Anda di halaman 1dari 8

Proses Komunikasi

Proses komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur yang berkaitan dengan siapa pengirimnya
(komunikator), apa yang dikatakan atau dikirimkan (pesan), saluran komunikasi apa yang
digunakan (media), ditujukan untuk siapa (komunikan), dan apa akibat yang akan
ditimbulkannya (efek).

Dalam proses komunikasi tersebut, kewajiban seorang komunikator adalah mengusahakan agar
pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan kehendak pengirim. Model proses
komunikasi secara umum dapat memberikan gambaran kepada pengelola organisasi, bagaimana
mempengaruhi atau mengubah sikap anggota/stakeholder nya melalui desain dan implementasi
komunikasi. Dalam hal ini, pengirim atau sumber pesan bisa individu atau berupa organisasi
sebagaimana dapat dilihat dalam gambar proses komunikasi di bawah ini:

Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan, sebelum dikirim,
terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-simbol yang dapat menggunakan pesan
yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim. Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan
utama dari pengirim adalah menyediakan pesan dengan suatu cara yang dapat memaksimalkan
kemungkinan dimana penerima dapat menginterpretasikan maksud yang diinginkan pengirim
dalam suatu cara yang tepat. Pesan dari komunikator akan dikirimkan kepada penerima melaui
suatu saluran atau media tertentu. Pesan yang di terima oleh penerima melalui simbol-simbol,
selanjutnya akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang dimengerti sesuai
dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang diharapkan (perceived message) .

Sumber : https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2014/12/proses-komunikasi-dan-
penjelasannya.html
Jenis – Jenis Komunikasi

1. Komunikasi lisan dan tertulis.


Dasar penggolongan komunikasi kedalam lisan dan tertulis adalah dari jenis pesan yang akan
disampaikan. Bentuk ini banyak dilakukan karena dapat menimbulkan keakraban diantara
keduanya. Dalam menentukan bentuk komunikasi apakah lisan atau tertulis kiranya perlu
memperhatikan beberapa faktor misalnya waktu, biaya, ketrampilan berkomunikasi dan
sebagainya. Penggunaan jenis komunikasi ini sangat penting dan luas, terbukti banyak
diselenggarakan pelatihan ketrampilan berbicara, komunikasi antar pribadi dan sebagainya.

2. Komunikasi verbal dan non verbal


Informasi tentang perasaan seseorang dapat dikemukakan secara lisan melalui apa yang
diucapkan dan bagaimana cara atau sikap mengatakannya. Artinya dari suatu kata dapat
diperjelas melalui nada suaranya, keras tidaknya suara yang diucapkan.

3. Komunikasi ke bawah, ke atas dan ke samping


Penggolongan komunikasi dalam jenis ini didasarkan pada aliran atau jalan informasi yang
dilaksanakan dalam suatu organisasi atau suatu kantor. Dalam suatu kantor adanya atasan,
bawahan dan teman sebaya atau teman yang mempunyai kedudukan yang sederajat.

 Pengertian komunikasi kebawah yaitu komunikasi yang dilaksanakan oleh para atasan kepada
bawahannya dalam suatu kantor. Komunikasi ini biasanya berfungsi sebagai penggerak,
pengarahan, perintah, dan umumnya menggunakan sarana memo, telpon, intercom atau alat
lainnya. Untuk mengadakan komunikasi keatas biasanya bawahan melakukan usulan, laporan,
pendapat atau pun memberikan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan.

 Pengertian komunikasi keatas dalam suatu kantor biasanya kurang berfungsi, atau kurang
seimbang bila dibandingkan dengan informasi kebawah. Saluran yang sering dipergunakan
dalam kantor-kantor adalah pertemuan tatap muka atau pun percakapan informal.

 Sedangkan pengertian komunikasi ke samping akan terjadi dengan sendirinya bagi anggota yang
bekerjasama dalam suatu team, atau pada orang-orang yang mempunyai kedudukan yang sama
atau seimbang. Menurut penelitian tentang ilmu komunikasi diungkapkan bahwa hubungan ke
samping adalah suatu hubungan yang sangat kritis untuk masa sekarang. Komunikasi ke samping
dapat dilakukan dengan tatap muka, telpon, maupun memo.

4. Komunikasi formal dan informal


Komunikasi formal adalah komunikasi yang berjalan sesuai dengan hierarki kewenangan
organisasi, sehingga saluran komunikasi itu telah ditetapkan oleh organisasi. Sedangkan
komunikasi informal adalah komunikasi yang berjalan secara bebas antar pegawai tanpa
memandang jabatan atau pangkat. Sehingga kadang-kadang melahirkan pimpinan informal.

5. Komunikasi satu arah dan dua arah


Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang menitik beratkan pada penyampaian pesan, tanpa
mengharapkan umpan balik dan hal ini biasa dilakukan di kantor-kantor dalam bentuk instruksi
dan perintah. Komunikasi satu arah ini dapat berlangsung secara cepat dan murah tetapi tidak
memuaskan karena penerima pesan tidak mempunyai kesempatan untuk mempertanyakan
informasi yang diterima sehingga kurang memuaskan. Contoh konkritnya antara lain adalah
terjadi pada iklan, dimana pemasang iklan menyampaikan informasi tentang sesuatu barang
misalnya, tanpa perlu memperoleh balikan. Komunikasi dua arah tentunya komunikasi yang
memberikan kesempatan umpan balik terhadap pesan yang disampaikan. Proses komunikasi
jenis ini cukup memberi kepuasan kepada komunikan tetapi biasanya cukup lambat dan kurang
efisien.

Sumber : https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-komunikasi-dan-jenis-komunikasi
Hambatan dalam Komunikasi

 Hambatan personal

Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta komunikasi, baik
komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal dalam komunikasi meliputi
sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.

 Hambatan kultural atau budaya

Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar belakang yang
berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai,
kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.

Hambatan kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan keyakinan. Hambatan bahasa
terjadi ketika orang yang berkomunikasi tidak menggunakan bahasa yang sama, atau tidak
memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang sama.

Hambatan juga dapat terjadi ketika kita menggunakan tingkat berbahasa yang tidak sesuai atau
ketika kita menggunakan jargon atau bahasa “slang” atau “prokem” atau “alay” yang tidak
dipahami oleh satu atau lebih orang yang diajak berkomunikasi.

Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa adalah situasi dimana
percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun kerangka referensi yang dimiliki oleh peserta
komunikasi mengenai hal yang menjadi topik pembicaraan.

 Hambatan fisik

Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Hambatan fisik


komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu, dan radio. Hambatan fisik ini
pada umumnya dapat diatasi.

 Hambatan lingkungan

Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai peserta komunikasi.
Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses komunikasi yang efektif.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor
lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana komunikasi terjadi. Hambatan
lingkungan ini mencakup tingkat aktifitas, tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.

Sumber : https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi
Prinsip Komunikasi

1. Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik

Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain (hewan) adalah ia diberi kemampuan untuk
berfikir, Dengan fikiran itulah manusia mempunyai kemampuan untuk menggunakan lambang.
Ernst Cassier menyebutkan bahwa yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah
kemampuannya dalam menggunakan simbol (animal symbolicum).

Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,
berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal),
perilaku non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kata kunci dari lambang atau
simbol ini adalah adanya kesepakatan sekelompok orang, tanpa adanya kesepakatan tersebut
maka simbol tersebut tidak akan dapat dijadikan sebagai komunikasi.

2. Setiap Pelaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses
berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah ( komunikasi non verbal ) seseorang dapat dimaknai
oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

3. Komunikasi Punya Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan

Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya dan mengisyaratkan, bagaimana hubungan para peserta
komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Dimensi isi disandi secara verbal
sedangkan dimensi hubungan disandi secara non verbal.

4. Komunikasi Itu Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan.

Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga yang sengaja dan sadar serta
terencana melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika berkomunikasi dalam
situasi-situasi khusus. Akan tetapi kita juga akan bisa berkomunikasi dengan kesadaran yang
lebih tinggi dengan teman sehari-hari kita apabila teman tersebut menyampaikan berita yang
sangat menarik bagi kita. Adanya perilaku-perilaku dalam berkomunikasi akan menimbulkan
asumsi-asumsi orang lain yang bisa benar atau belum tentu benar secara mutlak.

5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang dan Waktu

Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal
disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu
dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung. Seseorang yang berkomunikasi akan
menimbulkan makna-makna tertentu, sedangkan makna tersebut berhubungan dengan konteks
fisik/ruang, waktu, sosial, dan psikologis.

6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi

Komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Artinya, orang-orang


memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon.
Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering belangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku
komunikasi orang lain berdasarkan peransosialnya.

7. Komunikasi Itu Bersifat Sistemik

Setiap Individu adalah suatu sistem yang hidup ( A Living Sistem ). Organ-organ dalam tubuh
kita saling berhubungan. Komunikasi juga menyangkut suatu sistem dari unsur-
unsurnya.setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu sistem internal
dan eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawah oleh seseorang individu
ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap selalu sosialisasinya dalam berbagai
lingkungan sosialnya ( Keluarga, Masyarakat setempat, kelompok suku, kelompok agama,
lembaga kesejahteraan sosial, dan lain-lain). Sistem internal ini mengandung semua unsur yang
membentuk individu yang unik.

8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Efektiflah Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para
pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak pernah ada
dua manusia yang persis sama, meskipun mereka kembar. Namun adanya kesamaan sekali lagi
akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan tersebut
komunikasi mereka menjadi lebih efektif.

9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon
atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis
dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak
yang melakukan komunikasi.

11. Komunikasi Bersifat Irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik
kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan
hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
12. Komunikasi Bukan Panasea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah

Komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah. Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi.
Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik
itu.

Sumber : https://www.dictio.id/t/apa-saja-prinsip-prinsip-komunikasi/116245/2

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide,
dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara
verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.

Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain.
Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau
menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai