Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN BAGI KONSELOR

Paper diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah


Pengembangan Pribadi dan Profesi Konselor

Dosen Pengampu : Nakhma’ussolikhah, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nama :
Ade Shofiatul Jannah
NIM :
2017.9.1.1.00003

SEMESTER V
Program Studi :

Bimbingan Konseling Pendidikan Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON


2019
KOMUNIKASI SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN BAGI KONSELOR

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi tidak dapat dipisahkan dalam rangkaian hidup manusia setiap
waktunya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian oleh komunikator kepada
komunikan yang mengungkapkan berbagai pikiran dan perasaan melalui bahasa, baik
verbal maupun non verbal, mendengar, berbicara, gerak tubuh, dan ungkapan emosi.
Menurut Everett M. Rogers sebagaimana dikutip Hafied Cangara, komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku manusia.1
Komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi
sejak manusia diciptakan oleh Tuhan. Komunikasi menjadikan apa yang dimaksud oleh
seseorang dapat di mengerti oleh orang lain. Bahkan terciptanya suatu kesepakatan
dikarenakan adanya komunikasi.
Dalam penyelenggaraan praktik konseling, konselor mengandalkan penggunaan
sejumlah keterampilan, salah satunya yaitu kemampuan keterampilan berkomunikasi,
keterampilan komunikasi ini adalah hal utama yang harus dikuasai oleh konselor. Di
dalam proses konseling, keterampilan seorang konselor dalam merespon pernyataaan
konseli dan mengkomunikasikannya kembali sangatlah diperlukan. Agar proses
komunikasi yang dimaksud dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka konselor
seyogyanya mampu menguasai hal tersebut.
Penyampaian komunikasi dalam bimbingan konseling dilakukan dengan dua cara,
bisa secara layanan langsung maupun tidak langsung.
1. Layanan Langsung
Disini konselor melakukan interaksi langsung dengan peserta didik (konseli) dalam
upaya membantu mereka mengembangkan potensi dirinya atau mengatasi masalah
yang dihadapinya.
2. Layanan Tidak Langsung

1
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 22

2
Dalam melaksanakan layanan ini, konselor tidak melakukan interaksi secara langsung
dengan peserta didik, tetapi melalui pihak lain, seperti konsultasi dan kolaborasi
dengan wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, atau pihak lain di luar sekolah.2

B. Jenis Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
Komunikasi verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi
penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Seorang
konselor perlu memperhatikan hal tersebut saat berbicara dengan konseli, karena
kondisi konseli sedang tidak stabil dan cenderung sensitif.
d. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
e. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan
kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan

2
Prof. Dr. Syamsu Yusuf, Bimbingan dan Konseling Perkembangan, (Bandung : PT Rafika Aditama, 2017)
Hlm. 92-93

3
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain
untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi dalam konseling mengingat sentuhan lebih
bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan. Tapi tetap harus tahu batasan lawan jenis.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara konseli berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis
atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress
bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

C. Komunikasi Efektif dan Efisien


Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar, guna
menunjang komunikasi yang efektif maka harus memenuhi komponen dasar tersebut,
yakni sebagai berikut :
1. Pengirim pesan
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan
sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pengirim pesan atau sumber komunikasi
disebut juga komunikator.
2. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim
meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim. Penerima pesan disebut juga dengan komunikan.
3. Pesan

4
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim
pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas. Pesan dapat disampaikan secara langsung maupun melalui
media yang tersedia.
4. Media
Media adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti ; TV, radio surat kabar,
papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi
oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
5. Simbol
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk,
mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
Terdapat beberapa teknik komunikasi yang perlu diperhatikan guna
menunjang komunikasi yang efektif dan efisien bagi konselor diantaranya :
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
2. Menunjukan sikap penerimaan terhadap diri konseli
3. Adanya keterbukaan
4. Mengulang kata kata yang diucapkan konseli yang sekiranya dianggap penting
5. Mengklarifikasi. Maksudnya adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang lainnya.
6. Ada kalanya hanya menjadi pendengar yang efektif
7. Tidak memotong pembicaraan
8. Beri kesempatan untuk konseli memulai pembicaraan terlebih dahulu
9. Menunjukan sikap melalui kata kata yang empati
10. Ajukan pertanyaan yang membuat konseli berbicara tentang dirinya
11. Perhatikan teknik berbicara pada pria dan wanita

D. Teknik Berkomunikasi
Ada beberapa hal yang harus diketahui ketika kita berbicara dengan pria maupun
wanita, untuk menunjang komunikasi yang efektif maka perbedaan cara berbicara
baik dengan pria maupun wanita ini harus dipahami. Berikut ini teknik berbicara
dengan pria dan wanita :
5
Teknik berbicara dengan pria
1. Sampaikan pesan anda satu persatu
2. Beri giliran dia untuk berbicara
3. Tunjukan ekspresi wajah saat mendengarkan
4. Berikan fakta atau informasi

Teknik berbicara dengan


1. Libatkan diri dalam pembicaraan
2. Ubahlah ekspresi wajah saat mendengarkan
3. Berikan keterangan yang bersifat pribadi dan libatkanlah emosinya
4. Gunakan kalimat tidak langsung atau kiasan

E. Sebab Sebab Kesalahan Komunikasi

Kesalahan komunikasi merupakan suatu aspek yang menggambarkan bahwa suatu


tindakan dan bentuk komunikasi baik verbal maupun non verbal tidak berjalan dengan
maksimal. Kesalahan kesalahan dalam berkomunikasi pada umumnya disebabkan
oleh 3 hal, diantaranya :
1. Terbatasnya pembendaharaan kata atau symbol
2. Terbatasnya daya ingat
3. Gangguan pada media komunikasi3

3
Sarlito W Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012) Hlm. 198

6
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito W. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers.
Yusuf, Syamsu. 2017. Bimbingan dan Konseling Perkembangan. Bandung : PT
Rafika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai