Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI DAN PEMBELAJARAN AKTIF

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Pendidikan”

Disusun Oleh:

1. Angelica Joanna Agatha Christie (10521175)


2. Deshiva Deviani (10521408)
3. Raka Naufal Wijaya (11521179)

UNIVERSITAS GUNADARMA
KOMUNIKASI DAN PEMBELAJARAN AKTIF

Komunikasi adalah sebuah peristiwa sosial peristiwa yang terjadi ketika manusia
berinteraksi dengan manusia lain, dan mencoba menganalisa peristiwa sosial secara
psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Komunikasi merupakan hal mendasar
yang melekat pada diri manusia dan memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. Hal tersebut muncul seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang
diperoleh manusia. Manfaat tersebut berupa dukungan identitas diri untuk membangun
kontak sosial dengan orang di sekitar kita, baik itu dilingkungan rumah, sekolah,
kampus maupun lingkungan kerja.
Proses komunikasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi secara langsung seperti komunikasi tatap muka antara dua orang atau
lebih dan komunikasi secara tak langsung dengan menggunakan media massa baik
cetak maupun elektronik. Bagaimanapun komunikasi merupakan bagian yang
essensial buat pertumbuhan kepribadian manusia dan komunikasi amat erat kaitannya
dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.
Komunikasi dibagi menjadi 2 proses yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder.
Dalam waktu yang bersamaan mungkin saja seseorang terlibat dalam lebih dari satu
kelompok. Diantara kelompok tersebut ada yang hubungannya lebih akrab, lebih
pribadi dan lebih menyentuh hati. Maka itulah yang disebut sebagai kelompok primer.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kebalikannya, dimana dalam kelompok ini
hubungan satu sama lain tidak akrab, impersonal dan tidak menyentuh hati. Perbedaan
kedua kelompok ini bisa dilihat dari kualitas komunikasinya, yaitu:
1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer lebih dalam dan luas, sedangkan
dalam kelompok sekunder lebih dangkal dan sempit. Dalam artinya lebih bisa
menembus wilayah pribadi dan luas lebih bisa mengatasi hambatan-hambatan
komunikasi yang ada
2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat pribadi, unik dan tidak dapat
dipindahkan. Sedang pada kelompok sekunder, komunikasi berjalan secara
impersonal.
3. Komunikasi pada kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan
daripada aspek isi.
4. Pada kelompok primer, komunikasi bersifat ekspresif dan informal,
sedangkankan komunikasi sekunder lebih bersifat instrumental dan formal.
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan
strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek
dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin
akan menimbulkan pengaruh negative, sedangkan untuk menilai proses komunikasi
dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Tujuan komunikasi
dilihat dari berbagai aspek baik untuk keperluan pemantapan pemahaman maupun
untuk memberikan motivasi kearah perluasan wawasan. Komunikasi memiliki
beberapa unsur penting yaitu: a) Komunikator b) Media masasa c) Informasi (pesan)
massa d) Gatekeeper e) Khalayak (publik), dan f) Umpan balik dari Masyarakat.
Keberhasilan atau efektivitas komunikasi juga ditentukan oleh faktor-faktor
sumber/komunikator, pesan, saluran komunikasi, dan orang/khalayak yang menerima
pesan tersebut. Berikut ini dikemukakan karakteristik sumber atau komunikator yang
menentukan efektivitas komunikasi. Sebelum faktor karakteristik komunikator
tersebut diuraikan, terlebih dahulu akan dijelaskan pengaruh komunikasi kita pada
orang lain, sebagaimana dikemukakan oleh Herbert C. Kelman. Menurut Kelman,
pengaruh komunikasi kita pada orang lain berupa 3 hal, yaitu :
1. Internalisasi, terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku yang
dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita menerima gagasan,
pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain itu
berguna untuk memecahkan masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau dituntut
oleh sistem nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain atas
dasar rasional.
2. Identifikasi, terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang
atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang
mendefinisikan diri secara memuaskan (satisfying self-defining relationship) dengan
orang atau kelompok itu. Hubungan yang mendefinisikan diri artinya memperjelas
konsep diri. Dalam identifikasi, individu mendefinisikan perannya sesuai dengan
peranan orang lain.
3. Ketundukan (compliance), terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang
atau kelompok lain karena ia berharap memperoleh reaksi yang menyenangkan dari
orang atau kelompok lain tersebut.
Model komunikasi menurut Harold Lasswell ini mengatakan bahwa cara yang
terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab 6 pertanyaan; Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa
Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa) (Effendy, 2007). Secara
sederhana, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui suatu media hingga dapat menimbulkan
reaksi tertentu, komunikasi yang terjalin dengan baik akan menghasilkan penerimaan
pesan serta reaksi yang sesuai dengan keinginan komunikator. Dari pengertian
Lasswell di atas, dapat dipahami bahwa komponen dalam Ilmu Komunikasi ada lima
yaitu: Komunikator (who), Pesan (what), Komunikan (whom), media atau channel
(channel), dan reaksi atau efek (effect). Oleh karena itu, kegiatan komunikasi meliputi
komponen-komponen sebagai berikut: konteks, sumber, penerima, pesan, saluran,
gangguan, proses penyampaian atau proses encoding, penerimaan atau proses
decoding, arus balik, dan efek.
Karakteristik Komunikator
1) Kredibilitas, yaitu seperangkat persepsi komunikate tantang sifat-sifat komunikator.
Dari definisi ini terkandung dua hal, yaitu : pertama; kredibilitas adalah persepsi
komunikate, jadi tidak inheren dalam diri komunikator; kedua; kredibilitas berkenaan
dengan sifat-sifat komunikator (disebut juga komponen-komponen kredibilitas).
Karena kredibilitas itu adalah masalah persepsi, berarti kredibilitas berubah
bergantung pada pelaku persepsi (yaitu komunikate), topik yang dibahas, dan
bergantung pula pada situasi.
2) Daya tarik fisik (physical attractiveness) Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa
daya tarik fisik seseorang sering menjadi penyebab utama atraksi interpersonal.
Mereka yang berpenampilan cantik menarik biasanya lebih mudah mendapat perhatian
dan simpati orang.
3) Kekuasaan menyebabkan seseorang komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya
kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting.

Komunikasi dalam proses belajar

Seorang pengajar dlm bidang Pendidikan memiliki 3 fungsi sosial yaitu:

1. Fungsi sebagai komunikator = berfungsi sebagai sumber dan penyedia informasi.


2. Fungsi sebagai inovator = upaya untuk menempatkan diri pada posisi yang tidak
memihak atau netral.
3. Fungsi sebagai emansipator = yaitu membantu untuk membawa atau mengantarkan
atau mengarahkan anak didik secara individu maupun kelompok pada tingkat
perkembangan kepribadian yang lebih tinggi.
Karena adanya perbedaan kemampuan daya ingat maka terdapat pengolongan
kecenderungan individu dlm menerima “tanggapan” :
1. Tipe visual = melalui indra pengelihatan.
2. Tipe auditif = melalui indra pendengaran.
3. Tipe motoris = melalui gerak tubuh.

2 motif dasar bagi individu sebagai komunikan


 motif sosiopsikologis (kognitif, afektif & konatif) dan motif
sosiogenis (berkaitan dgn komponen afektif)

Beberapa metode untuk memperoleh umpan balik dalam komunikasi


proses belajar mengajar
a. Metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan soal pembelajaran. Agar
mengetahui pembelajaran berjalan efektif atau tidak
b. Metode diskusi dan seminar berdiskusi tentang hal pembelajaran di dalam kelas.
c. Metode tugas Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa
mengerti atau tidak.
d. Metode simulasi atau permainan.

Pembelajaran Aktif
Pengertian Pembelajaran Aktif Menurut Ahli DEDE ROSDAYA pembelajaran aktif
ya d kni sebuah model pembelajaran yang memberi peluang sangat luas bagi siswa
untuk belajar engan mengurangi porsi guru untuk ceramah, tetapi memperbanyak
penugasan pada siswa, baik untuk diskusi, penyelesaian tugas, menyelesaikan masalah
atau lainnya.

Program pembelajaran yang banyak melibatkan siswa akan tampak dalam komponen-komponen
pembelajarannya. Dari segi tujuan pembelajaran, keaktifan siswa akan tampak dalam rumusan-rumusan
tujuan yang dikembangkan oleh guru. Rumusan tujuan akan menggambarkan jenis dan kadar kegiatan
yang akan dilakukan oleh siswa.

Namun jika tujuan yang dirumuskan tidak banyak melibatkan siswa pada kegiatan pembelajaran tingkat
tinggi, maka proses pembelajarannyapun akan menunjukan pada keterlibatan yang rendah pada diri siswa.
Demikian juga dari segi pendekatan dan metode pembelajaran yang dirancang. Guru hendaknya memilih
dan menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa.

Guru harus melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, baik keterlibatan dalam kegiatan fisik, psikis,
maupun emosional. Demikian juga kegiatan siswa dalam pembelajaran dapat di lihat dari rancangan
media dan cara penilaiannya. Penetapan multi media dalam rancangan pembelajaran akan menunjukan
kualitas kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Dalam hal yang sama juga terjadi pada
cara mengevaluasi hasil pembelajaran.

Apa saja karakteristik pembelajaran aktif?


Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif di Kelas
 Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata
pelajaran atau mata pelajaran lain.
 Kegiatan belajar menarik minat peserta didik.
 Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik.
 Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.

Tujun Pembelajaran aktif :

• Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan & proses balajar

mengajar dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif

• Kuantitatif - memberikan pelayanan pendidikan yg semakin merata

• Kualitatif - peningkatan mutu proses belajar mengajar

• Pembelajaran aktif atau CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif) mengacu pada:

1. Melihat kegiatan belajar mengajar sebagai pemberian makna secara


Kontruktivistik (teori belajar yang telah didesain dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika). terhadap pengalaman bagi peserta didik

2. Meletakkan dasar bagi pembentukan prakarsa dan tanggung jawab

peserta didik ke arah belajar.

• Pembelajaran aktif diperuntukkan guna menghasilkan individu yang

kreatif, mampu mewujudkan dirinya secara optimal dalam mengubah

& memperbaiki kondisi & situasi hidupnya dalam arti luas.

• Mengapa dilaksanakan Pembelajaran aktif? Apakah Tujuanya?

- Memberikan umpan balik bagaimana peserta didik membentuk sikap,

mengelola yg diperoleh utuk bekal & dasar pengalaman

berikutnya.

- Berpikir kritis & mencari kebenaran fakta

- Kreativitas dlm mencari kebenaran fakta

Bagaimana pembelajaran aktif dilaksanakan?

1. Persiapan pembelajaran aktif & bermakna yg kondusif

2. Pengamatan - kemampuan mengenali, membedakan, membandingkan,

mendeskripsikan & mengklasifikasikan

3. Interpretasi - mencatat ciri khas suatu objek terhadap perkembangan

/ kejadian utk menghubungi pengamatan satu

dgn lainnya

4. Ramalan pola & hub yg sudah diamati digunakan utk

meramalkan kejadian yg belum diamati

5. Eksperimen & / penerapan konsep/teori


DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/20038/1/Psikologi%20Komunikasi.pdf

http://eprints.umpo.ac.id/1890/2/BAB%20I.pdf

https://sg.docs.wps.com/l/sIPXV5f9PuLfZjgY

Anda mungkin juga menyukai