Anda di halaman 1dari 29

“STRATEGI MOTIVASI BELAJAR DI MASA PANDEMI TERHADAP

MAHASISWA UNIS TANGERANG”

OLEH :

M. Pramudia Rianda Putra

1801030166

PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG (UNIS)


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa yunani,
stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan
militer' pada zaman demokrasi Athena. Strategi adalah pendekatan
secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan
memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan
dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu
yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampuradukkan ke dua kata tersebut.
Strategi pembelajaran merupakan cara cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pelajaran
sehingga memudahkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan akan dikuasainya di akhir kegiatan belajarnya. Strategi
pembelajaran pada dasarnya adalah suatu rencana mencapai tujuan.
Menurut Kozma dalam Gafur (1989:91) secara umum menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang dipilih
dan memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Gerlach dan Ely (1980:57)
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan bahwa strategi
pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan
pendorong yang mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan
kepuasan dirinya. Seringkali orang berpendapat bahwa motivasi kerja
dapat ditimbulkan apabila mendapatkan imbalan yang baik, dan adil,
namun kenyataan meskipun sudah diberi imbalan yang baik tetapi
pekerjaannya belum maksimal. Setiap manusia tentu mempunyai dasar
alas an mengapa seseorang bersedia melakukan jenis kegiatan atau
pekerjaan tertentu, mengapa orang yang satu bekerja dengan giat,
sedangkan yang lain biasa saja. Semua ini ada dasar dan alannya yang
m,endorong seseorang bekerja seperti itu, atau dengan kata lain pasti
ada motivasinya. Pelaksanaan proyek konstruksi dapat berlangsung
dengan baik, salah satu faktor pendukungnya adalah motivasi dan
semangat dari sumber daya manusia yang ada, sehingga keberhasilan
suatu proyek dari segi disiplin dan waktu dapat direalisasikan. Kinerja
konsultan pengawas sangat mempengaruhi produktivitas kerja dari suatu
proyek konstruksi. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan
pendorong inilah yang disebut motivasi. Motivasi kerja karyawan dalam
suatu 2 organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi
masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk
dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. motivasi
adalah proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat
kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah suatu
dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu. Apabila
kondisi ini tidak terjadi, maka akan menurunkan motivasi kerja karyawan
dan akan berdampak pada kinerja karyawan yang menurun.
Pada pekerjaan konstruksi, kinerja konsultan pengawas selain
dipengaruhi oleh kondisi pekerjaan, owner, dan kontraktor juga
dipengaruhi oleh dorongan dari dalam diri sendiri. Motivasi kerja
memegang peranan yang penting dalam optimalisasi efektivitas kerja
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja pada proyek konstruksi.
Untuk itu perlu pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi kerja.
Pada umumnya Konsultan pengawas memiliki latar belakang pendidikan
yang tinggi sehingga seharusnya memilikitingkat profesionalisme yang
tinggi, hal inilah yang menjadi latar belakang analisis pengaruh faktor
motivasi kerja terhadap kinerja konsultan pengawas.
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan
seharihari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, dalam masyarakat atau
dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam
komunikasi. Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam
organisasi. definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih
komprehensif, yaitu Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui
mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi
dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan
informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau
pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan
komunikasi berdasarkan pada konteks terbagi menjadi beberapa macam,
yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal,
komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Jika
di lihat dari beberapa konteks komunikasi di atas, konteks komunikasi
yang berhubungan atau sesuai dengan penelitian ini adalah komunikasi
organisasi.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dimana
komunikator memberikan pesan kepada komunikan baik verbal maupun
nonverbal melalui suatu saluran (channel) kemudian pesan tersebut
mendapatkan tanggapan dari komunikan sehingga terjadi kesepahaman
antara komunikator dengan komunikan.
komunikasi adalah proses penyampain suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.
Komunikasi berjalan dengan baik apabila terjadi saling pengertian antara 2
komunikator dengan komunikan, dimana sudah terjadi kesepahaman makna
pesan antara komunikator dangan komunikan. Dalam hal seperti inilah
komunikasi yang dilakukan telah berhasi baik atau komunikatif.
Komunikasi menampilkan suatu kondisi agar komunikasi atau pesan
membangkitkan tanggapan yang akan kita inginkan, kondisi tersebut di
rumuskan : 1. Pesan atau informasi harus dirancang dan disampaikan
sedemikian rupa, sehingga mudah menarik dan mudah di mengerti oleh
komunikan; 2. Pesan atau informasi harus menggunakan lambang-
lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antar komunikator dan
komunikan, sehingga akan memudahkan antar kedua belah pihak; 3.
Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut; 3 4.
Pesan menyarankan suatu jalan untuk memperoleh suatu kebutuhan
yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia
digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Seseorang yang bercakap-cakap langsung dengan komunikan, maka akan
tahu apakah pesan yang disampaikan tadi sudah jelas dan dimengerti.
Serta mengetahui secara langsung respon dari komunikan. Selain itu,
dengan bertatap muka, dapat menjalin silaturahmi antar manusia itu
sendiri. Berbeda dengan non verbal. Pengiriman pesan melalui isyarat
atau simbol ini memiliki kelemahan. Belum tentu si komunikan mengerti
apa maksud pesan kita.
Tapi, dengan majunya zaman, cara berkomunikasi juga sudah berbeda
dengan dahulu. Saat ini, penyampaian pesan dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Tak perlu repot-repot bertemu secara langsung.
Masyarakat dapat berkomunikasi dengan cara yang praktis dan murah.
Sebagian besar atau komunikasi hal yang paling sering diperbincangkan,
bukan hanya di kalangan ilmuan komunikasi melainkan di kalangan awam
juga menyangkut tentang pembicaraan komunikasi, sehingga kata
komunikasi itu sendiri banyak mempunyai banyak arti di dalam persepsi-
persepsi masyarakat. Pendek kata, istilah komunikasi sedemikian lazim di
kalangan kita semua meskipun setiap orang mengartikan komunikasi
secara berlainan tetapi mempunyai makna yang hampir serupa
Komunikasi yang berkualitas adalah komunikasi yang efektif. Maksudnya
adalah bagaimana dalam sebuah proses interaksi komunikasi, pesan oleh
komunikator dapat tersampaikan dengan baik, dan memberi efek pada si
penerima pesan (komunikator). Efek-efek yang diharapkan dalam
berkomunikasi antara lain efek kognitif (pengetahuan), efek pada sikap,
maupun efek pada perilaku. Melalui informasi dan pesan yang
disampaikan melalui proses komunikasi, seseorang yang tadinya tidak
mengetahui apa-apa menjadi tahu, menjadi lebih paham akan pesan yang
disampaikan. Sehingga, dalam menyampaikan pesan agar sesuai dengan
2 tujuan komunikasi yang efektif, komponen-komponen komunikasi
seperti communicator (komunikator), message (pesan), channel (media),
dan communicant (komunikan) harus diperhatikan, agar komunikasi yang
dilakukan dapat memberikan efek bagi penerima.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkiri begitu
juga halnya bagi suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki
kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan
menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi
tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi,
aliran informasi merupakan proses yang rumit, karena melibatkan seluruh
bagian yang ada dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari
atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari bawah ke atas dan juga
mengalir diantara sesama karyawan. Untuk membentuk kerjasama yang
baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk
hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi.
Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada
komunikasi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan dengan baik.
Komunikasi dalam organisasi merupakan bentuk interaksi pertukaran
pesan antar anggota organisasi, baik komunikasi secara verbal maupun
non verbal yang memiliki fungsi dalam hal menyampaikan informasi
mengenai organisasi, nilainilai-inti maupun hal-hal yang menjadi aturan-
aturan dalam sebuah perusahaan, yaitu apa yang menjadi budaya dalam
perusahaan. Dalam komunikasi organisasi, terminologi yang melekat
dalam konteks tersebut adalah komunikasi dan organisasi. Berdasarkan
teori Karl Weick, organisasi bukanlah susunan yang 3 terbentuk oleh
posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi. Lebih pantas untuk
dikatakan “berorganisasi” daripada “organisasi” karena organisasi itu itu
sendiri merupakan sesuatu yang dicapai manusia melalui sebuah proses
komunikasi yang berkelanjutan.
Kegiatan yang dijalankan oleh sebuah organisasi akan sangat
berpengaruh pada perkembangan organisasi itu sendiri. Perkembangan
organisasi juga ditentukan oleh perilaku yang di tunjukan oleh para
anggota organisasi yang ada didalamnya. Dalam hal ini perilaku disebuah
organisasi adalah tergatung oleh budaya yang ditanamkan di lingkungan
organisasi. Untuk menanamkan budaya organisasi itu sendiri yakni
melalui pemberian informasi kepada para anggota organisasi tentang
nilai-nilai yang dianut oleh organisasi. Karena dengan adanya penyaluran
informasi nilai-nilai budaya didalam lingkungan organisasi tersebut, setiap
anggota dalam organisasi dapat memahami kondisi organisasi di mana ia
bekerja sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai
melalui budaya kerja dari para anggota didalamnya.
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan. Menurut Nasir & Muhith (2011)
stres merupakan kondisi yang tidak menyenangkan dimana manusia
melihat adanya tuntutan dalam suatu situasi sebagai beban atau di luar
batas kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan tersebut. penyebab
terbanyak terjadinya stres pada mahasiswa baru tahun pertama adalah
stres terkait dengan akademik, mahasiswa adalah seseorang yang berada
pada usia perkembangan dari masa remaja akhir sampai dewasa awal,
yang dimulai dari usia 18 sampai 25 tahun. berpendapat bahwa masa ini
merupakan masa pencarian, kemantapan, dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,
periode isolasi sosial, periode komitmen, dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup
yang baru. masa transisi siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMA)
menuju Perguruan Tinggi (PT) merupakan masa transisi sekolah yang
lebih kompleks dibandingkan masa transisi sekolah sebelumnya karena
masa transisi siswa dari SMA menuju Perguruan Tinggi seringkali
mengakibatkan perubahan dan terjadinya stres. Tingkat stres pada
mahasiswa tingkat awal lebih tinggi dibandingan tingkat stres pada
mahasiswa tingkat berikutnya.
pada mahasiswa tingkat awal mengalami masa adaptasi dari lingkungan
sekolah ke ligkungan universitas, terkait dengan jadwal perkuliahan
seperti tugas, kuliah, tutorial, serta clinical skill lab yang padat dan baru
dirasakan pertama kali setelah memasuki dunia perkuliahan, sedangkan
pada mahasiswa tingkat akhir sudah mampu beradaptasi dengan
lingkungan dan kegiatan perkuliahan sehingga membantu mahasiswa
dalam proses pembelajaran. dalam hasil penelitiannya diperoleh
