Anda di halaman 1dari 17

2 0 2 0

ETIKA DALAM
BERKOMUNIKASI
1. Pengertian Etika dan
Komunikasi.

Pengertian Etika Pengertian Komunikasi

Etika sendiri merupakan cabang utama komunikasi merupakan sarana untuk


filsafat yang mempelajari tentang terjalinnya hubungan antar seseorang dengan
norma, penilaian antara yang baik dan orang lain. Dengan adanya komunikasi, maka
buruk serta tanggung jawab yang terjadilah hubungan sosial karena bahwa
merupakan penilaian standar pada manusia itu adalah sebagai makhluk sosial,
moral masyarakat diantara satu dengan yang lainnya saling
membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi
timbal balik.
2. Macam – Macam
Komunikasi
1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang


berupa kata-kata yang diucapkan maupun yang ditulis.
Dengan memperhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa
didefinisikan sebagai seperangkat simbol, yang terdapat
aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut,
yang digunakan untuk melakukan suatu komunitas.
Komunikasi verbal biasanya juga digunakan setelah
pengetahuan dan kedewasaan kita sebagai masnusia
tumbuh.
2. Komunikasi Non-verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak


memerlukan kata – kata yang harus diucapkan dalam artian lain
bahasa isyarat. Komunikasi ini juga bisa berupa studi mengenai
ekspresi wajah, sentuhan waktu, gerak isyarat, bau, prilaku
mata, dan lain-lain.
Komunikasi non verbal diklasifkan menjadi 6
diantaranya adalah :

1. Kinesik (Gerakan Tubuh)

• Pesan facial ini berupa perpaduan gerakan mulut, mata, dahi, lidah dan
alis yang membentuk sebuah ekspresi yang merupakan pesan yang akan
disampaikan.
• Pesan Gestural ini berupa gerakan sebagian anggota badan dan
tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna.
• Pesan Postural
Immediacy : ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang
lain.
Power : Mengungkapkan status yang tinggi dari komunikator.
Responsiveness : Mengungkapkan reaksi emosional individu pada
lingkungannya secara positif dan negatif.
pengaturan jarak dan ruang untuk mengukur keakraban
2. Proskemik dengan orang lain. Semakin dekat jaraknya, maka bisa diartikan
sangat akrab.

3. Artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian dan kosmetik.


Komunikasi ini biasanya menggambarkan identitas seseorang.

pesan Non Verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan


4. Paralinguistik pesan verbal. Pesan yang penting harus ditekankan. Seperti
Intonasi, Artikulasi, Volume, Tinggi/Rendahnya suara , dan Ritme

5. Penciuman dan sentuhan


3. Etika Berkomunikasi Secara Langsung
Komunikasi secara langsung berupa berinteraksi kepada oranglain
secara individu atau kelompok yang menggunakan bahasa yang formal
atau informal. Bahasa formal digunakan ketika berbicara kepada orang
yang lebih tua atau berbicara disuatu forum yang melibatkan banyak
orang,sedangkan bahasa informal biasanya digunakan untuk berbicara
kepada teman sebaya, teman akrab dan saudara lebih muda.

Dalam perbicangan suatu kelompok terdapat jenis keetikaan yang


berbeda - beda disetiap individu, dan perbedaan tersebut dapat
mempengaruhi proses untuk menyelesaikan konflik, dan karakteristik
penyelesaiannya.
Hal – Hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi secara langsung.

1. Fokus pada lawan bicara. Fokus dalam berkomunikasi adalah hal yang penting agar
informasi yang disampaikan akan tersampaikan dengan baik
pada lawan bicara
Berkomunikasi perlu adanya persiapan susunan konsep sebelum
2. Fokus pada masalah
berbicara dengan orang lain sehingga lebih efisien dan tidak
mencampur adukkan masalah lain yang tidak berkaitan dengan pokok
masalah.
3. Jangan menimpali pembicaraan. Public & NGO
Ketika lawan bicara mendengarkan secara bijaksana menghargai
apa yang dibicarakan komunikator dengan tidak meimpali atau
menyela perkataannya sebelum selesai.

4. Saling Menghargai. Dalam proses berkomunikasi perlu adanya rasa saling


memahami satu sama lain dalam proses komunikasi yang
dipaparkan dalam konsep kesamaan. Hal ini akan meningkatkan
efektifitas komunikasi

5.Selingi dengan Humor Ada kalanya dalam berkomunikasi kita merasa bosan dengan
informasi yang disampaikan.Jadi kita perlu menyelinginya
dengan candaan atau gurauan agar para pendengar tidak
merasa bosan.
B. Hal – Hal yang Harus Dihindari Ketika Berkomunikasi
Secara Langsung

1. Penggunaan kalimat informal (tidak baku).


2. Berbicara sambil melakukan hal lain.
3. Terlalu banyak basa-basi.
4. Berbicara dengan nada kasar.
5. Nada memerintah.
6. Tidak boleh menghakimi.
7. Manage intonasi.
4. Etika Komunikasi Media Sosial

Media sosial beragam mulai bermunculan dan menjadi pilihan masyarakat,


seperti facebook, twitter, instagram, path dan masih banyak lainnya.
Interaksi yang dilakukan dalam media sosial, haruslah memperhatikan
etika dalam berinteraksi. Hal ini sangat penting agar segala aktivitas kita di
media sosial tidak berdampak buruk dalam kehidupan kita, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
A.Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berkomunikasi Melalui
Media Sosial

1.Selalu perhatikan penggunaan kalimat

Penggunaan kalimat dengan susunan yang tepat, disertai tanda baca yang
tepat juga supaya etika komunikasi bisa dijaga dengan baik. Hindari
menggunakan kalimat-kalimat yang tidak utuh bisa memicu timbulnya
ambiguitas sehingga bisa menjadi sumber dari kesalahpahaman.

2. Berhati-hati saat menggunakan huruf

Gunakan huruf yang wajar, jika menulis dengan menggunakan huruf kapital
semua bisa memberikan kesan marah, kecewa dan menantang. Sebaliknya,
menggunakan huruf yang cenderung kecil semua akan menandakan seseorang
terlalu abai dan tidak serius mengenai informasi yang sedang akan ia bagikan.
Oleh karenanya, penggunaan huruf yang sesuai dan wajar bisa menunjang etika
yang baik saat berkomunikasi.
3.Perhatikan pemilihan warna huruf

Warna huruf juga penting untuk diperhatikan. Menggunakan warna huruf merah dengan tulisan yang tebal
bisa memiliki kesan menantang dan marah. Persepsi orang yang berbeda-beda ini menjadi alasan mengapa
penulisan huruf dengan warna yang standar menjadi penting.
4.Pemilihan simbol dan ikon ( emoji ) yang tepat

Simbol dan ikon yang seringkali disertakan dalam sebuah informasi atau tulisan. Manakala akan
menggunakan simbol tersebut, pastikan simbol yang digunakan juga tepat.
5. Menggunakan bahasa yang sesuai

Bahasa yang sesuai di sini adalah menunjukkan bagaimana tata krama kita saat berkomunikasi dengan
orang lain. Perhatikan dengan siapa kita berbicara. Jangan sampai keluar bahasa-bahasa yang kurang
sopan pada orang tertentu sehingga etika dalam komunikasi ini menjadi hilang.

6. Memberikan respon dengan segera

Saat dihubungi melalui media sosial, pastikan kita juga memberikan respon dengan segera. Menunda-
nunda untuk memberikan respon atau bahkan mengabaikannya akan memberikan kesan yang jelek.
7. Memberikan informasi yang memiliki referensi jelas
Informasi yang disebarkan tanpa referensi yang jelas akan menimbulkan
efek berantai terhadap setiap orang.Hal ini bisa mengundang kesimpang-
siuran berita yang tentu saja sangat tidak diharapkan. Istilah yang mungkin
kita kenal saat ini adalah berita hoax. Bahkan, hal ini bisa diperkarakan pula
di hukum bila penyebaran informasi palsu tersebut memang disengaja.

8. Tidak memancing pertentangan

Terakhir, hindari melakukan komunikasi yang memancing pertentangan


melalui media sosial. Mengingat persepsi orang yang berbeda terhadap
paparan informasi, maka kita juga harus memperhatikan hal ini supaya
terhindar dampak negatif dari media sosial.
5. Penerapan Teori Koomunikasi Antar Budaya

Di era saat ini, komunikasi antar budaya sangatlah penting. Pada dasarnya budaya merupakan
aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam konteks kehidupan maupun konteks berkomunikasi.
Indonesia sendiri memiliki keberagaman budaya di seluruh nusantara.
Maka dari itu adanya komunikasi antar budaya yang diperkuat dengan teorinya dapat
melancarkan aspek kebudayaan dalam kehidupan maupun berkomunikasi. Dalam hal ini,
kebudayaan, manusia, dan masyarakat, adalah hal yang tidak terpisahkan. Aspek budaya begitu
beragam mulai dari bahasa, pakaian, etika, peninggalan sejarah, tarian, alat tradisional, dan
sebagainya.
A. Teori Komunikasi Antar Budaya meliputi:

Teori ini dikembangkan oleh William Gudykunts menjelaskan bahwa teori


1.Teori kecemasan dan ketidakpastian ini dapat digunakan dalam segala situasi dan kondisi berkaitan dengan
terdapatnya perbedaan diantara keraguan dan ketakutan YUang menjadi
penyebab kegagalan komunikasi antar kelompok

Teori yang di kemukakan oleh Stella Ting-Toomey ini berpendapat bahwa


2.Teori negosiasi wajah orang-orang dalam setiap budaya akan selalu mencitrakan dirinya didepan
publik, hal tersebut merupakan cara baginya agar orang lain melihat dan
memperlakukannya. Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa wajah bekerja
merujuk pada pesan verbal dan non verbal yang membantu menyimpan
rasa malu, dan menegakkan muka terhormat.

Gerry Phillipsen dalam teorinya ini berusaha menjelaskan bagaimana


3. Teori Kode Bicara keberadaan kode bicara dalam suatu budaya. Dan juga bagaimana
kekuatan dan dan substansinya dalam sebuah budaya
Daftar Pustaka

http://repository.uin-suska.ac.id/18096/7/7.%20BAB%20II_2017657KI.pdf
https://www.academia.edu/33834478/ETIKA_KOMUNIKASI_2016
http://jkom.upnjatim.ac.id/index.php/jkom/article/view/5/3
http://ilkom.unida.gontor.ac.id/penerapan-teori-komunikasi-antar-budaya/
2 0 2 0

Thank you!

Anda mungkin juga menyukai