Kelas : B 4
Komunikasi efektif hanya terjadi bila komunikator dan komunikan memiliki kesamaan dalam
hal pengertian, sikap, maupun bahasa. Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila:
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti
dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindak lanjuti pesan yang dikirim.
Banyak penyebab kegagalan dalam komunikasi sehingga tidak terwujud komunikasi yang
efektif, penyebab tersebut diantara lain yaitu :
1. Isi pesan yang tidak jelas, isi pesan yang tidak jelas maka akan memunculkan beberapa
persepsi dan pandangan, sehingga akan muncul sebuah perdebatan.
2. Banyaknya pesan yang harus disampaikan, banyaknya pesan juga merupakan penyebab
kegagalan komuniksi karena keterbatasan kemampuan dari komunikator dalam
menyampaikan informasi maka akan ada informasi yang tidak disampaikan oleh
komunikator.
3. Cara penyampaian yang tidak sistematis, dalam berkomunikasi hendaklah menyampaikan
informasi dengan sistematis dan terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah
dipahami oleh orang lain.
4. Tidak fokus, dalam berkomunikasi kita juga harus fokus supaya apa yang kita sampaikan
tidak salah.
5. Waktu yang terbatas, waktu juga menjadi penyebab gagalnya komunikasi karena waktu yang
cukup akan memudahkan komunikator untuk memberikan informasi dengan jelas.
6. Kesenjangan bahasa, hal ini terjadi karena antara komunikator dan komunikan memiliki
bahasa yang berbeda sehingga agar tercapai komunikasi efektif maka keduanya harus
menggunakan bahasa yang sama.
7. Adanya gangguan, misal kebisingan, jarak, dan lain sebagainya.
8. Kurangnya rasa ketertarikan atas topik/pesan, dengan kurangnya rasa ketertarikan
komunikan atas informasi maka akan muculnya rasa malas untuk memahami bahkan
mengikuti jalannya komunikasi.
9. Bahasa tubuh yang tidak tepat, dalam berkomunikasi diperlukan juga bahasa non-verbal
seperti gerak tubuh, hal tersebut dilakukan untuk lebih memudahkan komunikan untuk
memahami apa isi informasi yang disampaikan oleh komunikator. Jika bahasa tubuh tidak
tepat maka komunikan akan kesulitan untuk memahami isi dari informasi tersebut.
Dalam Pelatihan Pengembangan Diri ini saya ditunjukan bagaimana cara berkomunikasi
supaya efektif dan mudah dipahami oleh orang lain. Mungkin saya masih perlu banyak belajar
agar dapat melakukanya, maka dari itu saya akan belajar berkomunikasi secara efektif.
B. Kerjasama Tim
Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu manusia dengan
manusia lainnya. Salah satu bentuk hubungan atau interaksi sosial adalah kerjasama tim atau
team work. Kerjasama merupakan upaya manusia yang dilakukan untuk mempermudah
kegiatan. Kegiatan yang berat akan terasa ringan jika kita melakukanya bersama-sama yaitu
dengan kerjasama.
Kerjasama tim yang baik akan terwujud jika kita memiliki jiwa sosial yang tinggi dan juga
tidak memiliki sifat egois yang tinggi. Maka dari itu kerjasama perlu dilatih terlebih dahulu agar
dapat dilakukan sesuai keinginan.
Kerjasama tim merupakan kumpulan orang yang melakukan pekerjaan bersamaan dengan
tujuan yang sama. Dalam kerjasama tim juga dibutuhkan kontribusi setiap anggota tim, tidak
boleh hanya mengandalkan salah satu anggota tim bahkan hanya mengandalkan ketua tim saja.
Setiap anggota tim harus bekerja sesuai kemampuan dan porsinya masing-masing. Kerjasama
berbeda dengan sama-sama kerja, jika kerjasama orang orang tersebut memiliki tujuan yang
sama, tetapi jika sama-sama kerja walaupun bekerja berbarengan akan tetapi memiliki tujuan
yang berbeda setiap individunya.
Dalam membangun kerjasama tim diperlukan beberapa atribut, atribut-atribut tersebut
meliputi:
1. Komitmen, komitmen sangat dibutuhkan dalam kerjasama tim. Setiap anggota tim harus
memiliki komitmen untuk setia pada tanggungjawabnya masing-masing dalam tim, karena
jika anggota tim tidak berkomitmen untuk menjalankan tanggungjawabnya maka kerjasama
yang baik tidak akan terwujud dalam tim tersebut.
2. Saling bergantung, dalam kerjasama tim setiap anggota tim harus memiliki rasa saling
bergantung, sehingga setiap anggota tim akan saling menghargai pekerjaan anggota tim
lainnya dan tidak saling menyalahkan.
3. Pembagian tugas, pembagian tugas yang baik juga tak kalah penting. Dalam kerjasama tim
harus diadakan pembagian tugas agar masing-masing anggota tim tau tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing di dalam tim tersebut, sehingga tidak ada tugas yang
terbengkalai.
4. Sumber daya yang harus dikelola,dalam kerjasama tim harus ada pengelolaan sumber daya
yang baik, baik itu sumber daya manusianya, maupun sumber daya lainnya.
Dalam kehidupan pasti kita akan mengalami yang namanya kerjasama tim, namun tidak
semua kerjasama tim yang kita buat berjalan dengan sukses, terkadang ada juga kerjasama tim
yang gagal atau tidak efektif. Kunci suksesnya kerjasama tim adalah kejelasan arah dan tujuan,
kita harus memiliki kejelasan kemana arah dan tujuan tim kita nantinya, sehingga kerjasama
dapat berjalan sebagaimana mestinya dan hasilnya sesuai dengan harapan. Kemudan
kepemimpinan yang baik juga merupakan kunci kerjasama, dalam bekerjasama hendaknya kita
memiliki pemimpin yang dapat mengkoordinasikan seluruh anggota tim dan juga memiliki jiwa
kepemimpinan yang tinggi. Kemudia kunci kerjasama tim yang lainya yaitu tugas yang dimiliki
haruslah sesuai dengan tim kerja yang kita bentuk. Lalu tersedianya sumber daya yang
diperlukan untuk melakukan tugas juga dibutuhkan untuk mendukung kelancaran tugas yang
dilakukan. Dan tentunya dalam kerjasama tim iklim organisasi haruslah suportif, tidak
menjatuhkan anggota tim lainnya.
Tim yang dianggap sukses yaitu tim yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik,
mampu memelihara hubungan sosial yang terjalin antar anggota tim dengan kata lain tidak
terjadi permusuhan atau perselisihan antara anggota tim yang satu dengan lainnya. Kemudian
tim yang sukses yaitu tim yang memberikan keuntungan bagi setiap individu yang terlibat di
dalam tim tersebut baik dalam peningkatan keterampilan sosial dan interpersonal, maupun
memberikan kepuasan pada kebutuhan sosial dan pertumbuhan individu.
Kerjasama tim yang baik akan terwujud jika tidak terjadi social loafing. Social loafing
merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan kontribusi individu ketika orang-orang
bekerja dalam kelompok daripada secara individual. Atau dalam sederhananya terlalu
mengandalkan orang lain. Hal ini akan berakibat fatal jika terjadi kepada banyak anggota tim,
mereka menganggap bahwa orang lain pasti akan melakukan tugasnya tersebut, namun pada
kenyataannya jika terjadi pada semua anggota tim pasti tugas-tugas yang diberikan tidak akan
terselesaikan. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dari anggota tersebut bahwa dirinya
penting dalam tim, dan terjadi karena terlalu menganggap sepele tugas yang diberikan dan
beranggapan bahwa jika dia melakukan tugas itupun tidak akan berpengaruh besar pada tim,
social loafing ini haruslah dihindari agar terwujud kerjasama tim yang baik.
Saya pernah mengikuti organisasi, dan dalam organisasi tentunya ada kerjasama tim
didalamnya. Hal itu membuat saya sedikit tau tentang apa yang namanya kerjasama tim, yang
saya rasakan dalam kerjasama tim yang paling penting adalah kekompakan anat anggotanya,
jika ada salah satu saja anggotanya yang tidak kompak maka kerjasama tim akan terganggu, tim
yang dibentuk tidak akan solid, maka dari itu kekompakan harus dijaga antar anggota tim.
Namun saya juga masih harus lebih banyak belajar supaya dapat bekerjasama dengan lebih baik
lagi kedepannya, dan harapan saya setelah mengikuti Pelatihan Pengembangan Diri ini saya
dapat mengamalkan apa yang disampaikan pemateri dalam program PPD ini sehingga saya
dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya, aamiin ya robbal alamin.