Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi Massa

Raden Cahyo Prabowo,S.I.Kom,M.I.Kom


Hambatan Komunikasi Massa,
Hambatan dalam komunikasi massa
dikelompokan menjadi tiga hal,
yakni psikologis, sosiokultural, dan
interaksi verbal.
Hal ini bisa dilakukan dengan
beberapa cara yakni : memahami
penerima pesan, menyesuaikan pesan
dengan si penerima, mengurangi jumlah
pesan, memilih salurah atau media secara
tepat, meningkatkan
keterampilan berkomunikasi.
Hambatan Psikologis
• Perbedaan Kepentingan

• Prasangka

• Stereotipe

• Motivasi
Hambatan Sosiokultural
• Aneka etnik
• Perbedaan norma sosial
• Kurang mampu berbahasa Indonesia
• Faktor semantik
• Pendidikan belum merata
• Hambatan mekanis
Hambatan Interaksi Verbal
• Polarisasi

• Orientasi Intensional

• Evaluasi Statis

• Indiskriminasi
Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan
yang dialami (Badudu-Zain, 1994:489), Dalam konteks
komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik maupun semantik),
Gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan komunikasi
(Effendy, 1993:45), Efektivitas komunikasi salah satunya akan
sangat tergantung kepada seberapa besar hambatan
komunikasi yang terjadi.
Dalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan
menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan
komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi
efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada pada
komunikasi massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks
sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan
perlu diketahui juga, bahwa komunikan harus bersifat
heterogen.
Oleh karena itu, komunikator perlu memahami setiap
hambatan komunikasi, agar ia dapat mengantisipasi hambatan
tersebut.
•HAMBATAN PSIKOLIGIS
Hambatan psikologis yakni hambatan-hambatan yang merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis
manusia.sedangkan yang termasuk dalam hambatan komunikasi psikologis yakni:
•Hambatan Psikologis Kepentingan (Interest)
•1. Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati pesan.
•2. Sebagaimana telah diketahui bahwa komunikan dalam komunikasi massa sangat heterogen (usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, dll). Hal ini memungkinkan setiap individu komunikan memiliki kepentingan yang
berbeda
•3. Atas dasar kepentingan yang berbeda, maka setiap individu komunikan akan melakukan seleksi terhadap
pesan yang diinginkannya (manfaat/kegunaan).
•Hambatan Psikologis Prasangka (Prejudice)
•1. Prasangka berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau sekelompok orang lain, dan sikap serta
perilakunya terhadap mereka.
•2. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan
•3. Persepsi ditentukan oleh faktor personal (fungsional): kebutuhan, pengalaman masa lalu, peran dan status.
•4. Persepsi ditentukan oleh faktor situasional (struktural): Jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak
dapat menilai fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan
•5. Apabila suatu proses komunikasi sudah diawali oleh kecurigaan (prasangka) maka tidak akan efektif.
•Hambatan Psikologis Stereotif (Stereotype)
•1. Prasangka sosial bergandengan dengan stereotif yang merupakan gambaran atau tanggapan tertentu
mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negatif.
•2. Stereotif misalnya tercermiun pada: orang Batak itu berwatak keras, orang Sunda manja, dll.
•3. Apabila dalam proses komunikasi massa ada komunikan yang memiliki stereotif tertentu pada
komunikatornya, maka dapat dipastikan pesan apapun tidak akan bisa diterima oleh komunikan.
HAMBATAN SOSIOKULTURAL
Hambatan Sosiokultural Aneka Etnik
1. Untuk kasus Indonesia, terdapat ribuan pula dari Sabang sampai Merauke.
2. Satu sisi kenyataan tersebut menjadi kekayaan yang tak terhingga nilainya. Namun di sisi lain realitas tersebut menjadi salah satu
faktor penghambat dalam kegiatan komunikasi massa.
Hambatan Sosiokultural Perbedaan Norma Sosial
1. Perbedaan budaya sekaligus juga menimbulkan perbedaan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
2. Pada konteks seperti itu, komunikator komunikasi massa harus bersikap hati-hati, terutama dalam menyusun pesan. Dalam arti
apakah pesan yang akan disampaikan tidak akan melanggar norma sosial tertentu.
3. Komunikator perlu membekali dirinya dengan beragam pengetahuan mengenai norma sosial yang berlaku di masyarakat luas.
Hambatan Sosiokultural Kurang Mampu Berbahasa Indonesia
1. Keragaman etnik menyebabkan keragaman bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari.
2. Pada gilirannya dapat menyulitkan penyebarluasan kebijakan program-program pemerintah yang dikomunikasikan melalui media
massa.
Hambatan Sosiokultural Faktor Semantik
1. Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna kata yang sebenarnya. Hambatan semantik adalah hambatan mengani
bahasa.
2. Hambatan semantik dapat diakibatkan oleh tiga hal: komunikator terlalu cepat dalam berbicara, adanya perbedaan makna kata, dan
adanya pengertian yang konotatif.
Hambatan Sosiokultural Faktor Pendidikan
1. Khalayak dalam komunikasi massa bersifat heterogen, salah satunya pada aspek pendidikan.
2. Masalah akan timbul manakala komuniian yang berpendidikan rendah tidak dapat mencerna pesan komunikasi massa secara benar
karena keterbatasan daya nalar dan daya tangkapnya.
Hambatan Sosiokultural Faktor Mekanis
1. Faktor mekanis merujuk kepada berbagai hambatan pada komunikasi massa yang disebabkan oleh terganggunya peralatan.
2. Pada TV misalnya, antena kurang dapat menangkap sinyal gelombang elektromagnetik, warna tidak jelas, layar banyak
“semutnya”, dll.
3. Pada radio, misalnya suara yangtidak jelas (putus-putus, dll).
4. Pada surat kabar dan majalah, misalnya huruf tidak jelas, salah pemotongan kata, sambungan berita yang tidak akurat, dll.
HAMBATAN INTERAKSI VERBAL
Hambatan Interaksi Verbal Polarisasi
1. Polarization adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrem, seperti baik atau buruk, positif
atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, dll.
2. . Kita mempunyai kecendeungan kuat untuk melihat titik-tritik ekstrem dan mengelompokkan manusia, objek, dan kejadian dalam bentuk lawan kata yang
ekstrem. Sementara banyak juga orang-orang berada pada titik tengah-tengah dari keekstriman tersebut.
3. Seandainya komunikator maupun komunikan melihat seperti itu maka sudah dapat dipastikan di antara keduanya selalu akan terjadi sikap apriori. Padahal
pada konteks tersebut dibutuhkan komunikator dan komunikan harus bersikap netral.
Hambatan Interaksi Verbal Orientasi Intensional
1. Intensional orientation mengacu kepada kecenderungan kita untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka.
2. Intensional orientation terjadi bila kita bertindak seakan-akan label adalah lebih penting daripada orangnya sendiri.
3. Dalam proses komunikasi massa, orientasi intensional biasanya dilakukan oleh komunikan terhadap komunikator, bukan sebaliknya.
4. Misalnya, seorang presenter yang berbicara di layar tv, dan kebetulan wajah presenter tersebut kurang menarik, maka biasanya komunikan akan intensional
menilainya sebagai tidak menarik sebelum mendengar apa yang dikatakannya.
5. Cara mengatasinya yaitu dengan cara ekstensionalisasi, yaitu dengan memberikan perhatian utama kita pada manusia, benda atau kejadian-kejadian di
dunia ini sesuai dengan apa yang kita lihat.
Hambatan Interaksi Verbal Evaluasi Statis
1. Pada suatu ketika kita melihat seorang komunikator X berbicara melalui pesawat tv. Menurut persepsi kita, cara berkomunikasi dan materinya tidak baik,
sehingga kita membat abstraksi tentang komunikator tersebut tidak baik.
2. Evaluasi kita tentang komunikator tersebut bersifat statis (tidak berubah). Akibatnya, mungkin selamanya kita tidak akan mau menonton atau mendengar
komunikator tersebut. Padahal sangat mungkin gaya komunikator tersebut berubah menjadi lebih baik dan menarik.
Ó Hambatan Interaksi Verbal Indiskriminasi
1. Indiscrimination terjadi bila komunikan memusatkan perhatian kepada kelompok orang, benda atau kejadian dan tidak mampu melihat bahwa masing-masing
bersifat unik atau khas dan perlu diamati secara individual.
2. Indiscrimination merupakan bagian dari stereotif (sikap generalisasi).
3. Dalam indiskriminasi, jika komunikan dihadapkan dengan seorang komunikator, reaksi pertama komunikan itu adalah memasukan komunikator ke dalam
kategori tertentu, mungkin menurut suku, agama, dll. Misalnya orang Batak cenderung berwatak keras.
4. Cara untuk menghilangkan indiskriminasi yaitu dengan cara memandang seseorang secara individual.
B. HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA ANTARA INDIVIDU DAN ORGANISASI
Dalam masalah hambatan komunikasi massa, juga bisa terjadi diantara individu (antarmanusia) maupun di dalam organisasi.
Hambatan komunikasi antarmanusia dapat berupa:
a) Perbedaan Persepsi dan Bahasa Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda
dengan orang lain.
b) Pendekatan yang buruk Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dalam keadaan
melamun atau lelah memikirkan masalah lain, seseorang cenderung kehilangan minat mendengarnya.
c) Gangguan Emosional Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan merasa kesulitan saat menyusun pesan atau menerima pesan
dengan baik. Secara praktis, tidak mungkin menghindari komunikasi ketika sedang ada dalam keadaan emosi. Kesalahpahaman sering terjadi akibat gangguan
emosional.
d) Perbedaan Budaya Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi zaman globalisasi ini. Perbedaan budaya
merupakan hambatan yang paling sulit diatasi.
e) Gangguan Fisik
Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik seperti akustik yang jelek, tulisan yang tidak dapat dibaca, cahaya yang redup,
atau masalah kesehatan. Gangguan fisik bisa mengganggu konsentrasi dalam berkomunikasi. Setiap komunikator selalu mengharapkan agar komunikasi yang
dilaksanakannya dapat mencapai tujuan dengan apa yang telah diharapakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto Elvinaro, dkk 2005. Komuniksi Massa., Bandung Simbiosa
Rekatama Medi
https://pandidikan.blogspot.com/2011/04/hambatan-komunikasi-massa-
secara-umum.html akses pada pukul 13.06 WIB Tanggal 19 Desember
2022

Anda mungkin juga menyukai