Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI

1. PENGERTIAN
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami.
Komunikasi menurut parah ahli
 Carl I. Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk
mengubah perilaku orang lain (komunikate).
 Gerald R. Miller: Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan
kepada penerima dengan niat yang disadari untuk memengaruhi perilaku penerima.

2. KOMPONEN KOMUNIKASI
a. Komunikator atau pengirim pesan atau sumber( communicator/sender/source)
Dalam proses komunikasi komponen komunikator ini memiliki peranan penting
untuk menunjang terjadinya proses komunikasi. Apabila pengirim pesan atau
komunikator ini tidak ada, maka tidak akan terjadi proses komunikasi tersebut
Ada beberapa faktor dalam komunikator yang dapat menentukan efektivitas proses
komunikasi, yaitu sikap komunikator serta pemilihan berbagai macam simbol yang
memiliki makna.
Dari dua faktor yang harus ada dalam diri komunikator, maka ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam menjalankan proses komunikasi, yaitu sebagai berikut.

 Individu yang terlibat dalam komunikasi perlu mengenali siapa yang menjadi
komunikator atau penerima pesan serta khalayak sasaran.
 Pesan yang akan dikirimkan oleh komunikator harus jelas dan tidak ambigu.
 Individu yang terlibat dalam proses komunikasi, perlu memahami alasan komunikator
mengirimkan pesan kepada penerima pesan atau khalayak sasaran.
 Apa hasil yang diharapkan oleh komunikator sebagai pengirim pesan.
Apabila komunikator memenuhi faktor-faktor tersebut, maka proses komunikasi pun

akan rentan untuk menemui kegagalan.


B Pesan

Komponen inti dalam komunikasi ialah pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator kepada penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh komunikator dapat berupa
pesan yang sifatnya verbal atau pesan yang sifatnya non verbal.

Agar pesan mampu sampai ke penerima dengan efektif, maka komunikator haru memahami
sifat maupun profil, kebutuhan dari khalayak sasaran, harapan hingga kemungkinan respon
yang adakan diberikan oleh penerima pesan pada pesan yang dikirimkan oleh komunikator.

C Encoding

Komponen komunikasi selanjutnya adalah encoding. Encoding merupakan proses untuk


mengambil pesan serta mengirimkan pesan dalam sebuah bentuk yang dapat dibagi-bagi
dengan pihak lainnya. Informasi yang disampaikan harus dipersiapkan dengan baik serta
mampu di encode.

Sebuah pesan juga harus mampu dikirimkan dalam bentuk di mana penerima pesan mampu
melakukan decode, apabila tidak maka pesan tidak akan dapat dikirimkan dengan baik

D Channel atau saluran komunikasi

Komponen dalam komunikasi selanjutnya adalah media atau saluran komunikasi. Media
dimanfaatkan oleh komunikator agar membantu proses pengiriman pesan kepada khalayak
atau penerima pesan.

Jenis pesan yang dimiliki, dapat membantu komunikator untuk dapat menentukan media
maupun saluran komunikasi apa yang tepat untuk digunakan. Termasuk dalam pemilihan
kata-kata baik yang diucapkan, ditulis, dicetak, simbol non verbal, media elektronik dan lain
sebagainya.

Dalam komunikasi modern, komponen media yang dimaksud sebagian besar tertuju pada
media komunikasi massa, contohnya seperti televisi, radio maupun internet. Pemilihan media
atau saluran komunikasi tersebut haruslah tepat, agar komunikator mampu menentukan
apakah proses penyampaian pesan dapat berjalan sukses atau tidak.

E Decoding

Setelah komponen encoding, ada pula komponen decoding dalam komunikasi. Komponen
decoding dapat terjadi ketika penerima pesan menerima pesan yang telah dikirimkan oleh
komunikator.

Untuk melakukan encoding, penerima pesan membutuhkan keterampian komunikasi yang


baik, seperti kemampuan untuk membaca pesan secara menyeluruh, mendengarkan pesan
dengan aktif, hingga menanyakan maupun melakukan konfirmasi ketika dibutuhkan.

Apabila komunikator mengalami kesulitan maupun kelemahan dalam hal keterampilan


komunikasi, maka penerima pesan perlu mengirimkan ulang pesan dengan cara yang
berbeda.

F Penerima pesan

Proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik dan sukses, apabila tidak ada penerima
pesan dalam prosesnya. Sama halnya dengan komponen komunikator, maka proses
komunikasi tidak akan berjalan, apabila tidak ada penerima pesan.

Penerima pesan memiliki peran yaitu untuk menerima sebuah pesan, menafsirkan sebuah
pesan serta memberikan makna pada pesan yang ia terima dari komunikator. Proses
komunikasi, hanya akan berhasil apabila penerima pesan atau komunikate menerima pesan
sesuai dengan yang apa yang disampaikan atau dimaksudkan oleh komunikator.

G umpan balik

Dalam komunikasi, apapun media atau saluran yang digunakan maka komunikator tetap
mendapatkan umpan balik atau tanggapan dari penerima pesan. Baik secara langsung maupun
tertunda. Umpan balik dapat membantu komunikator untuk menentukan apakah sukses atau
tidak proses komunikasi yang telah dilakukan.

Umpan balik dapat diperoleh secara langsung, apabila komunikator melakukan komunikasi
tatap muka dengan penerima pesan. Ketika proses komunikasi tatap muka, umpan balik dapat
diberikan oleh penerima pesan dengan mimik wajah, eskpresi, bahasa tubuh dan lainnya.
Namun, apabila proses komunikasi terjalin secara tertulis, maka komunikator dapat
memeroleh umpan balik dengan cara respon atau balasan yang diberikan oleh penerima pesan
ketika menanggapi pesan tersebut.

H Kontek komunikasi

Prosesn komunikasi dapat berjalan dengan baik, apabila konteks komunikasi terpenuhi.
Konteks yang dimaksud ialah ketika komunikator melakukan komunikasi dengan
komunikate dalam situasi tertentu.

Konteks yang hadir dapat berupa lingkungan, latar belakang sosial budaya, waktu, hingga
elemen dan latar belakang dari komunikator maupun komunikate. Contohnya adalah ketika
komunikasi yang dilakukan oleh rekan kerja akan memiliki konteks komunikasi yang
berbeda, apabila dibandingkan dengan proses komunikasi yang terjadi dengan atasan.
Konteks dari komunikasi dapat membantu komunikator menentukan gaya bahasa serta cara
yang tepat untuk melakukan proses komunikasi tersebut.

I gangguan komunikasi

Komponen kesembilan dari komunikasi adalah ganggunga. Apabila terjadi gangguan atau
interfensi dalam proses decode maupun encode, maka dapat mengurangi kejelasan dari pesan
dalam komunikasi.

Gangguan dalam proses komunikasi bisa berupa gangguang fisik, seperti perilaku dari
penerima pesan atau komunikator yang tidak biasa atau suara keras hingga mengganggu
proses komunikasi.
J efek atau konsekuensi komunikasi

Komponen kesembilan dari komunikasi adalah ganggunga. Apabila terjadi gangguan atau
interfensi dalam proses decode maupun encode, maka dapat mengurangi kejelasan dari pesan
dalam komunikasi.

Gangguan dalam proses komunikasi bisa berupa gangguang fisik, seperti perilaku dari
penerima pesan atau komunikator yang tidak biasa atau suara keras hingga mengganggu
proses komunikasi.

Komunikasi pribadi
Bentuk komunikasi yang pertama adalah komunikasi pribadi yang terdiri dari dua jenis.
Komunikasi pribadi yang pertama adalah komunikasi intrapribadi (intrapersonal
communication) yang merupakan komunikasi yang berlangsung lama dalam diri seseorang.
Orang yang bersangkutan berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, yang
mana ia berbicara pada dirinya sendiri. Pada umumnya pola komunikasi degan diri sendiri
terjadi karena seseorang menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan
memikirkannya kembali hingga terjadilah komunikasi dalam dirinya sendiri.

Sedangkan yang kedua adalah komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), yakni


merupakan komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu:

 Dimulai dari diri sendiri.

 Sifatnya transaksional karena berlangsung serempak.

 Komunikasi yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang
dipertukarkan, tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi.
 Adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

 Adanya saling ketergantungan antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

 Tidak dapat diubah maupun diulang. Maksudnya jika salah dalam pengucapan mungkin
dapat minta maaf, tetapi itu bukan berarti menghapus apa yang sudah diucapkan.

2. Komunikasi Kelompok
Bentuk komunikasi berikutnya adalah komunikasi kelompok yang merupakan komunikasi
tatap muka yang dilakukan tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan
yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemencahan masalah
sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggot lainnya dengan
akurat.
Ada empat eleman penting dalam bentuk komunikasi ini yakni interaksi tatap muka, jumlah
partisipan, maksud dan tujuan, dan kemampuan anggota dalam menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya.

3. Komunikasi Massa
Merupakan sebuah proses penyampaian pesan melalui saluran-saluran media massa seperti
surat kabar, radio, televisi, film yang dipertunjukkan digedung-gedung bioskop. Maka dari itu
dalam bentuk komunikasi yang satu ini pesan yang disampaikan bersifat massal.

Tujuan dan fungsi komunikasi

Article I. Tujuan Komunikasi

Pada dasarnya, tujuan komunikasi adalah untuk memberikan pengetahuan atau informasi
kepada orang lain sehingga dapat memengaruhi pemikiran, mengubah sikap, dan mendorong
orang lain untuk melakukan hal tertentu.

Tujuan komunikasi ini tentunya sangat penting dalam proses sosialisasi antar manusia.
Berikut beberapa tujuan komunikasi:
1. Agar Komunikator Dimengerti Komunikan

Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari
komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus
menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan.

2. Agar Dapat Mengenal Orang Lain

Tujuan komunikasi selanjutnya adalah agar dapat mengenal orang lain. Dengan adanya
interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali dan memahami satu sama
lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan pesan orang lain dengan baik
merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi.

3. Agar Pendapat Diterima oleh Orang Lain

Tujuan komunikasi juga dimaksudkan agar pendapat kamu diterima oleh orang lain.
Komunikasi secara persuasif sering kali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau ide
seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima.

Article II. Fungsi Komunikasi

Perbesar
Ilustrasi Komunikasi Credit: pexels.com/fauxels
Selain tujuan komunikasi, penting juga untuk mengenali fungsi-fungsinya. Ada banyak sekali
fungsi komunikasi yang dapat dirasakan manusia, baik itu secara individu maupun secara
organisasi. Fungsi komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Alat Kendali

Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol. Dalam hal ini alat
kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu dapat dikontrol dengan
penyampaian aturan yang harus dipatuhi.

2. Sebagai Alat Motivasi

Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam
melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat diraih dalam kehidupan akan
membangun motivasi seseorang.

3. Sebagai Ungkapan Emosional

Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan kepada orang lain
dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang, marah, kecewa, gembira, dan
lain-lain.

4. Sebagai Alat Komunikasi

Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh orang
lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka proses pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan baik.

Advertisement

Article III. Jenis-Jenis Komunikasi

Jenis Komunikasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya

Berdasarkan cara penyampaiannya, jenis komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan merupakan komunikasi yang terjalin secara langsung tanpa adanya jarak
yang berarti. Contoh komunikasi lisan misalnya meeting dengan klien, wawancara kerja, atau
dua orang yang sedang berbicara.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak
jauh. Misalnya pembicaraan melalui teleconference, berbicara melalui telepon, dan video
call.

2. Komunikasi Tulisan

Komunikasi tertulis atau tulisan adalah komunikasi dengan media yang ditulis, biasanya
dilakukan melalui aplikasi atau media teknologi. Misalnya mengirim pesan melalui email,
chatting melalui aplikasi WhatssApp, Telegram, dan lain sebagainya.

Jenis Komunikasi berdasarkan Ruang Lingkupnya

Berdsarkan ruang lingkupnya, komunikasi dibedakan menjadi:

1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah komunikasi yang berada dalam batas ruang lingkup organisasi di
mana interaksi hanya terjadi antar individu di dalam organisasi itu saja. Komunikasi internal
ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

- Komunikasi vertikal; perintah atasan, teguran, arahan, dan lainnya.

- Komunikasi horizontal; diskusi atau bertukar pikiran antar anggota organisasi yang
posisinya sama.

2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah jenis komunikasi yang dilakukan sebuah organisasi kepada
publik, misalnya jumpa pers, pameran dan publikasi, program TV dan Radio, bakti sosial
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada guru disekolah harus meningkatkan komunikasi yang baik dalam proses belajar
mengajar agar siswa termotivasi dan semangat dalam belajar.

2. Kepada siswa agar menumbuhkan rasa percaya dirinya bukan hanya dalam belajar tapi
juga dalam kehidupannya sehari-hari .

3. Siswa harus lebih kreatif lagi dalam meningkatkan minat belajar agar dapat menggerakkan
motivasi dalam belajar,sehingga guru pun bisa menciptakan suasana belajar yang dapat
merangsang siswa dalam pelajaran. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak
terlepas dari kelemahan dan kesalahan, untuk itu demi kesempurnaan skripsi ini diharapkan
kritik dan sarannya yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua, akhirnya penulis mengucapkan semoga Allah Swt memberikan
maghfiroh kepada kita semua dan senantiasa mendapatkan rahmat dari-Ny

Esimpulan

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dalam bentuk


simbol ataulambang yang melibatkan dwperson atau lebih yang terdiri atas pengirim
(komunikator) danpenerima (komunikan) dengan maksud untuk mencapai tujuan
bersama mengenai masalah ataupersoalan masing-masing pihak. Berdasarkan
definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai makna hakiki
komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud saling
melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yangdialami
olehpersonil teriibat dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian dapatlah dipahami
bahwa komunikasi tidak sekedar media penyampaian pesan belaka
( y a n g m u n g k i n menguntungkan salah satu pihak saja) melainkan lebih kepada jalinan
antar personal (pribadi)antar pihak- pihak yang terlibat di dalamnya. Oleh sebab itu,
agar komunikasi berjalan denganbaik dan lancar serta memberi manfaat baik bagi
pihak penyampai pesan maupun bagi pihakpenerima pesan, maka diperlukan adanya
keterampilan komunikasi. Menurut Hafied Changara(2007:85)keterampilan komunikasi
adalah, ”Kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau mengirimpesan kepada
khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin
(2008:58)kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan seseorang dalam
menyampaikanpesan yangjelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan

Anda mungkin juga menyukai