1. Apa itu Intrapersonal Sklill itu dan bagaimana cara mengasahnya jelaskan secara
lengkap ?
Jawaban :
Intrapersonal Skill
Intrapersonal Skill adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki para pemimpin
global mas? jepan. Fakta ini disampaikan oleh European Academy for Executive
Education.
Tak hanya itu, dinyatakan pula bahwa tidak ada pemimpin yang bisa menjadi sukses
tanpa skill ini. lntrapersonal skill meliputi aspek kesadaran diri, introspeksi, dan refleksi
diri yang dapat diasah oleh siapapun asal konsisten. Komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri, di mana
anda tak hanya berperan sebagai komunikator, namun juga sebagai komunikan.
Bentuk dari kompetensi ini ada bermacam-macam, di antaranya yang penting adalah:
- Keingintahuan
- Pola pikir luas
- Fleksibilitas
- Karakter yang kuat
- Ketekunan
2. Menulis jurnal
Menurut Healthline, journaling atau menulis jurnal adalah salah satu tips meningkatkan
intrapersonal skill. Pasalnya, hal itu bisa membantu kita mencatat secara nyata tentang
perasaan yang dialami setiap hari. Dalam jurnal, kamu bisa mencatat tujuan perasaan,
dan pengalaman apapun yang dilalui untuk dievaluasi saat melakukan refleksi diri.
4. Berkonsultasi pada pakar. Hal yang tepat untuk dilakukan agar intrapersonal skill bisa
ditingkatkan adalah dengan berkonsultasi dengan pakar, misalnya seorang terapis. Hal
ini terutama kalau kamu merasa memiliki masalah dalam mengelola emosi dan sikap
terhadap orang lain dan segala hal yang dihadapi sehari-hari. Terapis bisa membantu
dalam meningkatkan kesadaran diri saat berada di situasi-situasi yang perlu dihadapi
khususnya saat bekerja.
5. Latihan menempatkan diri pada posisi orang lain. Salah satu tanda kurangnya
intrapersonal skill adalah tidak mampunya berempati pada orang lain.
Jawaban :
2. (Says) What, merujuk pada isi pesan. Elemen kedua dalam model komunikasi
Lasswell adalah elemen (Says) What yang merujuk pada isi pesan. Terkait dengan studi
media, maka elemen (Says) What dapat dikaji melalui content analysis atau analisis isi.
Yang dimaksud dengan analisis isi atau content analysis adalah penelitian terhadap isi
pesan dan biasanya diterapkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
representasi, Misainya, berapa jumlah perempuan yang direpresentasikan dalam pers
tabloid, bagaimana kaum minoritas digambarkan dalam televisi, dan lain sebagainya.
Beberapa karakteristik media penyiaran yang dimiliki media massa seperti televisi atau
radio memungkinkan khalayak untuk berfikir dalam gambar atau secara visual atau
berfikir dalam suara.
3. (In Which) Channel, merujuk pada media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan pesan. Kemudian, elemen ketiga dalam model komunikasi Lasswell adalah
elemen (in Which) Channel yang merujuk pada pemilihan dan penggunaan media dalam
proses pengiriman pesan. Terkait dengan studi media, penelitian yang menitikberatkan
pada media massa seperti radio dan lain-lain dinamakan analisis media atau media
analysis. Sama halnya dengan analisis isi, dalam analisis media penelitian dilakukan
dengan menggunakan berbagai pertanyaan terkait ketersediaan media yang sesuai
yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan, misalnya media apakah yang sesuai
bagi khalayak. Kesalahan dalam pemilihan media yang tepat dapat mempengaruhi efek
komunikasi yang diharapkan.
4. (To) Whom, merujuk pada penerima pesan. Elemen keempat yang tak kalah penting
dalam model komunikasi Lasswell adalah elemen (To) Whom atau siapa yang menjadi
penerima pesan. Dalam tataran kajian media, studi yang menekankan pada penerima
pesan atau khalayak disebut dengan audience analysis atau analisis
khalayak.Pengetahuan tentang khalayak sasaran dalam proses komunikasi sangatlah
penting. Tidak hanya komunikasi yang kita lakukan melalui media, namun juga
komunikasi yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan orang lain,
diantaranya dalam sistem komunikasi interpersonal, komunikasi lintas budaya,
komunikasi antarbudaya, komunikasi persuasif, komunikasi internasional, komunikasi
pembangunan, komunikasi pembelajaran, komunikasi pertanian, komunikasi kesehatan,
dan komunikasi menyiarkan Kotbah di rumah ibadah.
5. (With What) Effects, merujuk pada efek media yang ditimbulkan. Elemen terakhir
dalam model komunikasi Lasswell adalah elemen (With What) Effects, yaitu efek yang
ditimbulkan dari komunikasi yang dilakukan. Kajian terhadap elemen efek media disebut
dengan analisis efek atau effect analysis. Kita melakukan komunikasi karena ada tujuan
yang ingin dicapai. Lasswell tidak menekankan pada komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi namun pada efek media massa. Tema penting yang dikaji
dalam efek media massa diantaranya adalah apakah media memiliki efek terhadap
khalayak serta bagaimana media massa mempengaruhi khalayak sasaran, Kajian
tentang efek media massa telah melahirkan berbagai teori efek media massa,
diantaranya adalah teori jarum hipodermik, teori agenda setting, teori spiral keheningan,
teori uses and gratifications, analisis framing dan lain-lain.
3. Jelaskan secara detail elemen dari model komunikasi Shannon dan Weaver ?
Jawaban :
Model Komunikasi Shannon dan Weaver Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver
(1948) mengembangkan salah satu model
komunikasi linear yang disebut dengan Model Komunikasi Shannon dan Weaver.
Model komunikasi SMCR juga menitikberatkan pada proses encoding dan decoding
yang terjadi sebelum pengirim mengirim pesan dan sebelum penerima menerima pesan.
Dalam model ini terdapat beberapa komponen yaitu sender, message, channel, dan
receiver
1. Pengirim (sender)
Sumber pesan atau orang yang mengorganisasi pesan. Seorang pengirim pesan
atau sumber pesan mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi pengirim pesan dan penerima pesan, yaitu :
b. Sikap-sikap yang dimiliki oleh pengirim pesan untuk menciptakan efek pesan.
2 Pesan (message)
Pesan adalah hal substansif yang dikirimkan oleh pengirim pesan kepada penerima
pesan. Pesan dapat berbentuk suara, teks, video atau lain-lain Faktor-faktor yang
mempengaruhi pesan adalah:
e. Kode-Bentuk dimana pesan dikirimkan bisa berupa teks, video, dan lain-lain.
3. Media (channel)
Media yang digunakan untuk mengirim pesan misalnya telepon, internet sebagai
media komunikasi dan lain-lain dan biasanya digunakan dalam komunikasi bermedia
(media massa atau media baru). Namun, jika merujuk pada bentuk atau konteks
komunikasi lain seperti misalnya komunikasi interpersonal maka media komunikasi
yang dimaksud merujuk pada kelima rasa melalui panca indera yang dimiliki oleh
manusia. Kelima rasa inilah yang turut mempengaruhi arus dan efektivitas
komunikasi. Kelima rasa tersebut adalah mendengarkan, melihat, menyentuh,
mencium, dan merasakan.
a. Mendengar - pesan yang diterima melalui indera pendengaran.
b. Melihat-pesan yang diterima melalui indera penglihatan mencakup pesan
nonverbal
c. Menyentuh-sebagian pesan nonverbal terjadi melalui sentuhan seperti menepuk
pundak.
d. Mencium-pesan yang diterima melalui indera penciuman.
e. Merasakan-pesan yang diterima melalui indera perasa
4. Penerima (receiver)
Orang yang menerima pesan yang dikirmkan oleh pengirim pesan Faktor-faktor yang
mempengaruhi penerima pesan sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengirim pesan, yaitu:
a. Keterampilan komunikasi - Penerima pesan yang memiliki keterampilan
komunikasi (keterampilan berbicara, keetrampilan menulis, keterampilan membaca,
kemampuan
mendengarkan dan lain-lain) yang baik akan dapat menerima pesan dengan baik
b. Sikap-sikap yang dimiliki oleh penerima pesan untuk menerima pesan.
c. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh penerima pesan dapat membuat
pesan mudah diterima dengan baik oleh penerima pesan.
d. Sistem sosial-Sistem sosial (nilai, kepercayaan, hukum, aturan, agama, dan lain-
lain) mempengaruhi cara menerima pesan yang menyebabkan perbedaan dalam
menerima pesan.
e. Budaya-perbedaan budaya dapat menyebabkan perbedaan dalam menerima
pesan.
2. Conversation
Komunikasi yang anda lakukan kepada mereka ini haruslah dua arah, jadi setiap
masukan, komentar, maupun curahan hati dari para followers/friends anda ini
haruslah mendapatkan respon secara interakif nantinya. Maka dari itu terkadang
beberapa pemilik usaha sangat tidak setuju dengan yang namanya social media
automation.
Hal ini dikarenakan brand/mereka sudah deprogram sebelumnya untuk selalu
berbicara kepada para followers/friends tanpa peduli dengan apa yang mereka
katakan. Maka dari tu yang harus anda lakukan dan dikembangkan saat ini adalah
melakukan melakukan komunikasi interaktif di sosial media, bukan komunikasi
robot.
Dalam menerapkan hal berikut, maka anda juga penting dalam memahami
beragam saya bahasa dalam komunikasi agar dapat melakukan penyesuaian
terhadap lawan bicara yang tengah dihadapi. Dengan demikian, percakapan yang
terjalin bisa santal dan saling dinikmati oleh satu sama lain.
3. Listening
Fungsi yang tidak kalah penting dalam berkomunikasi selain berbicara
(conversation) lalah mendengarkan (listening). Tidak hanya dalam kehidupan
sehari-hari, tapi di dunia sosial media pun anda juga diharuskan untuk melakukan
conversation dan listening secara proporsional.
Dengan anda sering melihat postingan dari para followers/friends, maka secara
tidak langsung anda menunjukkan rasa kepedulian kepada mereka. Jelas tidak
bisa dipungkiri jika sikap peduli kepada para warga sosial media ini menjadi modal
yang sangat luar blasa untuk menjalin sebuah relationship antara brand atau
pemilik usaha dengan konsumen.
Selain itu, anda juga tidak kalah pentingnya dalam memperhatikan proses
mendengar dalam komunikasi interpersonal agar memahami apa yang telah
disampaikan oleh lawan bicara. Sehingga anda dapat memberikan respon yang
sesuai.
4. Passing
Tips selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah Passing Passing disini
maksudnya adalah, anda diharuskan untuk mengerti gaya obrolan dari masing-
masing media, karena kita tahu beberapa situs menerapkan gaya bicara yang
berbeda-beda untuk membuat para warganya bisa lebih akrab satu sama lain.
Misalnya seperti obrolan yang ada di dalam situs Kaskus, pastinya gaya
obrolannya bakalan berbeda dengan yang ada di FB ataupun Twitter Maka dari
itu, agar suksesnya obrolan anda nanti dengan calon konsumen atau orang lain,
maka harus paham bagaimana gaya bahasa mereka walaupun hanya sekedar
untuk menyapanya saja
5. Antusiasme
Mungkin ini kesalahan dari banyak para pelaku usaha, dimana terkadang saat
mereka sedang mengobrol itu tidak benar-benar ingin berinteraksi dengan mereka,
jangan bilang mau ngobrol namun pada akhirnya jualan. Tidak ada salahnya
memang untuk menyelipkan jualan, asalkan jangan terlalu kentara apalagi
memaksa.
Jika anda ingin berjualan di media lain, maka haruslah siap untuk menerima ktirik
dan saran dari orang lain. Kritik di sosial media seperti ini adalah I biasa, setiap
kali ada suara sumbang anda haruslah bisa bersabar dan menjelaskan dengan
baik agar nantinya permasalahan menjadi clear.
Antusiasme ini sendiri juga termasuk ke dalam salah satu jenis teknik komunikasi
efektif dan efisien, sehingga setiap anda menerapkannya dengan baik, maka tidak
menutup kemungkinan lawan bicara anda akan mengerti terkait segala maksud
anda.
Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah terus menjalin komunikasi dengan
mereka, baik melalul postingan yang menarik maupun komentar dan message.
Dengan melakukan hal ini, maka lambat laun bakal bisa menumbuhkan rasa akrab
antara penjual dan pembeli, meskipun proses yang dilakukan ini dalam tahap
online.
7. Tumbuhkan Kepercayaan
Tidak ada lagi yang di ragukan oleh para konsumen dalam sebuabisnis online pa
barang yang anda tawarkan ini terjamin keasliannya Meskipun hanya melalul
media sosial namun jika anda bisa menjamin keaslian dan produk, maka anda pun
secara ti langsung membangun sebuah kepercayaan mereka, meskipun mereka
adalah pelanggan baru
Dan segi interaksi melalui media sosial, maka anda juga harus membuatnya seasi
mungkin, jangan kaku, dan jangan biarkan para pelanggan ini seolah sedang
berbicara dengan robot. Tidak ada salahnya jika anda sedikit mengajak bercanda
dengan konsumen agar obrolan jadi 'renyah' dan harapan closing bisa segera
terwujud.
Bentuk dukungan ini juga sangat mudah, yakni bisa berupa pemberlian 'like' pada
postingan anda atau sekedar membagikan postingan promosi anda melalui akun
mereka. Dengan bentuk dukungan yang sederhana ini setidaknya cukup
membantu mengenalkan jenis usaha yang anda miliki. Oleh karena itu penting
sekali untuk memiliki banyak sekali teman karena anda tidak akan tahu suatu saat
membutuhkan bantuan mereka. Terkait itu, kenali juga fungsi parpol sebagai
sarana komunikasi politik yang masih terus diterapkan.
Untuk menjaga eksistensi bisnis di masa pandemi virus corona saat ini, penting
bagi perusahaan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Ketika
interaksi secara langsung menurun signifikan karena adanya aturan social
distancing, maka yang diperlukan ialah adanya interaksi secara digital.
2. Pakai Tone dan Gaya Bahasa yang Sesuai Dalam melakukan promosi, pastinya
tone dan gaya bahasa yang digunakan haruslah menyesuaikan dengan brand
yang anda miliki, namunya semua itu sekarang harus sesuai dengan konteks.
Seperti contohnya jika sebelum pandemi ini anda seringkali menggunakan gaya
bahasa yang nyantai atau bahkan nyeleneh. Bisa jadi saat ini anda perlu
mempertimbangkan gaya bahasa yang berbeda. Ada berbagai macam gaya
bahasa dalam komunikasi yang bisa anda terapkan, sehingga anda dapat
bervarian dan tidak monoton ketika melakukan pembicaraan.
Nah misalnya anda memiliki usaha makanan, maka dari itu katakan kepada
mereka secara transaparan dan jelas soal keamanan dan kebersihan dari
makanan yang anda sediakan guna mencegah kontaminasi virus dan memastikan
kesehatan dari para konsumen ini tetap terjaga.
Bagaimana cara menyiapkan makanan? Bagaimana memastikan kebersihan
produk selama proses pengiriman? Apakah bisa pesan antar? Dan kalau bisa
jangan hanya mengatakan langkah-langkahnya saja, tunjukkan secara langsung
praktek menjaga kebersihan dari makananmu tersebut sangat baik.
Menurut sebuah survey, jika selama pandemic Covid-19 ini pengguna Instagram
dan Facebook mengalami peningkatan sebesar 40%, view dari Instagram Live dan
Facebook Live pun juga meningkat dua kali lipat dalam seminggu. Karena itu,
inilah kesempatanmu untuk membuat sebuah konten menarik, unik, dan relevan
kepada para audiensmu.
6. Selalu Update Website Toko Online Meskipun Pandemi Covid-19 ini masih belum
tahu kapan berakhir, bukan berati anda tidak melakukan update informasi terbaru
dari toko online-mu. Pastikan jika website dari toko online anda ini selalu up-to-
date sehingga akan memudahkan calon pembe dalam mencari informasi soal
produk terbaru anda maupun yang lainnya.
Bisa juga ada terus mengupdate informasi FAQ khusus pada website toko online
anda tujuannya adalah memberikan informasi kepada para pelanggan soal
ketersediaan produk, status, pengumuman spesial, dan info penting lainnya.
Sertakan pula contact person, jam operasional, alamat, konten yang relevan, dan
lain sebagainya sehingga membuat para konsumen tidak ragu lagi untuk
berbelanja di toko online anda nantinya. Intinya, keberadaan dari toko online-mu
tersebut adalah tempat para calon konsumen untuk mendapatkan informasi
lengkap soal bisnis anda.
Jika semua informasi lengkap dan meyakinkan, maka kemungkinan peluang para
calon konsumen untuk berbelanja di toko online anda ini semakin tinggi, dan
bahkan mereka juga bisa merekomendasikan ke temannya untuk belanja juga di
toko online anda suatu saat.
Cukup sekian dulu ulasan tentang strategi komunikasi efektif saat pandemi kali ini,
semoga ulasan diatas tadi bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda
nantinya. Ketahui juga pembahasan lain mengenai kelebihan dan kekurangan
pembelajaran online, hingga gangguan mekanik dalam komunikasi.