Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

ANALISIS STUDY CASE KELOMPOK PARTISIPAN CLUSTER A

CASE INCIDENT 1: DO MAN AND WOMEN SPEAK THE SAME LANGUAGE ?

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Iluk Zahrotul Ula 042011233031

2. Nur Fahmi 042011233032

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi harus mencakup baik transfer maupun pemahaman makna.Dalam
komunikasi yang sempurna, jika ada, sebuah pikiran akan ditransmisikan sehingga penerima
memahami gambaran mental yang sama dengan yang dimaksudkan pengirim.Dalam kasus ini
banyak berbicara mengenai bagaimana budaya mempengaruhi gaya komunikasi bagaimana
budaya mempengaruhi gaya komunikasi,dalam budaya,pria dan wanita dapat disosialisasikan
untuk memiliki gaya komunikasi yang berbeda.Sama seperti hambatan komunikasi budaya,
mungkin juga ada hambatan komunikasi berbasis gender.
Pada kasus ini disebutkan bahwa Boston Consulting Group mencoba mencari tahu
mengapa karyawan wanita mereka kurang puas dengan karyawan pria mereka, jawabannya
tampaknya adalah gaya komunikasi yang berbeda.Gaya komunikasi pria dan wanita
cenderung berbeda-beda.Gaya komunikasi wanita biasanya melibatkan membaca bahasa
tubuh dan menafsirkan isyarat nonverbal, keterampilan mendengarkan yang baik, dan
menampilkan empati.Sedangkan laki-laki didorong untuk menjadi berwibawa dengan
mengambil ruang, cepat dan ringkas, dan menekankan kekuasaan.Gaya komunikasi pria lebih
baik dalam situasi yang membutuhkan ketegasan, sedangkan gaya wanita lebih efektif dalam
lingkungan kolaboratif.
Gaya juga memiliki banyak kelemahan. Kadang-kadang, dengan menekankan
keringkasan, komunikasi maskulin mungkin tampak terlalu blak-blakan, tidak sensitif, dan
terlalu percaya diri.Satu gaya komunikasi menurut Goman yaitu seorang penulis The
Nonverbal Advantage menyatakan komunikasi yang efektif kuncinya adalah menggunakan
spektrum komunikasi penuh dan tidak mengadopsi gaya yang sangat maskulin atau
feminin.Jadi satu gaya komunikasi tidak menjamin keefektifan suatu komunikasi tapi dengan
menggunakan spektrum komunikasi yang penuhlah yang akan menjadikan komunikasi
tersebut menjadi efektif.
1.2 Identifikasi Masalah
- Adanya kurang kepuasan karyawan wanita dengan karyawan pria,yang disebabkan
adanya gaya komunikasi yang berbeda.
- Karyawan wanita merasa gaya komunikasi terhadap pria harus maskulin
- Masalah gaya komunikasi diakibatkan karena adanya banyak mitra senior menyadari
bahwa mereka telah mendorong anggota staf perempuan mereka yang lebih muda
untuk mengadopsi gaya komunikasi yang lebih laki-laki tanpa mengakui kelebihan
gaya komunikasi perempuan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja situasi lain di mana memiliki gaya komunikasi stereotip laki-laki mungkin
menguntungkan? Bagaimana dengan situasi di mana memiliki gaya komunikasi
stereotip perempuan mungkin lebih menguntungkan?
2. Bagaimana gaya komunikasi pria dan wanita dapat berbeda antar budaya?
3. Apakah anda merasa gaya komunikasi anda sesuai dengan gender anda? Mengapa
atau mengapa tidak?
BAB II
LANDASAN TEORI

Hambatan untuk Efektif Komunikasi


1. Filtering (Penyaringan) mengacu pada pengirim yang sengaja memanipulasi
informasi sehingga penerima akan melihatnya dengan lebih baik. Seorang manajer
yang memberi tahu atasannya apa yang dia rasa ingin didengar bosnya adalah
menyaring informasi.
2. Selective perception (Persepsi selektif) penting karena penerima dalam proses
komunikasi secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi,
pengalaman, latar belakang, dan karakteristik pribadi lainnya.
3. Information Overload (Informasi yang Berlebihan) setiap Individu pasti memiliki
kapasitas terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang harus kami kerjakan
melebihi kapasitas pemrosesan kami, hasilnya adalah informasi yang berlebihan.
4. Emotions (emosi) terdapat perbedaan dalam menginterpretasikan pesan yang sama
antara ketika sedang marah maupun bahagia.
5. Language (Bahasa) ketika kita berkomunikasi dalam bahasa yang sama, kata-kata
memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Usia dan konteks adalah dua
faktor terbesar yang mempengaruhi perbedaan tersebut.
6. Silence (keheningan) Sangat mudah untuk mengabaikan keheningan atau kurangnya
komunikasi karena ditentukan oleh tidak adanya informasi. Namun, ini sering kali
merupakan kesalahan—keheningan itu sendiri dapat menjadi pesan untuk
mengomunikasikan ketidaktertarikan atau ketidakmampuan untuk menangani suatu
topik.
7. Lying (Berbohong) Hambatan terakhir untuk komunikasi yang efektif adalah salah
mengartikan informasi, atau berbohong.
Hambatan-hambatan budaya
1. hambatan yang disebabkan oleh semantik. kata-kata dapat berarti hal yang berbeda
bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang yang berasal dari budaya yang
berbeda.
2. hambatan yang disebabkan oleh konotasi. kata memiliki makna berbeda dalam
bahasa yang berbeda.
3. hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada. Dalam beberapa budaya, bahasa
bersifat formal; di lain, itu informal. Di beberapa budaya, nadanya berubah tergantung
pada konteksnya: Orang berbicara secara berbeda di rumah, dalam situasi sosial, dan
di tempat kerja
4. Perbedaan toleransi untuk konflik dan metode untuk menyelesaikan konflik.
Konteks Budaya
● konteks budaya yang tinggi adalah budaya-budaya yang sangat bergantung pada
isyarat situasional yang nonverbal dan halus dalam komunikasi
● konteks budaya yang rendah adalah budaya-budaya yang sangat bergantung pada
kata-kata untuk menyampaikan maksud dalam komunikasi
Pedoman Budaya
Cara mengurangi kesalahpahaman ketika berkomunikasi dengan orang-orang dari suatu
budaya yang berbeda yaitu :
1. kenali diri sendiri . Mengenali identitas dan bias budaya Anda sendiri sangat penting
untuk memahami sudut pandang unik orang lain.
2. Menumbuhkan sifat saling menghargai, keadilan, dan demokratis. Jelas
membangun lingkungan kesetaraan dan kepedulian bersama. Ini akan menjadi
konteks "budaya ketiga" Anda untuk komunikasi antarbudaya yang efektif yang
melampaui norma budaya setiap orang.
3. Nyatakan fakta, bukan interpretasi anda. Jika Anda hanya menyatakan fakta,
Anda akan memiliki kesempatan untuk mengambil manfaat dari interpretasi orang
lain. Tunda penilaian sampai Anda memiliki cukup waktu untuk mengamati dan
menafsirkan situasi dari perspektif yang berbeda dari semua pihak.
4. Pertimbangkan sudut pandang orang lain. Sebelum mengirim pesan, tempatkan
diri Anda pada posisi penerima. Apa nilai, pengalaman, dan kerangka acuannya? Apa
yang Anda ketahui tentang pendidikan, asuhan, dan latar belakangnya yang dapat
memberi Anda wawasan tambahan? Cobalah untuk melihat orang-orang dalam grup
sebagaimana adanya pertama, dan mengambil pendekatan pemecahan masalah
kolaboratif setiap kali potensi konflik muncul.
5. Secara proaktif menjaga identitas kelompok. Seperti budaya lainnya, pembentukan
“budaya ketiga” yang sama untuk komunikasi antarbudaya yang efektif membutuhkan
waktu dan pemeliharaan. Ingatkan anggota kelompok tentang tujuan bersama Anda,
saling menghormati, dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan preferensi komunikasi
individu.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Apa saja situasi lain di mana memiliki gaya komunikasi stereotip laki-laki
mungkin menguntungkan? Bagaimana dengan situasi di mana memiliki gaya
komunikasi stereotip perempuan mungkin lebih menguntungkan?
Jawab : Menurut kelompok kami, gaya komunikasi pria berbeda dengan gaya
komunikasi wanita, namun perbedaan dalam gaya komunikasi keduanya
menguntungkan dalam beberapa situasi dan efektif dalam situasi tersebut, jika
digunakan dengan tepat.Gaya pria memiliki kehadiran fisik yang memerintah,oleh
karena itu pria memiliki interaksi lebih langsung dan to the point serta lebih baik
digunakan dalam situasi yang membutuhkan ketegasan.Di samping itu gaya
komunikasi pria juga memiliki kelemahan yaitu mereka terlalu blak-blakan dan
langsung ,tidak peka terhadap reaksi yang diajak berbicara dan seorang pria terlalu
banyak kepercayaan terhadap pendapat mereka sendiri.
Sedangkan gaya komunikasi wanita ,wanita lebih cenderung menunjukkan
kemampuan untuk membaca bahasa tubuh dan memahami non pertanyaan lisan dari
lawannya. Wanita memiliki keterampilan mendengarkan yang baik dalam komunikasi
mereka.Gaya komunikasi wanita juga menunjukkan empati yang efektif dalam gaya
komunikasi mereka.Namun gaya komunikasi wanita juga sama memiliki kelemahan
seperti wanita terlalu emosional ,dan suka berliku-liku dan tidak langsung ke intinya.
Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa menurut kelompok kami,tidak ada satu gaya
yang lebih menguntungkan apabila digunakan dalam situasi yang tidak tepat ,karena
suatu gaya komunikasi bisa efektif apabila berada pada situasi yang sesuai,seperti
gaya komunikasi pria menguntungkan ketika mereka berada di lingkungan di mana
ketegasan sangat penting. Ini karena mereka lebih berwibawa,sedangkan gaya
komunikasi wanita lebih menguntungkan dalam lingkungan kolaboratif dimana
mendengarkan keterampilan, bahasa tubuh inklusif dan empati lebih dihargai.

2. Bagaimana gaya komunikasi pria dan wanita bisa berbeda antar budaya?
Jawab : Konsep komunikasi pria dan wanita layaknya seperti komunikasi lintas
budaya yang terkadang membingungkan seperti saat membayangkan dua orang
berbicara namun berasal dari dua negara bahkan dua planet yang berbeda, tetapi
kenyataannya adalah bahwa pria dan wanita itu berasal dari planet yang sama hanya
saja mereka berinteraksi satu sama lain dengan cara yang berbeda. Dari hasil analisis
yang telah dilakukan tergambarkan bahwa Peran gender pada gaya komunikasi
memang tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai alasan perbedaan antara gaya
komunikasi pria dan wanita, namun gender telah memberikan kontribusinya melalui
proses sosialisasi pada masa pertumbuhan seorang anak laki-laki dan perempuan.
Peran lainnya juga dapat tergambarkan melalui adanya seksis dalam bahasa pria dan
wanita dari beberapa budaya tertentu. Mengenai perbandingan gaya komunikasi
antara dua budaya yang berbeda yakni budaya maskulin (pria) dan budaya feminim
(wanita), tidak menunjukkan bahwa cara berkomunikasi pria lebih baik daripada cara
berkomunikasi wanita atau sebaliknya. Namun perbedaan gaya komunikasi tersebut
dapat diamati melalui beberapa kategori-kategori tertentu, seperti perbedaan saat
berbicara, pemilihan topik pembicaraan, cara interupsi, penggunaan kata atau kalimat
tanya, menggunakan cerita dan guyonan, dan kategori-kategori lainnya.
Nah ketika pria dan wanita menghadapi suatu masalah sudut pandang cara
penyelesaiannya itu berbeda pula, Pria cenderung diam dan berpikir untuk
menemukan solusi atas apa yang menjadi masalahnya. kemudian Pria justru akan
berdiam diri dan tidak berbicara dengan siapa pun ketika mereka merasa punya
masalah yang berat karena pada prinsipnya pria tidak suka melibatkan banyak orang
dalam masalahnya. Sementara wanita tidak demikian. Wanita justru cenderung
membicarakan apa yang menjadi masalah entah akan mendapat solusi atau tidak.
Itulah sebabnya rahasia masalah wanita lebih banyak bocor karena mereka memang
cenderung lebih senang bercerita bahkan sebelum menemukan jalan keluar dari
masalah tersebut.
3. Apakah anda merasa gaya komunikasi anda sesuai dengan jenis kelamin anda?
Mengapa atau tidak mengapa?
Jawab : Iya, menurut saya karena saya seorang pria gaya komunikasi saya itu sesuai
dengan jenis kelamin saya, yang mana ketika saya berinteraksi dengan orang lain
ataupun mempunyai masalah dengan orang lain maka saya akan berbicara secara
langsung (to the point) atau blak-blakan terhadap orang tersebut. kemudian jika saya
dihadapkan oleh suatu masalah atau tertekan pada suatu masalah pasti saya akan berdiam
dan berpikir terlebih dahulu untuk mencari solusinya.

Jumlah kata : 1515

Anda mungkin juga menyukai