Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Untung Wira Suwastari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043040975

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4204/Teori Komunikasi

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ UT Tarakan

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Teori komunikasi berkembang demikian pesat dan sangat multidisipliner, ada yang linier ataupun
interaktif. Salah satu teori yang sifatnya linier adalah S-M-C-R. Pertanyaannya adalah :
a. Sebut dan jelaskan apa saja komponen S-M-C-R.
b. Saudara sebut dan jelaskan perspektif komunikasi yang mendasari pengembangan teori
komunikasi yang sifatnya interaktif dan berdasar pada pertukaran simbol.
Jawab :
a. Pada 1960, Berlo memperkenalkan istilah SMCR sebagai penggambaran dari salah satu jenis model
komunikasi linear. Dalam model komunikasi SMCR, terdapat empat komponen yang meliputi:
1. Sender atau Source (Sumber)
Sender atau source adalah entitas yang menjadi asal suatu informasi. Sebagai pengirim pesan
perlu memperhatikan beberapa faktor seperti: Keterampilan komunikasi Penguasaan individu
akan cara berkomunikasi seperti membaca, menulis, mendengarkan, berbicara dan lainnya
merupakan unsur yang mempengaruhi proses komunikasi. Komunikasi yang efektif dapat terjadi
saat pengirim pesan memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Sikap Sikap yang ditampilkan
oleh pengirim dalam menyampaikan informasi dapat berdampak pada pesannya. Makna yang
terkandung dalam pesan dapat berubah apabila sumber menunjukkan perangai yang kurang
baik. Pengetahuan Keberagamanan wawasan yang dimiliki individu sebagai penyampai pesan
memiliki kecenderungan lebih terhadap penerimaan khalayak. Ketika seseorang dengan
pengetahuan yang baik perihal subjek tertentu dapat membuat pesan lebih mudah tersampaikan.
Sistem sosial Aspek nilai, norma, kepercayaan, agama yang berkembang dalam lingkungan
masyarakat tempat sender tinggal sangat mempengaruhi cara individu tersebut dalam
menyampaikan pesan. Sistem sosial seperti di atas berefek pada seseorang lantaran hal itu
sangat berkaitan dengan rutinitas sehari-hari. Budaya Turut tergabung dalam sistem sosial,
aspek budaya memiliki peran yang sama besar dalam mempengaruhi seorang narasumber
dalam mengirimkan pesan kepada receiver. Suatu budaya yang diyakini oleh sender dapat saja
berbeda dengan budaya yang penerima pesan anut.
2. Message (Pesan)
Message adalah produk yang dikirimkan sender atau source. Pesan dapat dalam bentuk suara,
teks, video, ataupun media lainnya. Setiap pesan yang dikirimkan terdapat beberapa elemen
yang mempengaruhi, seperti: Isi atau materi terkandung dalam pesan yang akan disampaikan
guna menyampaikan tujuannya. Elemen melibatkan aspek non-verbal seperti bahasa, gestur,
bahasa tubuh, dan lain sebagainya. Perlakuan merujuk pada cara informasi dikemas. Bagaimana
pesan tersebut dikirimkan dapat memberikan efek pada respons balik yang diberikan oleh
penerima pesan. Struktur sebagaimana dimaksud dalam susunan suatu pesan. Apabila tatanan
struktur yang berantakan memiliki risiko pesan tidak tersampaikan dengan baik. Kode yang
digunakan dalam menyampaikan pesan ada baiknya sama. Jika tidak maka akan muncul
kesalahan dalam proses interpretasi.
3. Channel (Saluran)
Saluran komunikasi atau cara penyampaian yang digunakan dalam mengirimkan pesan. Media
yang digunakan beragam, tergantung pada target audiensnya. Namun, secara umum saluran
komunikasi yang paling berdampak pada efektivitas penyampaian pesan adalah kelima indera
manusia; pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, dan penyentuhan.
4. Receiver (Penerima)
Receiver adalah individu yang menerima pesan terkirim. Sebagaimana pengirim pesan,
penerima pesan pun memiliki sejumlah elemen yang dapat mempengaruhi penerimaan
informasi. Berikut beberapa faktor yang dimaksud: Keterampilan Komunikasi Kemampuan
komunikasi yang dimiliki penerima pesan mencakup mendengarkan, menulis, membaca,
berbicara, dan lainnya menentukan kualitas dari informasi yang diterima. Sikap Tanggapan yang
ditunjukkan penerima pesan melalui perubahan sikap saat sebelum dan setelah menerima
pesan. Pengetahuan Ketika pesan disampaikan oleh seseorang dengan pengetahuan yang baik
maka perlu pendengar dengan wawasan serupa agar isi dari pesan tersebut memiliki makna
yang sama. Sistem Sosial Respons berbeda-beda yang ditunjukkan receiver akan suatu
informasi dapat dipengaruhi sejumlah aspek dalam sistem sosial seperti nilai, norma,
kepercayaan, agama, budaya dan sebagainnya. Budaya Internalisasi terhadap budaya tertentu
dapat berimbas pada cara penerima pesan dalam menyerap informasi yang diberikan.

b. Kerangka pemikiran symbolic interactionism berasal dari disiplin sosiologi. Menurut Jerome manis
dan Bernard Meltzer terdapat 7 proposisi umum yang mendasari pemikiran symbolic interactionism,
yaitu:
1. Bahwa tingkah laku dan interaksi antar manusia dilakukan melalui perantaraan lambang-
lambang yang mengandung arti.
2. Orang menjadi manusiawi setelah berinteraksi dengan orang-orang lainnya
3. Bahwa masyarakat merupakan himpunan dari Orang-orang yang berinteraksi
4. Bahwa manusia secara sukarela aktif membentuk tingkah lakunya sendiri
5. Bahwa kesadaran atau proses berpikir seseorang melibatkan proses interaksi dalam dirinya
6. Bahwa manusia membangun tingkah lakunya dalam melakukan tindakan-tindakannya
7. Bahwa untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan penelaahan tentang tingkah
laku/perbuatan yang tersembunyi

Menurut Manford Kuhn, perkembangan pendekatan symbolic interactionism dapat dibagi dalam dua
periode. Periode pertama merupakan periode tradisi oral dan menjadi awal perkembangan dasar-
dasar pemikiran symbolic interactionism. Tokoh-tokohnya yang dikenal antara lain, Charles Cooley,
John Dewey, I.A. Thomas, dan George Herbert Mead. Karya Mead “Mind, Self, and Society”
merupakan buku pegangan utama. Oleh karena itu, periode ini disebut juga periode “mead” atau
“meadian”. Periode kedua disebut juga sebagai masa pengkajian atau penyelidikan muncul beberapa
tahun setelah publikasi karya Mead. Tokoh-tokoh yang muncul pada masa ini antara lain Herbert
Blumer (The Chicago School), Manford Kuhn (The Lowa School), dan Kenneth Burke
2. Kelompok yang baik adalah kelompok yang mampu bertahan dalam waktru relatif panjang,
memiliki tujuan dan ada struktur interaksi. Demikian halnya dengan Whatsapp Group atau yang
dikenal dengan WAG.
Menurut Saudara, pendekatan apa yang sesuai dengan interaksi yang terjadi melalui WAG
a. Sebut dan jelaskan bentuk komunikasi dalam WAG yang Saudara ketahui.
b. Sebut dan jelaskan karakteristik yang harus melekat pada WAG tersebut.
Jawab :
a. Komunikasi dalam WAG merupakan bentuk komunikasi dalam kelompok. Kelompok merupakan
bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer
maupun sekunder merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan
keinginannya berbagi informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Ia bisa merupakan media
untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat
merupakan sarana meningkatkan pengetahuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bisa pula
merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota kelompok
pemecahan masalah. Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam suatu
kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau
mengisolasikan dirinya dengan orang lain adalah orang yang penyendiri, orang yang benci kepada
orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai orang yang anti sosial.
b. Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok yaitu norma dan peran.
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku
satu dengan lainnya. Kadang-kadang norma oleh para sosiolog disebut juga dengan hukum (law)
atau peraturan (rule), yaitu perilaku-perilaku yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam
suatu kelompok. Ada tiga kategori norma kelompok yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma
sosial mengatur hubungan di antara para anggota kelompok sementara itu, norma prosedural
menguraikan dengan lebih rinci kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok
harus membuat keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukah dilakukan pembicaraan sampai
tercapai kesepakatan. Norma tugas memusatkan perhatian pada suatu pekerjaan harus
dilaksanakan.
Jika norma diberi batasan sebagai ukuran kelompok yang dapat diterima, maka peran merupakan
pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok. Ada dua fungsi peran dalam suatu
kelompok yaitu fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan. Fungsi tugas misalnya pemberi informasi
pemberi pendapat, pencari informasi dan pemberi aturan. Ssedangkan fungsi pemeliharaan
misalnya, pendorong partisipasi, penyelaras, penurun ketegangan dan penengah persoalan pribadi.

3. Pada dasarnya dalam hidup dan berkehidupan, manusia memerlukan hubungan antar pribadi.
a. Sebut dan jelaskan, apa saja tujuan dari pengembangan hubungan antar pribadi.
b. Sebut dan jelaskan teori pengungkapan diri melalui jendela Jouhari.
Jawab :
a. Setiap hubungan bersifat unik, begitupun manusia membina hubungan karena alasan-alasan yang
unik. DeVito (1997) mengungkapkan setidaknya ada 4 alasan umum untuk pengembangan hubungan
:
1. Mengurangi kesepian
Adakalanya manusia mengalami kesepian karena secara fisik memang sendirian, sementara itu
kesepian bisa saja terjadi meskipun seseorang bersama orang lain,namun tetap ada kebutuhan
yang terpenuhi akan kontak yang dekat, kadang secara fisik, terkadang secara emosional, dan
lebih sering kedua-duanya. Dalam upaya mengurangi kesepian, seseorang mencoba memiliki
banyak kenalan.Terkadang hal ini membantu, tetapi seringkali malah membuat rasa sepi makin
parah. Satu hubungan yang dekat biasanya malah lebih baik.
2. Mendapatkan rangsangan (stimulasi)
Manusia membutuhkan stimulasi, jika tidak menerima stimulasi manusia mengalami kemunduran
dan bisa mati. Kontak antar manusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan
stimulasi. Manusia merupakan gabungan dari banyak dimensi berbeda-beda dan dalam semua
dimensi kita membutuhkan stimulasi. Manusia adalah mahluk intelektual oleh karenanya
membutuhkan stimulasi intelektual. Manusia membicarakan gagasan, mengikuti seminar, dan
berdebat di dalam kelas untuk mengasah kemampuan penalaran, analitik dan interpretasi.
Manusia juga merupakan mahluk fisik yang membutuhkan stimulasi fisik seperti membelai-dibelai
dan memeluk-dipeluk. Manusia pun membutuhkan stimulasi emosional seperti tertawa,
menangis, membutuhkanharapan, kejutan serta mengalami kehangatan dan afeksi.
3. Mendapatkan pengetahuan diri (self-knowledge)
Pengetahuan tentang diri sebagian besar diperoleh dari kontak dengan orang lain, seperti yang
tertuang dalam bahasan mengenai konsep diri dimana persepsi diri sangat dipengaruhi oleh apa
yang diyakini individu dipikirkan orang lain tentang dirinya.
4. Memaksimalkan kesenangan, meminimalkan penderitaan
Kita perlu berbagi rasa dengan orang lain mengenai nasib baik, penderitaan emosi dan fisik kita.
Bila dulu saat kecil seorang anak berlari mendapati ibunya untuk mengecup lukanya atau berbagi
kebahagiaan bersama, maka saat dewasa manusia mencari kawan-kawan yang bisa
memberikan dukungan yang sama seperti yang dilakukan seorang ibu saat kecil.
b. Joseph Luft (Reardon, 1987:163) mengemukakan teori self disclosure lain yang didasarkan pada
model interaksi manusia, yang disebut Johari window. Menurut Luft, orang memiliki atribut yang
hanya diketahui oleh dirinya sendiri, hanya diketahui oleh orang lain, diketahui oleh dirinya sendiri
dan orang lain, dan tidak diketahui oleh siapapun.
Teori Johari Window juga disebut dengan teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran
yang ada dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain (Osmanoğlu, 2019). Teori ini mengajari
kita untuk memahami diri sendiri tidak hanya dari perspektif pribadi namun juga melibatkan
pandangan orang lain.
Oleh karena itu, selain baik untuk diri sendiri, menerapkan gagasan dalam teori ini juga dapat
membantu suatu kelompok dalam memahami anggotanya satu sama lain sehingga tercipta
kelompok yang harmonis (Chandge, 2018).
Teori psikologi ini menyebutkan bahwa dalam diri seseorang terdapat 4 bagian yang disebut dengan
panel jendela atau kuadran, setiap kuadran menggambarkan informasi mengenai perasaan, perilaku,
pandangan, intensi, dan motivasi mengenai diri seseorang (Chandge, 2018). Melalui ke-empat
kuadran ini kita dapat mengetahui bagian lain dari diri kita (Garagna, 2003)
Menurut Chandge (2018), keempat kuadran dalam Johari Window memiliki area dan peran yang
berbeda-beda. Sumbu horizontal menggambarkan pengetahuan individu, sedangkan sumbu vertikal
menggambarkan pengetahuan kelompok. Secara lebih rinci, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kuadran 1 atau open self adalah daerah terbuka yang menunjukkan perilaku dimana seseorang
sadar dan bersedia untuk dibagikan ke orang lain. Dengan kata lain kuadran ini menunjukkan
perilaku yang kita dan orang lain sama-sama ketahui.
Kuadran 2 atau blind self adalah daerah buta yang menunjukkan sifat dan perilaku yang dimiliki
seseorang namun tidak ia kenali, akan tetapi dikenal oleh orang lain. Terkadang suatu masalah atau
kelemahan hanya dapat dilihat oleh orang lain.
Kuadran 3 atau hidden self adalah daerah tersembunyi yang menunjukkan perilaku yang dimiliki
seseorang, yang ia kenali namun tidak bersedia untuk dibagikan pada orang lain sehingga orang lain
tidak tahu.
Kuadran 4 atau unknown self adalah daerah misteri yang menunjukkan perilaku, sifat, motivasi, serta
intensi yang dimiliki seseorang namun tidak diketahui baik dirinya ataupun orang lain. Hal ini bisa jadi
merupakan potensi tersembunyi dari diri seseorang yang belum diketahui.

Anda mungkin juga menyukai