Anda di halaman 1dari 4

Raisa Arum A.

P (18711020)

Halaqah 1 / Kedokteran

Essay Reflektif Interpersonal

Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.] Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gesture tubuh, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
sama.] Communico, communicatio atau communicareyang berarti membuat sama (make to common).
Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang
yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat
memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
another). Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan
tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang
antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan
sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang
pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang
usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi
pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi
mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.

Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Sebagai makhluk sosial,
komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi manusia dalam berinteraksi, membangun
hubungan, bertukar pikiran, mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Komunikasi
dapat artikan sebagai sebuah pengiriman makna kepada orang lain berbentuk lambang, simbol, atau
bahasa-bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi tersebut dapat memahami informasi
yang diterimanya.

Harold Lasswell mengatakan ada lima dasar unsure komunikasi. Komunikasi pada dasarnya merupakan
suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell
1960). Who? (siapa). Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator. What? (pesan). Apa yang akan
disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan),dari sumber (komunikator)
atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang mewakili
perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk
menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan. In Which Channel? (saluran atau media). Wahana
atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator sumber kepada komunikan atau penerima baik
secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik dll). To
Whom? (untuk siapa atau penerima). Orang, kelompok, organisasi atau suatu negara yang menerima
pesan dari sumber .Disebut tujuan, pendengar, khalayak, komunikan atau penafsir. With What Effect?
(dampak/efek). Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari
sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

Kesalahan dalam berkomunikasi dapat memberikan dampak buruk seperti Terjadinya kesalahpahaman
yang bisa berakibat terjadinya kesalahan fatal, memicu terjadinya konflik, dan menimbulkan rasa
frustrasi atau cemas pada orang yang memberi pesan atau menerima pesan jika pesan yang ada tidak
dipahami dengan baik. Serta rusaknya hubungan baik yang telah terjalin dan produktivitas yang rendah
karena banyak waktu terbuang percuma hanya karena harus mengulangi kembali pesan yang
disampaikan. Sehingga kesalahan komunikasi dapat menimbulkan akibat yang fatal. Berikut ini beberapa
penyebab kegagalan dalam komunikasi. Diantaranya isi pesan yang tidak jelas, banyaknya pesan yang
harus disampaikan, cara penyampaian yang tidak tidak sistematis, tidak fokus, waktu yang terbatas,
kesenjangan bahasa, gangguan bising, kurangnya rasa ketertarikan atas topik atau pesan, prasangka,
kurang nyaman dengan topik atau pesan yang ada dan bahasa tubuh yang tidak tepat.

Ada empat tipe perilaku dalam komunikasi yaitu pasif, pasif – agresi, agresif, dan asertif. Pasif biasanya
berkata aku tidak baik dan kamu baik. Pasif agresi biasanya berkpikiran aku tidak baik dan kamu juga
tidak baik. Agresif biasanya berpikiran aku baik dan kamu tidak sebaik aku. Sedangkan asertif biasanya
berpikiran aku baik, begitu pula dengan kamu juga baik. Beberapa contoh perilaku pasif adalah perilaku
tidak spontan atau tidak jujur, I am not OK (meremehkan diri), you are OK (menghargai orang lain),
ekspresi wajah tidak berani menatap, tubuh tidak tegap, tangan sering kali diremas - remas, tekanan
suara lemah, dan solusinya adalah lose – win atau kalah – menang. Sedangkan perilaku agresif adalah
perilaku spontan, I am OK (menganggap diri benar), you are not OK (meremehkan orang lain), solusi 
win-lose solution, ekspresi wajah melotot, dan tekanan suara meningkat. Perilaku pasif – agresif adalah
pasif ketika situasi berlangsung, agresif di belakangnya, perilaku yang banyak di lakukan di Indonesia, I
am not OK (meremehkan diri), you are not OK (tidak menghargai orang lain), dan solusinya adalah lose –
lose atau kalah – kalah. Sedangkan perilaku asertif biasanya perilaku spontan atau jujur, I’m OK (Ekspresi
kejujuran), you are OK (menghargai orang lain), ekspresi wajah menatap lawan bicara , tekanan suara
tepat, tubuh tegap, dan solusinya adalah win – win atau menang – menang.

Syarat terjadinya kamunikasi bagi pengirim pahami isi pesan yang ingin disampaikan dengan baik,
pahami karakteristik penerima pesan, sampaikan secara jelas, sistematis, dan menarik, gunakan bahasa
non-verbal untuk memperkuat isi pesan, manfaatkan saluran komunikasi yang tepat, dan lakukan
komunikasi dua-arah untuk memastikan penerima pesan sudah memahami isi pesan. Sedangkan bagi
penerima pesan fokus, terampil mendengarkan, dan menghindari prasangka.

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut. Komunikator
(sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada
orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun
lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa
melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara
langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan Komunikan
(receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam
bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik
(feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami
pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Proses komunikasi adalahbagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,


sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasiini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai
dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut penginterpretasian, penyandian, pengiriman,
perjalanan, penerimaan, penyandian balik, penginterpretasian.

Pengalaman saya tentang komunikasi sejauh ini berjalan lancer. Karena pada dasarnya saya tipikal orang
yang banyak berbicara dan mudah akrab dengan orang lain. Jika sedang bersama orang lain saya selalu
berusaha mencari topic yang membuat saya dan orang yang saya ajak bicara dapat terasa nyambung.
Saya juga terbiasa bercerita mengenai banyak hal kepada orang baru. Yang harus saya lakukan adalah
mempertahankan sifat mudah bergaul saya kepada orang lain.
Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu manusia dengan manusia
lainnya. Salah satu bentuk dari interaksi sosial adalah kerjasama tim. Tim adalah kelompok yang usaha-
usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Tim bisa
melakukan berbagai hal: membuat produk, memberikan jasa, menegosiasikan berbagai perjanjian,
mengoordinasi proyek-proyek, memberikan nasihat, dan membuat keputusan. Tim adalah sebuah tipe
kelompok khusus dimana orang-orang yang berada di dalamnya saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai sebuah tujuan. Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja
sama timmerupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta
berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.

Team work juga bisa disebut sebagai sekumpulan orang yang bekerja sama dalam hal komitmen, saling
bergantung, pembagian tugas, dan sumber daya yang harus dikelola. Ada tiga unsure – unsure team
work. pertama kegiatan yaitu tindakan verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh anggota
kelompok. Kedua interaksi yaitu komunikasi dan kontak antar pribadi yang terjadi di antara anggota-
anggota kelompok. Ketiga sentimen yaitu perasaan, sikap, keyakinan/nilai-nilai yang dianut oleh anggota
kelompok. Lalu kapan sebuah team work bisa dianggap sukses. Yaitu ketika berhasil menyelesaikan
tugasnya, mampu memelihara hubungan sosial yang terjalin antar anggota tim, dan memberikan
keuntungan bagi setiap individu yang terlibat di dalam tim tersebut baik dalam peningkatan
keterampilan sosial dan interpersonal, memberikan kepuasan pada kebutuhan sosial dan pertumbuhan
individu.

Agar team work berhasil, maka terdapat lima kunci sukses. Kunci tersebut adalah kejelasan arah dan
tujuan, kepemimpinan yang baik, tugas yang dimiliki sesuai dengan tim kerja yang dibentuk , tersedianya
sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tugas, dan iklim organisasional yang suportif.

Anda mungkin juga menyukai