Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI KOMUNIKASI

Part 6
Pendahuluan
 Strategi Komunikasi adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai satu tujuan.
 Strategi komunikasi juga merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan
manajemen komunikasi untuk mencapai satu tujuan (Effendi, 2003 :201)
 Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi
Komunikasi” menyatakan bahwa :
“.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen (communications management) untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan
kondisi”. (1981 : 84).
 Menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan bahwa :
Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan
yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi,
berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang
akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi
komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar
untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. (1984 :10)
Teori Dalam Strategi Komunikasi
 Harold D. Lasswell yang menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan
kegiatan komunikasi atau cara untuk menggambarkan dengan tepat sebuah
tindak komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel
To Whom With What Effect ? (siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada
siapa dengan efek bagaimana)”.
 Kalau diuraikan Formula Lasswell tersebut dapat dilihat pada skema yang
digambarkan oleh Denis Mc Quail dan Sven Windahl sebagai berikut :
Telaah komunikator meliputi analisis hal-hal sebagai berikut :
 Sejauhmana komunikator mempunyai percaya diri (self confident).
 Sejauhmana komunikator mengendalikan transaksional, yaitu ketika bertemu dan
berkenalan dengan komunikan maka komunikator sudah mempunyai persepsi
mengenai identitas dan kepribadian komunikan.
 Memelihara relasi, yaitu memelihara hubungan dengan komunikan dengan
mengatur jarak duduk atau dengan tetap memperhatikan pandangan pada wajah
komunikan.
 Formula dari Lasswell tersebut termasuk dalam katagori model-model dasar dalam
stretegi komunikasi. Formula sederhana ini telah digunakan dengan berbagai cara,
terutama untuk mengatur dan mengorganisasikan dan membentuk struktur tentang
proses komunikasi.
 Formula Laswell menunjukkan kecenderungan-kecenderungan awal model-model
komunikasi, yaitu menganggap bahwa komunikator pasti mempunyai “receiver”
(penerima) dan karenanya komunikasi harus semata-mata dianggap sebagai proses
persuasif.
Formula Lasswell tersebut mengandung banyak keterkaitan dengan teori-teori lain seperti
diungkapkan oleh Melvin L . De Fleur yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku
‘Dimensi-dimensi Komunikasi’, bahwa ada empat teori :
1. Individual Differences Theory
khalayak memperhatikan suatu pesan komunikasi jika berkaitan dengan
kepentingannya, sesuai sikap, kepercayaan, dan nilai-nilainya.
2. Social Catagories Theory
orang-orang yang mempunyai sifat yang sama akan memilih pesan komunikasi
yang kira-kira sama dan akan memberikan tanggapan yang kira-kira sama pula.
3. Social Relationship Theory
Jika suatu pesan hanya sampai pada satu orang, tetapi
opinion leader maka akan dapat mempengaruhi orang lain untuk memberikan
apresiasi.
4. Cultural Norms Theory
Penyajian yang selektif dan penekanan pada tema tertentu. Sehingga sangat selektif
terhadap isi pesan yang mau disampaikan.
TUJUAN SENTRAL STRATEGI KOMUNIKASI
 To secure Understanding
Pada tahap ini pesan disusun dan ditujukan hanya untuk menumbuhkan pemahaman
atas maksud dan makna inti pesan.

 To establish Acceptance
Strategi komunikasi pada tahap ini, proses komunikasi yang dilakukan sudah pada
tahapan advance, dimana pesan-pesan yang disusun sudah berorientasi pada membina
pemahaman masyarakat tersebut.

 To motivate action.
Pada tahapan ini bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan sudah pada tahapan
bagaimana membuat orang mau bertindak sesuai dengan yang kita inginkan.
Ruang Lingkup Strategi Komunikasi
Quin (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan bahwa strategi
komunikasi harus mencakup beberapa hal :
1. Objectif
2. Memelihara Inisiatif (menjaga kebebasan bertindak dan
memperkaya komitmen)
3. Konsentrasi
4. Fleksibilitas (
5. Kepemimpinan
6. Kejujuran
7. Keamanan
 Strategi komunikasi ruang lingkupnya lebih luas karena sudah masuk pada tahap perencanaan.
strategi adalah perpaduan dari perencanaan dan manajemen yang diutamakan, sebagai sebuah
turunan dari metode dan diperjelas melalui taktik dalam pelaksanaan operasionalnya guna
mencapai suatu tujuan tertentu.

Fungsi Strategi Komunikasi


Strategi komunikasi baik secara makro (planed multi-media
strategy) maupun secara mikro (single communication
medium strategy) mempunyai fungsi ganda yaitu:
1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang besifat informatif, persuasif dan instruktif
secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
2. Menjembatani cultural gap akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan
dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan
merusak nilai-nilai budaya (Effendi, 1993: 300).
Komponen Strategi Komunikasi
 Cutlip (2007: 392-407) menegaskan bahwa agar lebih mudah dalam melakukan dan
mempraktikan strategi komunikasi, maka kita harus mengetahui langkah taktis strategi
komunikasi supaya mencapai tujuan yang diinginkan.
1. Membingkai pesan
Prinsip pertama dari pembingkaian isi pesan untuk komunikasi adalah mengetahui dari
dekat pandangan klien atau karyawan dan situasi problem.
2. Semantic
adalah ilmu tentang arti kata-kata. Dalam komunikasi kita harus mampu memilih kata
yang tepat.
3. Symbol
Simbol komunikasi dapat mengandung arti luas dalam berkomunikasi.
4. Hambatan dan Rintangan
Hambatan yang terjadi dalam komunikasi dapat berupa hambatan sosial, usia, bahasa,
ekonomi, politik.
5. Memasukkan Semua dalam kampanye
Hyman dan Sheatesley menyebutkan alasan utama mengapa banyak
kampanye organisasi batal. Alasan itu antara lain:

a) Ada orang yang tidak tau apa-apa tapi keras kepala. Orang-orang
ini sulit diajak bicara, bahkan dengan informasi yang kuat sekalipun.
b) Yang banyak mendapatkan informasi adalah orang-orang yang
berminat pada informasi tersebut.
c) Orang mencari informasi yang sesuai dengan sikap mereka dan
menghindari informasi yang tidak sesuai dengan sikap mereka.
d) Informasi tidak selalu merubah sikap. Perubahan pandangan atau
perilaku setelah mendapat informasi pesan mungkin dipengaruhi
predisposisi individual
6. Menyebarkan pesan
Komunikasi harus diarahkan kepada sasaran yang tepat, bukan
disebarkan kesegala arah.
7. Mempertimbangkan kembali proses
Proses komunikasi yang terdiri atas pengirim, pesan, tujuan dipastikan
harus berjalan sesuai yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai