Anda di halaman 1dari 18

Hambatan Dalam

Komunikasi Terapeutik
Ns. Welly, M.Kep
PENGERTIAN KOMUNIKASI
• Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama
atau menjadikan milik bersama.
• Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
• Komunikasi terapeutik adalah suatu sarana bagi perawat dalam menjalin hubungan saling
percaya, sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga kesehatan khususnya untuk
profesi keperawatan dengan sasaran untuk menciptakan hubungan yang baik antar pasien-
perawat.
• Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perawat dalam berinteraksi dengan
pasien. Komunikasi menjadi tidak efektif karena terjadi kesalahan dalam menafsirkan pesan
yang diterimanya. Kesalahan dalam menafsirkan pesan dapat disebabkan karena persepsi yang
berbeda, hal ini sering terjadi dalam institusi pelayanan Kesehatan
Proses Komunikasi

Pengirim PESAN Penerima


Hubungan terapeutik berbeda dengan hubungan sosial.
Komunikasi terapeutik juga berbeda dengan komunikasi sosial
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1. Sumber
• Sumber di sini akan berperan sebagai pengirim informasi, dimana bisa sebagai satu
individu atau beberapa kelompok sekaligus.
2. Pesan
• Dalam komunikasi kesehatan pun harus ada pesan. Apabila tidak ada pesan yang
akan dikirimkan kepada penerima dari sumber, maka tidak mungkin proses tersebut
bisa disebut sebagai proses komunikasi. Pesan juga dikenal sebagai content. Pesan
menjadi bagian yang penting juga dalam prinsip komunikasi terapeutik.
Con’t
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
3. Media (channel)
• Media atau channel adalah unsur dari komunikasi kesehatan yang juga tidak kalah pentingnya. Bagaiman
sebuah pesan bisa dikirimkan kepada penerima tentu membutuhkan media. Bentuk media komunikasi
pun bisa bermacam-macam. Ini tergantung dengan jenis pesan dan tujuan yang ingin dicapai dari proses
komunikasi kesehatan itu apa. Komunikasi kesehatan juga memiliki karakteristik komunikasi
terapeutik yang khas dimana penggunaan medianya akan berbeda antara satu pasien dengan lainnya.
4. Penerima
• Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran dari pengiriman pesan oleh sumber. Proses komunikasi
tidak akan lengkap apabila tidak ada unsur penerima. Pesan yang akan disampaikan tentu harus memiliki
tujuan. Di sini penerima pesan akan menelaah pesan atau informasi baru yang didapatkannya. Penerima
pesan biasa disebut juga sebagai receiver atau decoder.
Con’t
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
5. Pengaruh (decoding)
• Pengaruh juga menjadi unsur yang akan terlihat dari proses komunikasi. Terjadi
proses decoding, yaitu proses menelaah pesan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima.
Perbedaan pemahaman terhadap pesan yang diterima oleh penerima inilah yang kemudian
disebut sebagai pengaruh. Misalnya, pada komunikasi terapeutik dalam keperawatan perlu
adanya strategi dari perawat supaya unsur decoding ini tidak begitu banyak mempengaruhi
pesan.
6. Umpan balik (feedback)
• Umpan balik menjadi sebuah unsur yang juga akan muncul dari komunikasi kesehatan. Di sini
apa yang telah disampaikan sumber, akan diberikan umpan balik atau feedback dari penerima.
Tidak peduli apakah ada pengaruh atau tidak dalam penyampaian pesan,
biasanya feedback tetap akan muncul sebagai bentuk respon dari penerima.
Con’t
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
7. Lingkungan
• Lingkungan termasuk ke dalam unsur-unsur komunikasi kesehatan yang juga turut andil dalam
proses komunikasi. Latar atau setting dari terjadinya proses komunikasi merupakan bentuk dari
unsur komunikasi yang bisa saja terjadi dalam komunikasi kesehatan. Ini juga bisa ikut
mempengaruhi apakah komunikasi yang efektif bisa atau tidak untuk dilakukan.
8. Gangguan
• Gangguan merupakan unsur yang termasuk dalam hambatan berkomunikasi. Ini bisa disebut
sebagai unsur karena gangguan bisa saja muncul sehingga pesan yang disampaikan oleh sumber
tidak diterima dengan baik. Ada cara-cara untuk mengatasi hambatan komunikasi ini sehingga
pesan bisa tetap diterima oleh receiver. Teknik komunikasi efektif menjadi salah satu solusinya.
Sikap Perawat Dalam Komunikasi Terapeutik
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
A. Hambatan Psikologis
 HAMBATAN PSIKOLOGIS (INTEREST) ,
• Kepentingan atau interest akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau
menghayati pesan. Orang hanya memperhatikan perangsang (stimulus) yang ada
hubungannya dengan kepentingannya.
 HAMBATAN PSIKOLOGI (PRASANGKA)
• Presepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, pada komala, dalam karlinah.
1999) persepsi itu ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
• Berkenaan dengan kegiatan komunikasi, prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan
bagi tercapainya suatu tujuan.komunikasi yang mempunyai prasangka, sebelum pesan disampaikan
sudah bersikap curiga dan menentang komunikator.
STEREOTYPE
• Prasangka sosial bergandengan dengan stereotip yang merupakan gambaran atau
tanggapan tertentu mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang atau golongan lain
yang bercorak negatif.
• Stereotip mengenai orang lain atau itu sudah terbentuk pada orang yang
berprasangka, meski sesungguhnya orang yang berprasangka itu belum bergaul
dengan orang yang diprasangkainya.
 MOTIVASI
• Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif
merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau
dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat
sesuatu.
• motif memberi tujuan dan arah pada tingkah laku manusia.
B. HAMBATAN SOSIAL KULTURAL
 Dalam hambatan sosial kultural, hambatan komunikasi akan lebih mendalam mengenai bagaimana budaya
sosial seseorang menjadi salah satu hambatan dalam berkomunikasi.
C. HAMBATAN INTERAKSI VERBAL
 Devito. 1999, mengemukakan empat jenis hamabatan yang sering terjadi pada komunikasi antara personal
yang ia sebut sebagai baries to verbal interaction. empat jenis tersebut adalah:
• Polarisasi, Kecenderungan pengambilan keputusan yang menunjukkan ke arah ekstrim yang berdampak pada
resiko lebih tinggi pada kelompok dan dapat membuat terjadinya pergeseran pilihan kelompok karena adanya
perubahan sikap pada anggota.
• Oreintasi Intensional, mengacu pada kecenderungan kita untuk melihat manusia, objek, dan kejadian sesuai
dengan ciri yang melekat pada mereka.
• Evaluasi Statis, ondisi dimana pada saat seorang komunikator memberikan informasi dan dianggap tidak menarik
oleh komunikan, maka seterusnya komunikan tidak akan memberikan perhatian lebih dalam interaksi tersebut
• Indiskriminasi, terjadi bila kita (komunikan) memusatkan perhatian pada kelompok orang, benda atau
kejadian dan tidak mampu melihat bahwa masing – masing bersifat unik atau khas dan perlu diamati secara
individual. Indiskriminasi juga merupakan inti dari stereotip.
Hambatan Komunikasi Terapeutik
a. Adanya perbedaan persepsi
b. Terlalu cepat menyimpulkan
c. Adanya pandangan stereotipe
d. Kurangnya pengetahuan
e. Kurangnya minat
f. Sulit mengekspresikan diri
g. Adanya emosi
h. Adanya tipe kepribadian tertentu
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi, agar komunikasi dapat dikatakan efektif:
• Bahasa, Jika Anda menginginkan komunikasi yang sukses, pengirim pesan harus mempersiapkan pesan dalam
bahasa penerima pesan.
• Kebisingan, Pada hal ini, kebisingan mengacu pada semua sifat yang mengganggu. Contohnya
saja pesan Anda mengalami “bentrok” dengan pesan lain yang sama-sama harus diperhatikan. Jika
si penerima mendapatkan banyak sekali memo setiap harinya, Anda harus memikirkan cara lain
untuk mengirimkan pesan Anda.
• TERLALU BERTELE-TELE, Gunakan sesedikit mungkin tahap dalam komunikasi Anda.
Pembuka adalah penting, namun hendaknya jangan sampai membuat Anda menjadi lupa terhadap
inti pesan yang ingin Anda sampaikan sehingga penerima mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi pesan.
Con’t KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
• Kesulitan mendengar, Ada banyak sekali kesulitan mendengar di pihak penerima.
Tekanan kerja, masalah pribadi, prioritas lain atau kelebihan komunikasi merupakan
penyebab munculnya kesulitan mendengarkan.
• Ketidakpercayaan , Sebagian rasa tidak percaya tersebut bisa jadi disebabkan oleh pihak
pengirim misalnya, jika Anda menandai semua surat Anda, “penting”, atau jika Anda
tidak begitu terbuka dalam komunikasi sebelumnya.
• Emosi, Emosi mempengaruhi komunikasi. situasi yang sarat emosi dapat menyebabkan
terjadinya banyak kebisingan yang menyebabkan penyimpangan komunikasi. cara paling
efektif untuk membuat seseorang melakukan tindakan adalah melalui emosi mereka.
Cara -cara mengatasi hambatan dalam komunikasi

a. harus banyak belajar dan berlatih/mempelajari teori dan kemudian di praktikan.


b. Membina hubungan serasi, selaras dan seimbang serta mengetahui etika
pergaulan. Di perlakukan sikap yang simpatik ,ramah tamah, wajar, tidak
sombong, rendah hati, tahu bergaul dan cepat membaca situasi
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan
d. Bila kurang memahami sistem sosial (lingkungan masyarakat), pahami sistem
sosial jangan jalan mempelajari tradisi atau kebiasaan masyarakat
tersebut. Banyak hal yang sama tetapi berbeda konten dalam praktek kehidupan
satu dengan yang lainnya (kebiasaan setempat)
e. Prasangka perbedaan antara watak janganlah menjadikan
perubahanburuk. Tidak perlu ada rasa curiga, rasa curiga tidak beralasan,
perlu dihilangkan karena akan merugikan. Kebiasaan seseorang jangan
dianggap kebiasaan kelompok atau masyarakat.
f. Hambatan karena jarak yang berjauhan, Diperlukan latihan dan
pengetahuan tehnik pembuatan dan pengetahuan alat-alat yang
digunakan.
g. kesalahan Bahasa, Cara mengatasi perlunya pengetahuan Bahasa bagi
kelompok tertentu.
h. Penggunaan alat bantu dengar bagi yang membutuhkan dan
menggunakan Bahasa isyarat
Upaya-upaya yang dapat dilakukan perawat dalam mengeliminasi hambatan-
hambatan agar komunikasi mencapai tujuan yang diharapkan :

a. Mengecek kembali maksud yang disampaikan


b. Meminta penjelasan lebih lanjut
c. Mengecek umpan balik
d. Mengulangi pesan yang disampaikan dan memperkuat informasi dengan bahasa nonverbal
e. Mengakrabkan hubungan interpersonal antara sender dan receiver
f. Pesan dibuat secara singkat, jelas, dan tepat
g. Memfokuskan pesan pada topik spesifik yang telah dipilih
h. Komunikasi dilakukan dengan berfokus pada penerima pesan bukan pada pengirim pesan.

Anda mungkin juga menyukai