Disusun oleh :
1) Alzhena Putri (P23131116002)
2) Amelia Nur Diana (P23131116003)
3) Egie Nurfurqon (P23131116017)
4) Risti Nofitasari (P23131116030)
Dosen Pembimbing :
Irfanny Z. Anwar, S.Sos, M.Kes
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah “Manajemen Komunikasi, Koordinasi dan Motivasi” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan penguasaan komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah,
baik dalam kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di
tempat kerja, sehingga lebih produktif. Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari
kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang
dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa
komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam
mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu gambaran di masa
depan yang mendorong antusiasme serta komitmen orang lain.
Berdasarkan uraian latar belakang dimuka, maka saya menulis rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa pengertian koordinasi?
3. Apa pengertian motivasi?
4. Teori apa saja mengenai komunikasi, koordinasi, dan motivasi?
5. Apa saja tujuan dari komunikasi, koordinasi, dan motivasi?
1.3 Tujuan
Dari rumusan penelitian di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah : Untuk
mengetahui lebih dalam materi tentang Manajemen Komunikasi, Koordinasi, dan Motivasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat kita golongkan ada tiga pengertian
utama komunikasi, yaitu pengertian secara etimologis, terminologis, paradigmatis.
1. Secara etimologis komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu komunikasi
berasal dari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini bersumber pada
kata‘comminis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang
dikomunikasikan.
2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain.
3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen
berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi, dan sebagainya. Demikian
pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran radio dan televisi atau
pertunjukkan film di gedung bioskop, dan lain-lain.
Good communication
Komunikasi yang baik memberikan motivasi. Ia mendorong suatu rasa
berpartisipasi. Ia membangkitkan perhatian yang besar akan pekerjaan. Membagi
EA
P
M
D
N
BO
C
G
LIK
R
informasi untuk perhatian dan keuntungan timbal balik memberi dorongan vital bagi
rasa seorang pegawai bahwa ia masuk golongan.
EI
D
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi
sampai dipahami oleh komunikan. Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi
adalah transaksi. Hal tersbut, dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses,
dimana komponen-komponen saling terkait.
Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai
berikut :
Koordinasi ialah kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi
yang sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan kesepakatan masing-
masing pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang
satu dengan pihak yang lainnya. Dengan pendelegasian wewenang dan pembagian
pekerjaan kepada para bawahan oleh manajer maka setiap individu bawahan akan
mengerjakan pekerjaannya sesuai wewenang yang diterimanya. Setiap bawahan
menegerjakan hanya sebagian dari pekerjaan perusahaan, karena itu masing-masing
pekerjaan bawahan harus disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk tercapainya
tujuan. Koordinasi ini merupakan tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang
manajer dan tugas ini sangat sulit.
Asas koordinasi adalah asas skala (scalar principle=hirarki) artinya koordinasi itu
dilakukkan menurut jenjang-jenjang kekuasaan dan tanggung jawab yang disesuaikan
dengan jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama lain. Tegasnya, asas hierarki ini
bahwa setiap atasan (koordinator) harus mengkoordinasi bawahan langsungnya.Misalnya,
manajer puncak mengkoordinasi manajer madya, manajer madya mengkoordinasi
manajer lini, dan seterusnya.
Motivasi ini hanaya dapat diberikan kepada orang-orang yang mampu untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut. Bagi orang-orang yang tak mampu mengerjakan
pekerjaan tersebut tidak perlu dimotivasi karena percuma.
Manajer dalam memotivasi ini harus menyadari, bahwa orang akan mau bekerja
keras dengan harapan, ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginannya
dari hasil pekerjaanya.
Menurut Peterson dan Plawman keinginan-keinginannya itu adalah :
Motif
Motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja
seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
2. Drs. Moekijat
Motif adalah suatu pengertian yang mengandung semua alat penggerak alasan-alasan
atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyeabkan ia berhasil sesuatu
Motivasi :
1. Harold koontz
Motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu
tujuan.
2. Wayne F. Cascio
Motivasi adalah suatu kekuatan yang akan dihalsikan dari keinginan sesorang untuk
memuaskan kebutuhannya.
2. Teori proses
Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan, bagaimana
menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku individu, agar
setiap individu bekerja gia sesuai dengan kenginan manajer. Jika bekerja baik saat ini
makan akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang dicapai tercemin dalam
bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang.
3. Teori penyuluhan
Teori ini didasarkan atas hubungannya sebab dan akibat dari perilaku dengan
pemberian kompensasi. Misalnya promosi tergantung dari prestasi yang selalu dapat
dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat produksi kelompok itu. Saat
ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian yang
mengikuti perilaku itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi adalah suatu bagian dari manajemen. Dengan komunikasi, manajer dapat
menyampaikan pekerjaan apa yang dilakukan kepada para pegawai begitu pula
sebaliknya, pegawai dapat menerima informasi yang diperlukan untuk mengelola
dengan berhasil dari manajer, sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak menimbulkan
miscommunication atau kesalahan.
2. Fungsi-fungsi manajemen berhubungan erat dengan kordinasi, artinya jika semua
fungsi dalam proses manajemen diterapkan dengan baik maka koordinasi akan lebih
mudah dicapai.
3. Dengan adanya motivasi yang diberikan menajer kepada bawahannya, itu akan
mendorong bawahan untuk menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaannya.
Sebaliknya, jika seorang manajer tidak member penghargaan apapun kepada
bawahannya sedangkan bawahannya tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan
baik, maka semangat kerja bawahannya tersebut sedikit demi sedikit akan menurun
dan akan berakibat juga pada proses produktivitas.
3.2 Saran
Komunikasi, koordinasi, dan motivasi berhubungan erat dengan manajemen.
Sebaiknya, penerapan ketiganya dilakukan dengan baik agar terbentuk dan dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan bagus dan semaksimal mungkin.
Daftar Pustaka