Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Bab ini membahas tentang dasar-dasar komunikasi yang perlu dikuasai oleh dosen
untuk mengelola pembelajaran. pembahasan-nya meliputi hakikat komunikasi, proses
komunikasi, syarat terjadi komunikasi, keberhasilan komunikasi, komunikasi dengan
mahasiswa. seorang dosen yang menguasai dasar-dasar komunikasi dengan baik akan
mampu berkomunikasi secara lebih efektif.
Kemampuan akhir yang diharapkan dari bab ini adalah dosen mampu menjelaskan
hakikat komunikasi dan proses terjadinya komunikasi dengan benar. para dosen juga
diharapkan dapat melakukan komunikasi antar pribadi secara efektif terhadap
mahasiswa atau peserta didiknya.
B. Penyajian
1. Hakikat komunikasi
a. Pengertian
1. Proses penyampaian informasi. penguasaan informasi dan strategi atau tata cara
penyampaian sangat menentukan keberhasilan dalam berkomunikasi. adapun
komponen yang dinilai tidak menjadi penentu adalah komponen pengirim dan
penerima pesan.
2. Proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain dalam perspektif
ini mengandung makna bahwa penyampaian pesan merupakan penentu yang
utama dalam mencapai keberhasilan proses, sementara penerima pesan
dipahami sebagai objek yang pasif.
3. Proses penciptaan makna terhadap gagasan atau ide disampaikan. perspektif ini
mengisyaratkan adanya keseimbangan peran antara tiga komponen utama
proses komunikasi yakni penyampai, penerima dan pesan itu sendiri. pesan yang
disampaikan dapat menggunakan berbagai media, namun demikian terciptanya
makna dari pesan yang disampaikan adalah hasil dari usaha dan interaksi antara
komponen tersebut.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana
yang dimaksud oleh penyampaian pesan serta ditindak lanjuti dengan pembuatan oleh
penerima pesan serta tidak ada hambatan (noise) yang berarti dan menghalangi
pemahaman akan pesan yang disampaikan tersebut.
b. Proses komunikasi
Sebagai sebuah proses, komunikasi selalu dinamis. proses yang dinamis ini terjadi dalam
berbagai situasi dan tempat dalam rangka mencapai tujuan tertentu. sebuah usaha yang
melibatkan lebih dari satu orang melalui interaksi yang dibangun bersama antar
komponen komunikasi dengan memanfaatkan media yang dipilih.
Sesuai dengan proses yang mendasari terjadinya sebuah komunikasi, maka komunikasi
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. komunikasi
verbal menggunakan bahasa sebagai media, sedangkan komunikasi non verbal
memanfaatkan bahasa tubuh yang berupa isyarat, gerak gerik, mimik, muka, serta
memanfaatkan gambar, dan lain-lain.
1. begin with the in mind, dengan kata lain mulailah dengan fokus pada hasil yang
hendak dicapai.
2. Taylor your message to your audience, kenali dan pahami audience serta
berkomunikasilah dengan bahasa mereka.
3. Communication positively, buatlah audience tertarik dan gembira mendengar
pesan yang disampaikan.
4. Get and hold their attention, menarik dan mempertahankan
perhatian audience dapat dilakukan dengan menggunakan ilustrasi maupun yang
lainnya, seperti film dan musik.
5. Establish trust and rapport, bangun kepercayaan dan kedekatan.
6. Use the KISS (keep it short and simple) principle. pesan sebaiknya concise (padat),
singkat, dan sederhana.
7. Give specific examples to illustrate your points, dengan menggunakan cerita dan
juga contoh akan mudah dipahami.
8. Anything that conveys communiction is communication, nada suara, pilihan kata,
cara berpakaian, gerak tubuh akan memperkuat komunikasi.
9. Listen, watch, and ask for feedback, dengan mendengar dan menerima berarti
belajar, karena mendengar adalah jantungnya komunikasi.
10. Practice, practice, practice, memahami dasar teori dengan baik merupakan kunci
meningkatkan keterampilan dan harus diikuti dengan terus menerus.
2. Faktor-faktor penentu keberhasilan komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah proses yang melibatkan lebih dari satu orang dan cara
dinamis berinteraksi dalam rangka menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, dan
sikap (attitude change) sebagai tujuan. ketercapaian tujuan komunikasi merupakan
keberhasilan komunikasi. keberhasilan ini dipengaruhi berbagai faktor sebagai berikut :
Keberhasilan komunikasi juga dipengaruhi oleh faktor komunikan, karena dialah yang
menerima, memahami, menerjemahkan dan selanjutnya memberi respon atas pesan
yang disampaikan oleh komunikator. pengaruh komunikan dalam keberhasilan
komunikasi dalam ditinjau dari :
Konteks dalam sebuah proses komunikasi merupakan setting atau lingkungan pada saat
terjadinya komunikasi. setting atau lingkungan akan sangat menunjang keberhasilan
komunikasi apabila bersifat kondusif, yaitu lingkungan nyaman, menyenangkan, aman,
sekaligus menantang.
e. Media
a. Pengertian
Komunikasi informal yang setidaknya terjadi antara dua orang individu dalam berbagai
situasi dan tempat merupakan batasan umum komunikasi antar pribadi. dengan kata
lain komunikasi ini melibatkan hati antar individu yang terlibat dalam komunikasi yang
dibangun karena adanya rasa saling mempercayai. komunikasi jenis ini dapat terjadi
pada waktu seorang ibu berkomunikasi dengan anaknya, atau pada waktu seorang
pedagang melayani pembeli, serta antara seorang dosen dengan mahasiswanya.
Komunikasi antar pribadi akan berlangsung secara efektif, jika pihak yang
berkomunikasi menguasai keterampilan berkomunikasi antar pribadi dengan baik.
secara umum keterampilan tersebut digambarkan oleh lang dan evans (2006 : 42) dalam
gambar 1.2
Sebagai contoh implikasi dari keterampilan yang digambarkan di atas seperti kita
seorang anak mengadu kepada ibunya dan sang ibu membelai anaknya dengan penuh
kasih sayang dan mendengarkan dengan penuh perhatian serta mengulangi bagian
tertentu dari pembicaraan anaknya atau mengajukan pertanyaan yang sesuai.
Contoh tersebut memberikan ilustrasi tentang penerapan physical contact pada waktu
ibunya membelai anaknya. selanjutnya ada paraphrasing, juga perception
checking melalui question and answer pada waktu ibunya bertanya. ada
pula sincerity dan empathy serta keterampilan mendengar (listening).
Sebagai sebuah proses yang mendidik, sudah semestinya dalam kegiatan pembelajaran
setiap saat muncul komunikasi antar pribadi. komunikasi yang mungkin terjadi antara
pribadi dosen dengan mahasiswanya ataupun antar mahasiswa. sejauh mana
komunikasi tersebut berhasil mewujudkan pemahaman diantara mereka sangat
tergantung pada usaha kedua belah pihak. namun demikian dosen memiliki peran yang
lebih menentukan, karena dosen adalah pengendali kegiatan pembelajaran, dan oleh
karena itulah maka dosen bertanggung jawab atas terciptanya komunikasi antar pribadi
yang sehat dan efektif. komunikasi yang seperti itu akan turut menentukan keberhasilan
dari kegiatan pembelajaran itu sendiri. keterampilan dosen dalam melakukan
komunikasi. menjadi penentu keberhasilan dosen mengemban tanggung jawab
tersebut.
Dalam konteks kehidupan di sekolah, misalnya, kadang terjadi siswa yang mogok
sekolah karena merasa tidak diperhatikan oleh gurunya, sedangkan perkelahian di
sekolah menengarai adanya protes para siswa atas perlakuan yang dirasa memihak atau
tidak adil. sebaliknya, banyak pula siswa yang sangat menghormati dan mengagumi
gurunya disebabkan oleh adanya perasaan mendapat perhatian dari gurunya tersebut.
Ilustrasi tersebut memberikan gambaran betapa keterampilan komunikasi antar pribadi
mutlak perlu dikuasai oleh dosen, selain untuk membangun relasi yang baik dengan
mahasiswa juga mendorong terciptanya sebuah kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan, komunikatif dan interaktif.
Komunikasi satu arah (one way) dari dosen ke mahasiswa bukankah satu-satunya
interaksi pembelajaran, namun yang seharusnya dikembangkan adalah komunikasi
interaksi yang optimal antara dosen dengan mahasiswa.
Keterampilan berkomunikasi antar pribadi dirinci dalam 3 kelompok oleh Sokolov dan
Sadker dalam IGAK Wardani (2006), sebagai berikut :
Kemampuan ini menciptakan iklim yang posesif dalam kegiatan belajar yang
memungkinkan mahasiswa mau mengungkapkan perasaan atau masalah yang
dihadapinya tanpa merasa dipaksa atau atau di pojokan. iklim ini dapat ditumbuhkan
dengan 2 cara antara lain, menunjukan sikap memperhatikan (attending behavior) dan
mendengarkan dengan aktif (active listening). dalam usaha menumbuhkan iklim ini,
dosen bersikap :
Salah satu tugas dosen yang utama dalam mengajar adalah menciptakan iklim belajar
yang kondusif. untuk menciptakan iklim yang kondusif tersebut, W.R Houston dkk.
(1990), menyarankan pentingnya peng-komunikasian harapan (expectation), dari dosen
kepada mahasiswa.
Harapan tercermin dari apa yang dikerjakan dan dibuat oleh dosen dan mahasiswa.
harapan dapat terdiri dari berbagai hal seperti :
A. Tujuan
Rasa hormat mahasiswa terhadap dosen dapat ditumbuhkan dengan cara menunjukkan
lebih dahulu rasa respek dosen terhadap mahasiswa. rasa saling menghormati antara
dosen dan mahasiswa perlu dipelihara karena hal ini akan menumbuhkan lingkungan
belajar yang sehat.
C. Keteraturan
Aturan kelas yang jelas, seperti tidak boleh merokok selama mata kuliah, cara
mengajukan pertanyaan yang sopan, atau bebas waktu penyerahan paper yang jelas,
akan membuat keteraturan dan rasa aman dalam kelas.
D. Berperilaku adil
Perlakuan yang adil yang ditunjukkan dosen terhadap mahasiswa, terutama yang
berkaitan dengan aturan dan persyaratan mata kuliah yang telah disepakati sebelumnya,
akan membantu menumbuhkan iklim kerja yang positif.
E. Rasa aman
Perhatian dosen terhadap para mahasiswanya, baik melalui kontak pandang, senyuman,
maupun kata-kata yang wajar, akan membantu menumbuhkan iklim kelas yang
kondusif, dan memenuhi harapan mahasiswa.
Sebagaimana halnya dengan jenis komunikasi secara umum, komunikasi antara dosen
dan mahasiswa dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. kedua jenis
komunikasi ini cukup efektif jika syarat-syarat terjadinya komunikasi terpenuhi, serta
menerapkan hukum komunikasi, yaitu REACH:
Clarity, jelas
1. Rangkuman
Baca referensi tentang komunikasi dan buatlah analisis tentang bagaimana komunikasi
dalam pembelajaran dan peranannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.