Anda di halaman 1dari 5

Aspek-aspek Komunikasi

Suatu proses komunikasi akan berjalan (terjadi) apabila antara komunikator dan komunikan
mempunyai lima dasar berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat, dan Libat.
Kelima dasar tersebut dapat dideskripsikan di sini, bahwa Niat menyangkut: apa yang akan
disampaikan, siapa sasarannya, apa yang akan dicapai, kapan akan disampaikan.
Kemudian, mengenai Minat, terdapat dua faktor yang mempengaruhi. Pertama, faktor obyektif,
yaitu rangsang yang kita terima. Kedua, faktor subyektif, yakni faktor yang menyangkut diri si
penerima stimulus.
Lalu tentang Pandangan. Pandangan bersangkut dengan makna dari informasi yang ingin
disampaikan pada sasaran dan menafsirkan informasi yang diterima. Penafsiran atau penerimaan
atas informasi sangat tergantung pada faktor pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka
pikir seseorang.
Sedangkan Lekat, diartikan seberapa banyak atau besar informasi yang mampu disimpan oleh si
penerima. Dan Libat, bermakna seberapa kuat keterlibatan panca indera dalam suatu proses
komunikasi.
Berangkat dari kelima dasar proses komunikasi tersebut, dapat diuraikan aspek-aspek komunikasi
sebagai berikut:
A. Komunikasi Verbal
Pada komunikasi verbal, aspek-aspek yang cukup berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi
adalah:
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan berjalan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti. Karena itu, olah kata menjadi penting dalam
berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan lancar bilamana kecepatan bicara dapat
diatur secara baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara. Tinggi-rendahnya suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik. Pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda-beda. Intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor. Kejenakaan atau kelucuan dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989)
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stres dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis. Dan harus diingat bahwa humor merupakan satu-
satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan berjalan efektif dan efisien jika disampaikan secara singkat
dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya, sehingga lebih mudah dimengerti oleh penerima
pesan.
f. Timing. Waktu yang tepat adalah hal kritis yang perlu diperhatikan. Karena, berkomunikasi akan
berarti bila seseorang bersedia untuk menjalin hubungan. Arti kata, seseorang dapat menyediakan
waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

B. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata. Dan komunikasi non-verbal
memberikan arti penting pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non-verbal:
a. Ekspresi wajah.
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah merupakan
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Melalui kontak mata selama
berinterakasi atau tanya-jawab, berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya
dengan kemauan untuk memperhatikan, bukan sekadar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang untuk mengobservasi orang lainnya
c. Sentuhan, adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan
daripada komunikasi verbal. Beberapa pesan --seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang atau simpati-- dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep
diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, helaan nafas panjang, dan tangisan juga menggambarkan ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan
semua bentuk komunikasi non-verbal lainnya sampai desis atau suara maka akan dapat menjadi
pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat. Gerak sebagai isyarat dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi, seperti mengetuk-ngetukkan kaki atau menggerakkan tangan
selama berbicara, menunjukkan seseorang dalam keadaan stres, bingung atau sebagai upaya untuk
menghilangkan stres.
Semua aspek, baik pada komunikasi verbal maupun komunikasi non-verbal, harus benar-benar
diperhatikan agar proses komunikasi berjalan baik dan efektif.
Aspek-aspek Tampak
dalam Komunikasi
1. Orang: Seseorang dalam fungsinya sebagai pengirim pesan atau penerima pesan,
pembicara publik, penulis pesan, dll....
2. Simbol-simbol: Gesture, tanda-tanda lalu lintas, penampilan
3. Tehnologi: Permanen dan Portabel

Aspek-aspek Tidak Tampak


Dalam Komunikasi
1. Pemaknaan
Mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah tangan memiliki beberapa makna: “peace”, victory, baso dua
mangkok, pilih partai no 2, dll.
2. Pembelajaran
Tata cara makan/minum budaya perancis memberikan pembelajaran penggunaan berbagai jenis gelas,
piring, sendok. Tata cara makan/minum budaya Indonesia tidak.
3. Subjektivitas
“I know you believe you understand what you think I said but, I am not sure you realize that what you
heard is not what I meant” (Famos quotation of former president Richard Nixon)
4. Negosiasi
Definisi/pengertian istilah-istilah dalam kontrak kerja dan dokumen hukum sering harus dinegosiasikan.
5. Budaya
Cara memberikan salam pada budaya barat, budaya timur berbeda, dan harus diperhitungkan dalam
berkomunikasi.
6. Konteks dan tingkat interaksi
Memegang tangan bagi dua orang yang sudah akrab dan bagi yang belum kenal merupakan hal yang
berbeda.
7. Referensi Diri
Seseorang mengatakan rumahnya terlalu mewah bila referensi dirinya adalah “Mbah Marijan”, tetapi
mengatakan rumahnya terlalu sederhana bila referensi dirinya adalah “Gayus Tambunan”.
8. Refleksi Diri
Seseorang yang memiliki jabatan manajer dapat mengatakan karirnya sudah hebat atau belum apa-apa
berkaitan dengan target diri dan harapan terhadap diri sendiri.
9. Etika, berkaitan dengan:
• kemampuan pemahaman kita terhadap orang lain,
• penilaian kita terhadap keberagaman,
• cara kita berbicara atau menyusun pesan atas ketidaksetujuan kita,
• usaha seseorang untuk memahami diri sendiri.
10. Hal-hal tak terelakkan.
Yang dimaksudkan bukan kegagalan karena handphone rusak, dll. Tetapi berkaitan dengan interpretasi
yang salah, harapan yang tidak sesuai, dll. Misal:
• Ani bertemu pacarnya ketika sedang membonceng sepeda motor teman kuliah karena disuruh dosen
foto copy.
• Budi tidak tampil percaya diri saat menjadi MC karena bajunya terkena tumpahan soto ketika makan
siang.

Cara Berkomunikasi
Ketika kita berkomunikasi harus memperhitungkan:
1. Budaya
2. Aspek non verbal (pakaian, gerak tubuh).
3. Agama
4. Konteks, keinginan
5. Emosi
6. Pilihan kata

Komunikasi Manusia seperti


halnya Gunung es
Komunikasi antar manusia dikatakan seperti gunung es, sebab bagian yang tampak dan
bisa dilihat adalah bagian puncak gunung es. Hanya sebagian kecil saja dari
keseluruhan struktur gunung es yang terlihat sementara bagian bawahnya tak tampak
oleh kasat mata padahal itu adalah bagian inti dari gunung es.

Begitu pula komunikasi antar manusia. Fenomena yang dapat diamati hanyalah
merupakan sebagian kecil dari aspek-aspek unsur komunikasi, sebagian besar faktor
yang menentukan keberhasilan komunikasi antar manusia justru bersumber dari aspek-
aspek yang tak terlihat oleh kasat mata, dan itulah inti dari gunung es tersebut.

Nah untuk itu, saya akan membuat ulasan mengenai aspek-aspek apa saja yang
nampak ketika seseorang melakukan proses komunikasi, diantaranya adalah:

1. People/orang. yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi baik pengirim


pesan maupun pihak menerima pesan
2. Simbol (symbols). Salah satu bagian yang terlihat adalah penggunaan
simbol. Simbol merupakan representasi dari sesuatu ataupun ide mengenai sesuatu
(konsep). Kemampuan menggunakan simbol merupakan salah satu keunikan
komunikasi antar manusia. Contoh dari penggunaan simbol adalah bahasa. Simbol
tersebut hanya memiliki arti karena kita memberinya makna (dan orang lain
menyepakati makna tersebut). Contohnya ketika kita berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia, dan penerima pesan tidak mengerti bahasa Indonesia. Maka
terjadilah perbedaan makna diantara keduanya melalui penggunaan simbol
tersebut.
3. Teknologi merupakan perangkat yang digunakan untuk membuat, mengirimkan,
menerima, menyimpan, atau memodifikasi pesan ketika berkomunikasi . Fungsi
penting teknologi dalam komunikasi antar manusia adalah membuat pesan menjadi
permanen (permanence) dan dapat dipindahkan (portable), seperti; Melalui media
buku, atau kepingan CD, pesan dapat disimpan sehingga bisa diterima oleh orang
dari berbagai generasi
Aspek-aspek yang tidak terlihat ketika komunikasi manusia:
1. Makna (meaning) dari komunikasi. Makna disini merupakan isi atau materi yang
dibawa oleh simbol. Simbol hanya akan berarti jika memiliki makna. Manusia
memberikan makna secara sadar (bukan refleks biologis) melalui berbagai
rangkaian proses berpikir (yang kadang berjalan di luar kesadarannya).
2. Proses Pembelajaran (learning). Berbeda dengan makhluk hidup lain, kemampuan
komunikasi manusia banyak diperoleh melalui proses pembelajaran
3. Subyektivitas. Merupakan pemahaman akan pesan bersifat subjektif, unik bagi
masing-masing individu
4. Negosiasi Makna. Pemberian makna pada situasi komunikasi, kita melakukan
proses negosiasi dengan orang lain/partisipan
5. Budaya (culture)Budaya adalah kesamaan pengalaman budaya yang menentukan
kesuksesan kita berkomunikasi dengan orang lain. Budaya memberikan kita
kerangka berpikir dan memahami realitas.

Anda mungkin juga menyukai