prevalensi stres tertinggi dialami oleh mahasiswa tahun pertama.
Ditemukan sumber utama mahasiswa stres adalah berkaitan dengan
masalah akademik dan lingkungan disekitarnya, dijelaskan bahwa
mahasiswa yang memasuki perguruan tinggi akan menghadapi tantangan
cukup berat seperti mengalami tekanan psikologis karena terdapat
banyak perbedaan antara SMA dan kuliah sehingga memerlukan
penyesuaian untuk menghadapi kesulitan yang dialami. Ketika
menghadapi kesulitan terjadi gejala seperti susah tidur, jantung
berdebar-debar, frekuensi buang air kecil yang meningkat, keringat
berlebihan, diare, otot terasa tegang dan pegal.
Perkuliahan adalah program akademik yang dilaksanakan sesuai dengan
kurikulum yang telah direncanakan. Program perkuliahan yang telah
direncanakan akan dilaksanakan untuk pencapaian yang maksimal untuk
program itu sendiri. Untuk itu dalam pencapaiannya, pelaksanaan
perkuliahan perlu dimonitor. Monitoring perkuliahan merupakan
kegiatan untuk mengetahui pelaksanaan program perkuliahan dan
kesesuaian dengan program yang direncanakan. Hal-hal yang
menyangkut dengan program perkuliahan antara lain, mata kuliah, GBPP
(Garis-garis Besar Pokok Pengajaran), syllabus, SAP (Satuan Acara
Pengajaran), jadwal mengajar, dosen pengajar atau pembimbing,
pertemuan/tatap muka, penyusunan materi perkuliahan, kehadiran atau
absensi, pelaksanaan perkuliahan dan hasil dari perkuliahan. Dengan
kegiatan ini nantinya dapat mengetahui sejauh mana proses perkuliahan
telah berlangsung dan kesesuaiannya dengan program yang telah
direncanakan.
mahasiswa yang mengambil mata kuliah, dosen pengajarnya serta
referensi untuk mata kuliah tersebut, absensi dosen dan jumlah tatap
muka/pertemuan yang dilaksanakan dalam proses perkuliahan, absensi
mahasiswa yang hadir dalam setiap kali pertemuan, pelaksanaan mata
kuliah dengan jadwal yang telah di tetapkan, SAP yang dibuat oleh dosen
sesuai dengan program yang direncanakan dan didistribusikan ke jurusan
dan mahasiswa, penyusunan materi untuk setiap kali pertemuan yang
sesuai dengan SAP dan program yang telah direncanakan, dan nilai
mahasiswa dalam 2 pelaksanaan perkuliahan, baik absensi, tugas, UTS
(Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester), sebagai hasil
pelaksanaan perkuliahan.
Kemudian kegiatan perkuliahan tersebut dievaluasi oleh dosen dan
jurusan yang bersangkutan sebagai penilaian terhadap pelaksanaan
perkuliahan dengan program yang direncanakan. Dan untuk umpan balik
terhadap perkuliahan yang telah terlaksana mahasiswa diberikan
semacam angket/quisioner. Hasil monitoring dan evaluasi selanjutnya
menjadi laporan kegiatan proses perkuliahan pada semester tersebut.
Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan peradaban kehidupan sosial
manusia.“Perubahan tersebut terlihat pada perubahan pola perilaku
manusia itu sendiri, ketika mereka melakukan suatu aktivitas yang tidak
biasanya mereka lakukan tetapi sudah menjadi hal yang biasa
dilakukakan, maka hal tersebut akan menjadi suatu kebiasaan yang baru
dalam kehidupan mereka. Begitu juga, akibat pandemi ini terjadi
perubahan sosial yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki oleh
seluruh masyarakat karena menyebabkan disorganisasi disegala bidang
kehidupan manusia.
Disorganisasi pada masyarakat nantinya akan mengarah pada situasi
sosial yang tidak menentu. Sehingga dapat berpengaruh pada tatanan
sosial di masyarakat. Terlihat pada sikap dan perilaku masyarakat di saat
pandemi sekarang mereka cenderung berprasangka atau memiliki rasa
takut dan juga diskriminasi. Sehingga seseorang tidak dapat secara
leluasa menjalankan perannya di masyarakat karena gangguan dan
masalah sosial yang ada selama masa pandemi Covid-19.
Hampir seluruh pemerintahan di setiap negara yang terjangkit virus
corona (Covid-19) kewalahan dalam mengambil berbagai langkah
maupun tindakan untuk mencegah penyebarannya. Indonesia merupakan
salah satu negara yang memiliki kasus positif yang pasiennya kian hari
meningkat, Indonesia”mencapai 2.473 kasus baru, sehingga totalnya
menjadi 121.226 kasus per 7 Agustus 2020 2. Dalam memutus mata
rantai penularan Covid-19, Pemerintah Indonesia telah mengambil
langkah seperti menetapkan dan memberlakukan berbagai bentuk
kebijakan di setiap daerah, seperti : pembatasan dan penutupan aktivitas
ditempat-tempat keramaian (pasar, objek wisata, tempat ibadah, dan
seterusnya), penerapan protokol kesehatan, pembatasan akses keluar
masuk masyarakat antar wilayah, Work From Home (WFH), School From
Home (SFH), dan seterusnya.
Berkaitan dengan pandemi Covid-19, pemerintah harus memberikan
perlindungan kepada masyarakat dalam pencegahan maupun
penanganan kasus Covid-19. Dalam meminimalisir Covid-19, aktor
pemerintah membuat regulasi interaksi sosial yakni menetapkan dan
memberlakukan Kebijakan PSBB 3 (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Penerapan PSBB telah diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 21
Tahun 2020 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada Selasa, 31
Maret 2020. Salah satu syarat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) yaitu ketika suatu daerah menjadi episentrum penularan
Covid-19. Pada penetapan Kebijakan PSBB, setiap wilayah harus
memenuhi dua kriteria: Pertama, jumlah kasus dan atau jumlah kematian
akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat ke
beberapa wilayah. Kedua, terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian
serupa di wilayah atau negara lain.
Penetapan dan pemberlakuan kebijakan PSBB tersebut, memberikan
suatu pengaruh yang besar terhadap aktivitas dan interaksi sosial
masyarakat, khususnya bagi para pedagang barang harian maupun
pembeli di Pasar Raya Padang.”Hal ini terlihat sejak diberlakukannya
Kebijakan PSBB di Provinsi Sumatera Barat mulai 22 April 2020 hingga 5
Mei 2020 dan diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Ditemukannya 18 kasus
positif di Pasar Raya Padang dan tiga orang terkonfirmasi meninggal
dunia, mengakibatkan pemerintah terpaksa menutup akses berjualan di
pasar raya tersebut, dan hanya mengizinkan pedagang barang harian
yang boleh 5 berjualan di pasar. Dengan demikian, pemerintah berharap
pedagang maupun pembeli memaklumi adanya pembatasan aktivitas dan
kegiatan demi meminimalisir penyebaran Covid-19.
Kebijakan PSBB dalam masa pandemi ini juga menyebabkan terjadinya
perubahan sosial yang terlihat dalam bentuk perubahan interaksi sosial
pedagang yang mana mencakup segala aktivitas-aktivitas mereka dalam
berdagang. Terjadinya perubahan ini mengakibatkan terganggunya
proses interaksi yang berlangsung diantara masyarakat khususnya para
pedagang dan pembeli. Dimana, mereka tidak leluasa dalam
berkomunikasi dan melakukan kontak secara langsung antar invividunya.
Hal tersebut merupakan salah satu akibat dari adanya aturan social
distancing yang diberlakukan dalam Kebijakan PSBB oleh pemerintah.
Sedangkan dalam segi aktivitas ekonomi, Kebijakan PSBB dalam masa
pandemi menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang dialami
oleh pedagang. Hal tersebut terlihat pada aktivitas pedagang dalam
melakukan kegiatan berdagangnya. Dimana, terjadi perubahan pada
proses interaksi mereka dalam upaya melayani pembeli, perubahan
dalam rutinitas berdagang dan persaingan dagangnya.
Era informasi yang mengalah kepada keterbukaan di segala bidang
memberikan dampak positif, salah satunya dalam bidang komunikasi dan
informasi. Hampir setiap menit bahkan detik berbagai macam informasi,
dari informasi politik, ekonomi, pertanian, industri, kesehatan dan lain-
lain menjadi konsumsi yang sangat penting bagi masyarakat, instansi dan
organisasi. Pengelola media massa baik media elektronik maupun media
cetak selalu berlomba-lomba untuk menyajikan informasi yang aktual dan
faktual agar informasinya mendapat kepercayaan dan menjadikan
sumber informasi bagi masyarakat.
Dalam sebuah lembaga atau organisasi baik lembaga pemerintah
ataupun lembaga swasta, informasi merupakan kebutuhan yang penting.
Contohnya dalam lembaga swasta seperti Universitas, dengan adanya
informasi, baik pimpinan lembaga, karyawan dan mahasiswa akan
mengetahui perkembangan yang terjadi dalam lembaga tersebut.
Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) adalah Perguruan Tinggi pertama
yang didirikan di Tangerang, merupakan pelopor pendidikan tinggi untuk
Provinsi Banten. Sebagai awal kegiatan UNIS didirikan secara resmi pada
tanggal 14 April 1966, berdasarkan Surat keputusan Bupati Kepala
Daerah Tingkat II Tangerang No. 122/17/KPTS/1966. Alamat: Jalan
Maulana Yusuf No.10, RT.001/RW.003, Babakan, Kec. Tangerang, Kota
Tangerang, Banten 15118. Lulusan dari kampus ini telah diakui oleh
pemerintah, dan
banyak bekerja baik di perusahaan swasta, perusahaan negeri, dan
sebagai pegawai negara baik pusat dan daerah. UNIS memiliki reputasi
yang baik dalam akreditasi yang diakui oleh pemeritah melaui Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Republik Indonesia, terkait
dengan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Akreditasi Program Studi
(APS).
Syekh Yusuf , yaitu seorang ulama, sekaligus seorang pejuang dan
pahlawan nasional. Lahir tanggal 3 Juli 1626 di Lakiung Makasar.
Bapaknya Bernama Sultan Alaudin Raja Gowa ke 14 (1593-1693). Sedang
ibunya bernama Siti Aminah, Puteri seorang Lurah. Pada usia 18 tahun
Syekh Yusuf meninggalkan kerajaan Gowa menuju Banten. Setelah
menetap di Banten selagi 5 Tahun, Beliau pergi ke negeri Yaman untuk
menuntut Ilmu Tarekat kepada Syekh-Abi Abdullah. Sebagai seorang
pemuda yang haus ilmu, Syekh Yusuf kemudian melanjutkan studinya
dibeberapa kota di negeri Arab, tidak begitu lebih selagi 15 Tahun. Selagi
dalam perantauan tersebut nama Syekh Yusuf terkenal sebagai ulama
yang sangat bijak.
Tahun 1694 Syekh Yusuf dipindahkan ke Afrika Selatan bersama 49
bagian keluarga dan pengikutnya. Syekh Yusuf wafat di Afrika Selatan
pada tahun 1699. Jenazahnya dimakamkan di Afrika Selatan , tetapi
kemudian dipindahkan kerangkanya ke makasar dan dimakamkan di
daerah kelahirannya, di Desa Lakiung Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan,
Itulah sekilah sejarah perjuangan Syekh Yusuf.
Dengan latar balik tersebut dan dihalau dengan semangat patriotik, para
pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa(KAMI) pu
tergugah dan kesudahannya berupaya mencoba menggoreskan pena
untuk mengukir sejarah baru bagi kabupaten Tangerang, yaitu dengan
merintis berdirinya sebuah perguruan tinggi yang pertama dalam sejarah
Tangerang.
Sebagai universitas berpengalaman, UNIS telah banyak menjalin
kerjasama dengan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah,
perusahaan swasta dan beberapa perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Kemitraan ini dibangun dalam rangka meningkatkan reputasi
kelembagaan UNIS sebagai perguruan tinggi yang memiliki eksistensi
akademik yang mumpuni. UNIS terus meningkatkan mutu pendidikan
yang berorientasi global dan berdaya saing, sehingga senantiasa terus
mendapat tempat dan kepercayaan dari masyarakat baik nasional
maupun global.
Pada level regional dan nasional, UNIS terus mengemban misi Tri Dharma
Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat). Mulai dari tata kelola mutu dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran untuk menghasilkan kompetensi lulusan
kompetitif, hingga kegiatan penelitian diproyeksikan untuk kepentingan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan masyarakat.
Begitupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat, UNIS selalu berperan
terdepan dalam memberikan solusi kepada masyarakat.
UNIS memiliki dosen dengan latarbelakang praktisi, dan akademisi
dengan karakter memiliki komitmen dan kreativitas yang tinggi. Menjadi
keunggulan dosen di UNIS, berberapa penelitian dan publikasi telah
dihasilkan. UNIS juga memiliki mahasiswa yang unggul, dengan rasa
keingintahuan yang tinggi akan berbagai hal untuk menghasilkan solusi.
Dari keunggulan itu, UNIS ikut membangun peradaban baik nasional
maupun internasional. Diharapkan dengan adanya kerjasama ini,
pengalaman yang lebih luas terutama relasi antar kedua universitas
terjalin.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)


1. Ilmu Administrasi Negara S1
2. Ilmu Komunikasi S1
FAKULTAS HUKUM (FH)
1. Ilmu Hukum S1
FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
1. Pendidikan Agama Islam S1
FAKULTAS TEKNIK (FT)
1. Teknik Industri S1
2. Teknik Kimia S1
3. Teknik Informatika S1
4. Teknik Sipil S1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
1. Pendidikan Ekonomi S1
2. Pendidikan Bahasa Inggris S1
FAKULTAS EKONOMI (FE)
1. Manajemen S1
2. Akuntansi S1
PROGRAM PASCA SARJANA (Pps)
1. Program Studi Ilmu Administrasi
- Kebijakan Publik S2
- Kebijakan Pendidikan S2
-Kebiajakn Bisnis S2
2. Program Studi Ilmu Hukum S2
- Konsentrasi Hukum Pidana S2
- Konsentrasi Hukum Bisnis S2
3. Program Studi Manajemen S2

Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang merupakan lembaga


swasta yang di dalamnya terdapat berbagai fakultas, di mana salah satu
fakultasnya yaitu FISIP, mewujudkan kebutuhan publik internalnya, salah satunya
dengan 2 menggunakan sarana media cetak, yakni media internal fakultas yang
diterbitkan sebulan sekali. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
memberikan kewenangan kepada mahasiswa FISIP untuk menerbitkan media
internal. Melalui media internal ini pula diharapkan dapat memberikan
keleluasaan dalam menyampaikan dan menerima pesan karena dapat dibaca
setiap saat.

Media internal yang diterbitkan tersebut masih sangat baru, dimulai pada
awal bulan Oktober 2010. Media internal ini adalah Buletin “Media FISIP”
dimana terdiri dari kurang lebih 14-18 halaman, berukuran 30 x 21 cm,
yang dicetak diatas kertas HVS, halaman cover nya berwarna dan
halaman isi nya hitam putih yang memuat berita-berita hasil liputan para
mahasiswa FISIP UNIS Tangerang, seperti masalahmasalah seputar
kampus baik dalam universitas dan fakultas, karya ilmiah dosen, kabar
alumni, goresan pena mahasiswa dan isi nya disertai gambar atau foto.
Media ini diharapkan mampu memberikan informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh publik internalnya seperti mahasiswa UNIS Tangerang,
tanpa mengurangi kebutuhan lembaga sendiri, yaitu memberi informasi
untuk pengembangan UNIS.
“Media FISIP” yang disebar dalam sekali terbit berjumlah 500 eksemplar,
dijual kepada seluruh mahasiswa UNIS seharga Rp.2.000,00 dan dibagikan
gratis untuk para petinggi kampus. Cara pendistribusiannya dilakukan
oleh 3 pengurus Buletin “Media FISIP” itu sendiri dengan cara dibagikan
langsung kepada publik internal kampus.
Menurut salah satu mahasiswa FISIP UNIS Tangerang yang membeli
buletin “Media FISIP” pada terbitan pertama mengatakan, "Aku paling
suka sama profil orang penting yang ditampilkan. Biasanya tentang
dosen, atau orang yang berprestasi. Cerita hidup, pengalaman sampai
kesuksesan mereka jadi inspirasi buatku. Bahkan ada juga yang bisa
dijadikan contoh teladan." terangnya. Buletin tersebut bermanfaat dan
dimanfaatkan dengan baik karena informasi yang terdapat di buletin
“Media FISIP” berkualitas, oleh karena itu ia membaca isi buletin tersebut
secara keseluruhan dan memanfaatkan informasi di dalamnya. Melalui
buletin tersebut dia mendapatkan informasi mengenai berita seputar
kampus dan hal-hal seputar keorganisasian mahasiswa UNIS Tangerang.
Dia pun dapat mengikuti perkembangan permasalahanpermasalahan
yang ada di kampus, seperti tentang pembangunan gedung baru UNIS
dan pemilihan presma.
Dan menurut mahasiswa UNIS Tangerang lain yang juga membeli buletin
“Media FISIP” mengatakan, bahwa informasi dalam buletin “Media FISIP”
kurang berkualitas, oleh karena itu ia hanya sekilas membacanya dan
tidak memanfaatkan informasi buletin tersebut dengan baik.
Gejala tersebut mengindikasikan bahwa tidak semua pembaca buletin
“Media FISIP” memanfaatkan informasi buletin tersebut dan menyatakan
informasinya 4 berkualitas. Bagi yang membaca isi buletin tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi seputar kampus . Dan bagi
yang tidak membaca isi buletin tersebut mungkin dikarenakan isinya yang
kurang variatif, seperti informasi yang disampaikan sudah diketahui
sebelumnya sehingga kurang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
informasi seputar kampus.

B. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian pemikiran yang telah di tulis rangkuman pada
latar belakang di atas, terdapat permasalahan sebagai berikut :
1. Strategi Belajar Dengan Memanfaatkan E-Learning Pada Masa
Pandemi
2. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar mahasiswa unis di Masa
Pandemi Covid-19 Melalui Kelompok Belajar
3. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar mahasiswa unis di
Masa Pandemi Covid-19
Tujuan Penelitian
Tujuan adalah merupakan target yang hendak dicapai dalam
melakukan sesuatu kegiatan, berdasarkan rumusan masalah yang
dirumuskan penulis di atas, tujuan penulis adalah :
1. memberikan materi pembelajaran atau memberikan Tugas, penggunaan
dan pengaplikasian internet sangat besar dalam melakukan
pembelajaran
2. untuk memberikan tumbuhnya motivasi belajar mahasiswa, melatih
kedisiplinan mahasiswa.
3. untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam kebijakan
SFH di tengah wabah COVID-19 adalah dengan kelompok belajar
kerja tugas siswa yang terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa.
Manfaat penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui factor pendukung dan kendala
pelaksanaan kedisplinan terhadap mahasiswa unis
2. Strategi pembelajaran merupakan cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pelajaran sehingga memudahkan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir
kegiatan belajarnya.
3. Untuk seseorang merupakan kekuatan pendorong yang
mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya.
BAB II

Kajian Pustaka

2.1. Penelitian terdahulu

Ada beberapa kajian pustaka yang bersumber dari penelitian sebelumnya


yaitu :

1. Strategi Pembelajaran Di mahasiswa unis Pada Masa Pandemi Covid-

19. Oleh Ferawaty Puspitorini

Penelitian ini perbedaan nya tentang lokasi dan tempat. Pada penelitian
ini Ditetapkannya seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah dengan
mode daring. Sudah efektif dengan memanfaatkan aplikasi E-Learning Ubhara
Jaya, Zoom dan Google Classroom.

2. Strategi Belajar Dengan Memanfaatkan E-Learning Pada Masa

Pandemi. Oleh Elfa Yuliana,

Institut Agama Islam Hamzanwadi NW

Pancor, Saepul Bahri,

Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Penelitian ini perbedaannya memberikan materi pembelajaran atau


memberikan Tugas.

penggunaan dan pengaplikasian internet sangat besar dalam melakukan


pembelajaran.

3. Strategi Coping Stress Mahasiswa yang Menyusun Skripsi Pada


Masa Pandemi Covid-19

Oleh Prasasti, Ervina Panca and , Zahrotul Uyun, M.Si .

Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Perbedaannya karena adanya pembatasan sosial selama masa pandemi
Covid-19. Akibatnya subjek merasa stres karena tugas dan aktivitasnya
terhambat. Gejala stres akademik dapat dilihat dari empat aspek, yaitu
penilaian fisiologis, emosional, perilaku dan kognitif.

4. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar mahasiswa unis di


Masa Pandemi Covid-19 Melalui Kelompok Belajar.

Oleh Amirudin Amirudin, Supriyatin Supriyatin, Sylvia Dewi, Yuli Ismeliantika.

Institut agama islam bunga bangsa Cirebon

Perbedaan penelitian ini adalah lalu penelitian ini adalah tumbuhnya


motivasi belajar mahasiswa, melatih kedisiplinan mahasiswa.

5. Persepsi mahasiswa unis tentang Strategi Peningkatan Mutu


Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19.

Oleh Wanda Nur Fitria,Yuni Refi Mayrisa,

Primasa Minerva Nagari.

Universitas Negeri Malang

meningkatkan mutu pendidikan dari sudut pandang mahasiswa pendidikan.


meningkatkan kualitas pendidikan dengan pembelajaran online pada masa pandemi ini
masih memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing.

1. Strategi Ferawaty Puspitorini Penelitian ini perbedaan


Pembelajaran Di nya tentang lokasi dan
mahasiswa unis Pada tempat.
Masa Pandemi Covid- Pada penelitian ini
19. Ditetapkannya seluruh
kegiatan pembelajaran
dilaksanakan di rumah
dengan mode daring. Sudah
efektif dengan
memanfaatkan aplikasi E-
Learning Ubhara Jaya, Zoom
dan Google Classroom.

Penelitian ini perbedaannya


2. Strategi Belajar Elfa Yuliana, memberikan materi
Dengan Institut Agama Islam pembelajaran atau
Memanfaatkan E- Hamzanwadi NW Pancor, memberikan Tugas.
Learning Pada Masa Saepul Bahri, penggunaan dan
Pandemi. Institut Agama Islam pengaplikasian internet
Hamzanwadi NW sangat besar dalam
Pancor melakukan pembelajaran.

3. Strategi Coping Perbedaannya karena


Stress Mahasiswa Prasasti, Ervina Panca and , adanya pembatasan sosial
yang Menyusun Zahrotul Uyun, M.Si . selama masa pandemi
Skripsi Pada Masa Universitas Covid-19. Akibatnya subjek
Pandemi Covid-19 Muhammadiyah Surakarta. merasa stres karena tugas
dan aktivitasnya terhambat.
Gejala stres akademik
dapat dilihat dari empat
aspek, yaitu penilaian
fisiologis, emosional,
perilaku dan kognitif.

4. Strategi Perbedaan penelitian ini


Menghidupkan Amirudin Amirudin, adalah lalu penelitian ini
Motivasi Belajar Supriyatin Supriyatin, adalah tumbuhnya motivasi
mahasiswa unis di Sylvia Dewi, Yuli belajar mahasiswa, melatih
Masa Pandemi Covid- Ismeliantika. kedisiplinan mahasiswa.
19 Melalui Kelompok Institut agama islam bunga
Belajar. bangsa cirebon

5. Persepsi mahasiswa meningkatkan mutu


unis tentang Strategi pendidikan dari sudut
Peningkatan Mutu Wanda Nur Fitria, pandang mahasiswa
Pendidikan di Masa Yuni Refi pendidikan.
Pandemi Covid-19. Mayrisa, meningkatkan kualitas
Primasa Minerva Nagari. pendidikan dengan
Universitas Negeri pembelajaran online
Malang. pada
masa pandemi ini masih
memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing –
masing.

2.2. Landasan Teori


Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) sudah menjadi pandemi dunia, hal ini
memaksa hampir semua sektor merubah pola aktivitasnya. Termasuk sektor
pendidikan. Selama pandemi ini belum berakhir dan situasi dinyatakan aman,
pembelajaran dalam jaringan (daring)/online akan terus diberlakukan. Itu artinya
mau tidak mau, suka tidak suka guru, siswa dan juga orang tua harus
berkecimpung dalam dunia cyber selama waktu yang tidak bisa ditentukan.
Situasi pembelajaran dengan model daring ini memberi kesempatan untuk
mentransformasi pendidikan kita. Semua guru harus bisa mengajar jarak jauh
dengan memanfaatkan teknologi.

a. Teori strategi komunikasi persuasif


Ada beragam definisi komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh para
ahli. Menurut Kamus Ilmu Komunikasi (dalam Rakhmat, 2008: 14),
komunikasi persuasif diartikan sebagai suatu proses untuk
mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan
menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak
seperti atas kehendaknya sendiri. Selain itu, komunikasi persuasif
juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan atau
bujukan agar mau bertindak sesuai dengan keinginan komunikator
(Barata, 2003:70).

Dalam Suranto (2011), komunikasi persuasif menggunakan teori yang


dicetuskan oleh Wilbur Schramm 1950-an the bullet theory of
communication atau teori peluru. Ia disebut pula dengan hypodermic-
needle theory atau teori jarum hipodermik. Kadang-kadang disebut pula
transmission belt theory atau teori lajur transmisi. Dalam teori ini
dibahas mengenai pengaruh pesan yang disalurkan melalui media massa
dan mengatakan bahwa media massa itu ampuh untuk mengubah
perilaku massa.

b. Strategi pembelajaran merupakan cara cara yang akan dipilih dan


digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pelajaran sehingga memudahkan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir kegiatan
belajarnya. Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah suatu rencana
mencapai tujuan. Menurut Kozma dalam Gafur (1989:91) secara umum
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
segala kegiatan yang dipilih dan memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong
yang mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan
dirinya. Seringkali orang berpendapat bahwa motivasi kerja dapat
ditimbulkan apabila mendapatkan imbalan yang baik, dan adil, namun
kenyataan meskipun sudah diberi imbalan yang baik tetapi
pekerjaannya belum maksimal. Setiap manusia tentu mempunyai dasar
alas an mengapa seseorang bersedia melakukan jenis kegiatan atau
pekerjaan tertentu, mengapa orang yang satu bekerja dengan giat,
sedangkan yang lain biasa saja.

2.3. kerangka konseptual

a. Strategi pembelajaran merupakan cara cara yang akan dipilih dan


digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pelajaran sehingga memudahkan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir kegiatan
belajarnya. Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah suatu
rencana mencapai tujuan. Menurut Kozma dalam Gafur (1989:91)
secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai segala kegiatan yang dipilih dan memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran.
b. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong
yang mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan
dirinya. Seringkali orang berpendapat bahwa motivasi kerja dapat
ditimbulkan apabila mendapatkan imbalan yang baik, dan adil, namun
kenyataan meskipun sudah diberi imbalan yang baik tetapi
pekerjaannya belum maksimal.
c. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar mahasiswa unis di Masa
Pandemi Covid-19 Melalui Kelompok Belajar penelitian ini
adalah tumbuhnya motivasi belajar mahasiswa, melatih
kedisiplinan mahasiswa.
d. Strategi Belajar Dengan Memanfaatkan E-Learning Pada Masa
Pandemi penggunaan dan pengaplikasian internet sangat besar
dalam melakukan pembelajaran

2.4. kerangka berfikir

Kerangka Berpikir

Masalah

MOTIVASI BELAJAR DI
MASA PANDEMI Efektivitas
Teori yang dipakai Pe

strategi komunikasi persuasif


Strategi Belajar Dengan Memanfaatkan E-Learning Pada Masa Pandemi. Elfa Yuliana,I

Solusi :

STRATEGI MOTIVASI BELAJAR DI MASA


PANDEMI TERHADAP MAHASISWA
UNIS TANGERANG

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma
konstruktivisme. Menurut Creswell (2014:32), paradigma
konstruktivisme sosial individu-individu berusaha memaknai makna-
makna yang beragam. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami
kejadian atau peristiwa sosial yang merupakan karakteristik dari
paradigma konstruktivisme. Sedangkan dalam Neuman (2015:115)
menjelaskan bahwa paradigm konstruktivisme merupakan upaya untuk
memahami dan menjelaskan tindakan sosial yang bermakna. Dalam
melakukan penelitian ini, peneliti melakukan interaksi dengan
mahasiswa yang dapat memberikan informasi terhadap tema penelitian
ini.

3.2. Metode penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Penelitian ini menjelaskan tentang pendekatan yang
dilakukan pada saat melakukan kegiatan pembelajaran dengan melihat,
sikap, prilaku, mahasiswa selama proses kegiatan belajar di masa
pandemi.

Menurut Denzon dan Licoln (2009) penelitian kualitatif adalah suatu


proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
yang menyelidiki suatu fenomena sosial. Pendekatan penelitian
kualitatif menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial,
hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti (Noor, 2011:32).

Dengan menggunakan penelitian kualitatif dapat membantu dalam


melihat berbagai aspek-aspek realitas yang terjadi dalam
pembelajaraan yang dilakukan terhadap mahasiswa unis. Dan
menemukan berbagai temuan baru yang mampu membuat penelitian
ini sangat penting untuk dilakukan.

3.3. Tradisi penelitian


Studi kasus merupakan salah satu metode atau strategi kualitatif yang
muncul pada masa keemasan penelitian kualitatif, dengan sifatsifatnya
yang spesik, khusus dan berskala lokal. (Salim, 2006:118) Menurut
John W. Creswell Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di
dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa,
aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh
waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara
lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Penelitian kasus atau studi kasus adalah suatu penelitian yang


dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu
organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya,
maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat
sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih
mendalam.
Peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi kasus
berarti penelitian ini melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap
promosi yang dilakukan Scatola Garage menggunakan media
Instagram. Dengan menggunakan metode penelitian ini, peneliti
berharap mendapatkan data-data yang dibutuhkan yang dapat
menjawab pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun
sumber data yang dipilih dalam penelitian ini yang mempunyai kedudukan
penting di Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.
1. Eko Prasetyo, SE., MA selaku dekan 1 Unis Tangerang
2. Aulian Khairani S.Ikom., M.SI. kaprodi ilmu komunikasi
3. Isniyunisyafna Diah Delima, S.I.Kom., M.SI. selaku wakil
dekan 2 Unis tangerang
Teradapat beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya:

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan sebelum melakakukan


penelitian, yaitu dengan mengamati kondisi di sekolah, informasi terkait
proses pembelajaran, dan menyurvei langsung ke rumah-rumah siswa
yang dijadikan tempat kegiatan pembelajaran didampingi oleh guru
yang ada di sekolah tersebut. Tujuannnya yaitu, untuk dapat membaca
situasi dan kondisi yang ada di lapangan, sehingga peneliti dapat
mempersiapkan instrument-instrumen yang akan dibutuhkan selama
melakukan penelitian.

2. Dokumentasi

Untuk mendukung pelaksanaan pengumpulan data, peneliti


menggunakan dokumentasi untuk merekam jejak penelitian yang
dilakukan sebagai bukti konkret dari hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan.

3. Wawancara
Wawancara mendalami merupakan sebuah teknik untuk memperkaya
data yang diperlukan. muka berulang antara peneliti dan subyek
penelitian, dalam rangka memahami pandangan subyek penelitian
mengenai hidupnya, dan pengalaman.

Metode ini melakukan pertemuan antara informan dan peneliti.


Wawancara mendalam dilakukan kepada informan yang terlibat dalam
motivasi pembelajaran di masa pandemi terhadap mahasiswa Unis
Tangerang di antaranya:
1. Rikie novayanto selaku mahasiswa Universitas Islam Syekh yusuf
2. Rizki hidayat selaku mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf
3. Tri mileniawati selaku mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf

3.4.2 Lokasi penelitian


Penelitian ini dilakukan di perguruan tinggi. Kampus yang menjadi
sasaran penelitian ini adalah Univeristas Islam Syekh Yusuf
Tangerang.
3.5. Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data Reduksi data merupakan kegiatan mencatat
data yang ditemukan pada lapangan dengan berdasarkan
terhadap permasalahan penelitian yang terkait. Catatan
yang telah di temukan akan di susun secara sistematis untuk
memberikan gambaran dengan jelas. Peneliti menggunakan
reduksi data dengan tujuan untuk memudahkan dalam
mencari data di lapangan.

2. Penyajian Data Penyajian data digunakan untuk melihat


gambaran keseluruhan hasil penelitian, dari hasil reduksi
data dan display data maka selanjutnya peneliti dapat
menarik kesimpulan dan memverifikasi sehingga menjadi
hasil dari penelitian. Peneliti menggunakan display data
untuk melihat gambaran penelitian yang akan digunakan.

3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan


agar data yang telah didapatkan memperjelas hasil yang
didapatkan dari lapangan.

4. Verifikasi Verifikasi dilakukan pada sepanjang proses


pencarian data untuk pengecekan data yang telah diambil.
Verifikasi digunakan untuk mendapatkan hasil yang
optimal pada penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis data dengan melakukan reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data
yang digunakan merupakan dari data-data yang telah
terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu solusi dalam
memecahkan permasalahan penelitian.

3.6. Teknik validitas data


Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilaksanakan sebelum
peneliti terjun ke lapangan, selama peneliti mengadakan
penelitian di lapangan, sampai dengan pelaporan hasil
penelitian. Analisis data dimulai sejak peneliti menentukan
fokus penelitian sampai dengan pembuatan laporan penelitian
selesai. Jadi teknik analisis data dilaksanakan sejak
merencanakan penelitian sampai penelitian selesai. Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis
data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2007:224). Bogdan &
Biklen mengatakan teknik analisis data adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain (Moleong, 2007:248).

Daftar pustaka
Kombinasi Pembelajaran Media Daring dengan Strategi Home Visit pada Masa
Pandemi Covid-19 pada Sekolah Dasar Negeri 1 Batu Layar 1Sukran Makmun
1 Pendidikan Bahasa Indonesia/Universitas NW, Indonesia

Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini Selama Pandemi


COVID-19 melalui Publikasi Azizah Nurul Fadlilah Pendidikan Islam Anak Usia
Dini, Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta

KOMBINASI PEMBELAJARAN MEDIA DARING DENGAN STRATEGI HOME


VISIT PADA MASA PANDEMI COVID-19 PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 1
BATU LAYAR Sukran Makmun

STRATEGI KOMUNIKASI DOSEN DAN MAHASISWA DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DARING SELAMA
PANDEMIC COVID-19 Nawiroh Vera

Strategi Guru dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar selama Masa


Pandemi COVID-19 Muhammad Yusuf Siregar UIN Sumatera Utara
Suharian Amiril Akbar UIN Sumatera Utara
Putri, Mutia Firta (2021) STRATEGI ADAPTASI MAHASISWA DALAM
PELAKSANAAN KULIAH ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 Studi Kasus
Mahasiswa FISIP Unand. Diploma thesis, Universitas Andalas

Strategi Belajar Mahasiswa terhadap Pengembangan Keterampilan


Berbicara Citra Kusumaningsih, Baharuddin JH, Finny Anita

STRATEGI PEMURIDAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ERA


NEW NORMAL PANDEMI COVID-19 Kezia Yemima

RYAN, FITRIANA RUSADI (2021) STRATEGI DAKWAH MAHASISWA KPI DI


MASA PANDEMI COVID-19 MENGGUNAKAN MEDIA ONLINE FAKULTAS
AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MATARAM. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram

Strategi Pembelajaran Dosen Melalui Pemanfaatan Media Whatsapp Di


Masa Pandemi COVID-19 Jessika Tamara, Sugiatni Sugiatni, Eka Yanuarti,
Idi Warsah, Deri Wanto

Afifah, Zakiyatul (2021) Penggunaan Media Pembelajaran Dan Strategi


Active Learning Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Masa Pandemi Covid-19 Di
SD Negeri 2 Bedikulon Bungkal Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN
Ponorogo.

Anda mungkin juga menyukai