Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya
peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan harapan banyak
orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang paling rill terjadi dilapangan dan
bersentuhan langsung dengan sasaran adalah berupa kegiatan belajar mengajar pada tingkat
satuan pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar atau sering disebut dengan proses
pembelajaran tentu saja akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang output-nya berupa
sumber daya manusia.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar
dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk
menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat
diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku.
Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas
proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial, apabil orang telah mengadakan hubungan
tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut
dapat mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan
persengketaan apabila muncul.
Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G dalam Alex, secara
etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata depan yang artinya
dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata
tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang
mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau
hubungan.Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata
communion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang,
tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang,
bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau berteman.Dengan demikian, komunikasi
mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Menurutnya Wilbur Schramm dalam Alex, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan
kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki
beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh
pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
Menutut Koencoro Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan
atau ide yang disampaikan. Pemahaman ini menempatkan tiga komponen yaitu pengirim, pesan,
dan penerima pesan pada posisi yang seimbang. Proses ini menuntut adanya proses encoding
oleh pengirim dan decoding oleh penerima, sehingga informasi dapat bermakna.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Komunikasi adalah penyampaian informasi yang dilakukan
seseorang pengirim ke orang lain dengan tujuan tertentu yang dapat ditafsirkan sendiri oleh
penerima informasi.
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik yang bersifat
interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan siswa, sumber belajar, dan lingkungan
untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar siswa.
Menurut Sardiman AM dalam bukunya yang berjudul “Interaksi danMotivasi dalam
Belajar Mengajar” menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif.Menurut beliau,
yang dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai
tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengantar peserta didik ke arah kedewasaannya.
Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta didik di dalam
kehidupannya, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan
yang harus dijalani.
D. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi secara institusional dan teknologis dari
sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat-
masyarakat industrial
Berkomunikasi dengan baik dan benar adalah salah satu indikator komunikasi efektif. Untuk
dapat mencapai hal tersebut, Guru Pintar harus memperhatikan lima hal berikut ini:
1. Respect
Respect atau penghargaan adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran
pesan yang disampaikan, dalam hal ini adalah siswa. Jika Guru Pintar harus mengkritik atau
menegur siswa, lakukan dengan cara yang tepat sehingga tidak melukai harga diri dan
kebanggaan siswa. Seorang pendidik atau guru harus dapat menghargai setiap siswa yang
dididiknya. Saling menghormati dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
2. Empathy
Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang
lain. Komunikasi di dunia pendidikan juga harus menempatkan empati sebagai pedoman
sehingga komunikasi berjalan dengan baik. Komunikasi di sekolah maupun di luar sekolah
dengan siswa. Guru Pintar perlu saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku, dan
keinginan dari siswa. Empati dapat menumbuhkan rasa hormat dan menghargai satu sama
lain. Sikap saling menghormati dan menghargai antara guru dan siswa akan membangun
kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun sebuah suasana kondusif di
dalam proses belajar-mengajar. Komunikasi yang baik dan memperhatikan empati akan
membuat pesan yang ingin Guru Pintar sampaikan pada siswa dapat tersampaikan tanpa ada
halangan psikologi atau penolakan dari siswa.
3. Audible
Komunikasi dalam pembelajaran harus “dapat didengarkan” atau dapat dimengerti dengan
baik oleh guru maupun siswa. Sebuah pesan akan tersampaikan dengan baik jika
disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut muka
yang ramah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk termasuk ke
dalam komunikasi audible.
4. Clarity
Komunikasi, baik itu komunikasi sehari-hari maupun komunikasi pendidikan, harus
disampaikan dengan jelas. Jangan sampai pesan itu menimbulkan multi interpretasi atau
berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dalam komunikasi dapat pula dimaksudkan
sebagai keterbukaan dan transparansi. Sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
disembunyikan) dapat menumbuhkan rasa percaya (trust). Jika siswa merasa percaya dan
juga merasakan mendapat banyak ilmu dari gurunya, maka siswa akan lebih terpacu dan
termotivasi untuk belajar.
5. Humble
Sikap rendah hati adalah sebuah sikap menghargai orang lain, mau mendengar, menerima
kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain. Komunikasi akan berjalan
efektif jika setiap pelaku komunikasi menerapkan sikap rendah hati (humble). Sikap ini dapat
ditunjukkan dengan mimik muka, sorot mata, dan tulus mendengarkan apa yang disampaikan
oleh orang lain.
Ada lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Jelas
Kejelasan artinya dalam berkomunikasi harus menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah
diterima dan dipahami. Jika bahasa atau cara mengemas informasi yang ingin disampaikan tidak
jelas, dikhawatirkan siswa justru akan mengalami kebingungan.
2. Tepat/Akurat
Ketepatan atau akurasi berkaitan penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang
disampaikan. Pemilihan kata akan sangat mempengaruhi ketepatan informasi yang ingin
disampaikan. Oleh karena itu, Guru Pintar harus berhati-hati dalam memilih kata.
3. Sesuai Konteks
Konteks dalam komunikasi efektif pembelajaran adalah bahasa dan informasi yang disampaikan
harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Konteks penting
supaya informasi yang tersampaikan tepat sasaran dan tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
DAFTAR RUJUKAN
Anonim.Komunikasi Pembelajaran.dalamhttp://www.gudangteori.xyz.diakses
Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Komunikasi ; Teori dan Praktek, Bandung :
Remaja Rosdakarya, hal.57.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Jakarta: Graha Ilmu.
hal.56-58
Lestari, Endang G dan Maliki. 2003. Komunikasi yang Efektif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara. hlm.23.