan komunikasi
dengan baik juga merupakan kemamumpuan yang khas yang dimiliki oleh
yang memiliki kecerdasan antrapribadi.
Etika dalam Relasi dan Komunikasi Manusia
 Ciri-Ciri kemampuan menjalin relasi  SIFAT RELASI MANUSIA
dan berkomunikasi :
Komunikasi memegang peran penting
dalam membangun relasi harmonis
- Menunjukan empati terhadap orang atau menyelesaikan konflik.
lain.
- Di hargai sesama Dalam mengatasi konflik manusia
- Menjalin relasi yang baik dengan memiliki kemampuan untuk mengelola
sebaya konflik tersebut.
- Menujukan kemampuan memimpin Ada beberapa strategi yang bisa di
- Bekerja secara kooperatif dengan pergunakan dalam strategi tersebut
sebagai berikut:
relasi orang lain.
- Bisa bertindak sebagai moderator
1. Menghindar
atau konselor bagi orang lain 2. Memaksa orang lain untuk menerima
- Peka terhadap orang lain solusi yang ditawarkan
- Bisa memahami orang lain 3. Melunak
- Memiliki kemampuan 4. Kompromi
meorganisasikan komunikasi dan 5. Memandang konflik sebagai perkara
yang harus diselesaikan
adakalanya memanipulasi orang lain
Etika dan Teknologi Komunikasi dalam KAP

 Tujuan teknologi informasi :


Memberikan manusia untuk
Etika (ethic) bermakna menyelesaikan masalah,
sekumpulan azaz atau menghasilkan kreatifitas, membuat
manusia lebih berkarya jika tanpa
nilai yang berkenaan menggunakan teknologi informasi
dengan akhlak, tata cara dan aktivitasnya.
(adat, sopan santun)  Prinsip High–tech–high– touch :
Jangan memiliki ketergantungan
mengenai benar salah terhadap teknologi tercanggih,
tentang hak dan tetapi lebih penting adalah
meningkatkan kemampuan aspek
kewajiban yang di anut “high touch “ yaitu “manusia”.
oleh suatu golongan
atau masyarakat
Etika dan Teknologi Komunikasi dalam KAP

KESIMPULAN
Etika dalam penggunaan TIK

Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan Teknologi Informasi dan


erat dengan etika profesi, Komunikasi (TIK) adalah salah
keterhubungan tersebut terutama
dalam memahami dan menghormati satu sarana yang dapat
budaya kerja yang ada, memahami memudahkan dalam pencarian
profesi dan jabatan, memahami informasi serta memudahkan pula
peraturan perusahaan dan organisasi ,
dan memhami hukum . Etika profesi dalam berkomunikasi. Akan tetapi
yang juga harus di pahami adalah kode dalam penggunaannya tetap harus
etik dalam bidang TIK , di manapun memperhatikan beberapa etika,
pengguna harus mampu memilih
sebuah program ataupun software yang karena menggunakan TIK pada
akan mereka gunakan apakh legal atau dasarnya adalah kita berhubungan
illegal, karena program atau sisten
operasi apapun di gunakan selalu ada dengan orang lain dan
aturan penggunaan atau license berhubungan dengan orang lain
agreement . membutuhkan kode etik tertentu.
Keterampilan Komunikasi dalam KAP
Komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap
muka antara dua orang atau lebih, baik secara
terorganisasi maupun pada kerumunan orang
(Wiryanto, 2004). Komunikasi Interpersonal (KIP)
adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan
non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan
antara individu dengan individu atau antar individu di
dalam kelompok kecil. KIP Antara Dua Orang adalah
komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah
interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut
saling berbagi informasi dan perasaan.
Keterampilan Komunikasi dalam KAP
 Menurut Warfield (2002)  Adapun aspek-aspek yang
menyebutkan ada 4 jenis berpengaruh pada perilaku berbicara,
temperamen dan seseorang bisa diantaranya :
saja memiliki temperamen yang Episode : Satu episode merupakan
merupakan paduan setidaknya dari kebiasaan berkomunikasi yang memiliki
dua jenis temperamen berikut ini : batasan-batasan dan aturan-aturan, yang
merupakan satu permainan bahasa yang
Pemarah yang biasanya juga disebut berulang-ulang dilakukan.
sang pengarah yang berkomunikasi Relasi : Relasi diantara orang-orang yang
langsung pada pokok masalah dan tak terlibat percakapan menunjukan
banyak mempedulikan perasaan orang bagaimana mestinya pembicara
lain. ditafsirkan.
Periang yang merupakan orang yang Kultur : Dalam dan melalui kultur kita
hangat. Orang seperti ini banyak memiliki jaring-jaring makna dan nilai
bicara dan mempedulikan perasaan bersama, yang tak bisa ditafsirkan dengan
orang lain. baik oleh orang yang berasal dari kultur
yang berbeda.
Keterampilan Komunikasi dalam KAP
 Ada beberapa kemungkinan adanya gangguan terhadap proses
kemampuan menyimak, diantaranya:
 Mendengar : gangguan dalam kemampuan mendengar secara indrawi
adalah tuli atau ada perusakan pada organ telinga. Ada juga gangguan
seperti kebisingan sekitar, keadaan lapar, melamun dan topik atau cara
bicara pembicara yang tidak menarik.
 Menafsirkan : gangguan seseorang dalam penafsiran biasanya orang yang
berkomunikasi dalam latar kultur yang berbeda.
 Mengevaluasi : gangguan saat menafsirkan secara keliru apa yang
dimaksudkan oleh pembicara maka kemungkinan besar kitapun akan
ikut keliru dalam melakukan evaluasi yang diperlukan untuk membentuk
mendapatkan pandangan kita.
 Mengingat : gangguan saat kita mengingat sesuatu dengan berkonsentrasi
yang secara tidak maksimal.
Pengembangan Kompetensi Komunikasi
dalam KAP
Kompetensi Komunikasi mengacu pada
kemampuan seseorang untuk berkomunikasi
secara efektif. Kompetensi ini mencakup hal-hal
seperti pengetahuan tentang peran lingkungan
(konteks) dalam mempengaruhi kandungan
(content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya,
pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak
dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di
lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak
bagi pendengar dan lingkungan yang lain).
Pengembangan Kompetensi Komunikasi
dalam KAP
Dari pengertian tersebut, Rubin dan Martin (1994) kemudian mengembangkan
Skala Kompetensi Komunikasi interpersonal, berdasarkan hasil temuan
mereka mengenai keterampilan komunikasi interpersonal yang paling penting
dibutuhkan untuk mencapai komunikasi yang efektif.

Self-disclosure Emphaty Social relaxation

Interaction
Social relaxation Assertiveness
Management

Anda mungkin juga menyukai