Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nurul Ilmi Harahap

Npm : 1901040021

UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI


Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar
manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3
unsur yaitu:
1. Pengirim pesan (komunikator).
2. Penerima pesan (komunikan).
3. Pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”,
yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media)
dan Receiver (penerima).

1. Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif
menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1. Satu orang.
2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
3. Massa.
Ba
gan. Unsur komunikasi komunikator

2. Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada
siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian.
Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat
terjadi 9 kemungkinan.
Bagan. Sembilan kemungkinan proses komunikasi

3. Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara,
mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
1. Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
2. Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu:
1. Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang
kerahasiaan)
Bagan. Unsur komunikasi pesan

4. Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi


Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara:
1. Non mediated communication (face to face), secara langsung.
2. Dengan media.

Bagan. Unsur komunikasi saluran komunikasi

5. Efek Komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan
pesan komunikator dalam diri komunikannya.
Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
1. Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).
2. Afektif (sikap seseorang terbentuk).
3. Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan
sesuatu).

6. Umpan Balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas
pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang
dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.

Bagan. Unsur komunikasi umpan balik

BENTUK DASAR KOMUNIKASI BISNIS


1. Verbal : melalui tulisn dan lisan
2. Non Verbal : bahasa tubuh, ekspresi

Komunikasi Verbal
Komunikasi dalam bisnis dapat efektif tergantung pada keterampilan
menyampaikan (melalui tulisan dan berbicara) dan menerima (mendengar dan
membaca) pesan-pesan bisnis. Komunikasi verbal ( verbal communication )
adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan
dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Sepasang kekasih ber sms- an tiap
hari, seorang presenter membawakan acara musik di stasion televisi, seorang
wartawan menulis berita atau opininya di surat kabar, atau seorang ayah menelpon
anaknya, itu merupakan sebagian kecil contoh komunikasi verbal.
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun
pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
 Prakteknya, komunikais verbal bisa dilakukan dengan cara :
Berbicara dan menulis. Umumnya untuk menyampaikan bussines message,orang
cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain
karena alas an praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran
karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak
penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan
pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing.
Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya
disampaikan dengan berbicara.
Mendengarkan dan membaca. Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih
sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas
penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening)
mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan,
masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan
kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga
pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang
tercerna dengan baik.

Bentuk Komunikasi Verbal


1. membuat dan mengirim surat klaim
2. membuat dan mengirim surat penawaran harga kepada pihak lain
3. membuat dan mengirim surat pemesanan barangan kepada pihak lain
4. membuat dan mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan
5. membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
6. memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi tentang
produk baru
7. berdiskusi dalam suatu tim kerja (team work)
8. melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu
perusahaan
9. mengadakan briefing dengan staf karyawan
10. mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer operasional/lini
bawah
11. melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di hadapan tim
penguji
12. melakukan teleconference dengan pihak lain

Komunikasi Non Verbal


Meski jarang disadari diyakini manfaatnya, Komunikais non verbal ( non
verbal communicarion) merupakan hal yang penting. Banyak komunikasi verbal
tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non
verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal,
orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenainsuatu kesimpulan tentang
berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan
berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi
non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang
disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat,
ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Tujuan komunikais non verbal
1. Menyediakan/memberikan informasi
2. Mengatur alur suatu percakapan
3. Mengekspresikan suatu emosi
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-
pesan verbal.
5. Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang
untuk melakukan serve badmintos, belajar golf dan sejenisnya.
Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non
verbal yang disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang
meningkatkan kredibilitas dan potensi leadeship, selain tentunya akan
mempermudah proses penyampaian pesan inti kepada komunikan.

Bentuk Komunikasi Non Verbal


1. menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
2. mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/ berpikir
3. gambar pria/wanita yang dipasang dipintu masuk toilet umum untuk
4. menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya
5. berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melam
6. tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa
senang,
7. simpati dan penghormatan
8. membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati
terhadap
9. orang lain
10. menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan
11. asbak di atas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh
merokok
12. mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita.
Pentingnya Komunikasi Non Verbal
1. menyediakan/ memberikan informasi
2. mengatur alur suatu percakapan
3. mengekspresikan emosi
4. memberi sifat, melengkapi, mengembangkan komunikasi verbal
5. mengendalikan/ mempengaruhi orang lain
6. mempermudah tugas-tugas khusus

Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi
pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka
sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah
untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi
tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong
Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50,
komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:

1. Komunikasi antar pribadi


Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan
informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga
dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah
faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha
menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi
antar pribadi.

3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang
meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss
dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam
komunikasi:
1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini
komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon
yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.
Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang
pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik.
Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana
setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak
sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya
dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang
atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah
komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi


merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu
hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang
ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu
organisasi mensyaratkan:
1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan
semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang
jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi
baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya.

Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang


telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam
organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human
communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam
definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan
dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the
flow of messages within a network of interdependent relationships.

Anda mungkin juga menyukai