Anda di halaman 1dari 4

PERILAKU ORGANISASI

TUGAS WEEK 9
CASE: Trusting Someone You Can’t See
PENYAJI CLUSTER A

Disusun Oleh Kelompok 7:


Albertus Aditya S.P. 041811233144
Fadhlan Aufar 041811233229

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
CASE INCIDENT 1
Trusting Someone You Can’t See

ANALISIS KASUS:
Kepercayaan merupakan suatu hal yang penting untuk dapat meraih kesuksesan dalam
kerjasama tim. Kepercayaan dapat dibangun dengan menciptakan lingkungan yang membuat
karyawan merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat dan tidak takut untuk mengakui
saat melakukan kesalahan.
Selain sangat penting, kepercayaan juga sulit untuk dibangun, terutama dalam tim
virtual. Padahal, dalam tim virtual, hubungan antara kepercayaan dan kinerja tim lebih kuat
daripada tim tatap muka. Agar kepercayaan dalam sebuah tim virtual meningkatkan, manajer
dapat mendokumentasikan interaksi tim untuk menunjukkan bahwa anggota tim bertanggung
jawab atas pekerjaan mereka.
Kepercayaan juga penting untuk dibangun dalam sebuah tim jangka pendek karena
anggota tim tidak memiliki waktu yang lama untuk saling mengenal satu sama lain dan yakin
bahwa rekan satu tim mereka akan berkontribusi.

IDENTIFIKASI MASALAH
● Kepercayaan merupakan salah satu prediktor terkuat kinerja tim.
● Membangun kepercayaan dalam sebuah tim virtual jauh lebih sulit daripada tim tatap
muka.
● Hubungan antara kepercayaan dan kinerja tim lebih kuat untuk tim virtual daripada tim
tatap muka.
● Kepercayaan penting bagi tim jangka pendek karena anggota tim tidak memiliki waltu
yang lama untuk saling mengenal.

PERTANYAAN
1. Recall a time when you felt like you could not trust members on your team. Why
did you feel that way? How did that affect the team’s performance?
Jawab:
Saat awal pembentukan sebuah tim saya sangat percaya dengan tim yang telah
saya bentuk tersebut, dan hingga kepercayaan saya pada anggota tim itu hilang ketika
saya melihat proses yang kami jalani dan menyadari ada anggota yang tidak memiliki
komitmen. Komitmen didalam ebook yang kita gunakan sudah menjelaskan bahwa
komitmen merupakan salah satu kategori yang akan mencapai efektivitas tim untuk
tujuan bersama. Ternyata anggota yang tidak berkomitmen itu juga tidak memiliki
team identity (ketertarikan dan rasa memiliki dari anggota tim terhadap timnya) dan
juga organizational identity. Hilangnya kepercayaan pada sebuah tim tentunya sangat
mempengaruhi kinerja dari sebuah tim, karena misalnya disaat kita menaruh
kepercayaan kepada tim a dan tidak menaruh kepercayaan yang sama pada tim b itu
membuat tingkat kepercayaan kita tidak seimbang. Kepercayaan yang tidak seimbang
inilah yang akan mengurangi performance advantages dan dapat melemahkan tim
secara keseluruhan.

2. Can you think of strategies that can help build trust among virtual team members?
Jawab:
Kepercayaan merupakan dasar dari kepemimpinan yang membuat tim dapat
menerima dan berkomitmen pada tujuan dan keputusan yang diambil oleh pemimpin.
Strategi yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin tim untuk membangun
kepercayaan anggota tim terhadap pemimpinnya adalah dengan menunjukkan
kepercayaan pemimpin pada anggota tim terlebih dahulu. Pemimpin tim dapat
menunjukkan bahwa dirinya mempercayai anggota tim dengan memberikan informasi
penting, seperti penugasan potensial atau bahkan penutupan kesepakatan. Dengan
begitu anggota tim akan meyakini bahwa pemimpin tim mempercayai anggota tim
dan perlahan mereka akan belajar mempercayai pemimpin tim pula.
Selain kepercayaan antara pemimpin dan anggota tim, kepercayaan
interpersonal di antara anggota tim dengan tingkat yang seimbang juga penting karena
dapat memfasilitasi kerjasama, mengurangi kebutuhan untuk memantau perilaku satu
sama lain, dan mengikat individu melalui keyakinan bahwa anggota tim tidak akan
mengambil keuntungan dari sesama anggota tim. Strategi yang dapat membantu
membangun kepercayaan di antara anggota tim virtual, yaitu dengan cara
mendokumentasikan interaksi tim guna menunjukkan bahwa anggota tim bertanggung
jawab atas pekerjaan yang mereka lakukan dalam virtual tim dan memastikan bahwa
anggota tim diakui atas kontribusi mereka. Hasil dokumentasi tersebut juga dapat
dijadikan best practice, yaitu praktik yang terbukti produktif di masa lalu dan
membuahkan hasil yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi situasi yang
sama. Best practice dapat berupa lembar instruksi yang dapat dikirimkan melalui
email kepada masing-masing anggota tim. Berbagi best practice menunjukkan
kepercayaan di antara anggota tim dan membangun kepercayaan bahwa mereka dapat
melanjutkan rangkaian kesuksesan.
Strategi lain yang dapat digunakan untuk membangun kepercayaan di antara
anggota tim virtual adalah dengan cara menciptakan rasa saling memiliki. Anggota
tim akan merasa lebih bersemangat dalam menjalankan tugas dan pekerjaan saat
mereka merasa peran mereka sangat penting bagi kesuksesan tim secara keseluruhan.

3. Imagine you are a manager at a national corporation. You have been asked to select
employees for a virtual problem-solving team. What types of employees would you
include and why?
Jawab:
● Accept complexity interactions -> saya memilih jenis karyawan seperti ini
disebabkan lingkungan kerja secara virtual akan lebih sulit untuk berkomunikasi jika
dibandingkan dengan lingkungan kerja dengan tatap muka yang telah memiliki alur
komunikasi yang jelas. Jadi dengan jenis karyawan yang bisa menerima kesulitan
komunikasi secara virtual ini dapat membantu saya sebagai manajer untuk
memecahkan masalah yang ada dengan situasi secara virtual sekalipun.
● Highly specialized -> dengan memasukan orang-orang yang sudah sangat
terspesialisasi di bidangnya sendiri dapat membantu saya sebagai manajer untuk
memecahkan suatu masalah tanpa memerlukan jumlah orang yang lebih banyak. Jadi
solusi atas masalah yang telah terjadi bisa ditetapkan akan lebih cepat jika
dibandingkan dengan kita yang harus berkomunikasi dengan orang ahli pada bidang
tertentu yang tidak termasuk di dalam tim tersebut.
● High level of openness -> dengan keberadaan orang-orang yang memiliki tingkat
keterbukaan yang tinggi akan membuat kinerja tim menjadi lebih baik. Anggota tim
yang terbuka untuk berkomunikasi atau sharing pengalaman satu sama lain juga akan
mengeluarkan lebih banyak ide untuk memecahkan suatu masalah yang ada.
● Working as part of a group -> mengingat tim yang akan dibentuk merupakan sebuah
tim pemecah masalah secara virtual, saya akan memilih jenis karyawan yang lebih
suka bekerja sebagai bagian dari group. Sejalan dengan tujuan yang saya jelaskan
pada poin high level of openness, jenis karyawan ini akan menghasilkan output yang
lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang lebih suka bekerja sendiri.

Anda mungkin juga menyukai