Anda di halaman 1dari 5

Nama : Afroddian Isna Putranto

Kelas : B 4

NIM/Jurusan : 18612056/Ilmu Kimia


A. Komunikasi Efektif
Ada banyak hal yang menyebabkan banyak orang berselisih paham ataupun pendapat , salah
satunya yaitu karena kurangnya komunikasi. Komunikasi akan menghasilkan masalah yang
runyam bahkan kompleks jika kita menyepelekannya dan tidak melakukanya dengan baik.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator atau orang yang
bertindak sebagai pengirim pesan kepada penerima pesan dalam sebuah komunikasi atau biasa
disebut komunikan. Komunikasi dapat berjalan satu arah maupun dua arah jika komunikan
memberikan feedback kepada komunikator.
Komunikasi ada dua cara yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi
verbal yaitu komunikasi yang dilakukan menggunakan bahasa verbal yaitu melalui ucapan, surat
menyurat, presentasi, dan lain-lain. Sedangkan komunikasi non-verbal yaitu komunikasi yang
menggunakan gerak tubuh ataupun isyarat. Komunikasi merupakan bakat alami yang dimiliki
manusia bahkan seluruh makhluk hidup. Bukti komunikasi merupakan bakat alami yaitu ketika
seorang bayi menangis karena merasa lapar, hal tersebut membuktikan bahwa bayi yang baru
lahirpun telah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi walaupun tidak sebaik manusia
dewasa.
Banyak orang yang menganggap remeh komunikasi, sebagian orang menganggap bahwa
komunikasi adalah biasa-biasa saja dan tidak perlu dipelajari. Namun pada kenyataanya
komunikasi merupakan proses yang sangat kompleks karena tidak hanya melibatkan diri sendiri
namun melibatkan orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda bahkan
bertentangan dengan kita. Oleh karenanya komunikasi yang baik dan sehat perlu kita pelajari
sehingga komunikan dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.
Ada beberapa tipe perilaku dalam berkomunikasi, yang saya dapatkan dalam Pelatihan
Pengembangan Diri ada 4 tipe, yaitu:
1. Pasif
Lose-win solution yaitu jika I am not OK tetapi You are OK
2. Pasif-Agresif
Lose-lose solution yaitu jika You and me is not OK
3. Agresif
Win-lose solution yaitu I am OK but You are not OK
4. Asertif
Win-win solution yaitu jika You and me is OK
Semua orang memiliki caranya tersendiri untuk berkomunikasi, akan tetapi tidak semua
orang mampu berkomunikasi secara efektif. Komunikasi efektif dapat kita artikan sebagai
komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang lain. Perubahan sikap
tersebut terjadi pada saat proses komunikasi maupun setelah komunikasi.
Komunikasi efektif memiliki tujuan untuk memudahkan orang lain dalam memahami pesan
yang kita sampaikan kepada penerima pesan. Komunikasi efektif haruslah menggunakan bahasa
yang jelas dan mudah dipahami oleh pendengar atau komunikan, karena jika kita menggunakan
bahasa yang sulit untuk dipahami maka orang yang kita ajak berkomunikasi akan mengalami
kesulitan dalam memahami apa yang kita sampaikan. Hal ini tentu saja bertentangan dengan
tujuan komunikasi efektif itu sendiri. Tanda kepahaman komunikan adalah jika komunikan
mengalami perubahan sifat yang sempat saya singgung diatas dan juga adanya timbal balik dari
komunikan itu sendiri.

Komunikasi efektif hanya terjadi bila komunikator dan komunikan memiliki kesamaan dalam
hal pengertian, sikap, maupun bahasa. Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila:

1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti
dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindak lanjuti pesan yang dikirim.

Banyak penyebab kegagalan dalam komunikasi sehingga tidak terwujud komunikasi yang
efektif, penyebab tersebut diantara lain yaitu :

1. Isi pesan yang tidak jelas, isi pesan yang tidak jelas maka akan memunculkan beberapa
persepsi dan pandangan, sehingga akan muncul sebuah perdebatan.
2. Banyaknya pesan yang harus disampaikan, banyaknya pesan juga merupakan penyebab
kegagalan komuniksi karena keterbatasan kemampuan dari komunikator dalam
menyampaikan informasi maka akan ada informasi yang tidak disampaikan oleh
komunikator.
3. Cara penyampaian yang tidak sistematis, dalam berkomunikasi hendaklah menyampaikan
informasi dengan sistematis dan terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah
dipahami oleh orang lain.
4. Tidak fokus, dalam berkomunikasi kita juga harus fokus supaya apa yang kita sampaikan
tidak salah.
5. Waktu yang terbatas, waktu juga menjadi penyebab gagalnya komunikasi karena waktu yang
cukup akan memudahkan komunikator untuk memberikan informasi dengan jelas.
6. Kesenjangan bahasa, hal ini terjadi karena antara komunikator dan komunikan memiliki
bahasa yang berbeda sehingga agar tercapai komunikasi efektif maka keduanya harus
menggunakan bahasa yang sama.
7. Adanya gangguan, misal kebisingan, jarak, dan lain sebagainya.
8. Kurangnya rasa ketertarikan atas topik/pesan, dengan kurangnya rasa ketertarikan
komunikan atas informasi maka akan muculnya rasa malas untuk memahami bahkan
mengikuti jalannya komunikasi.
9. Bahasa tubuh yang tidak tepat, dalam berkomunikasi diperlukan juga bahasa non-verbal
seperti gerak tubuh, hal tersebut dilakukan untuk lebih memudahkan komunikan untuk
memahami apa isi informasi yang disampaikan oleh komunikator. Jika bahasa tubuh tidak
tepat maka komunikan akan kesulitan untuk memahami isi dari informasi tersebut.

Saya sendiri sebenarnya mengalami masalah dalam menyampaikan informasi didepan


umum, saya seringkali merasa tidak percaya diri ketika menyampaikan informasi di depan orang
banyak. Hal itu terjadi karena saya kurang mengetahui cara komunikasi secara efektif. Saya
masih terburu-buru dalam menyampaikan informasi sehingga orang yang saya beri informasi
terkadang tidak memahami apa yang saya bicarakan.

Dalam Pelatihan Pengembangan Diri ini saya ditunjukan bagaimana cara berkomunikasi
supaya efektif dan mudah dipahami oleh orang lain. Mungkin saya masih perlu banyak belajar
agar dapat melakukanya, maka dari itu saya akan belajar berkomunikasi secara efektif.

B. Kerjasama Tim
Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu manusia dengan
manusia lainnya. Salah satu bentuk hubungan atau interaksi sosial adalah kerjasama tim atau
team work. Kerjasama merupakan upaya manusia yang dilakukan untuk mempermudah
kegiatan. Kegiatan yang berat akan terasa ringan jika kita melakukanya bersama-sama yaitu
dengan kerjasama.
Kerjasama tim yang baik akan terwujud jika kita memiliki jiwa sosial yang tinggi dan juga
tidak memiliki sifat egois yang tinggi. Maka dari itu kerjasama perlu dilatih terlebih dahulu agar
dapat dilakukan sesuai keinginan.
Kerjasama tim merupakan kumpulan orang yang melakukan pekerjaan bersamaan dengan
tujuan yang sama. Dalam kerjasama tim juga dibutuhkan kontribusi setiap anggota tim, tidak
boleh hanya mengandalkan salah satu anggota tim bahkan hanya mengandalkan ketua tim saja.
Setiap anggota tim harus bekerja sesuai kemampuan dan porsinya masing-masing. Kerjasama
berbeda dengan sama-sama kerja, jika kerjasama orang orang tersebut memiliki tujuan yang
sama, tetapi jika sama-sama kerja walaupun bekerja berbarengan akan tetapi memiliki tujuan
yang berbeda setiap individunya.
Dalam membangun kerjasama tim diperlukan beberapa atribut, atribut-atribut tersebut
meliputi:
1. Komitmen, komitmen sangat dibutuhkan dalam kerjasama tim. Setiap anggota tim harus
memiliki komitmen untuk setia pada tanggungjawabnya masing-masing dalam tim, karena
jika anggota tim tidak berkomitmen untuk menjalankan tanggungjawabnya maka kerjasama
yang baik tidak akan terwujud dalam tim tersebut.
2. Saling bergantung, dalam kerjasama tim setiap anggota tim harus memiliki rasa saling
bergantung, sehingga setiap anggota tim akan saling menghargai pekerjaan anggota tim
lainnya dan tidak saling menyalahkan.
3. Pembagian tugas, pembagian tugas yang baik juga tak kalah penting. Dalam kerjasama tim
harus diadakan pembagian tugas agar masing-masing anggota tim tau tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing di dalam tim tersebut, sehingga tidak ada tugas yang
terbengkalai.
4. Sumber daya yang harus dikelola,dalam kerjasama tim harus ada pengelolaan sumber daya
yang baik, baik itu sumber daya manusianya, maupun sumber daya lainnya.

Dalam kehidupan pasti kita akan mengalami yang namanya kerjasama tim, namun tidak
semua kerjasama tim yang kita buat berjalan dengan sukses, terkadang ada juga kerjasama tim
yang gagal atau tidak efektif. Kunci suksesnya kerjasama tim adalah kejelasan arah dan tujuan,
kita harus memiliki kejelasan kemana arah dan tujuan tim kita nantinya, sehingga kerjasama
dapat berjalan sebagaimana mestinya dan hasilnya sesuai dengan harapan. Kemudan
kepemimpinan yang baik juga merupakan kunci kerjasama, dalam bekerjasama hendaknya kita
memiliki pemimpin yang dapat mengkoordinasikan seluruh anggota tim dan juga memiliki jiwa
kepemimpinan yang tinggi. Kemudia kunci kerjasama tim yang lainya yaitu tugas yang dimiliki
haruslah sesuai dengan tim kerja yang kita bentuk. Lalu tersedianya sumber daya yang
diperlukan untuk melakukan tugas juga dibutuhkan untuk mendukung kelancaran tugas yang
dilakukan. Dan tentunya dalam kerjasama tim iklim organisasi haruslah suportif, tidak
menjatuhkan anggota tim lainnya.
Tim yang dianggap sukses yaitu tim yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik,
mampu memelihara hubungan sosial yang terjalin antar anggota tim dengan kata lain tidak
terjadi permusuhan atau perselisihan antara anggota tim yang satu dengan lainnya. Kemudian
tim yang sukses yaitu tim yang memberikan keuntungan bagi setiap individu yang terlibat di
dalam tim tersebut baik dalam peningkatan keterampilan sosial dan interpersonal, maupun
memberikan kepuasan pada kebutuhan sosial dan pertumbuhan individu.

Kerjasama tim yang baik akan terwujud jika tidak terjadi social loafing. Social loafing
merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan kontribusi individu ketika orang-orang
bekerja dalam kelompok daripada secara individual. Atau dalam sederhananya terlalu
mengandalkan orang lain. Hal ini akan berakibat fatal jika terjadi kepada banyak anggota tim,
mereka menganggap bahwa orang lain pasti akan melakukan tugasnya tersebut, namun pada
kenyataannya jika terjadi pada semua anggota tim pasti tugas-tugas yang diberikan tidak akan
terselesaikan. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dari anggota tersebut bahwa dirinya
penting dalam tim, dan terjadi karena terlalu menganggap sepele tugas yang diberikan dan
beranggapan bahwa jika dia melakukan tugas itupun tidak akan berpengaruh besar pada tim,
social loafing ini haruslah dihindari agar terwujud kerjasama tim yang baik.

Saya pernah mengikuti organisasi, dan dalam organisasi tentunya ada kerjasama tim
didalamnya. Hal itu membuat saya sedikit tau tentang apa yang namanya kerjasama tim, yang
saya rasakan dalam kerjasama tim yang paling penting adalah kekompakan anat anggotanya,
jika ada salah satu saja anggotanya yang tidak kompak maka kerjasama tim akan terganggu, tim
yang dibentuk tidak akan solid, maka dari itu kekompakan harus dijaga antar anggota tim.
Namun saya juga masih harus lebih banyak belajar supaya dapat bekerjasama dengan lebih baik
lagi kedepannya, dan harapan saya setelah mengikuti Pelatihan Pengembangan Diri ini saya
dapat mengamalkan apa yang disampaikan pemateri dalam program PPD ini sehingga saya
dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya, aamiin ya robbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai