Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

LANGKAH-LANGKAH KE ARAH KAB YANG


LEBIH EFEKTIF

Desy Selviana
desyselviana@yahoo.com
Hp. 0852 4339 5246
Tinjauan Mata Kuliah

Buku Pegangan : Komunikasi Antarbudaya, Desideria dkk, Universitas Terbuka 2011.

Buku ini terdiri dari 9 modul


Pertemuan 1 : Pengertian & Ruang Lingkup Studi Komunikasi Antarbudaya
Pertemuan 2 : Kebudayaan dan Komunikasi; Persepsi, Pandangan Dunia,
Keyakinan, Perspektif serta Organisasi Sosial
Pertemuan 3 : Prinsip & Penerapan Komunikasi Dalam KAB
Pertemuan 4 : Komunikasi Antarbudaya dalam Proses
Pertemuan 5 : Pesan Nonverbal dalam Komunikasi Antarbudaya
Pertemuan 6 : Pengertian KAB, Komunikasi Massa, dan Proses Persuasi pada KAB
Pertemuan 7 : Langkah-Langkah ke Arah KAB yang Lebih Efektif & Penelitian KAB Antarbudaya
Pertemuan 8 : Penelitian Komunikasi Antarbudaya

Metode Pembelajaran : Tutorial Online


Komponen Penilaian: Kehadiran, Tugas 1, Tugas 2 dan Tugas 3 Partisipasi (keaktifan)
Identifikasi Problema dan
Hambatan KAB

Masalah KAB timbul apabila masing-masing pelaku yang terlibat dalam KAB tidak
mau tahu atau tidak saling memahami perbedaan nilai, kepercayaan, agama dan
gaya hidup dari pihak lainnya.

Setelah timbul problema tersebut barulah disadari betapa sulitnya cara-cara


berhubungan dalam konteks antarbudaya, karena sumber dan penerima pesan
berasal dari budaya yang berbeda.
PERBEDAAN EKSPEKTASI BUDAYA
• Perbedaaan-perbedaan ekspektasi budaya dapat menimbulkan
resiko yang fatal dalam komunikasi.
• Perbedaan ekspektasi budaya dalam komunikasi sekurang-
kurangnya menyebabkan komunikasi tidak lancar, timbul perasaan
tidak nyaman, atau timbul kesalah pahaman.
• Problem utama terganggunya komunikasi antara budaya adalah
karena kita cenderung menganggap budaya kita sebagai suatu
kemestian, tanpa mempersoalkannya lagi, dan karena itu kita
menggunakannya sebagai standar untuk mengukur budaya-budaya
lain.
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah "kecenderungan untuk mengevaluasi nilai,
kepercayaan dan perilaku dalam kultur sendiri lebih baik, lebih logis dan
lebih wajar dalam kultur orang lain. (Devito, 1990).

Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme.


Konsep etnosentrisme seringkali dipakai secara bersama-sama dengan
rasisme. Konsep ini mewakili sebuah pengertian bahwa setiap
kelompok etnik atau ras mempunyai semangat bahwa kelompoknyalah
yang lebih superior dari kelompok lain.
Stereotip
Stereotipe adalah citra yang dimiliki sekelompok orang tentang
sekelompok orang lainnya. Ia adalah deskripsi, biasanya dianggap
overgeneralisasi atau misrepresentasi. Stereotipe biasanya negatif
dan dinyatakan sebagai sifat-sifat kepribadian tertentu.

Stereotipe bukanlah mengenai perilaku, tetapi berhubungan dengan


kepercayaan dan sikap yang ada dalam pikiran seseorang.

Contoh stereotip:
Orang gemuk biasanya malas dan rakus.
Orang arab teoris.
Polisi selalu bisa disogok dengan uang.
KEJUTAN BUDAYA
Kejutan budaya atau gegar budaya (CULTURE SHOCK) mengacu pada reaksi
psikologis yang dialami seseorang karena berada di tengah-tengah kultur
yang sangat berbeda dengan kulturnya sendiri.Kebanyakan orang
mengalaminya bila memasuki kultur yang baru dan berbeda. Namun
demikian, keadaan ini tidak menyenangkan dan menimbulkan frustrasi.
Sebagian dari kejutan ini timbul karena perasaan terasing, menonjol, dan
berbeda dari yang lain.
TAHAPAN CULTURE SHOCK
(a) honeymoon phase fase ini muncul pada diri seseorang yang baru
datang di lingkungan dan budaya baru. Adanya rasa senang, optimisme, serta
eforia tertentu dalam menghadapi budaya baru tersebut.
(b) culture shock phase fase ini memperlihatkan perasaan kecewa dan
tidak nyaman. Ini adalah periode kritis dalam gegar budaya. Individu akan
merasa bingung dan heran dengan lingkungan sekitarnya. Rasa frustasi ini
akan menyebabkan individu mudah tersinggung, memiliki rasa bermusuhan,
tidak sabar, gampang marah. Pada puncaknya, individu dapat menolak dan
membenci semua yang berkait dengan budaya barunya itu.
(c) recovery phase pada tahapan atau fase ketiga ini individu mulai
mengerti dengan beberapa hal dari lingkungannya. Di sini individu akan
berusaha menyesuaikan dan memodifikasi budayanya ke dalam budaya yang
baru. Individu mulai dapat memahami dirinya sendiri dan stress yang sering
dialami mulai berkurang.
(d) adjustment phase pada fase terakhir, individu sudah dapat
mengerti elemen kunci dari budaya barunya (seperti nilai-nilai, kebiasaan-
kebiasaan, kepercayaan, pola komunikasi dan lain-lain), dan dapat diterima
dalam lingkungannya. Kemampuan untuk hidup dalam dua budaya ini akan
menimbulkan perasaan puas dan senang.
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Mengenali beberapa penghambat yang lazim dapat membantu kita menghindari
atau setidak-tidaknya menanggulangi akibatnya
1. Mengabaikan perbedaan antara individu dan kelompok yang secara kultural
berbeda
2. Mengabaikan perbedaan antara kelompok kultural yang berbeda
3. Mengabaikan perbedaab dalam makna (arti)
4. Melanggar adat kebiasaan kultural
5. Menilai perbedaan secara negative
6. Kesadaran dan ketidaksadaran
BERBAGAI TEKNIK DAN KIAT
TERCAPAINYA KAB

Komunikasi yang efektif, menurut Stewart L. Tubbs Sylvia Moss (1983: 13-18),
terjadi bila "stimulus yang berasal dan dibuat dari sumber atau pengirim
berhubungan dengan cara yang sama dengan stimulus yang diterima dan
direspons oleh penerima."

Komunikasi menjadi sempurna jika respons yang dimaksudkan oleh sumber


adalah identik dengan respons dari penerima.

Keberhasilan atau efektivitas komunikasi berbanding lurus dengan derajat


kesamaan atau kesesuaian makna yang tercipta relatif sama atau bila hasil
komunikasinya relatif sesuai dengan yang diinginkan komunikator.
Tubbs dan Moss mengemukakkan sejumlah tanda-tanda
komunikasi yang efektif, yang dapat menimbulkan lima hal:
1. Pengertian. Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi
pesan seperti yang dimaksud oleh pemberi /sumber pesan.
2. Kesenangan. Komunikasi seperti ini membuat hubungan kita
hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap. Komunikasi ini yang paling sering kita
lakukan. Komunikasi ini kita sebut komunikasi persuasif.
4. Hubungan Sosial yang Baik. Komunikasi efektif memudahkan
kita mendapatkan hubungan sosial yang lebih baik.
5. Tindakan
Komunikasi yang menimbulkan pengertian memang sukar, jauh
lebih sukar lagi komunikasi persuasif yang menghasilkan tindakan
nyata atau yang mendorong orang untuk bertindak.

Namun demikian, keberhasilan komunikasi biasanya diukur dari


tindakan nyata yang dihasilkan. Karena untuk menimbulkan
tindakan, kita harus berhasil lebih dahulu menanamkan
pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan
hubungan yang baik.

Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi


Prinsip-prinsip KAB yang efektif (Devito, 1990)
1. Relativitas Bahasa
2. Bahasa sebagai Cermin Budaya
3. Mengurangi Ketidakpastian
4. Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya
5. Interaksi dan Perbedaan AntarBudaya
• Memanfaatkan prinsip-prinsip interaksi antar pribadi yang
efektif
a. Keterbukaan
b. Empati
c. Sikap mendukung
d. Sikap positif
e. Kesetaraan
f. Percaya diri
g. Kedekatan
h. Manajemen Interaksi
i. Daya ekspresi
j. Berorientasi pada pihak lain

Anda mungkin juga menyukai