Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Kemampuan mengembangkan komunikasi yang efektif merupakan salah satu
keterampilan yang amat diperlukan untuk pengembangan diri kita baik sebagai pemimpin
maupun sebagai anggota sebuah tim. Paling tidak kita harus menguasai empat jenis
keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu menulis, membaca (bahasa tulisan), mendengar,
dan berbicara (bahasa lisan). Perhatikan, hampir setiap saat kita mengahbiskan waktu untuk
mengerjakan setidaknya salah satu dari keempat hal tersebut. Oleh karena itu, kemampuan
untuk menguasai keterampilan dasar komunikasi dengan baik mutlak kita perlukan demi
mewujudkan efektifitas dan keberhasilan kita.
Menurut Covey, komunikasi merupakan keterampilan terpenting dalam hidup
kita. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk berkomunikasi. Namun, sama
seperti kita tidak pernah memperhatikan cara kita bernafas, komunikasi kita anggap sebagai
hal yang otomatis terjadi begitu saja. Kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukan
komunikasi dengan efektif. Sebagai contoh, kita tidak pernah mempelajari bagaimana
menulis efektif, bagaimana membaca cepat dan efektif, bagaiamana berbicara secara efektif,
dan bagaimana menjadi pendengar yang baik.
9. Kendala dalam Komunikasi Efektif
9.1. Banyaknya jumlah pesan atau informasi yang disampaikan sehingga dapat ditafsirkan lain
pada saat proses penerimaannya.
9.2. Lebih banyak menekankan pada proses dan media yang digunakan sehingga tujuan akhir
diabaikan. Karena inti dari komunikasi efektif adalah menyamakan persepsi.
9.3. Frekuensi umpan balik yang kurang.
Umpan balik (feed back) merupakan hasil dari interaksi antar personal yang dapat berwujud
verbal dan non verbal serta berlangsung dua arah. Biasanya kita sudah puas dengan jawaban
“ya” atau “tidak”, padahal tidak semua informasi yang diberikan dapat diterima dengan
penafsiran yang sama.
Referensi
Ellins (2000), Komunikasi Interpersonal Teori dan Praktik, EGC : Jakarta
Geldend (2008), Membantu Memecahkan Masalah Orang Lain dengan Telnik Konseling,
Mc Graw Hill : New York
Mulyana (2005), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya : Bandung
Notoatmodjo (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta : Jakarta
Rakhmat (2005), Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya : Bandung
Uripni (2003), Komunikasi Kebidanan, EGC : Jakarta