Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara
verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang
lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau
menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.
Komunikasi kebawah merupakan alur komunikasi yang mengalir dari individu pada
tingkat hierarki atas kepada individu yang berada pada tingkat hierarki bawah. Dapat diartikan
pula sebagai alur komunikasi antara atasan dan bawahan. bentuk komunikasi kebawah yang
paling umum adalah instruksi kerja.
2.Komunikasi keatas
Komunikasi keatas merupakan arah dan alur komunikasi yang membawa informasi dari
tingkat bawah ke tingkat atas dalam suatu organisasi, yang artinya komunikator berada pada
tingkat bawah dan komunikan merupakan tingkat atas.
Dapat diartikan pula sebagai suatu alur komunikasi dari bawahan ke atasan. komunikasi
keatas ini mencakup saran, keluhan dan hal hal lain yang mana dalam sebuah organisasi yang
besar komunikasi keatas sulit mencapai taraf efektif
3.Komunikasi Horizontal
Penyampai yang kurang baik dalam menyampaikan pesan seperti gugup, berbicara terbata-
bata, gemetar, ataupun sikap lainnya, tak pelak akan mengesalkan si pendengar. Walaupun pesan
yang akan disampaikannya penting, namun dengan kemasan yang kurang menarik audiens tentu
kurang respon dengannya. Adapun cara mengatasinya si penyampai pesan harus banyak berlatih
agar lebih terampil berbicara.
Ketepatan Sikap
Sikap yang tidak tepat pada saat berkomunikasi juga mendukung penghalang komunikasi
yang efektif, contohnya adalah sikap meremehkan pendengar, ataupun sebaliknya sikap
meremehkan komunikator. Hal ini dapat diatasi dengan menjalin sikap kooperatif, (simpatik,
memperhatikan dengan seksama) tentunya dibutuhkan komunikasi awal yang baik.
Miskin Materi
Materi menjadi hal penting pada saat komunikasi, sedikitnya materi pembicaraan
mengakibatkan audiens cepat bosan, dan informasi yang disampaikan juga menjadi kurang
detail. Mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali menambah wawasan dan banyak menimba
ilmu.
Kesalahan Bahasa
Bijak-bijaklah menggunakan bahasa, sebab bahasa yang memiliki makna ganda akan
menimbulkan salah tafsir bagi pendengar. Beberapa bahasa juga mungkin berbeda antara satu
wilayah dengan wilayah lain. Pemecahan masalahnya dengan menggunakan istilah yang tidak
ambigu, juga dengan memilih bahasa resmi saja.
Jarak
Jarak antara audiens dengan pemateri sedikit banyak akan mempengaruhi daya tangkap
indera pendengaran. Untuk mengatasinya gunakanlah media seperti handphone, internet,
speaker, dll.
Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali oleh pengirim pesan.
Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi sedemikian rupa agar tujuan komunikasi
tercapai. Pengirim pesan harus proaktif dalam membuat
penerima/komunikan/komunikator/receiver mengerti dan memahami pesan yang disampaikan.
Seringkali, apa yang dikatakan tidak selalu sesuai dengan apa yang didengar.
Pesan
Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan kepada
penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal. Untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya masalah,
Penerima/komunikan/komunikate/receiver
Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu,
penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi yang berlangsung.
Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi penerima pesan untuk yakin
bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan oleh penerima pesan dan mengapa
mereka menginginkannya.
Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang dikirim oleh
pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan bahasa tubuh ketika mereka
memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan balik yang diberikan dapat berupa pengakuan,
pengulangan, dan parafrase.
Kemudian, yang dimaksud dengan pengakuan adalah bahwa penerima pesan telah menerima dan
memahami pesan yang disampaikan. Untuk pesan yang bersifat informatif yang rumit,
pengakuan saja tidaklah cukup untuk memastikan dan memahami pesan yang disampaikan.
Sedangkan, yang dimaksud dengan pengulangan adalah mengulang kembali kata-kata yang
disampaikan oleh pengirim pesan.
Terakhir, yang dimaksud dengan parafrase adalah mengulang kata-kata yang disampaikan oleh
penerima pesan sendiri kepada pengirim pesan. Parafrase memungkinkan penerima pesan untuk
melakukan verifikasi terhadap pemahaman pesan dan menunjukkan kepada pengirim pesan
bahwa penerima pesan mendengarkan pesan dengan baik.
PERTANYAAN
1. Komunikasi yang efektif dalam tindakan seperti apa?
2. Kepemimpinan dan komunikasi hubunganya apa dengan manajemen?
3. Bagaimana cara komunikasi pemimpin kepada bawahan agar masuk kedalam hati dan
dapat diresapi(bawahan dapat termotivasi)?
JAWABAN
1. komunikasi yang baik dan efektif adalah pertama kita harus mengertikan dulu siapa yang
akan kita ajak berkomunikasi, ini dilakukan untuk mencari kepribadian, masalah dan apa
yang sedang dihadapi lawan bicara kita(orang yg kita pimpin). Agar si bawahan
termotivasi dan semangat untuk melangkah kedepan atau melakukan tindakan yang kita
inginkan. Dengan begitu individu atau bawahan akan melakukan apa yang kita arahkan
atau kita instruksikan dengan rasa ikhlas semangat dan termotivasi, sehingga hasil
tindakanya pun memuaskan.
2. kepemimpinan dengan manajemen hubungannya sangat erat,dimana disetiap organisasi
atau perusahaan disitu pasti ada pemimpin, tujuanya tidak lain adalah untuk merngatur
atau memanage organisasi tersebut. Misalnya untuk membagi tugas setiap anggota atau
setiap individu yang terlibat dalam organisasi tersebut.
3. Jadi untuk membuat bawahan mengikuti perintah dengan hati yang ikhlas maka sebagai
pemimpin kita harus memimpin atau memberikan contoh yang baik terhadap bahahanya
Seperti menggunakan kata tolong dalam perintah jadi itu lebih bersifat halus dan
tidak membuat hati bawahan merasa tertekan. Untuk suri tauladan kita bisa mengambl
contoh dari nabi Muhammad SAW dimana ketika beliau memerintah sahabatnya, beliau
tidak serta merta memerintah saja, namun juga ikut melakukan apa yang beliau
perintahkan, misalkan lagi dalam suatu kelas mahasiswa terdapat komting dimana
komting tersebut memerintahkan anggota kelasnya untuk berangkat tepat waktu namun
dirinya sendiri atau pemimpin tersebut tidak melaksanakan apa yang dia perintahkan