Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara
verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.

Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang
lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau
menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.

Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat penting


karena merupakan bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan
gagasan. Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam tentang pengertian komunikasi dan
peranannya dalam bisnis.

TEKNIK TEKNIK KOMUNIKASI YANG BAIK


1. Berbicara efektif
Berbicara efektif artinya tidak bertele-tele, tidak berputar-putar untuk menyampaikan
suatu poin pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita.
Berbicara efektif membuat lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita sampaikan dan
dapat mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.
2. Berbicara penuh motivasi
Komunikasi yang terjalin dan sampai kepada lawan bicara haruslah yang bersifat
mendorong. Hal ini terlebih ketika yang berbicara adalah orang yang memiliki jabatan lebih
tinggi daripada lawan bicaranya, seperti bos kepada anak buahnya. Motivasi yang dimaksud
adalah adanya dorongan/penyemangat dalam kata-kata yang diucapkan agar lawan bicara
tergerak untuk melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh berdasarkan pengarahan
yang sudah diberikan.
3. Berbicara untuk mendapat perhatian
Pembicaraan yang membosankan dan bertele-tele tentu akan membuat lawan bicara atau
pendengar mengabaikan kata-kata kita. Dalam teknik berkomunikasi/bicara perlu diperhatikan
tema/materi yang akan kita sampaikan pada lawan bicara agar membuat mereka tetap focus
dengan kita. Ada baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita agar materi yang kita
sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan penyampaiannya dilakukan dengan gaya yang
menarik. Temukan materi yang belum pernah pendengar tahu dan selipkan hal-hal unik untuk
menarik perhatian lawan bicara.
4. Berbicara melalu keinderaan
Agar tema/materi yang kita sampaikan meninggalkan bekas dalam pikiran lawan bicara
maka kita bisa menguatkan komunikasi kita dengan ekspresi indera yang meyakinkan. Gerak
tangan, tatapan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan menambah kesan tentang tema yang
kita sampaikan. Hal ini juga agar lawan bicara mengerti bahwa tema yang kita bicarakan adalah
hal yang penting dan patut untuk didengar.

ALUR KOMUIKASI DALAM ORGANISASI


1.Komunikasi kebawah

Komunikasi kebawah merupakan alur komunikasi yang mengalir dari individu pada
tingkat hierarki atas kepada individu yang berada pada tingkat hierarki bawah. Dapat diartikan
pula sebagai alur komunikasi antara atasan dan bawahan. bentuk komunikasi kebawah yang
paling umum adalah instruksi kerja.

2.Komunikasi keatas

Komunikasi keatas merupakan arah dan alur komunikasi yang membawa informasi dari
tingkat bawah ke tingkat atas dalam suatu organisasi, yang artinya komunikator berada pada
tingkat bawah dan komunikan merupakan tingkat atas.

Dapat diartikan pula sebagai suatu alur komunikasi dari bawahan ke atasan. komunikasi
keatas ini mencakup saran, keluhan dan hal hal lain yang mana  dalam sebuah organisasi yang
besar komunikasi keatas sulit mencapai taraf efektif

3.Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang memiliki banyak fungsi dalam


organisasi.  Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
berbagai fungsi dalam organisasi sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Komunikasi horizontal umumnya sering diabaikan padahal penting dalam penggunaanya


sebagai contoh agar tidak terjadi tumpang tindih tugas wewenang dalam organisasi maka
diperlukan komunikasi horizontal atar pihak terkait.
FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI
 Kurangnya Kecakapan

Penyampai yang kurang baik dalam menyampaikan pesan seperti gugup, berbicara terbata-
bata, gemetar, ataupun sikap lainnya, tak pelak akan mengesalkan si pendengar. Walaupun pesan
yang akan disampaikannya penting, namun dengan kemasan yang kurang menarik audiens tentu
kurang respon dengannya. Adapun cara mengatasinya si penyampai pesan harus banyak berlatih
agar lebih terampil berbicara.

 Ketepatan Sikap

Sikap yang tidak tepat pada saat berkomunikasi juga mendukung penghalang komunikasi
yang efektif, contohnya adalah sikap meremehkan pendengar, ataupun sebaliknya sikap
meremehkan komunikator. Hal ini dapat diatasi dengan menjalin sikap kooperatif, (simpatik,
memperhatikan dengan seksama) tentunya dibutuhkan komunikasi awal yang baik.

 Miskin Materi

Materi menjadi hal penting pada saat komunikasi, sedikitnya materi pembicaraan
mengakibatkan audiens cepat bosan, dan informasi yang disampaikan juga menjadi kurang
detail. Mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali menambah wawasan dan banyak menimba
ilmu.

 Kesalahan Bahasa

Bijak-bijaklah menggunakan bahasa, sebab bahasa yang memiliki makna ganda akan
menimbulkan salah tafsir bagi pendengar. Beberapa bahasa juga mungkin berbeda antara satu
wilayah dengan wilayah lain. Pemecahan masalahnya dengan menggunakan istilah yang tidak
ambigu, juga dengan memilih bahasa resmi saja.

 Jarak 

Jarak antara audiens dengan pemateri sedikit banyak akan mempengaruhi daya tangkap
indera pendengaran. Untuk mengatasinya gunakanlah media seperti handphone, internet,
speaker, dll.

CARA MENGATASI HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI


 Pengirim pesan/komunikator/sender

Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali oleh pengirim pesan.
Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi sedemikian rupa agar tujuan komunikasi
tercapai. Pengirim pesan harus proaktif dalam membuat
penerima/komunikan/komunikator/receiver mengerti dan memahami pesan yang disampaikan.
Seringkali, apa yang dikatakan tidak selalu sesuai dengan apa yang didengar.

 Pesan

Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan kepada
penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal. Untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya masalah,

 Penerima/komunikan/komunikate/receiver

Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu,
penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi yang berlangsung.
Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi penerima pesan untuk yakin
bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan oleh penerima pesan dan mengapa
mereka menginginkannya.

 Umpan Balik Pesan

Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang dikirim oleh
pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan bahasa tubuh ketika mereka
memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan balik yang diberikan dapat berupa pengakuan,
pengulangan, dan parafrase.

Kemudian, yang dimaksud dengan pengakuan adalah bahwa penerima pesan telah menerima dan
memahami pesan yang disampaikan. Untuk pesan yang bersifat informatif yang rumit,
pengakuan saja tidaklah cukup untuk memastikan dan memahami pesan yang disampaikan.
Sedangkan, yang dimaksud dengan pengulangan adalah mengulang kembali kata-kata yang
disampaikan oleh pengirim pesan.

Terakhir, yang dimaksud dengan parafrase adalah mengulang kata-kata yang disampaikan oleh
penerima pesan sendiri kepada pengirim pesan. Parafrase memungkinkan penerima pesan untuk
melakukan verifikasi terhadap pemahaman pesan dan menunjukkan kepada pengirim pesan
bahwa penerima pesan mendengarkan pesan dengan baik.

PERTANYAAN
1. Komunikasi yang efektif dalam tindakan seperti apa?
2. Kepemimpinan dan komunikasi hubunganya apa dengan manajemen?
3. Bagaimana cara komunikasi pemimpin kepada bawahan agar masuk kedalam hati dan
dapat diresapi(bawahan dapat termotivasi)?
JAWABAN
1. komunikasi yang baik dan efektif adalah pertama kita harus mengertikan dulu siapa yang
akan kita ajak berkomunikasi, ini dilakukan untuk mencari kepribadian, masalah dan apa
yang sedang dihadapi lawan bicara kita(orang yg kita pimpin). Agar si bawahan
termotivasi dan semangat untuk melangkah kedepan atau melakukan tindakan yang kita
inginkan. Dengan begitu individu atau bawahan akan melakukan apa yang kita arahkan
atau kita instruksikan dengan rasa ikhlas semangat dan termotivasi, sehingga hasil
tindakanya pun memuaskan.
2. kepemimpinan dengan manajemen hubungannya sangat erat,dimana disetiap organisasi
atau perusahaan disitu pasti ada pemimpin, tujuanya tidak lain adalah untuk merngatur
atau memanage organisasi tersebut. Misalnya untuk membagi tugas setiap anggota atau
setiap individu yang terlibat dalam organisasi tersebut.

Sedangkan hubungan komunikasi dengan manajemen ialah tidak lain untuk


memperlancar dalam proses pengorganisasian, contoh kita akan meminta orang untuk
melakukan tindakan tentunya kita perlu berkomunikasi dengan orang tersebut untuk
mencapai apa yang menjadi target organisasi itu sendiri. Kesimpulanya kepemimpinan
dan komunikasi dengan manajemen itu saling berkaitan erat satu sama lain. manajemen
tidak akan berjalan tanpa kita punya jiwa kepemimpinan dan komunikasi

3. Jadi untuk membuat bawahan mengikuti perintah dengan hati yang ikhlas maka sebagai
pemimpin kita harus memimpin atau memberikan contoh yang baik terhadap bahahanya

Seperti menggunakan kata tolong dalam perintah jadi itu lebih bersifat halus dan
tidak membuat hati bawahan merasa tertekan. Untuk suri tauladan kita bisa mengambl
contoh dari nabi Muhammad SAW dimana ketika beliau memerintah sahabatnya, beliau
tidak serta merta memerintah saja, namun juga ikut melakukan apa yang beliau
perintahkan, misalkan lagi dalam suatu kelas mahasiswa terdapat komting dimana
komting tersebut memerintahkan anggota kelasnya untuk berangkat tepat waktu namun
dirinya sendiri atau pemimpin tersebut tidak melaksanakan apa yang dia perintahkan

NAMA : INAYAH MEGA WULANDARI


NIM : 19051334063
REFERENSI : BUKU KOMUNIKASI ORGANISASI
KARANGAN : DR. POPPY RULIANA, Dra., M.SI.

Anda mungkin juga menyukai